Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 28 Aku Dan Dia Tidak Memiliki Hubungan Apapun Dengannya

Pada mulanya masih ingin mengucapkan terima kasih, tapi tiba-tiba Lucy kehilangan niat untuk itu dan malas berdebat dengannya. Melambaikan tangan memanggil pelayan untuk membersihkan kue yang ada di lantai. Dia mengambilnya lagi sepotong yang baru, balik badan dan saat baru akan pergi mangkok yang ada di tangannya di ambil oleh seorang pria.

“Apa yang kamu lakukan?” tatapan Lucy pada Dean sambil mengerutkan dahinya.

Dean Shao meletakkan kue itu, dan sekalian memberikan sup kepadanya, berbisik, “Wanita hamil jangan makan kue terlalu banyak, kamu masih punya akal sehat kan ?”

......

Lucy mengangkat alisnya, menatap pria itu beberapa detik, tersenyum, “Tuan Shao pernah melahirkan anak? Tampaknya paham sekali mengenai hal ini.”

Noda kue masih membekas di baju, tapi tidak berpengaruh pada situasinya saat itu, wajahnya masih tetap berseri membuat orang lain merasa iri.

Tapi tidakkah Dean Shao mengurusnya terlalu banyak? Lucy pasti juga mengetahui untuk tidak mengkonsumsi terlalu banyak, tapi mulut ini kadang ingin makan tidak masalahkan? Sebelum bercerai kenapa tidak terlihat Dean Shao begitu peduli terhadap Lucy ?

Pria itu tidak berdebat dengannya, satu tangannya membawa sup, dan tangannya yang satu lagi menggandeng dia berjalan menuju meja makan, sedikitpun tidak memberi kesempatan bagi Lucy untuk menolaknya.

“Kamu, apa yang kamu lakukan ? lepaskan aku!”

Lucy tertegun sejenak. Dengan tangannya yang kecil itu berusaha melepaskan diri namun sia-sia. Di tempat itu banyak orang, jika terjadi keributan maka tidak akan enak dilihat oleh orang sekitar. Hanya bisa menurut digandeng olehnya, tidak lupa menoleh dan berteriak pada Fanny.

Sesampainya di meja makan dua orang, pria itu melepaskan si wanita, meletakkan sup di meja, lalu berbicara tanpa ekspresi, “Mau makan sendiri atau mau ku suapi?”

“......”

Wajah Lucy berubah dari warna putih mejadi merah kemudian jadi agak hitam, matanya terbuka lebar menatap Dean Shao, dengan pelan dia berkata, “Dean Shao, sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan? Kenapa dulu aku tidak melihat mu begitu peduli padaku?”

Mendengar dia mengungkit masa lalu, pandangan pria itu agak gelap, “Karena di masa lalu kamu sangatlah penurut.”

Dean Shao sengaja berkata seperti itu, dia tentu tahu bahwa itu hanyalah sebuah gambaran, atau memang Lucy sengaja menyampaikan bahwa dulu Dean Shao sedikitpun tidak ingin memahaminya.

Lucy sangat jarang melakukan apa yang tidak disukai oleh Dean , seperti merokok dan minum alkohol, setelah perceraian berjalan beberapa hari, Dean baru memahami beberapa hal, Lucy dulunya selalu membantu dirinya, sampai saat jam kerja, setiap minggu sekali datang ke apartment, Lucy pasti terlebih dulu sampai ke rumah untuk mempersiapkan segalanya.

Dean menganggap bahwa yang disukai Lucy adalah dirinya sendiri.

Tapi perceraian ini adalah inisiatif dari Lucy, masalah ini sudah tidak perlu dipertanyakan.

Lucy melihat kearah Dean, ekspresi di wajahnya perlahan menghilang, mata seolah seperti mengejek, setengah jongkok, dan berkata, “Tentu, sangat penurut, tidak pernah merepotkanmu.”

Fanny dipangku di kakinya, dia menundukkan kepala dan berkata, “Jangan ganggu aku makan”

Bagaimana bisa Lucy tidak menurut kepada Dean? Lucy sangat mencintai Dean.

Dalam empat tahun perkawinan, dalam tiga tahun terakhir, dia menghitung tiap-tiap hari yang terlewat, dan dihantui oleh perasaan menderita dan kehilangan setiap hari, takut bahwa dia tidak akan pernah merasakannya.

Lucy menunduk dan menyuapi Fanny, tidak melihat ke arah pria itu sama sekali, hanya setelah beberapa menit terdengar suara dia meninggalkan meja.

Tapi belum begitu lama, Lucy melihat pria itu datang membawa nasi dan duduk kembali, ekspresi wajahnya pun tampak berubah, “Kenapa dulu aku tidak menyadari bahwa kau begitu menakutkan?”

Pria itu tertawa kecil, “Aku juga dulu tidak menyadari bahwa dirimu adalah duri, hanya makan, apakah kamu perlu memberi tatapan itu?”

“Dari sekian banyak tempat, harus banget duduk di depanku?”

Pria itu berkedip dan berkata,”Aku ingin diam dulu untuk sementara waktu.”

Lucy tampak mengkikuti kemana arah tatapan mata Dean, Stephanie Fu membawa piring dan melihat sekitar, seperti mencari sesuatu.

Dia seketika mengerti, menjadi sedikit cemberut, “Aku juga ingin diam sejenak, tapi dia adalah asistenmu, bahkan jika mau memulai pekerjaan, kalian para pria tidak suka seperti itu, hmm...”

Dia terdiam, sejenak merangkai kata, “Wanita berdada besar tanpa otak? Kalau diajak pergi ke suatu acara pasti bisa melakukan banyak hal.”

Dalam benaknya teringat video yang diambil saat di kapal pesiar, lalu tertawa dalam hati.

Awalnya, saya pikir itu adalah seorang wanita muda yang berasal dari keluarga berbakat dan bertalenta, dia jauh lebih rendah daripada dirinya, dia merasa dihina oleh wanita asing.

Dean Shao mengerutkan kening. Dia tidak suka dengan nada bicaranya. Dia pun berkata dengan rendah, "Aku tidak ada hubungan apa-apa dengan dia. Dia hanya asisten karena dia bekerja keras. Sebagai atasan, aku tidak akan menyangkal kemampuan bawahanku."

“......”

Lucy terdiam.

Dia, Dia bahkan memberi penjelasan padanya lagi ?

Sekejap saja, perasaan ini menjadi campur aduk.

Ucapanku tadi kalau dalam kondisi sebelum bercerai pasti percaya, seorang wanita kalau sudah dalam pengaruh asmara menjadi bodoh. Tapi untuk sekarang, dia tidak tahu haruskah percaya atau tidak.

Tersadar, secara tidak wajar dia menundukkan kepala dan terbatuk, mencoba untuk mengakhiri topik,”apa hubungannya denganku, lagipula, di depan anak-anak jangan membicarakan hal yang berantakan.”

“......”

Pria itu sedikit tertekan, sudah jelas topik itu Lucy yang memulai.

Melihat dia menyuapi anaknya dengan mahir, tekanan yang di dalam hatinya semakin parah. Dengan cemberut ia bertanya, “Kamu menyukaiu anak kecil?”

“Jika kamu tidak menyukainya, apa gunanya jika aku melahirnya?” jawabnya cepat, suasana tegang, hanya dia sendiri yang memahami seberapa kacau suasana saat itu.

Pria itu berhenti bertanya.

Tidak lama setelah itu, Stephanie Fu melihat mereka, berjalan kemari, ekspresi wajahnya menjadi jelek, “Nona Lucy juga ada nih.”

Lucy mengabaikannya.

Masalah cek waktu itu, keduanya telah tidak menjaga sikap masing-masing, untuk apa bersikap munafik lagi, dia tidak berminat mengikuti permainan mereka.

Stephanie Fu tampak memancarkan rasa malu, dan hatinya penuh rasa kebencian. Kemudian dia melihat anak itu dalam pelukannya dan tiba-tiba tersenyum dan berteriak, "Waaw, anak yang sangat lucu."

Sambil terkagum-kagum dan menuju ke arah Fanny, tangannya memerah.

Tatapan Lucy menjadi dingin, segera menggendong Fanny dan berkata pada pria itu, “terima kasih atas hal yang terjadi kemarin dan barusan, aku sudah kenyang, masih ada urusan, pamit dulu.

Selesai berbicara, tidak sempat melihat wanita itu, dia telah pergi.

Stephanie Fu tiba-tiba tampak emosi tetapi tidak berani terlalu memperlihatkan. Dia hanya menunjukkan ekspresi malu, dan menatap pria itu dengan polos dan sedih. "Hey, apakah aku membuat Nona Lu marah?"

Pria itu melihat sosok Lucy yang berjalan pergi, tanpa suara.

Wanita itu ragu-ragu dan bertanya, “Kak Dean, kalian bukankah sudah... bercerai ? Tapi kenapa...”

Masih saja pergi bersamanya kemanapun.

Ekspresi Dean Shao hilang, melihat ke arah Stephanie Fu, berkata, “Urusan pribadiku bukanlah bagian dari pekerjaanmu.”

Wajah wanita itu memutih, “Tapi bibi...”

Ucapannya belum selesai lalu diselah oleh pria itu, “lain kali jangan bicara hal yang kacau di depannya, urusan pribadiku bisa kuurus sendiri.”

Wanita itu pun mati gaya.

Dean Shao tidak lagi melihat Lucy, juga berdiri dan pergi, sosok tinggi ramping itu masih menarik perhatian diantara kerumunan.

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu