Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 150 Kejadian Hari Ini Jangan Beritahu Dia

Satu jam kemudian, mobil Davin Yan berhenti di depan komplek apartemen.

Lucy Lu melihat gedung itu, lalu berbalik ke orang di belakangnya dan berkata, “Kamu istirahat dulu sebentar di dalam mobil. Aku sebentar saja sudah keluar.”

Ekspresi Davin Yan tidak berubah: “Setelah kejadian barusan, aku rasa sebaiknya aku ikut denganmu.”

Lucy Lu tidak dapat berkata apa-apa. Dia merenung sejenak, lalu dengan serius melihat dia, “Kejadian hari ini jangan beritahu dia.”

Tanpa penjelasan apapun, dia tidak ingin Dean Shao tahu.

Davin Yan dengan nada datar bertanya, “Maksudmu kejadian di jalan tadi, atau…… kejadianmu mencari tuan ini.”

“.…..” Lucy Lu terkejut. Mendengar kata-katanya seperti merasa dia telah melakukan hal yang tidak terpuji.

Mukanya tidak enak dilihat, dia menggertak gigi, mengerutkan kening dan tersenyum, “Semua kejadian hari ini.”

“Maaf, kamu bukan orang yang majikanku. Masalah ini aku tidak bisa mematuhimu.” Davin Yan dengan perasaan maaf berbicara dengannya dengan suara rendah.

“.…..”

Dia sebenarnya sudah mengetahui jawabannya, tetapi dia tetap memasang ekspresi marah. Tangannyan memeluk erat tas dan berjalan masuk ke apartemen tanpa berkata apapun.

Sudah jelas kalau ada uang pasti bisa mengusirnya.

Begitu naik elevator, dia langsung pergi ke lantai yang diberitahu oleh Theo Mu. Dia menemukan kamar itu, dan Lucy Lu melihat sekitar sebelum akhirnya mengetuk pintu

Koridor begitu sepi sampai suaranya terdengar sangat jauh tetapi tidak ada orang yang membuka pintu.

Alis Lucy Lu semakin mengerut. Dia mengetuk beberapa kali dengan tenaga yang lebih kuat.

Setelah menunggu dengan gelisah, di pintu baru terdengar gerakan. Pintu yang tertutup rapat dibuka oleh orang dari dalam.

Aroma alkohol yang kuat mulai tercium.

Lucy Lu melihat muka di depannya yang begitu pucat, rambutnya begitu berantakan. Mengenakan baju kaos dan celana panjang. membungkukkan pinggangnya dan bahkan terlihat sangat sakit untuk berdiri, dia pun berkata sambil tersenyum kecil. “Kak Lu…… Kamu benar-benar datang. Aku masih mengira kamu sedang bercanda.”

“Kamu……pada akhirnya kamu minum berapa banyak alkohol?” Lucy Lu terkejut. Baru saja satu hari tidak bertemu, dia dapat merusak dirinya seperti ini?

Dia tidak sempat terkejut, dengan nada marah dan khawatir dan juga panik dia memegang tangannya, “Kamu kenapa?”

“Tidak, tidak ada apa-apa…..” Theo Mu menurunkan alisnya, seperti begitu takut dimarahi Lucy Lu. Dia merasa malu tetapi dia melihat orang di sebelahnya. Lalu segera mengganti topik. “Nona Lu, dia adalah?”

“Dia adalah temanku, kamu tidak perlu mempedulikan dia. Bagaimana kondisi badanmu akhir-akhir ini?” Lucy Lu begitu mengkhawatirkan dia. Melihat penampilannya yang tidak menunjukkan tidak kenapa-napa. Ekspresinya langsung datar dan dia tidak merasa marah.

“Aku……” Theo Mu masih tersenyum dan terlihat seperti ingin mengatakan tidak apa-apa. Tetapi di depannya, keberaniannya pun melemah, dengan suara kecil dan patuh menjawab, “Perutku sedikit tidak enak.”

Davin Yan melihat Theo Mu, tidak berbicara dan tidak berekspresi.

Ekspresi Lucy Lu berubah, “Perut? Kamu masih berdiri di sini, cepat, aku bantu kamu masuk.”

Kedua orang itu membantunya masuk ruangan. Davin Yan sesaat sempat ragu, tetapi pada akhirnya masuk ke ruangan.

Begitu melihat kekacauan di ruang tamu yang sebagian besar adalah botol alkohol, Lucy Lu tertegun, “Ini, ini kamu semua yang minum?”

Bau alkohol itu terasa semakin kuat saat dirinya masuk ke ruang tamu, membuat dirinya yang masih hamil itu merasa jijik. Rasa mual terasa sampai ke kepalanya, tetapi dia berusaha untuk menahannya dan memberi perintah kepada Davin Yan: “Tuan Davin, tolong buka jendela untuk membiarkan udara masuk.”

Pria itu mengangguk dan melewati beberapa barang untuk membuka jendela.

Lucy Lu membawa Theo Mu untuk berbaring di sofa. Awalnya dia ingin bertanya beberapa pertanyaan tetapi sekejap terpikir kejadian di dalam ruangan ini. Dia akhirnya menyimpan pertanyaan itu dulu, lalu berkata dengan suara tenang, “Sakitnya parah tidak? Apa perlu kami antarkan ke rumah sakit?”

Dia benar-benar tidak ingin anak ini mengacaukan dirinya sendiri. Tidak punya ayah, ibunya sudah meninggal. Kamar yang kosong ini hanya ditinggali dirinya sendiri. Di rumah tidak ada saudara maupun teman.

“Aku tidak ada masalah besar. Istirahat sebentar saja aku sudah pasti membaik.” Anak laki-laki itu tersenyum. Ekspresinya terlihat begitu lelah. Dia memutarkan kepala untuk melihat sekitar, dan dengan malu melihat dia, “Maaf…… Nona Lu. Rumah ini begitu berantakan. Kalian boleh duduk di mana saja…… aku akan tuangkan air untuk kalian……”

Dia menopang badan untuk berdiri, tetapi didorong oleh Lucy Lu tanpa bisa membalas. Lalu Lucy Lu berkata, “Sudah, kamu tidak perlu melakukannya. Biar aku saja.”

Lucy Lu melihat sekitar lalu melihat Davin Yan, “Tuan Yan, silahkan kamu duduk.”

Kamarnya tidak begitu kecil, tetapi begitu berantakan sampai tidak ada tempat untuk berdiri.

Davin Yan berkata dengan nada datar, “Jika Nona Lu membutuhkan bantuan, anda boleh menyuruhku untuk melakukannya.”

Lucy Lu mengangkat alisnya dan tanpa rasa tidak enak, menunjuk ke sampah dan botol yang ada di lantai sambil tersenyum berkata: “Kalau begitu Tuan Yan tolong bantu bersihkan tempat ini untukku.”

Sekarang bukan saatnya untuk berpura-pura baik. Jika semuanya dia yang melakukan, dia tidak akan punya banyak tenaga.

“Em.” Davin Yan mengangguk.

Lucy Lu berbalik dan memeriksa dapur. Benar-benar kosong, semua barang diletakkan di dalam laci dan lemari. Bahkan di dalam kulkas juga kosong. Di atas meja pun masih ada satu lapisan abu-abu.

Tidak perlu ditebak, kemarin dia izin untuk pulang dan dia hanya bergerak di di daerah ruang tamu. Barang yang dia beli dan bawa pulang hanyalah alkohol.

Anak nakal ini!

Tidak ada cara lain. Lucy Lu hanya bisa mengeluarkan satu ketel, mencari beberapa gelas dan memasak air.

Novel Terkait

Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu