Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 246 Ada Aku Di Sini, Tidak Ada Yang Bisa Mengganggumu

Setelah berbicara, Lucy menutup matanya dengan lengan dan melanjutkan tidur.

Tatapan mata Theo Mu sedikit rumit, menggertakan gigi, membalikkan badan, dan pergi.

......

Ketika Dean Shao tiba, Lucy Lu masih tertidur ditutupi dengan selimut tipis, perutnya membesar dan terlihat tidur dengan sangat nyaman.

Pria itu marah, selama di perjalanan, dia memikirkan banyak hal apa yang akan mereka berdua katakan saat bertemu, dia takut tidak dapat mengendalikan dirinya sendiri, tetapi melihat Lucy begitu lemah, dia hanya bisa memandanginya dan tidak ingin membangunkannya.

Merasakan atmosfer tertekan di sekitarnya, Lucy Lu perlahan-lahan terbangun, membuka mata, bibirnya kering, seperti kekurangan udara untuk bernafas.

Pria itu merendahkan dirinya, tidak terbiasa ditatap seperti itu, Lucy Lu memegang pegangan tangan kursi dengan kedua tanggan hendak bangun, tetapi tubuhnya tidak merespon, dan sedikit bergetar

Tangan besar pria itu memegang pinggangnya dan menopang seluruh tubuhnya.

Setelah membantunya berdiri, tangan besar itu tetap tidak melepaskannya.

Mimik wajahnya datar dan melirik mata pria itu: “Tidak jalan sekarang ??"

Dean mengulurkan tangan, memegangi pergelangan tangannya, dan tersenyum mengingatkannya, "Mobil kita ada di sana."

Lucy Lu berusaha keras untuk tidak menghindar, berkata: "Saya tidak seperti Dean Shao, koper saya juga harus dibawa kembali."

Dean Shao menatap mata Glen Lin, dan Glen Li segera berlari pergi ke halaman.

Melihat Lucy Lu masih tidak bergerak, Dean Shao dengan sabar bertanya: "Apa lagi?"

Lucy Lu menatapnya dengan dingin: "Theo Mu masih belum keluar."

"Aku akan memerintahkan orang untuk membawanya kembali, kamu naik mobil terlebih dahulu,” Tanpa menunggu Lucy Lu berbicara, menyipitkan matanya dan melanjutkan bicara, “Tenanglah, meskipun tidak senang, aku akan menahan diri.”

Lucy Lu merasa mulut pria ini semakin beracun, sekali membuka mulut bisa membunuh orang, lebih baik bicara dengannya baik-baik.

Dean Shao tidak memberikan Lucy kesempatan unuk melawan, menariknya masuk kedalam mobil, dan membanting meja kecil, sehingga semangka dan gelas air di atas meja jatuh semua di tanah.

Lucy Lu duduk menjauh, memandang ke luar jendela, suasana hatinya seperti hari yang mendung, merasa sangat frustasi, berpikir bagaimana menghadapi pria ini saat kembali, benar apa yang dikatakannya, selama ada anak ini, dia tidak mungkin bersembunyi darinya.

Apakah hanya demi anak ??

Ponsel Dean Shao berdering beberapa kali, semuanya adalah telepon dari Grey Gu, tetapi sekarang Dean Shao tidak ada mood untuk mengangkat teleponnya.

Dean Shao menutup telepon, namun Grey Gu meneleponnya kembali, sehingga Dean Shao merasa kesal dan mematikan ponselnya.

“Angkatlah teleponnya.” Lucy Lu merasa bersalah menundanya, mungkin ada hal penting yang ingin disampaikannya.

Pria itu menyingkirkan ponselnya, dan melirik Lucy, “Aku mau beristirahat, aku akan lebih senang , jikalau kamu tidak begitu ceroboh untuk pergi.

Sudut mulutnya mencibir: "Hari pertama CEO Shao sudah tahu bahwa aku terbiasa membuat masalah, tentu sangat sulit untuk menahannya setelah sekian lama, ternyata setelah beberapa tahun, akhirnya tidak tahan untuk mengatakannya.

Davin Yan hampir terbatuk, kecuali Lucy Lu tidak ada orang lain yang berani memarahi bosnya begitu terang-terangan.

Kening Dean Shao berkerut, menatapanya setajam pisau, tubuh Davin Yan terasa dingin, dia segera menatap ke depan dan berinisiatif mengedapkan semua suara di dalam mobil.

"Kamu jangan konyol, yang berlalu sudah berlalu, sekarang kita sudah mempunyai anak, apa masih mau sama seperti dahulu? Pria ini meyakinkan hubungan mereka, agar Lucy tidak selalu berpikir untuk pergi.

Bulu mata Lucy Lu bergetar, penuh senyum pahit, apa anak-anak akan bahagia memiliki ayah yang bertanggung jawab seperti ini?

Dean Shao melirik Lucy Lu yang menundukkan kepala, rambut yang halus terjatuh di dahinya, cahaya matahari menyinari tubuhnya dengan lembut.

Tatapan matanya secara tidak sadar terasa tenang, kedua tanggannya menariknya mendekat, Lucy Lu terkejut Dean Shao tiba-tiba bergerak, tetapi dia tidak bisa melawan, dan sudah dipeluk olehnya.

Bibirnya menciumnya dari atas kepala hingga ke leher, dan tiba-tiba Dean Shao menggigit ringan leher Lucy Lu, sehingga seluruh tubuh Lucy Lu bergidik, dari hidungnya mencium wangi tubuh yang sudah dikenalinya.

Masih ada rasa di hatinya, meskipun tubuhnya secara naluriah ingin mendekat, tetapi logikanya berjuang untuk tidak peduli, dan berkata: "Lepaskan aku."

Dean Shao seperti tidak mendengarnya, berbisik di telinga memanggil namanya dengan lembut, membuat telinga Lucy memerah.

"Pergi!”Katanya berusaha untuk tegas, tetapi suaranya mendesah, membuat tubuhnya bergetar.

Pria itu tersenyum, berkata: “Sepertinya tubuhmu berkata tidak ingin menjauh, jadi aku harus menjauh atau mendekat?”

Lucy Lu merasa malu di perolok olehnya, melihat tatapan mata Dean dan ekspresinya serta gerakan tubuhnya begitu lembut.

Tidak terlihat Dean Shao bisa melakukan hal itu kepada Theo Mu.

Alisnya menaik, gerakan Dean Shao semakin dalam dan berat.

Lucy Lu berdeham dan memalingkan wajahnya tanpa ekspresi: "Kamu jangan menggerakkan tangan dan kakimu dahulu, jangan lupa bahwa masalah Theo Mu belum diselesaikan. Selain itu, meskipun mempunyai anak, tetapi kita tidak memiliki hubungan sah secara hukum. Aku bebas, kamu tidak punya hak menggangguku. "

Wajah pria itu termenung, namun tidak melepaskan kekuatannya, mata biru menatapnya, meskipun menarik, tidak bisa menyembunyikan kelelahannya, dengan diam-diam berkata: "Ketika kamu dibawa pergi oleh Zayn Shang, tentu ada hubungan dengannya, apa yang aku lakukan tentu tidak berlebihan.”

Lucy Lu menaikkan alisnya, selama beberapa tahun dia berusaha menahan diri di tempat kerja, hanya bisa berkata dengan pelan:“Karena Zayn Shang? Saat itu apa yang dilakukannya, apa kamu punya bukti?"

“Belum menemukannya.”

Lucy Lu tertawa: “Apa benar yang kamu katakan?”

“Hari itu entah siapa yang membawamu kepada Zayn Shang.” Dean Shao menatap matanya.

Kalimat ini membuat Lucy terdiam...

Perasaan Lucy Lu menjadi dingin, ada orang yang tahu bahwa dia bersalah kepada Zayn Shao, lalu membawanya kepada Zayn untuk dibunuh dengan pisau......

Dean Shao memeluk erat bahunya, berkata: “Jangan takut, ada aku disini, tidak ada orang yang akan mengganggumu.”

Lucy Lu kembali tenang dan berkata:“Belum tentu ini perbuatan Theo Mu, harus cari bukti dahulu.”

“Iya, aku akan menyelidikinya, kamu jangan khawatir.” Dean Shao menciumya, dan berkata dengan lembut, “Tapi kamu jangan terlalu dekat dengannya.”

Novel Terkait

The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu