Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 382 Perkiraan Dia

Sebelum akhir pekan, Dean Shao mendapat telepon dari Anderson Xun, pria di dalam telepon masih dengan gaya yang santai, sikap dan perasaannya tidak memperlihatkan sedikitpun keanehan. Dean Shao juga tidak membongkarnya dan berpura-pura ragu sesaat lalu memastikan dengannya waktu untuk berjumpa.

Sampai akhirnya di akhir pekan, dia lalu membawa Florencia Tao terbang ke Kyoto, pergi memenuhi janjinya dengan Anderson Xun.

Florencia Tao mendengar perkataan Dean Shao. Saat bertemu di bandara, Rambutnya diikat satu dengan setelan pakaian kerja, mata pria yang ditutupi kaca mata hitam tidak tahu menahu sedikit membesar, ia tidak berkata apapun hanya melihatnya dari atas hingga bawah.

“Ada masalahkah?” Florencia Tao menarik-narik setelan roknya. Sedikit tidak terbiasa, dia adalah lulusan kedokteran, pakaian yang dipakai dari dulu adalah jas laboratorium, penampilannya seperti ini juga pertama sekali.

Terdengar di telinganya suara siaran tempat pengumuman stasiun berikutnya, dia mencari kesempatan mengalihkan pandangannya, suaranya sedikit diturunkan menjawab : “Tidak ada masalah.”

Selanjutnya dia membalikkan badannya menuju arah tempat daftar masuk, terdengar suara sepatu highheel perempuan di belakang mengikutinya.

Pesawat turun sudah menjelang malam, mereka dari bandara langsung menaiki taksi menuju ke restaurant tempat janjian. Setelah sampai di ruang masuk sudah ada pelayan yang dengan sengaja menunggu. Melihat Dean Shao datang, tanpa menunggu dia berbicara, pelayan itu langsung menyapa dan membawa Dean Shao kearah ruangan yang sudah dipesan.

Florencia Tao berdiri di depan pintu ruangan, jelas sekali dia terlihat sedikit gugup. Sebelum Dean Shao membuka pintu dia memberhentikannya, matanya dipenuhi oleh kekhawatiran yang tidak pasti.

Dean Shao mengantungkan pandangannya dengan suara lembut mengingatkannya: “Setelah masuk kamu tidak perlu berbicara, jadi tidak perlu begitu gugup.”

Selesai mengatakannya dia mendorong pintu ruangan dan berjalan masuk ke dalam.

Saat ini yang duduk di dalam selain Anderson Xun dan asistennya Ammy, masih ada beberapa pria yang sudah berumur, Dean Shao menebak seharusnya mereka adalah para dewan direksi Xun's Corp.

Benar saja, kakinya baru saja masuk, Anderson Xun yang mengikuti arah datangnya suara melihat kearahnya lalu lekas berdiri dan menyapanya, bersalaman dengan beberapa orang di sampingnya, “Mereka adalah pemegang saham perusahaan kami, jika memang hendak membicarakan detail kerjasama, tentunya kehadiran mereka tidak dapat dihilangkan.”

Anderson Xun selesai berbicara, pandangannya dengan sengaja melihat ke belakang Dean Shao. Wajah Florencia Tao tenang dan sedikit tersenyum, tetapi telapak tangannya sudah keringatan.

“Dia… …” dia menunjukkan raut wajah yang sedikit penasaran, dengan raut mencurigakan memerhatikan Florencia Tao.

Dean Shao sedikit melihat ke samping, “Asistenku, CEO Xun tidak perlu menghiraukannya.”

Dia menarik bangku di samping dan duduk, lalu memberikan isyarat mata kepada Florencia Tao, “Duduklah.”

Menunggu keduanya sudah duduk, mata Anderson Xun yang memiliki sedikit keraguan mengeluarkan sedikit cahaya, sembari tersenyum mengejek,” Kupikir CEO Shao adalah orang yang tidak memiliki keinginan, ternyata di sampingnya ada seorang asisten yang sangat cantik.”

Wajahnya dipenuhi oleh senyuman, tapi matanya terlihat dingin sedikit membawa rasa curiga dan pertimbangan yang dalam.

Dean Shao berpura-pura tidak tahu, setelah duduk tegak dia mengambil gelas di depannya berkata, “ Waktu kita semua sangat berharga, karena kita datang untuk membahas kerjasama kita, bagaimana kalau kita langsung masuk ke permasalahannya saja?”

Semua orang ikut mengangkat gelasnya, perkataan basa-basi terhenti. Anderson Xun lalu tersenyum, “Mengenai masalah kerjasama para direksi perusahaan kami sudah memutuskan, bisa mendapatkan dukungan dari Glorious Crop, bagi pemasaran kami di New York sangat memiliki keuntungan, hanya ingin bertanya kepada CEO Shao, berapa banyak uang yang dapat diberikan kepada kami untuk mendukung kami?”

Dean Shao melirik sekilah, bibir tipisnya naik, “Sebelumnya berapa besar nominal yang kalian bincangkan dengan Bright Corps? Aku tambah satu kali lipat.”

Orang-orang yang hadir seperti tidak begitu percaya, semuanya saling memandang satu sama lain, terakhir semuanya memandang kearah Anderson Xun. Terlihat setengah badannya bersandar ke kursi, dengan posisi malas menaikkan alisnya, “ CEO Shao omongannya tidak kecil ya.”

Pandangan Dean Shao dingin dan bertatapan dengannya, “ Bukan omong besar, hanya saja memang punya kemampuan, kalau dirimu sudah mengerti pertikaian aku dengan Zayn Shang, seharusnya mengerti alasan aku berbuat demikian, tidak lain hanya akan menginjak Zayn Shang ke bawah, sedangkan kamu dan diriku bisa menjadi pihak yang menang.”

Perkataan yang membuat Anderson Xun hanya bisa terdiam, salah satu tangannya di letakkan di atas meja seperti tidak sadar sedang memukul irama. Dean Shao melihatnya sedikit menutup matanya, ia berdiri dan mendorong keluar kursinya berkata, “ Aku ke toilet sebentar, CEO Xun boleh pertimbangkan.”

Dia membuka pintu, setelah beberapa saat baru kembali. Seperti yang sudah dia perkirakan, para dewan direksi sudah pergi, di dalam selain Florencia Tao hanya tertinggal Anderson Xun dan asistennya.

Anderson Xun melihat dirinya kembali, kali ini tidak lagi menutupi apapun, tampilan seperti anak tidak mau tahu apa-apa semua disimpan kembali, dengan serius berkata : “Dean Shao, kamu benar-benar menghalalkan segala cara demi mengalahkan Zayn Shang, bahkan hal seperti membuntuti dan memukuli orang juga telah kamu lakukan?”

Dean Shao mendengarnya sedikit tertawa kecil, dia tidak menyangkalnya malah sengaja memprovokasinya berkata : “CEO Xun berkata aku membuntuti dan memukuli orang, jika ada bukti silahkan saja lapor polisi, jika tidak ada bukti, menfitnah orang sesukati hati bisa saja akan mencelakai dirimu sendiri.”

Dia mengangkat kepalanya dan melihatnya, melihat ke mata pria yang sedang menahan amarah itu, Anderson Xun dalam masalah ini benar-benar merasa rugi akhirnya tidak mengatakan apapun lagi, hanya kembali membicarakan permasalahan sebenarnya, “Aku bisa menyetujui untuk bekerjasama denganmu, setelah perusahaan telah masuk ke pasar luar negeri, bisa memperkirakan harga pasar paling tidak berkali lipat, jadi CEO Shao saat ini menanamkan saham sebenarnya untuk diri sendiri bukan?”

Sejenak dia memutar jalan pembicaraan, “tetapi, ada hal……”

Dean Shao seketika mengerti maksud perkataannya, tersenyum berkata “CEO Xun tenang saja, asalkan kamu merahasiakan tentang kerjasama kita dari orang luar, aku jamin semua akan berjalan dengan lancar, aku juga jamin Zayn Shang juga tidak akan tahu, masalah kamu sering secara pribadi bertemu dengan nyonya Shang.”

“kamu… …” mengungkit hal ini Anderson Xun tidak bisa menahan amarahnya, urat nadi di atas keningnya seperti akan meledak, pada akhirnya juga tidak dapat berbuat apa-apa kepada Dean Shao. Dia berpikir sejenak kemudian menambalkan, “Dan juga Handphoneku di dalamnya ada informasi pribadiku, CEO Shao tidak akan?”

Mengukit masalah handphone, Dean Shao tidak bisa dihindari mengingat Lucy Lu, tapi pada saat itu malah sengaja memutarkan kepalanya melihat kearah FLorencia Tao, sedikit mengangkat bibirnya sebuah senyuman yang hangat.

“Tenang saja, Jika dipulikasikan keluar akan mempengaruhi citra Xun's Corp, apa untungnya bagiku sebagai rekan kerjasamamu. Asalkan perkataan CEO Xun bisa di pegang, aku tentunya tidak akan melakukan hal yang mencelakakan keuntungan kedua belah pihak.” Perkataannya dikatakan untuk Anderson Xun, tapi pandangannya malah melihat ke Florencia Tao.

CEO Xun melihat tampilan di hadapannya tidak dapat berpikir banyak, ia mengangguk-anggukkan kepala berkata, “Kalau begitu aku percaya pada CEO Shao.”

Dipikirkan perkataan Dean Shao tidak memiliki keanehan, untung saja tidak ada data yang begitu penting dalam hp itu.

Percakapan mereka akhirnya mendapatkan hasil yang diinginkan kedua belah pihak, Dean Shao membawa Florencia Tao keluar restaurant, berjalan sampai di jalan simpang empat baru berhenti.

Ekspresinya santai, memandangi mobil yang lewat, merasakan aroma Florencia Tao yang berada di samping perlahan mendekat.

Makan malam tadi walaupun dia tidak sempat mengatakan satu perkataanpun, tetapi ia diam-diam merasakan kharisma Dean Shao, auranya saat menyelesaikan masalah, membuat detak hatinya tidak dapat di kontrol.

“Aku pergi beberapa saat itu, mereka ada berbicara apa tidak?” waktu itu Dean Shao sengaja pergi dengan maksud agar Florencia Tao berada disana, agar Anderson Xun bisa mencari tahu petunjuk yang dia inginkan.”

Benar saja, mendengar Florencia Tao mengiyakan dengan pelan, lalu sedikit khawatir menambalkan: “ Tapi aku mengatakan sesuai dengan yang kamu inginkan, mereka sepertinya telah salah paham.”

Florencia Tao tidak mengerti, mengapa Dean Shao menyuruhnya untuk menunjukkan sikap seperti memiliki hubungan yang tidak biasa dengan Dean Shao di hadapan orang-orang itu. Dalam hatinya mencoba menebak, tapi juga tidak berani bertanya banyak.

Saat pikirannya melayang, terdengar pria dengan dingin berkata, “ masih ada sedikit waktu, aku harus pergi ke satu tempat.”

Dia mengangkat kepalanya memandangi sebuah bangunan yang tidak jauh, matanya dipenuhi oleh kesepian dan perasaan yang mendalam.

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu