Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 143 Tidak Perlu Kamu Untuk Memanggil Pengawal

Setelah makan, Lucy Lu dengan Harry Xiang pulang ke rumah untuk mengambil peralatan sehari-hari anak.

Meskipun kejadian malam itu membuatnya terkejut, tetapi dia mengatakan dengan jelas sikapnya, membuat merasa lebih tenang. Bertemu dengannya akhirnya bisa tenang.

Mobil berjalan di tengah jalan, kegelapan di luar jendela sangat pekat.

Lucy Lu mengendarai mobilnya sambil mengikuti Harry Xiang dari belakang, layar telepon genggam di sebelahnya menyala, lalu dilanjutkan dengan suara getaran.

Dia sedikit kaget, selama dua detik dia melihatnya tanpa ekspresi, lalu lanjut melihat ke depan, seperti tidak berencana mengangkatnya.

Tetapi beberapa detik kemudian, dia mengulurkan tangannya dan mengangkat telepon itu ke samping telinganya.

Dia berkata dengan nada sedikit jengkel, “Dean Shao, apakah kamu masih ingin aku untuk meblokirmu?”

“Aku tidak mengganggumu saat masuk kantor. Sudah keluar kantor kenapa tidak angkat telepon?” Nada pria itu datar, seperti tidak ada arti lain, tetapi dapat terasa bahwa dia tidak puas.

Lucy Lu mengejek, “Aku tidak ingin angkat, masih harus memberi CEO Shao alasan?”

Daripada pria itu merusak suasana hatinya dan membuat rem mobil menjadi gas, dia berusaha menutup mulutnya, “Aku sedang menyetir. Kamu yakin masih menggangguku?”

Di sisi tele;on ada beberapa detik keheningan. Kemudian ada suara pria yang rendah dan lemah lembut, “Kalau begitu aku pulang baru telepon lagi. Kamu hati-hati berkendara. Tetapi berikutnya keluar rumah tidak perlu menyetir. Jika kamu merasa tidak enak, aku akan suruh Davin Yan untuk mengantar dan menjemputmu.”

Lucy Lu memegang erat setir mobil, bibirnya yang berwarna pink itu tertutup rapat dan lampu di depan yang begitu terang menyinarinya seperti cahaya yang kompleks.

Sudah jelas dia tahu kekhawatirannya, tetapi dia masih bersikap dingin kepadanya, “Aku tidak mampu membayar pengawal 24 jam. Lebih tidak sudi lagi kalau kamu yang bayar.”

“Lu.......”

“Hei......”

Lucy Lu tidak tahu harus berkata, langsung menekan tombol speaker untuk menutup apa yang dia bicarakan.

Dean Shuo tidak berbicara lagi, “Kamu hati-hati. Sampai rumah telepon aku.”

Lucy Lu masih tidak berbicara, bibirnya masi tertutup rapat sampai telepon itu ditutup.

Di rumah Harry Xiao membereskan barang, Lucy Lu memeluk Fanny dan pulang. Anak itu tidak ribut, dengan baik ikut dia pulang.

Sampai di rumah tidak terlalu malam. Ibu Lu melihat Fanny dan kaget, “Ini?”

Lucy Lu menaruh tas, mengganti sepatu sambil menjelaskan, “Harry Xiang sibuk, aku membantu dia menjaganya untuk sementara waktu.”

Ibu Lu tidak tahu sedang berpikir apa, menaikkan alisnya tanpa berkata apa-apa.

“Kenapa ibu masih belum tidur?”

“Tidak, menemani ayamu ngobrol.” Ibu Lu mengelus tangan kecil Fanny.

Lucy Lu mendengarnya dan matanya berkedip-kedip, “Dia hari ini kenapa begitu senang?”

Dia sudah begitu lama istirahat. Meskipun badannya sudah tidak sanggup, tetapi kata-katanya semakin menarik. Sekarang dia sedikit berbicara, Lucy Lu jarang bertemu dengannya seperti orang yang ada di penjara.

“Senang?” Ibu Lu mengerutkan kening dan menggelengkan kepalanya. Lalu berbaik dan menarik Fanny berjalan ke arah sofa di ruang tamu untuk duduk.

Mata Lucy Lu terlihat sedikit lemah. Setelah diam dua detik, menuangkan dua gelas air dan berjalan ke arahnya, dia bertanya, “Ma, apa yang terjadi?”

Ibu Lu menatap ke ruang tidur Ayah Lu dan dengan pelan berkata: “Meskipun dia tidak berbicara tetapi aku bisa melihatnya. Dia bukan merasa senang, tetapi tidak bisa tidur. Ada masalah yang dipendam.”

Biasanya di pagi hari semuanya tidur dan bangun seperti biasa. Meskipun tidak banyak bicara, tetapi semangatnya masih sangat bagus. Tetapi hari ini saat aku memijatnya setengah hari, dia tidak tidur dan tidak berbicara. Matanya selalu menatap ke luar jendela, tatapannya linglung.

Lucy Lu menundukkan kepalnya untuk memberi anak itu minum, tatapan matanya sedikit berubah, melihatnya sambil tersenyum: “Semua masalahnya di hatinya bukan sudah diselesaikan di pengadilan? Masih ada masalah apa lagi? Sekarang bukannya setiap hari dia selalu berada di dekatmu? Sepertinya kamu terlalu banyak berasumsi.”

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu