Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 247 Makan Mie Tidak Bisa Memuaskanku

Pelayan restoran membawa mereka memasuki ruang makan, Dean Shao tidak melepaskan pelukan di pinggang Lucy, dan berbisik di telinganya: “Grey Gu merekomendasikan restosan ini, saya sudah mencoba makanannya cukup enak, ku selalu ingin membawamu kemari.”

Telinga Lucy Lu berdengung, hatinya terasa hangat, mengangkat kepala melihat wajahnya, tidak peduli apapun tujuannya, paling tidak dia ada sedikit perhatian.

Semangkok bubur panas di panci dihidangkan, berasap dan wangi, membuat mata Lucy Lu menjadi cerah.

Pria itu menyendokkan bubur ke mangkuk, Lucy Lu melihat bubur itu, seperti anak yang takut tidak mendapatkan mainan, saat bubur itu diletakan menjauh, Lucy melirik Dean Shao dengan mulut terngangga.

“Sangat panas, Aku berikan garam di mangkuk dahulu.” Pria itu menjelaskan dengan tertawa, sambil tangannya mengambil mangkuk kecil di sampingnya.

Lucy Lu terbengong seketika, lalu segera meluruskan duduknya, dan berkata datar: “Iya, terlihat sangat panas.”

Lucy Lu ingin menggigit lidahnya sendiri, kenapa begitu memalukan……

Pria itu tertawa keras.

…….

Setengah mangkuk garam, lalu diaduk menggunakan sendok agar tidak terlalu panas.

Lucy Lu menatap Dean Shao yang terlihat begitu letih, berharap dia bisa selalu seperti ini kepadanya, apakah mungkin?

Lucy Lu tersenyum, empat bulan lagi akan melahirkan anak, selanjutnya dia bisa mengontrol dirinya sendiri.

Dean Shao memberikan semangkuk bubur dihadapan Lucy Lu, makan sesendok bubur, dan terlihat sangat menyukainya.

Pria itu tidak berhenti tertawa, bubur itu perlu waktu lama agar dingin.

Tetapi tidak sampai 10 menit, semangkuk besar bubur itu habis, Lucy Lu mengangkat kepalanya dan melihat Dean Shao memandanginya.

Wajah Lucy Lu memerah, nafsu makannya sangat besar……

Seperti makan untuk tiga orang.

Lucy Lu mendeham tenggorokannya, wajahnya dengan tegas melihat panci yang kosong, berkata: “ Kamu pikir mengandung dua anak ini mudah? Mereka juga perlu makan.”

“Iya, aku tahu." Pria itu mengangguk kepala tersenyum, “Sudah kenyang? Aku pesan Mie , kamu mau mencoba?”

Dean Shao berkata begitu manis, siapapun menjadi terkesan, Lucy megedipkan mata: “Aku tentu mau coba,” lalu tertawa kecil: “Grey Gu paling bisa mencari makanan enak……”

Pria ini mendengar ucapannya, mengangkat matanya, berkata: “Tidak berterima kasih kepada orang yang membawamu, tetapi mengingat jelas orang yang tidak ada hubungannya.”

Lucu Lu menjadi kesal, ingin marah.

Mie dihidangkan, pria itu meletakkan semangkuk mie itu di hadapannya, tersenyum: “Kalau kamu suka, besok minta orang untuk mengantar ke rumah, kemari sangat jauh, tidak begitu leluasa.”

Lucy Lu ingin menolak, tapi melihat Glen Lin dan dua orang berjalan kemari, sambil memegang ponsel ditangannya, sekejap mata Lucy Lu langsung lupa apa yang ingn dikatakannya.

“ Tuan Gu.”

Dean Shao dengan tidak sabar mengangkat telepon.

Grey Gu mengangkat kaki di atas meja: “Sudah ketemu? Bagaimana dengan orangnya?”

Dean Shao dengan nada dingin, berkata, “Apa hubungannya denganmu?”

Grey Gu segera menurunkan kakinya dan segera duduk: “Memanfatkanku! Kamu tidak takut aku menggigitmu? ” Ekspresi wajahnya berubah “Bagaimana, mendengar suaramu sepertinya sangat baik….”

Dean Shao mengangkat alisnya, dengan nada ramah berkata “Aku tutup dulu ya!”

“Tunggu! Aku tidak akan menganggu!”

Pada saat telepon akan ditutup, Gery Gu bertanya: “ Bagaimana dengan Theo Mu, orang ini tidaklah mudah.”

Dean Shao menahan emosinya dan tanpa ekspresi berkata: “Tidak perlu di urus” lalu menjawab “Aku ada urusan, lain waktu aku mengundangmu makan.”

Grey Gu belum merespon, terdengar suara telepon dimatikan, dia menatap layar ponsel dengan mulut terbuka.

Lucy Lu berpikir ada masalah yang penting, melihat dia tidak berkata beberapa kata, langsung menutup teleponnya, bertanya: “Ada masalah penting?”

Ekspresi wajah pria iu tidak berubah: “Tidak ada, hanya masalah perusahaan.”

Melihat dia tidak ada niat untuk membahasnya, matanya menatap mangkuknya, dan tiba-tiba tidak berselera untuk makan.

“Kenapa tidak makan?”

Lucy Lu memegang perutnya: “ Rasanya sudah kenyang, tidak terbiasa makan malam sebanyak ini.”

Pria itu menggelengkan kepalanya, berdiri: “Kita pulang.”

“Kamu tidak makan?” Lucy Lu terkejut.

Dean Shao tersenyum: “Aku tidak lapar.”

Tangan yang sedang mengambil mantel, tiba-tiba di tarik oleh Lucy Lu, dan Dean Shao menatapnya dengan curiga.

Lucy Lu mengedipkan matanya, lalu menundukkan kepala.

Di dalam mobil Lucy memperhatikan mimik wajah Dean Shao tidak begitu baik, matanya muram, badanya juga semakin kurus, tetapi tidak mengurangi kharismanya.”

“Makan sedikit.” Suaranya pelan, ada sedikit perasaan simpatik.

Dean Shao menatap dalam matanya, sudut mulutnya tersenum, kedua kakinya melangkah ke meja makan, badanya mendekat: “Mengkhawatirkanku?”

Lucy Lu tertegun, dirinya merasa pria ini tidak mengerti perasaan orang lain.

“Suka ya makan, kalau tidak suka tidak perlu makan !” Lucy menggertakan giginya, ingin dia menjauh.

Dean Shao menggenggam tangannya, terasa hangat dan membuat hati menjadi tenang.

“Aku makan, tapi……” Lucy Lu mendengar suarnya tertahan, ternyata……

“Makan Mie tidak akan memuaskanku, pulang rumah makan lagi.” Dean tertawa tanpa suara.

Wajah Lucy Lu menghijau, melihat orang disekelilingnya, menggigit giginya, berkata: “Apa lupa aku ini ibu yang sedang hamil?”

Dean Shao tersenyum mencium pipi Lucy dengan hidungnya: “Aku ingat, dan aku sudah memeriksa kehamilan ibu hamil pada bulan ini, jika tubuh sang ibu hamil sehat, masih dapat bekerja, meskipun demi keamanan… tapi kamu bisa membantuku.”

Sekarang berselisih juga tidak ada gunanya, lebih baik bersabar, dagunya mengangguk ke meja makan, berkata: “ Makan mie terlebih dahulu!”

Pria itu makan mie sampai habis, Lucy Lu saat keluar dari restoran berpikir, apa dia mempermainkanku.

Sampai di area kecil, Dean Shao membukakan pintu mobil, Lucy Lu merasa malas, tidak ingin turun dari mobil.

“Aku kembali kerumah orangtuaku, mereka pasti khawatir.” Lucy Lu mencari alasan.

Dean Shao menatapnya: “Aku sudah menelpon ayah dan ibu, pikiran mereka berbeda denganmu, mereka bilang hari sudah malam, lebih baik pulang kerumahku, karena kamu terlalu emosional, mereka memintaku untuk menjagamu.”

Seperti apa yang dikatakan ibunya, Lucy Lu sering ceroboh.

Dean Shao tidak ingin berbasa-basi langsung mengendongnya .

Sampai di lantai atas, mendorong pintu kamar, dan terdengar suara dibelakangnya: “Mandi terlebih dahulu, aku akan mengambilkan pakaian untukmu.”

Novel Terkait

Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu