Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 556 Dilema

Rainie Song sudah kembali ke Kyoto, setelah sekitar setengah bulan, asisten melaporkan sebuah kabar baik kepadamya, rencana investasi pariwisata di Kota Kuno Fenghuang menerima tanggapan dari kota setempat, selama keluarga Song dapat memberikan rencana investasi renovasi yang sesuai dalam 1 bulan, maka mereka akan rela memberikan otoritas investasi terakhir kepafa keluarga Song.

Hal ini lebih cepat dari perkiraan Rainie Song.

“Bagaimana dengan keluarga Dan ?”

Dia menutup data di tangannya, dengan ekspresi wajah yang bermartabat.

Lagi pula keluarga Dan memiliki pengalaman dalam aspek investasi pariwisata, pencapaiannya juga besar dalam beberapa tahun ini, bisa dikatakan bahwa Rainie Song juga tidak sepenuhnya bisa memastikan bahwa dia bisa melampaui keluarga Dan dalam memenangkan rencana ini.

Asisten yang sudah mendengarnya, juga ikut mengerutkan kening, lalu berkata dengan sedikit ragu, “Aku dengar-dengar setelah tuan Dan kembali pada hari itu, dia bermaksud ingin melepaskan persaingan investasi di sana, untuk alasan sepesifiknya masih tidak jelas, tapi dalam waktu dekat ini seharusnya dia akan datang ke Kyoto lagi……”

“Sudahlah.” Setelah memahami maksud dari perkataan ini, dia langsung mengangkat tangannya untuk menolak, “Waktunya sudah hampir tiba, kamu pergilah untuk mempersiapkan mobil.”

Setelah selesai berbicara, dia berdiri dan mengambil jaket pada sandaran kursi ke tangannya, lalu berbalik dan mengambil sebuah hadiah yang sudah terbungkus dengan bungkusan pemandangan dari rak buku di belakangnya, kemudian dia pergi keluar dengan mengikuti belakang asisten.

Setelah 1 jam, mobil tiba di luar pintu aula di pinggiran kota, Rainie Song menunggu di dalam mobil untuk beberapa saat, dan asisten yang selalu berada di posisi jendela melihat tangga di pintu besar sudah ada orang yang turun dari tangga, lalu dia memalingkan kepala dan mengingatkan, “Nona, sudah keluar.”

Tangan Rainie Song berhenti memegang bagian samping kepalanya, dia mendongak, lalu melihat di tengak kerumunan, ada seorang wanita tua dengan rambut berwarna abu-abu sedang dikelilingi oleh beberapa pria muda berpakaian formal di bawah tangga.

“Ayo pergi.”

Dia membuka pintu mobil dan turun, setelah merapikan pakaiannya, dia menerima hadiah yang sudah disiapkan dari tangan asisten.

Kemudian dia melangkahkan kaki dan berjalan maju 2 langkah, setelah wanita tua yang wajahnya dipenuhi dengan senyuman itu melihatnya, dia langsung berjalan menghampirinya.

“Nona Song, kenapa kamu bisa datang?”

Pakaian yang dikenakan Nenek Qi hari ini adalah pakaian yang berharga pada 10 tahun lebih lalu, pada saat itu kakek Qi masih hidup, dan secara khusus membuatkannya 1 set gaun bahu lebar yang dibuat khusus dari luar negeri, yang sangat temperamental.

Dia melihat Rainie Song, dengan senyuman tulis yang terlihat jelas di wajahnya, dalam beberapa langkah keluar, dia mengulurkan tangan.

Rainie Song tersenyum hangat, dan sedikit menganggukkan kepala, lalu menyerahkan kotak hadiah yang ada di tangannya, “Aku memiliki beberapa pekerjaan rapat penting di siang hari, maka tidak sempat menghadiri acara penghargaan kakek, sangat disayangkan.”

Nenek Qi tidak menahan, setelah menyimpan kotak hadiah, dia langsung memberikannya kepada nona kecil yang dibawa olehnya untuk melayaninya, lalu tersenyum, “Kamu memiliki perhatian ini, nenek sudah sangat berterima kasih. ”

Berterima kasih tidak hanya untuk ini, tapi untuk kehormatan yang Rainie Song coba untuk mendapatkannya demi kakek Qi.

Kemunduran keluarga Qi sekarang, peringatan 50 tahun kerjasama pusat tahun ini tidak memiliki nama kakek Qi di dalam daftar penghargaan, tapi meninggalkan tempat untuk ayah Song yang selalu menyumbang ke asosiasi dalam beberapa tahun terakhir, ayah Song tidak bersedia untuk menerimanya, dan staf asosiasi tetap mengambil inisiatif untuk mencarinya.

Pada saat itu Rainie Song baru saja berencana untuk pergi ke Kota Nan menemui Nenek Qi, jika dia ingin mengambil langkah ini, maka dia sudah memberikan sedikit bantuan.

Siapa tahu orang tua tersebut berterima kasih hingga matanya berkaca-kaca, kemudian di halaman, terdengar dia sedang menelpon membicarakan tentang investasi pariwisata, lalu sekalian memberikan saran ke Kota Kuno Fenghuang.

Setelah menyapa orang tua dengan santai, dia bersikap seolah-olah hendak pergi, sebelum pergi dia melihat sekitar, lalu bertanya: “Apakah nona Qu belum kembali?”

“Sudah kembali.”

Tampaknya Nenek Qi baru saja teringat, lalu setelah memalingkan kepala dan melihat, dia bertanya kepada gadis di sampingnya, “Dimana nona ?”

Gadis itu memalingkan kepala sambil menunjuk ke arah gedung di belakang, “Aku baru saja melihat ada seorang pria yang menghentikan nona, lalu kedua orang sepertinya berbincang di sana.”

Ketika perkataan di katakan, Rainie Song dan Nenek saling memandang, dan mereka sangat berwaspada.

“Kelihatannya, tuan Shang jauh lebih santai dari sebelumnya.”

Wanita tersebut menundukkan mata, lalu merapikan lengan mantel dengan 1 tangan, perkataan yang dikatakan menunjukkan sedikit kecerobohan.

Tongkat di tangan nenek tersebut menghantam dengan kuat di lantai, setelah menyebabkan suara hantaman yang keras, dia marah: “Bawa dia kembali untukku, ini tidak masuk akal !”

Zayn Shang kalah dalam persaingan sekarang, di satu sisi adalah dia, di satu sisi adalah keluarga Song yang baik terhadapnya, bagaimana nenek akan memilih posisi tersebut, tentu saja tidak perlu banyak menjelaskan.

Rainie Song menarik nenek tersebut, dan membantunya menemukan cucu perempuan satu-satunya untuknya, sekarang kehidupan Zayn Shang dan Gina Qi sedang tidak baik.

Dia melihat di antara alis mata nenek menunjukkan tatapan marah, lalu dia tersenyum dan tidak banyak berbicara lagi.

Gadis kecil yang mendapatkan perintah itu berbalik lalu berlari, dia mengangkat tangannya untuk melihat sejenak, dan berkata dengan meminta maaf: “Aku masih memiliki urusan, maka aku tidak akan menunda perjalanan pulang nenek.”

Setelah selesai berbicara, dia berbalik dan hendak pergi, nenek Qi melihat bahwa dia tidak memiliki maksud untuk tetap tinggal, tiba-tiba nenek teringat dengan sesuatu, lalu mengeluarkan sebuah buku kuno yang sudah menguning dari dalam tasnya, “Nona Song, tunggu sebentar.”

Rainie Song memalingkan kepala, melihat buku yang ada di tangannya, lalu dia langsung tersenyum, dan mengulurkan tangan untuk menerimanya, “Ternyata nenek masih mengingatnya.”

“Buku ini adalah naskah asli yang ditinggalkan suamiku ketika dia masih hidup, aku akan memberikannya kepada nona Song, sebagai rasa terima kasih, karena kamu sudah menemukan anakku kembali.”

Rainie Song tersenyum sambil mengangguk, lalu menerima buku di tangannya, “Aku akan menyimpannya dengan baik, buku ini sangat berharga, aku akan meminta spesialis untuk menilainya, nantinya seluruh biaya akan ditransfer ke rekening nona Qi.”

Setelah selesai berbicara, dia juga tidak menunggu penolakan nenek lagi, dan langsung mengangkat mata memberikan sebuah isyarat mata kepada dia yang berada di belakangnya, “Nona Qi sudah datang, aku pergi dulu.”

Kemudian dia berbalik dan berjalan ke bagian depan tubuh mobil yang sedang berhenti, sebelum sosok itu berjalan menghampirinya sepenuhnya, dia sudah melangkah masuk ke dalam mobil, dan memerintahkan asisten untuk menyalakan mesin dan pergi.

Gina Qi berjalan ke sisi nenek, dengan mata yang memerah.

Gadis tersebut ikut di belakangnya, sambil memalingkan kepala untuk melihat secara terus-menerus, dan melihat bahwa tidak ada yang mengejarnya lagi, lalu dia sedikit merasa lega, kemudian dia mempercepat langkah untuk mengejar.

“Kenapa kamu menangis ?”

Nenek yang melihat sikap cucu perempuannya tersebut, hatinya memiliki perasaan marah yang tak tertahankan.

Dia tidak tahu sejarah pernikahan Rainie Song dan Zayn Shang sebelumnya, juga tidak tahu bahwa cucu perempuannya sudah menjadi orang ketiga dalam keluarga orang lain, tapi dia sangat paham bahwa Zayn Shang sudah menyinggung Rainie Shang, dan sekarang mereka keluarga Qi tidak bisa lagi terlibat dalam perselisihan apapun.

Maka dia menghantamkan tongkat di tangannya sedikit lebih keras, lalu memberi peringatan dengan dingin, “Kembalilah ke Kota Nan denganku, dan kedepannya kamu tidak diizinkan untuk bertemu dengan pria itu lagi.”

Di dalam hati Gina Qi juga berpikir seperti itu.

Dia menganggukkan kepala, lalu menopang tangan orang tua tersebut untuk berjalan maju, “Aku juga tidak berniat untuk bertemu dengannya lagi.”

Pada upacara penghargaan hari ini, Gina Qi yang duduk di tempat duduk hadirin melihat nenek yang berjalan dengan terbata-bata itu dibantu oleh orang lain untuk naik ke panggung dan menerima medali, kemudian dia mengenang pencapaian suaminya sebelumnya dengan mata yang berkaca-kaca.

Hatinya dipenuhi rasa terkejut dan gelisah.

Kesan dia terhadap kakek ini tidak mendalam, ayahnya juga meninggal dengan cepat, maka sejak kecil dia tidak memiliki konsep nyata tentang apa yang disebut dengan “Silsilah keluarga” yang keluar dari mulut neneknya.

Tapi ketika mendengar kenangan nenek di atas panggung, dengan sudut mata dia melihat pria yang tidak jauh dari tempat duduknya melemparkan tatapan padanya, lalu dia merasa sangat tidak nyaman.

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu