Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Chapter 96 Ayahmu Mengalami Masalah

“Ingat untuk memberitahuku jika kamu merasa tidak enak badan.” Pria itu menatapnya dengan sungguh-sungguh.

Sebelum Lucy Lu sempat berkata-kata, para karyawan yang berlalu-lalang di sampingnya mulai sibuk menyapa, “Pagi CEO Shao.”

Dean Shao tidak memperdulikan sapaan-sapaan mereka dan berjalan pergi dari sana.

Didalam kantor CEO, sekretaris yang mendengar kabar kedatangan dirinya sudah menunggu lama.

“CEO Shao, akhirnya dirimu sudah kembali, kemarin seharian……”

Sekretaris itu dengan cemasnya bertanya, lalu sudut pandangnnya menangkap sosok Lucy Lu dari balik tubuh pria itu, dan seketika omongannya terhenti, lalu dirinya melangkah mundur kesamping.

Lucy Lu menatap pria itu, sekretaris?

Setelah kepergian Stephanie Fu, dia merekrut sekretaris baru?

Kenapa tiba-tiba dia mau sekretarisnya seorang pria?

Dean Shao menanggalkan jasnya disandaran kursinya, berjalan ke samping mejanya, lalu menuangkan segelas air hangat, dan meletakannya di atas meja the dihadapan Lucy Lu, “Glen, bawakan kemari dokumen yang aku suruh kamu siapkan.”

“Um, oh…oh… ini.”

Sekretaris yang berdiri tetengun disampingnya itu dengan tergesa-gesa mengelurkan dokumen dari map yang dipeluknya dan menyerahkannya kepadanya, disaat yang sama, jantungnya masih berdebar-debar kaget……

Kemarin ketika dirinya ditelepon untuk menyiapkan dokumen itu, tidak pernah ada omongan bahwa akan ada tamu hari ini, tidak hanya itu, didalam jadwal hari inipun tidak ada.

Terlebih lagi, kemarin, selama sehari penuh, atasannya itu tidak dapat dihubungi, jika bukan karena tadi pagi atasannya itu membalas telepon nya, dirinya sedikit lagi sudah melapor ke polisi, dirinya sungguh penasaran dengan apa yang dilakukan atasannya itu ketika menghilang seharian kemarin.

Satu lagi…… tadi ketika atasannya itu menuangkan segelas air, apakah itu untuk wanita ini?

“Terima kasih.” Lucy Lu mengangguk ke arahnya, lalu mulai membalik dan membaca dokumen yang barusan diterimanya dengan serius, lama, lalu sambil terus membaca dirinya berkata, “Tidak kelihatan begitu sulit, sepertinya saya bisa membantu anda mengatasi permasalahan ini.”

Baru dirinya menyelesaikan kalimat itu, tiba-tiba nada dering hpny berbunyi, dia terkejut dan dengan terburu-buru mengeluarkan hpny, “Maaf.”

Melihat nama yang tertera dilayar hp itu, Ibu Lu, dirinya dengan tergesa-gesa berjalan keluar, “Maaf CEO Shao, saya harus mengangkat telepon ini.”

Ada orang luar dalam ruangan itu, dirinya harus menjaga sikapnya.

Meskipun dirinya mengerti, namun sikap wanita itu masih membuat Dean Shao merasa tidak nyaman, “Silahkan.”

Lucy Lu tidak berjalan jauh, dirinya menutup pintu dibelakangnya dan dengan suara yang kecil berkata, “Bu, bukannya sudah kubilang dirimu masih harus tinggal di Kota Nan selama dua hari? Kenapa dirimu masih meneleponku?”

“Lucy…… muncul masalah dengan ayahmu, pagi-pagi sekali hari ini kepala kepolisian menelpon……, dia bilang, dia bilang ayah ditemukan tidak sadarkan diri didalam selnya, “ ucap Ibu Lu sambil terbata-bata berusaha menyelesaikan kalimatnya, suaranya yang penuh dengan rasa takut dan khawatir dapat didengar jelas dari balik telepon.

“Ibu bilang apa!” ekspresi wajah Lucy Lu langsung berubah, suaranya seperti tercekik.

Dean Shao yang berada didalam kantor mendengar suara isakan dari balik pintu itu, tampak sedikit perubahan di ekspresi wajahnya, lalu dengan cepat dirinya melangkah menuju pintu itu dan membukanya, melupakan Glen yang masih bersama-sama dengan dirinya didalam kantor itu, “Kenapa?”

Wajah Lucy Lu seketika berubah pucat pasi, tangannya menggenggam erat hp itu, dirinya berusaha menyembunyikan emosinya, tetapi matanya masih merah.

“Aku mau pulang.”

Dirinya masih tidak bisa mengerti, baru saja dua bulan berlalu dari hari ayahnya ditangkap, mengapa tiba-tiba bisa berubah menjadi seperti ini?

Dean Shao hatinya remuk, dirinya menebak pasti ada kejadian mendesak, sampai-sampai wanita itu bisa kehilangan kendali seperti ini.

Dirinya melangkah mendekat, lalu memegang bahu wanita itu dengan ringan, nada suaranya pelan, “Jangan panik, aku akan mengantarmu pulang.”

Mulut Glen yang berdiri dibelakang seketika terbuka lebar, terpelongo, namun dengan cepat dirinya menutup mulutnya kembali.

Melihat kejadian didepan matanya, dirinya tidak perlu menebak untuk tahu bahwa kemarin, atasannya itu menghabiskan waktunya dengan wanita itu.

Lucy Lu seketika tersadar kembali, ekspresi wajahnya kembali normal, lalu menepis lengan pria itu, dan melangkah mundur, sambil mengigit bibirnya, dirinya dengan cepat berkata, “Saya minta maaf, saya tidak dapat membantu menyelesaikan permasalahan perusahaan anda, tiba-tiba muncul urusan mendesak, saya harus segera pulang, saya pamit mengundurkan diri.”

Dirinya sekarang sudah tidak punya waktu luang lagi untuk mengurusi urusan lain, dalam benaknya, dia hanya bisa memikirkan sosok ibunya yang sedang panik dan gelisah dirumah.

Setelah selesai mengucapkan kata-katanya, tanpa memikirkan reaksi kedua orang itu, dirinya langsung berbalik meninggalkan tempat itu .

Rasa khawatir dalam hati Dean Shao seketika memuncak, melihat sosok wanita itu dari belakang, tanpa berpikir panjang, dirinya langsung berlari menyusulnya.

Melihat situasi didepan matanya itu, Glen secepat kilat berteriak, “CEO Shao, anda masih mempunyai dua rapat penting hari ini.”

“Jika bisa dibatalkan, batalkan, kalau tidak bisa, undur lagi, jika ada masalah, biarkan aku yang menjelaskannya sendiri.” Setelah menyelesaikan ucapannya itu, tanpa menoleh lagi kebelakang, dirinya terus berlari menyusul wanita itu.

Glen, “……”

Jelaskan? Harus bagaimana menjelaskannya?

Demi pergi menyusul seorang wanita, pekerjaanpun ditinggalkan?

Tetapi dirinya tidak berani berkomentar banyak, dengan tergesa dirinya membalas, “Baik CEO Shao.”

Ketika Dean Shao berhasil menyusul wanita itu, Lucy Lu masih disana menunggu lift dengan hpnya ditelinganya, tidak menyadari sama sekali kehadiran pria itu.

“Bu, jangan panik dulu, aku akan segera pulang. Sebentar lagi aku akan menghubungi Harry untuk pergi melihat kejadian disana.”

“……”

Setelah menenangkan Ibu Lu, Lucy Lu menetup teleponya, berbalik dengan kepala nya yang tertunduk, dirinya baru saja akan menelpon Harry ketika suara yang dikenalinya itu berbisik disebelah telinganya.

“Kalau kamu berhutang budi lagi padanya, perasaan bersalahmu akan semakin dalam.”

Lucy Lu sangat terkejut, sampai-sampai dirinya hampir saja melempar hp yang ada dalam genggaman tangannya itu, alisnya berkerut saat dia melihat sosok pria itu sewaktu dirinya berbalik, lalu berkata “Dean Shao, aku sekarang tidak mempunyai waktu untuk bermain-main denganmu, ibuku sedang sangat panik disana, aku harus kembali kerumah.”

“Ada yang dekat, kenapa harus jauh-jauh mencari Harry Xiang, aku lihat dirimu tidak sedikitpun sedang panik,” Dean Shao menatap wanita itu, lalu mengeluarkan hpny dan membuka kontak hp ny.

“Harry Xiang adalah seorang pengacara, terlebih lagi dirinya sekarang di Kota Nan, hanya ada dia yang bisa dengan cepat membantu ibuku, Dean Shao, bisakah dirimu tidak menggangguku disaat seperti ini?”

Rasa bersalah apa, dirinya yang sekarang ini hanya perlu mencari bantuan orang lain.

Pintu lift kebetulan terbuka, Lucy Lu sedang tidak ingin berdebat dengannya, dengan cepat melangkah masuk kedalam lift.

Pria itu mengikutinya dari belakang, tatapan matanya dalam, dengan nada suara yang tenang dan teratur, dia berkata, “Dia memang bisa membantumu, tapi apa kamu mengira aku tidak bisa menemukan orang untuk membantumu? Tentang masalah ayahmu, jika dia benar-benar bisa membantumu, masalah ini sudah ditanganinya dari awal, belum lagi dirinya sekarang sudah memiliki seorang anak, apa kamu kira mudah?”

Setelah berbicara seperti itu, seperti dirinya telah menemukan orang yang dia butuhkan, jarinya mulai menekan tombol di hpnya, menelepon seseorang.

Beberapa detik kemudian, telefonnya disambut, Dean Shao berbicara ke hpny nya, “Pengacara Yue, kalau anda punya waktu luang, kita disini memerlukan bantuanmu.”

“……”

“Ya, iya benar.”

“……”

“Baik, maaf sudah merepotkan anda, untuk selanjutnya akan saya kabari lagi setelah saya sampai disana.”

Ekspresi wajah Lucy Lu seketika berubah, kedua bola matanya tidak berkedip menatap pria itu.

Dean Shao menutup teleponnya, lalu melirik kearah wanita itu, dengan nada bicara yang masih sama, “Dia berkata bahwa dia juga baru saja mendapatkan informasi, sekarang sedang menuju kesana.”

Lalu pria itu menjulurkan lengannya dan mengelus kepala wanita itu, dengan halus berkata, “Tenang, semuanya akan baik-baik saja.”

“Dia siapa?” Lucy Lu ternganga.

Sebernarnya dirinya ingin bertanya bagaimana bisa Pengacara Yue mengetahui hal ini.

Dean Shao melihat pandangan wanita itu seperti dirinya tenggelam dalam pikirannya sendiri, “Dia adalah temanku, seorang pengacara di Kota Nan, aku pernah memintanya untuk menangani kasus ayahmu.”

Tetapi sebelum dia sempat mengambil alih, Lucy Lu terlebih dahulu menyerahkan surat cerai kepada Dean Shao, tak lama dari itu keputusan pengadilan tentang kasus ayahnya keluar.

Sejak itu Lucy Lu tidak pernah mengungkit kembali kasus ayahnya didepan pria itu, juga tidak mencari bantuannya, walaupun pria itu sangat ingin menolongnya, hal yang dapat dia lakukan hanyalah menyelidikinya secara diam-diam.

Novel Terkait

Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu