Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 530 Persyaratannya Terserah.

Setelah meninggalkan rumah sakit hari itu, Nona shelly terus mengunjungi Grey Gu, bahkan lebih dari sekali.

Pertama kali, dia membuat janji di sebuah restauran kelas atas, setelah hampir dua hari berpikir, dia mengemukakan keputusan akhirnya, akibatnya Nona Shelly menangis tersedu-sedu di tempat itu.

Entah itu tangisan manja atau tangisan yang di buat-buat, air mata berlinangan di wajah tanpa mengeluarkan suara, penampilan yang menyedihkan dan tidak memberikan kepastian pada saat itu, menyebabkan pria itu tidak tega untuk mengatakan sesuatu.

Pada akhirnya, masalah putus ini tidak diputuskan secara resmi, sebelum pergi, Nona Shelly hanya mengatakan dengan makna ganda: "Kita berdua tenang dulu, jika sudah tenang maka kita bicarakan lagi."

Terakhir kali, Miyagi Gong pergi ke rumah sakit untuk mengunjungi Tuan Besar Gu, kebetulan dia bertemu Grey Gu yang akan pergi, orang tua itu tersenyum, kemudian mengatakan kepada Miyagi Gong yang baru saja duduk, "Kamu pulang saja dulu, sebentar lagi akan ada beberapa temanku yang datang menemuiku."

Miyagi Gong mengerti maksud Tuan Besar Gu, sebelum pergi, dia melirik kepada lelaki tua itu di ranjang rumah sakit dan dia dengan tidak berdaya meyakinkannya sekali lagi: "Tuan Gu, aku benar-benar tidak tertarik kepada putra anda."

Lelaki tua itu mengangguk terus, melambaikan tangannya untuk memberi isyarat agar orang itu pergi dan mulutnya mengulangi kata-kata: "Aku tahu, tidak tertarik, tidak tertarik."

Tapi matanya yang tersenyum itu sepertinya menyampaikan pesan lain.

Pada akhirnya, Miyagi Gong hanya menutup bibirnya dan pergi, ia bertemu dengan Grey Gu yang masih menunggu di pintu masuk lift, kemudian keduanya turun bersama, baru saja keluar dari pintu rumah sakit, ia sudah bertemu dengan Nona shelly yang sedang menunggu di depan mobil pria itu.

Miyagi Gong dapat melihatnya dari kejauhan, ia segera menarik lengan pria di sebelahnya dan menunjuk ke arah itu, "Hei, apakah kamu masih belum melakukannya?"

Grey Gu melihat wanita yang berdiri di samping mobil, ekspresi wajahnya tiba-tiba menjadi sedikit dingin, "Hm" dia bergumam dengan suara rendah, seperti dia tidak senang.

Miyagi Gong sedikit terkekeh dan melambaikan tangannya dengan tidak sabar, "Kamu pergilah, aku akan pergi naik taksi, wanita ini sangat merepotkan, tapi aku tidak punya waktu untuk membantumu menghadapinya."

Kemudian ia tidak menunggu pria di sampingnya untuk meresponinya, dia mengangkat kakinya berjalan pergi.

Ketika pergi ke persimpangan jalan yang di sepanjangnya dipenuhi oleh pepohonan, dia mengeluarkan ponselnya dari tas dan membuat panggilan telepon.

Setelah mendengarkan suara malas dan serak di seberang sana, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menggeram marah: "Tuan Muda Titanio pergi ke pesta dengan para gadis lagi tadi malam? Jam berapa sekarang masih sebelum bangun, apakah pekerjaan sudah selesai?"

Setelah mendengar suara Miyagi Gong yang tidak senang, semua rasa kantuk orang itu hilang dalam sekejap.

Seketika terduduk dari tempat tidur, kemudian Titanio Zhang yang mengantuk membela dirinya dengan cemas: "Kapan aku pergi ke pesta dengan para gadis? Jangan asal bicara, jika terdengar oleh Lucy Lu, maka kamu dan aku akan berada dalam masalah."

“Orang itu sedang hamil anak keduanya, apakah kamu masih mau dia memikirkan masalah ini?” Miyagi Gong sambil berjalan sambil memperhatikan taksi kosong di sepanjang jalan, tidak tahan untuk tidak mengejeknya dan berkata. “Aku tidak menyangka bahwa Tuan Muda Titanio begitu peduli terhadap perasaan orang, tapi saat itu berada di luar sebagai orang miskin kemudian menerima bantuan dari ayah orang lain selama beberapa tahun, kamu tidak dapat melupakannya bukan?"

Karena dia tiba-tiba mengungkit peristiwa di masa lalu, Titanio Zhang tidak lagi bersemangat seperti saat kembali pada keluarga aslinya.

Beberapa tahun terakhir ia telah tenang kembali, saat dia di besarkan dengan diadopsi dan menerima bantuan orang lain, itu adalah ingatan paling menyedihkan di dalam kehidupannya.

Mendengar bahwa pria di ujung telepon tidak berbicara, Miyagi Gong mengalihkan pembicaraan ke topik utama lagi "Bersiap-siaplah malam ini, kamu bahkan bisa saja tidak mendapatkan sedikitpun saham dari tanganku."

Setelah itu, dia berpesan kepadanya secara singkat dalam dua kalimat, ketika dia melihat sebuah taksi kosong datang, dia menutup telepon dan mengulurkan tangan untuk menghentikannya.

Melihat mobil itu perlahan-lahan mendekat, saat memperlambat kecepatannya, tiba-tiba terdengar suara klakson yang tajam datang dari belakangnya, ia menoleh tanpa sadar dan melihat bahwa mobil hitam yang terlihat familiar itu sedang mendekat sini.

Tepat setelah taksi itu berhenti di depannya, sebelum wanita itu mengangkat kakinya masuk ke taksi itu, lelaki itu telah menurunkan jendelanya dan berbicara kepada supir taksi yang berhenti itu, "Maaf, dia adalah adikku."

Pengemudi itu memperhatikan, kemudian menginjak pedal, mobilnya berjalan pergi.

Hanya menyisahkan Miyagi Gong yang sedang berkacak pinggang, setelah mendengar panggilan dari pria di mobil itu, ia menekan kemarahan di hatinya yang tidak jelas, mengangkat kakinya menuju kursi sebelah kemudi.

Ketika mobil berjalan dengan stabil, dia baru memicingkan mata pada pria di sebelahnya, "Sudah selesai?"

Melihat pria itu lama tidak menjawabnya, tapi pria itu dari tadi berpura-pura mengendarai mobil dengan tenang, dia langsung tahu jawabannya, kemudian memalingkan matanya, berbicara dengan tidak peduli, "Apakah ada waktu malam nanti? Ayo makan bersama."

Miyagi Gong berinisiatif untuk mengundangnya makan malam bersama, ketika Grey Gu mendengarnya, ia mulai bertanya-tanya.

Tubuhnya perlahan berbelok ke sudut, dia mengambil kesempatan itu untuk melirik wanita di samping kursi pengemudi, mencoba menebak jalan pikirannya. "Apa kamu ingin melakukan sesuatu?"

Setelah mendengar itu dia mengenduskan hidungnya dengan makna menghina, melihat mobilnya sudah mau sampai ke kantor, dia tidak menjawab, setelah berhenti di pinggir jalan, dia membuka pintu, tangannya bersandar pada jendela dan bertanya: "Memang ada sesuatu, datang tidak?"

“Datang.” Pria itu tersenyum dan menjawabnya dengan tegas.

Nona Gong mengundangnya makan malam, walaupun dia berkata ada sesuatu, tidak peduli bagaimana pun, Grey Gu tidak akan mundur.

Setelah menerima jawaban yang diharapkan, Miyagi Gong meninggalkan jendela mobil dan membalikkan badan mengingatkannya: "Nanti malam, aku akan mengirimkanmu alamatnya."

Lalu ia melangkah pergi.

Grey Gu melihat langkah wanita yang sombong itu melalui jendela mobil dan tidak bisa menahan senyumannya.

Sebelum hampir pulang kerja, Miyagi Gong mengirimkan alamat pada Grey Gu alamat tempat dia memesan makanan, yaitu di restoran mewah bergaya barat di pusat Kota Nan.

Tingkat nilai restorannya tinggi, biasanya tidak ada banyak tamu yang datang, setelah tiba di meja depan, Miyagi Gong menunjukkan nomor pemesanannya di ponsel dan langsung dibawa oleh pelayan ke sudut lantai dua.

Sudut berada di kedua sisi jendela, sehingga terlihat suram, Grey Gu awalnya berniat untuk menganti meja, tetapi Miyagi Gong hanya memandangnya dengan tenang, dengan yakin berkata, "Di sini saja."

Setelah duduk dan selesai memesan makanan, dia melihat pria itu memakan daging dengan perlahan-lahan, sehingga tidak bisa menahan diri untuk tidak menyuruhnya lebih cepat, "Sebaiknya kamu makan lebih cepat, jika tidak aku takut kamu tidak akan bisa memakannya lagi."

Grey Gu mengerutkan keningnya, mengunyah setengah daging di mulutnya, kemudian menatap wanita itu dengan curiga, "Kamu tidak sedang meracuniku bukan?"

Awalnya hanya ingin bercanda, tetapi tidak disangka ia mendapatkan jawaban yang tidak baik, wanita itu hanya mendengus dengan ekspresi sangat jijik, "Darimana rasa percaya dirimu itu datang?"

Saat berbicara, terpancar lampu melalui kaca jendela sebelah, terlihat sebuah mobil putih itu berhenti di sisi jalan, sesaat ia tidak dapat menahan senyumannya.

Lalu sikunya di letakkan di meja, dagunya berada di punggung tangannya, lelaki di depannya mengedipkan matanya, kemudian dia menggunakan tangan satunya untuk mengoyangkan jarinya.

Wanita itu sendiri tidak menyadari bahwa betapa menawannya dirinya dengan gerakan itu.

Dan di hati Grey Gu seperti memiliki kelinci yang sama dengan Alvin Dan, saat ini dia sedang melompat dengan gembira ke atas hatinya.

Sehingga wajah pria itu menjadi merah untuk sesaat, jakunnya bergerak kebawah, kemudian dia dengan patuh mencondongkan tubuh dan bertanya padanya, "Ada apa?"

Wanita itu masih tersenyum, bibir merahnya membentuk lengkungan ke atas, "Jika aku membantumu membereskan Nona Shelly, bagaimana kamu akan berterima kasih kepadaku?"

Grey Gu membeku untuk sesaat, kemudian tampaknya mengerti apa arti "sesuatu" dalam acara makan malam ini, tetapi karena sedikit tertarik, mantra jahat itu membuatnya tersenyum.

Tampaknya ia mengangkat bahu dengan tidak peduli, "Terserah, persyaratannya terserah kamu, asalkan aku dapat memenuhinya."

Miyagi Gong meluruskan tubuhnya, mencibir sedikit dan menyindir, "Cukup sombong."

Saat melihat dua orang yang dipimpin oleh pelayan menaiki lantai atas ini, dia memulihkan ekspresinya dan mengangkat alis memberikan isyarat kepada pria di depannya.

Grey Gu hanya memandangnya, kemudian dengan santai memotong dagingnya yang tinggal setengah di piring.

Tidak perlu dipikirkan juga ia sudah tahu, pada saat ini, pemilik sepatu hak tinggi yang berjalan kemari dengan berbunyi "tak tak" ini punya siapa.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu