Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 513 Bukan Lawan
Keesokan harinya, sebelum bergegas kembali ke Kota Nan dari Shanghai, Lucy Lu telah membaca berita di ponselnya bahwa "Nona Song dari Kyoto melakukan pukulan luar biasa dan mengeluarkan 12 milyar hanya untuk kipas lipat cendana merah".
Menekan pada isi beranda, yang sebagian besar adalah emosi berulang dan kata-kata yang menghasut, yang membuat Lucy Lu sedikit tertarik adalah pengumuman data donasi Rainie Song dalam dekade terakhir.
Membuktikan bahwa 12 milyar di daerah ini sama sekali tidak layak disebut kepadanya.
Ini bertepatan dengan fakta bahwa kalimat Rainie Song yang acuh tak acuh "Semua disumbangkan" setelah pertanyaan Lucy Lu tadi malam.
Dengan sedikit emosi, dia menyodok bahu Dean Shao di sebelahnya dengan ponselnya dan mengulurkan tangan, "Menurutmu, ada berapa banyak orang seperti Nona Song di dunia ini?"
Dean Shao mengambil ponsel dan meliriknya sekilas, ketika kembali, dia tersenyum ringan: "Lucy Lu juga satu-satunya di dunia ini."
Lucy Lu meliriknya, sedikit aneh, "Kamu tahu aku tidak bermaksud begitu."
Dean Shao secara alami bisa mengetahui arti kata-katanya, itu hanya tentang antara Rainie Song dan Zayn Shang, dan dia juga tidak baik sebagai orang luar untuk berkomentar terlalu banyak.
Tetapi dia yakin bahwa pengaruh yang dibawa oleh keluarga asli sudah cukup untuk menyebabkan situasi saat ini di mana Rainie Song dan Zayn Shang tidak dapat diintegrasikan.
Lucy Lu, yang mengucapkan kata-kata itu, tiba-tiba teringat apa yang dikatakan Rainie Song kemarin, dia tidak membutuhkan simpati orang lain, jadi dia menghentikan pembicaraan tepat waktu dan melambaikan tangannya untuk memberi tanda bahwa topik itu sudah berlalu, "Lupakan, mari kita pergi ke sana duduk. "
Dean Shao menyipitkan matanya dan menahan napas, mengikuti langkah kaki di belakang Lucy Lu.
Rainie Song yang baru saja naik jet pribadi di sisi lain, juga melihat catatan berita terkait di ponsel yang diserahkan oleh asistennya, dia lelah mengatasinya, duduk di kursi sofa kulit yang lembut dengan satu tangan memegang alisnya, dan menyerahkan ponselnya, "Kamu bisa melihat sendiri masalahnya dan tidak perlu bertanya padaku."
Di masa lalu, Rainie Song tidak suka dilaporkan oleh media dengan caranya yang tidak diketahui, tidak peduli apakah isinya benar atau tidak, tetapi melihatnya hari ini, dia tampak sangat lelah.
"Baik."
Asisten yang merasakan semua ini mundur, meninggalkannya dengan memberi ruang pribadi yang cukup.
Berbaring di sofa sebentar, ketika pesawat mendarat, dia menerima telepon dari ibunya dan menyuruhnya kembali ke Kediaman Keluarga Song untuk makan malam setelah dia sibuk dengan masalah yang ada.
Tidak banyak memikirkannya, lalu menjawabnya, ketika dia tidak berharap untuk kembali, Zayn Shang juga ada di sana.
Ketika Rainie Song melangkah ke dalam rumah, makanan di dapur sudah disiapkan, ayah dan suami duduk di kursi sofa di kedua sisi ruang tamu, sedang bermain satu sama lain di depan papan catur di depan mereka.
Setelah pelayan mengambil tas dan jaket jaket yang dia lepas, dia mengangkat kakinya dan berjalan berkeliling dari ruang tamu, tatapannya melirik kebuntuan di papan, diikuti dengan lelucon, dan dengan lembut mengangkat bibirnya, "Sudah bertahun-tahun, mengapa kamu tidak belajar sesuatu dari ayah kita."
Ketika kembali dari Shanghai, masih bisa memanggil "Ayah kita" seperti orang lain, segala sesuatu di dalam dan di luar adalah sindiran, di hadapan Rainie Song yang begitu tenang dan tajam, Zayn Shang tidak perlu terkejut.
Dia juga tertawa dan mengikuti kata-kata, "Aku mengaku kalah. Keterampilan ku tidak baik, dan aku bersedia untuk mundur."
Melihat bidak catur yang hendak dimakan, Zayn Shang bangkit dari sofa dan menatap wanita di sebelahnya dengan cahaya lembut sambil merapikan bajunya, "Sepertinya aku harus mengundang istriku mengambil posisi, menggantikan ku agar tidak terlihat malu."
Di antara cahaya listrik dan batu api, keduanya memandang satu sama lain dengan dangkal, masing-masing memegang bibir mereka bersama dengan senyum yang tampaknya konfrontasi, mereka yang tidak tahu kebenaran, keliru akan berpikir bahwa itu hanya kasih sayang antara pasangan.
Sambil menatap sejenak, Rainie Song mengangkat kakinya, menyilangkan tubuhnya, dan duduk di sofa, membungkuk untuk membantu ayahnya memilah papan catur yang baru.
Keterampilan catur Rainie Song diajarkan oleh ayahnya ketika dia masih kecil, jadi dia memiliki gaya seperti orang tuanya, dia relatif tenang dan terkendali, tetapi tata letaknya sangat teliti.
Dibandingkan dengan Zayn Shang, yang melakukan kesalahan dalam bermain catur, selalu ada lebih banyak kesabaran.
Tetapi ayah dan anak itu bermain catur, tetapi tidak semua pikiran mereka ada di papan ini. Ruang makan belum memerintahkan untuk makan, dan Zayn Shang tidak mudah untuk pergi, jadi dia duduk di kursi di sebelahnya dan duduk sebagai seorang tamu.
Ponsel di sakunya bergetar beberapa kali, dan dia tidak pergi untuk melihatnya, ketika dia meraih dan menerima air hangat dari pelayan di samping, dia tiba-tiba mendengar bahwa Tuan Besar Song membuka topik baru.
“Aku dengar kamu pergi ke Shanghai kali ini untuk mendapatkan pusat perhatian?” Ketika berbicara, matanya masih tertuju pada papan catur, dan nadanya sangat santai, sepertinya tidak terburu-buru untuk membuktikan apa pun.
Rainie Song mendorong bidak catur untuk berjalan di papan catur, dan mendengar kata-katanya dengan samar, "Bukannya kamu biasanya tidak suka menonton berita renda yang tidak realistis itu?"
Ibu Song baru melakukan perawatan kecantikan di atas, dan ketika dia turun ke lantai terakhir dari tangga, dia mendengar percakapan itu, dia mengambil piring buah dari pelayan yang lewat, dan mengantarkannya sendiri.
Piring buah ditempatkan di depan Zayn Shang, dan pada saat yang sama, dia menanggapi orang tua itu: "Ayahmu mengetahuinya bukan karena dia menonton berita."
Zayn Shang tetap diam, memegang gelas air di tangannya dan mendengarkan ketukan tajam di papan catur, Tuan Song memimpin untuk memakan sepotong pion Rainie Song, dan pada saat yang sama menganggap serius kata-kata itu.
"Itu adalah teman lama dari masa lalu, aku pernah membawamu ke sana ketika kamu masih kecil, Keluarga Dan di Nanjing Shanghai, aku tidak tahu apakah kamu memiliki kesan."
Rainie Song memadatkan matanya dan kemudian memakan sepotong catur Tuan Besar Song sebelum menjawab: "Tidak ada kesan."
Ibu Song yang tidak bisa memahami situasi pertempuran di samping, tetapi entah kenapa menyukai suasananya, sedikit menaikkan nada, dan kemudian bercanda dengan tawa: “Pada waktu itu, Rainie baru berusia dua atau tiga tahun, aku ingat bahwa putra bungsu dari Keluarga Dan berusia lebih dari satu tahun, bagaimana dia bisa ingat ?"
Pada titik ini, Rainie Song masih tidak mendengar petunjuk apa pun, hanya mendengarkan kata-kata ibunya dan tidak bisa menahan diri untuk tidak memandangnya, dan tersenyum lembut, "Benarkah, apakah ini benar-benar terjadi?"
Mengingat topik tahun-tahun sebelumnya, pikiran Ibu Song juga berjalan dalam ingatannya, seolah-olah dia ingat sesuatu yang lucu, "Anak bungsu dari Keluarga Dan berusia lebih dari satu tahun dan memiliki acara besar, ketika dia acara satu tahun itu, banyak orang yang datang ke halaman itu, hanya ingin melihat apa yang bisa dia tangkap, hasilnya, kalian berdua tidak mengatakan apa-apa, kamu naik dan mengambil semua barang favoritnya, dia tidak senang dengan itu, lalu menangis dengan memeluk kakimu ...
Berbicara tentang peristiwa tahun ini, Ibu Song bernostalgia.
Ketika Rainie Song mendengarkan ini, ekspresinya turun sedikit, dan dia melirik ke arah ibunya, lalu berbalik untuk melihat ke arah ayah yang berlawanan, "Benarkah?"
Rainie Song tidak meragukan keaslian cerita masa lalu yang dijelaskan oleh Ibu Song ini, meskipun perilaku konyol ini tidak terkait dengan dirinya sekarang, tapi Rainie Song juga bukan tidak dilahirkan dengan temperamen seperti itu, dan dia juga pernah memiliki masa kecil yang ceria.
Di sisi lain, setelah mendengarkan pertanyaan putrinya, Tuan Besar Song tampaknya terperangkap dalam ingatan, sedikit menyesuaikan postur duduk, dan melambaikan tangannya, "Itu sudah lama sekali."
Keluarga di sini mengingat semua masa lalu, dan Zayn Shang mau tidak mau hanya menjadi orang luar.
Tampaknya tidak ada orang lain yang peduli dengan perasaannya, dan tidak ada yang akan dengan sengaja mengucapkan kata-kata kepadanya, di masa lalu, ketika dia masih muda, dia akan menghabiskan semua upayanya untuk tertawa bersamanya, tetapi pengalaman semacam itu masih berada dalam ingatan Zayn Shang, itu juga sudah lama sekali.
Dia tidak ingin menyebutkan ingatan itu, dan karena dia bisa menghindari masalah ini sekarang, dia senang.
Waktu berlalu dengan tenang, setelah sekitar setengah jam, Rainie Song menatap bidak catur di papan catur, dan dengan lembut mengangkat bibirnya, "Sepertinya aku juga bukan lawan ayah."
Dia sangat tenang dan tidak pernah menyangkal ini.
Satu-satunya kekaguman Rainie Song selama bertahun-tahun, satu-satunya lelaki yang ingin diam-diam bergantung pada momen tak berdaya, hanya ayahnya.
Jika Tuan Besar Song mendengar arti dari kata-katanya, ketika dia mengangkat matanya, sepasang mata yang tidak jernih dipenuhi dengan cahaya yang tajam.
Dia mendorong potongan yang telah dia makan ke papan catur dan menopang lengan kursi sofa, "Kamu adalah putriku, tentu saja bukan lawanku."
Mereka adalah hubungan ayah-anak, ayah akan mendukung dan melindungi putrinya selama sisa hidupnya.
Setelah bangun, dia memerintahkan untuk menyiapkan makan malam, dan kemudian pergi ke ruang makan dengan bantuan Ibu Song, Zayn Shang mengangkat tumitnya di belakangnya. Di ruang tamu, hanya sisa Rainie Song yang duduk di sana, mengangkat matanya dan melihat bayangan orang tuanya pergi, sementara masih memikirkan kata-kata ayahnya dalam benaknya.
Novel Terkait
Asisten Bos Cantik
Boris DreyMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiNikah Tanpa Cinta
Laura WangHabis Cerai Nikah Lagi
GibranBeautiful Love
Stefen LeeStep by Step
LeksHanya Kamu Hidupku
RenataWhere’s Ur Self-Respect Ex-hubby?×
- Bab 1 Kenapa Mendadak Kembali?
- Bab 2 Pinjam Uang
- Bab 3 Apakah Sangat Susah Memasukannya Dalam Contactnya?
- Bab 4 Manajer
- Bab 5 Penerjemah Bahasa Perancis
- Bab 6 Senior
- Bab 7 Apakah Dia Menyusahkanmu?
- Bab 8 Jangan Bertingkah Laku Seperti Anak Kecil
- Bab 9 Lebih Awal Mengakhiri Pernikahan Yang Salah Ini
- Bab 10 Aku Juga Bukanlah Orang Asing
- Bab 11 Dean Shao Tidak Mencintaimu
- Bab 12 Pernikahan Mereka Selama Ini Bukannya Baik-Baik Saja?
- Bab 13 Bagaimana Jika KIta Saling Melepaskan Satu Sama Lain?
- Bab 14 Kebetulan Sekali, Dia Kekurangan Uang
- Bab 15 Lama Tidak Berjumpa
- Bab 16: Tidak Bisa Menyalahkannya
- Bab 17 Kebahagiaanmu Yang Paling Penting
- Bab 18 Aku dan Ibu Menunggu Kedatanganmu
- Bab 19 Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
- Bab 20 “Kejutan”
- Bab 21 Curiga
- Bab 22 Saya Butuh Penjelasan
- Bab 23 Berenang
- Chapter 24 Pada Akhirnya Kamu Membiarkan Dia Pergi Sendirian
- Chapter 25 Dia Seorang Yang Buta Arah Bukan Seorang Idiot
- Bab 26 Orang Yang Tidak Ingin Kuajak Pergi Ke Departemen Kebidanan Adalah Mantan Suamiku
- Bab 27 Kamu Datang Darimana
- Bab 28 Aku Dan Dia Tidak Memiliki Hubungan Apapun Dengannya
- Bab 29 Kembar
- Bab 30 Apakah Kamu Yakin Anak Yang Di Kandung Adalah Anakmu
- Bab 31 Apakah Kamu Telah Mencintainya
- Bab 32 Kamu Datang untuk Melihat Leluconku Bukan
- Bab 33 Aku Tidak Berencana Untuk Bercerai Denganmu
- Bab34 Aku Teriak Beberapa kali, Kamu Tidak Menghiraukannya
- BB 35 Perasaan Tidak Bisa Dipaksa
- Bab 36 Bagaimana Bisa Begitu Mudah Melupakannya
- Bab 37 Merasa Bersalah
- Bab 38 Dia Hanya Mendekatiku Seorang
- Bab 39 Setelah CEO Dean Menjadi Ayah Akan Mengerti Hal Ini
- Bab 40 Saling Mencintai Setelah Tidur Bersama
- Bab 41 Pembalasan Pribadi di Muka Umum
- Bab 42 Ia Berhak Menerimanya
- Bab 43 Apakah Kamu Benar-benar Menyukainya?
- Bab 44 Benar-benar Rendahan
- Bab 45 Memberitahumu Pelecehan Seksual
- Bab 46 Apakah Kamu Sudah Gila
- Bab 47 Apakah Yang Aku Sakiti Itu Adalah Bir?
- Bab 48 Aku Mencintaimu
- Bab 49 Apakah Kamu Mengkhinatiku Dengan Seperti Ini ?
- Bab 50 Dimulai Dari Dasar
- Bab 51 Aku Tidak Pernah Akan Melewatkan Cerita Pangeran Menyelamatkan Putri Tidur
- Bab 52 Senang Bercengkrama Dengan Kamu
- Bab 53 Kalau Begitu Harusnya Disini Terdapat Begitu Banyak Penyuka Sesama Jenis
- Bab 45 Pemerkosaan
- Bab 55 Merawat Anak Orang
- Bab 56 Tidak Brengsek Juga
- Bab 57 Kenapa Dean Juga Ada di Sini
- Bab 58 Bercerai
- Bab 59 Ciumannya begitu kuat
- Bab 60 Diberikan Tugas Penting
- Bab 61 Arti Minum Bukan Pada Penghormatan
- Bab 62 Semua Ini Kulakukan Demi Anakku
- Bab 63 Aku Tidak Akan Membiarkanmu Menyiksa Dirimu Sendiri
- Bab 64 Kamu Berharap Nenek Tua Itu Mengatakan Moral Padamu?
- Bab 65 Aku Akan Merawatmu Selama Periode Ini
- Bab 66 Siapa Yang Mau Membelikannya Untukmu?
- Bab 67 Dia Adalah Kakakku
- Bab 68 Lagipula Bukan Kita Yang Merebut Prianya
- Bab 69 Kenapa Dia Selalu Muncul
- Bab 70 Jauhilah Dia Sejauh Mungkin
- Bab 71 Dean Shao, Kamu Mempermainkanku
- Bab 71 Aku Tidak Memiliki Perasaan Apapun Terhadapnya
- Bab 73 Memikirkan Jalan Selanjutnya Dengan Baik
- Bab 74 Kiriman Bunga
- Bab 75 Dia Lebih Berhati-hati dari yang Kubayangkan
- Bab 76 Aku Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 77 Cara yang Menjijikkan
- Bab 78 Menahannya di Kantor
- Bab 79 Jangan-jangan Dia Selingkuh
- Bab 80 Aku Ada Di Depan Pintu Kamar mu
- Bab 81 Bagaimana Anda Tahu Aku Tidak Ingin Mencarimu
- Bab 82 Tipuan Untuk Mencelakai Diri Sendiri
- Bab 83 Apakah Kamu Menyukai nya?
- Bab 84 Memiliki Kemampuan Kamu Baru Maju
- Chapter 85 Memiliki Hubungan Teman Dengan Direktur Shao
- Chapter 86 Pintar Mencari Kesempatan
- Chapter 87 Ini Baru Lucy Lu
- Bab 88 Demam
- Bab 89 "Aku Lapar"
- Bab 90 Perasaaan Bagaikan Telah Dijebak
- Bab 91 "Aku Tidak Berhutang Padamu."
- Bab 92 Apakah Kamu Percaya Jika Ibumu Tidak Akan Memperbutkan Hak Asuh Denganku?
- Bab 93 Aku Hanya Menginginkan Anakku
- Bab 94 Tidur Bersama Dengan Berpelukan
- Bab 95 Mengunjungi Glorious Corp
- Chapter 96 Ayahmu Mengalami Masalah
- Chapter 97 Tidak Mungkin Kan Pacarnya CEO
- Chapter 98 Jika Ada Masalah Lainnya, Kamu Bisa Segera Mencariku
- Chapter 99 Apakah Anak Yang Dikandungnya Itu Benar-benar Milikmu
- Bab 100 Sebentar Tenang, Sebentar Rusuh
- Bab 101 Kita Akan Segera Pergi Ke Biro Sipil
- Bab 102 Aku Ingin Kamu Pergi
- Bab 102 Ini Sudah Telat Dan Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa Lagi
- Bab 104 Aku Mengkhawatirkanmu
- Bab 105 Dia Masih Berani Menjadi Pelakor
- Bab 106 Kunjungan Reporter TV
- Bab 107 Tidak Menginginkan Menantu Seperti Itu Lagi
- Bab 108 Hidup Dan Mati
- Bab 109 Aku Tidak Menginginkan Ucapan Terima Kasih Kamu
- Bab 110 Perhatikan Sendiri Keadaanmu Sekarang.
- Bab 111 Kamu Telah Menyukainya?
- Bab 112 Aku Mengenal Dengan Jelas Sifat Alinya
- Bab 113 Dengar-Dengar Ibumu Sedang Sakit?
- Bab 114 Tidak Ada Pria Yang Mengejarnya
- Bab 115 Temperamen Yang Buruk
- Bab 116 Mie Daging Sapi Porsi Jumbo
- Bab 117 Biarkan Aku Untuk Memelukmu Sebentar
- Bab 118 Komunitas Yang Sama
- Chapter 119 Mengancam
- Chapter 120 20M
- Chapter 121 Orang Kaya Generasi Kedua yang Tersembunyi
- Chapter 122 Theo Mu Yang Berbeda
- Bab 123 Pengalaman hidup Theo Mu
- Bab 124 Aku Ingin Setiap Saat Mengetahui Posisinya
- Bab 125 Aku Masih Mengira Kamu Adalah Istriku
- Bab 126 Kau Tidak Mengundangku Untuk Masuk Meminum Segelas Air Hangat?
- Bab 127 Dia orang yang memiliki rasa tanggung jawab yang besar.
- Bab 128 Salahku
- Bab 129 Sakit hati
- Bab 130 Setelah Anaknya Lahir Kau Boleh Melakukan Apapun
- Bab 131 Aku Hanya Ingin Dirimu
- Bab 132 Dia Tidak Mengeluarkanmu?
- Bab 133 Akhirnya Pemikirannya Terbuka
- Bab 134 Memang Harus Diperhatikan
- Bab 135 Cincin Di Tanganmu Mencuri Perhatian
- Bab 136 Kamu Pikir Aku Bersedia Senyum Malu-Malu Dan Terpaksa?
- Bab 137 Dean Shao Tidak Sebodoh Itu
- Bab 138 Dia Akan Secepatnya Menjadi Orang Ketiga
- Bab 139 Mawar Putih
- Bab 140 Semua Wanita Bukannya Menyukai Hal Seperti Ini?
- Bab 141 Aku Serius
- Bab 142 Dia Sudah Kelelahan
- Bab 143 Tidak Perlu Kamu Untuk Memanggil Pengawal
- Bab 144 Mama Tetap Akan Menghormatimu
- Bab 145 Teman Lama Ayah
- Bab 146 Kamu Boleh Menganggapnya Tidak ada
- Bab 147 Dia Mengantarku Ke Kantor Bisa Menarik Perhatian
- Bab 148 Hampir Terjadi Kecelakaan Mobil
- Bab 149 Hari Ini Jangan Keluar Rumah Lagi
- Bab 150 Kejadian Hari Ini Jangan Beritahu Dia
- Bab 151 Kata-Katanya Sama Dengan Omong Kosong
- Bab 152 Masih Belum Peduli
- Bab 153 Hidup ku sendiri saja masih belum sepenuhnya ku mengerti
- Bab 154 Lebih Baik Melahirkan Anak Pada Usia Dini
- Bab 155 Kerjasama
- Bab 156 Satu barang bekas pun kamu berikan kepadaku
- Bab 157 Kenapa sangat panas
- Bab 158 Mending kamu menganggap aku rendah
- Bab 159 Apakah Aku Kemarin Malam Melakukan Sesuatu Kepadamu?
- Bab 160 Satu-satunya Hal Yang Dia Minta Kepadaku
- Bab 161 Pertama Kalinya Bertemu Wanita Yang Sebegitu Bodoh
- Bab 162 Kamu Masih Saja Kecanduan
- Bab 163 Kamu Pikir Aku Membuka Klub Malam
- Bab 164 Ibuku Tidak Perlu Disayang Olehmu
- Bab 165 CEO Dean Bisa Khawatir
- Bab 166 Pemikiran Jangan Terlalu Dangkal
- Bab 167 Bertingkah Seperti Pencuri
- Bab 168 Aku Juga Bisa Hidup Baik-Baik Saja Tanpamu
- Bab 169 Seberapa Besar Kebaikan Hatiku Yang Kamu Harapkan
- Bab 170 Jamuan Makan Dengan Tujuan Tersembunyi
- Bab 171 Tidak Menempatkanya Di Hati
- Bab 172 Rela Membiarkan Anak Perempuan Mencari Seorang Duda
- Bab 173 Menjadi Ibu Tiri Untuk Kedua Anakku?
- Bab 174 Ciuman
- Bab 175 Pria Ini Sangat Bisa Menggoda Saat Mabuk
- Bab 176 Setelah Kembali Dia Merubah Namanya
- Bab 177 Jika Ingin Berlari Seperti Kuda Juga Harus Memberikan Kuda Makan Rumput.
- Bab 178 Apakah Kamu Harus Tahu Segalanya?
- Bab 179 Dia Sedang Menggigitnya
- Bab 180 Saya Tidak Mengganggu Putra Anda
- Bab 181 Bau Asam Manisnya Cinta
- Bab 182 Aku Sendiri Yang Pergi Ke Rumah Sakit untuk Aborsi
- Bab 183 Dia Tidak Segampang Yang Kamu Pikirkan
- Bab 184 Apakah Dia Sedang Bermimpi Mimpi Erotis?
- Bab 185 Kamu Sedikit Pun tidak Rindu Pada Ku
- Bab 186 Kamu Masih Memikirkan Cara Untuk Sembunyi Dariku
- Bab 187 Apakah Dia Begitu Tidak Bisa Diandalkan?
- Bab 188 Aku Pendatang Baru
- Bab 189 Aku Cari CEO Shang
- Bab 190 Memberiku sebuah Kejutan
- Bab 191 Orang Yang Mementingkan Keuntungan Dirinya
- Bab 192 Maafkan Aku
- Bab 193 Aku Akan Cemburu
- Bab 194 Kamu Ternyata Benar-Benar Binatang Liar
- Bab 195 Dengar-Dengar Kamu Sudah Menikah
- Bab 196 Aku Tidak Mungkin Mengintipmu Mandi
- Bab 197 Pria Itu Ternyata Tidak Khawatir Padanya
- Bab 198 Dia Harus Melepas Pakaiannya
- Bab 199 Bisakah Kamu Sedikit Menerimanya ?
- Bab 200 Zayn Shang Sudah Menikah
- Bab 201 Aku Akan Melindungi Istri Dan Anakku
- Bab 202 Candaan Yang Menjadi Kenyataan
- Chapter 203 Aku Merindukan Diri Mu
- Chapter 204 Setelah Kembali Apakah Kamu Masih Ingat Dengan Ku
- Chapter 205 Bersama kembali ke Kota Nan
- Chapter 206 Berhenti Bekerja
- Chapter 207 Meninggalkan Perusahaan Benefit Corp
- Chapter 208 Ayo Kita Pulang Ke Rumah
- Bab 209 Semuanya Palsu Kecuali Diriku
- Bab 210 Satu-satunya Foto Ciuman Bersamaku.
- Bab 211 Hanya Itu Tidak Lebih
- Bab 212 Jangan Mau Dipergunakan Dan Berpikir Orang Tersebut Sedang Membantumu
- Bab 213 Jika Kamu Tidak Ingin Diusir Olehku
- Bab 214 Aku Tidak Pernah Berpikir Bahwa Aku Akan Kembali Lagi.
- Bab 215 Melamar?
- Bab 216 Aku Benar-Benar Sedang Cemburu
- Bab 217 Dia Lebih Mencintaimu
- Bab 218 Akan Selalu Dapat Menemukan Seseorang Yang Sesuai Dengan Seleranya
- Bab 219 Siapa Yang Meminta Mereka Tak Lebih Kaya Darimu
- Bab 220 Tentu Saja Dengan Segala Cara Memujimu
- Bab 221 Tidak Memegang Tanganmu Aku Merasa Khawatir
- Bab 222 Sepertinya Ada Banyak Cara Untuk Memikat
- Bab 223 Kamu Yakin Tidak Akan Tertidur di Lift?
- Bab 224 Aku Ingin Menemanimu
- Bab 225 Tidak Bisa
- Bab 226 Aku Bahagia Berada di Sini
- Bab 227 Pandanganku Kabur
- Bab 228 Batas Bawah
- Bab 229 Mari Kita Rujuk
- Bab 230 Jangan Biarkan Aku Melihatnya Lagi
- Bab 231 Harap Bantuan Dari Kalian
- Bab 232 Kamu Tidak Pergi, Aku Pergi
- Bab 233 Semuanya Salahku
- Bab234 Tidak Habis Makan, Tidak Boleh Kerja
- Bab 235 Dimana Dia?
- Bab 236 Dia Telah Mengundurkan Diri
- Bab 237 Dia Adalah Istriku
- Bab 238: Pergi Piknik Bagaimana?
- Bab 239 Gadis Yang Seperti Peri
- Bab 240 Kelihatannya Sepertinya Adalah Kakak Ipar
- Bab 241 Mantan Suamimu Yang Melakukannya.
- Bab 242 Menghilang
- Bab 243 Tahanan di Dalam Rumah
- Bab 244 Kamu dimana ?
- Bab 245 Apakah Dia Sedang Ngambek?
- Bab 246 Ada Aku Di Sini, Tidak Ada Yang Bisa Mengganggumu
- Bab 247 Makan Mie Tidak Bisa Memuaskanku
- Bab 248 JanganTerlalu Banyak Berpikir, Aku Hanya Memeluk
- Bab 249 Dia Adalah Istriku
- Bab 250 Membawamu Ke Suatu Tempat
- Bab 251 Bukankah Kamu Juga Suka Memotret ?
- Bab 252 Bukannya Kamu Paling Suka Dengan Makanan Ini?
- Bab 253 Sudah Bercerai
- Bab 254 Tetapi Aku Tidak Baik
- Bab 255 Bertemu CEO Lee
- Bab 256 Istri Presdir
- Bab 257 Dia Tidak Akan Muncul di Glorious Corp
- Bab 258 Poin Positif
- Bab 259 Cari Bos Yang Bisa Diandalkan
- Bab 260 Menjauh Dariku
- Bab 261 Periksa Kehamilan
- Bab 262 Mencari Kesempatan
- Bab 263 Berita Yang Mengejutkan
- Bab 264 Ia Memperlakukanmu Dengan Baik
- Bab 265 Itu Perbuatanku
- Bab 266 Tiba-tiba Krisis.
- Bab 267 Tiba-tiba Menghilang
- Bab 268 Lain Di Mulut, Lain Di Hati
- Bab 269 Wanita Yang Luar Biasa.
- Bab 270 Pertemanan Kalian Sangat Dalam Ya?
- Bab 271 Harus Hadir
- Bab 272 Tidak Diizinkan
- Bab 273 Masih ada kesempatan
- Bab 274 Aku Tidak Akan Sebodoh Kamu
- Bab 275 Lagi Krisis
- Bab 276 Pergi ke Kyoto bersamaku
- Bab 277 Pesawat Pribadi
- Bab 278 Melakukan sesuatu dengan sengaja
- Bab 279 Godaan
- Bab 280 Tiba-tiba merasa asing
- Bab 281 Hasil yang tak terduga
- Bab 282 Bagaimana Kalian Bisa Saling Mengenal?
- Bab 283 Penerbangan Luar Angkasa
- Bab 284 Menyelinap Untuk Menyerang
- Bab 285 Menyembunyikan Kesalahan Sendiri Dan Menyalahkan Orang Lain
- Bab 286 Belum Bertemu Orang yang Dapat Merubah Dirimu
- Bab 287 Ayah Lu Sakit
- Bab 288 Jangan Membenciku
- Bab 289 Kamu Bergairah Seperti Api
- Bab 290 Makan Siang Yang Mewah
- Bab 291 Keracunan Makanan
- Bab 292 Besok Kamu Akan Berterima Kasih Kepadaku
- Bab 293 Perjamuan
- Bab 294 Bukan Orang Biasa
- Bab 295 Tidak Mampu Mengubah Keputusannya
- Bab 296 Pergi ke Rumah Keluarga Qi
- Bab 297 Perbedaan Pendapat
- Bab 298 Jangan Berharap Aku Merasa Buruk Kepadamu
- Bab 299 Lihat Kenyataan dengan Jelas
- Bab 300 Memilihmu
- Bab 301 Segera Pergilah
- Bab 302 Dua Orang Perawat
- Bab 303 Tidak Ada Orang Yang Mendengarkan
- Bab 304 Bertemu Di Club
- Bab 305 Apakah Aku Tidak Bisa Menerima Sedikitpun Kepercayaan ?
- Bab 306 Kecelakaan Mobil
- Bab 307 Kenyataan Terlalu Kejam
- Bab 308 Mengingat Kembali Kecelakaan Mobil
- Bab 309 Apakah Kamu Ketakutan ?
- Bab 310 Memeriksa Laporan
- Bab 311 Aku Bisa Memberimu Rasa Aman
- Bab 312 Masuk Kantor Polisi
- Bab 313 Pembajakan
- Bab 314 Perhatikan Belakangmu
- Bab 315 Pergi Jalan-Jalan
- Bab 316 Jangan Menggodaku
- Bab 137 Glorius Corp Dalam Bahaya
- Bab 317 Penyakit Ayah Lu Kambuh
- Bab 319 Kesal Dengan Terimakasihmu.
- Bab 320 Melakukan Kesepakatan Dengan Zayn Shang
- Bab 321 Dia Tidak Mencintai Dia?
- Bab 322 Bertemu Rainie Song
- Bab 323 Tidak Bisa Dikatakan Tidak Kejam
- Bab 324 Tidak Dapat Melihat Kamu Memperlakukannya Dengan Baik
- Bab 325 Semakin Cinta, Semakin Banyak Yang Dikorbankan
- Bab 326 Zayn Shang Akan Datang
- Bab 327 Kesempurnaan Dia
- Bab 328 Waktunya Sangat Berharga
- Bab 329 Menghina Perasaan Orang Lain
- Bab 330 Pergi Ke Kota Lin
- Bab 331 Untungnya Dia Bereaksi dengan Cepat
- Bab 332 Aku Tidak Mengenalmu
- Bab 333 Riwayat Panggilan
- Bab 334 Mantan Istri
- Bab 335 Orang itu sudah masuk rumah sakit
- Bab 336 Masih bisa memiliki anak
- Bab 337 Aku mencintainya, tidak ada urusannya dengan anak
- Bab 338 Aku Benci Kamu
- Bab 339 Tinggal di rumah sakit untuk sementara waktu
- Bab 340 Tuan memperlakukan nyonya dengan sangat baik
- Bab 341 Kakak Suka Yang Montok
- Bab 342 Dia Bukan Pria Biasa
- Bab 343 Apakah kamu tidak berani
- Bab 344 Aku adalah kekasih Tuan Gu
- Bab 345 Sudah Saatnya Pulang Untuk Menyusui
- Bab 364 Kau Kelak Masih Dapat Bertemu Dengannya
- Bab 347 Kamu Sangat Baik,Tetapi Tidak Cocok Dengan nya
- Bab 348 Mementingkan Diri Sendiri
- Bab 349 Mari Kita Menikah
- Bab 350 Bukannya Kita Sudah Tidak Ada Hal yang Dikerjakan Lagi
- Bab 351 Apa Yang Dimaksud Dengan Meminjam
- Bab 352 Nilai Memanfaatkan
- Bab 353 Kamu Percaya Padaku, kah?
- Bab 354 Telah Menyembunyikan Banyak Hal di dalam Hati
- Bab 355 Mari Sahkan Pernikahan Kita
- Bab 356 Sangat Cocok Denganku
- Bab 357 Bagaimana Kalau Lupakan Saja
- Bab 358 Mengunjungi Nenek
- Bab 359 Aku Akan Mengawasimu
- Bab 360 Dengan Hak Apa Kamu Layak Membunuhnya
- Bab 361 Sebuah Negosiasi
- Bab 362 Satu Tahun Kemudian
- Bab 363 Baju Penggiring Pengantin Ini Biasa Saja
- Bab 364 Daniella , ini daddy mu
- Bab 365 Sudah membuat mu menunggu lama
- Bab 366 Orang Yang Tamak, Seperti Ular Yang Ingin Menelan Seekor Gajah
- Bab 367 Dia Hanya Bisa Berterima Kasih Kepadaku
- Bab 368 Mungkin Masih Ada Harapan
- Bab 369 Biarkan Aku Melakukannya Sendiri
- Bab 370 Aku Merindukanmu
- Bab 371 Awet Muda
- Bab 372 Anak Kedua
- Bab 373 Bupropion
- Bab374 Kesulitan Menolak
- Bab 375 Susah Melupakannya
- Bab 376 Urusanmu Adalah Urusanku Juga
- Bab 377 Apakah Masih Mau Dilanjutkan?
- Bab 378 Sini Kuperiksa
- Bab 379 Cucu Keluarga Shao
- Bab 380 Sepuluh Ribu Tahun Dalam Sekelebat Mata
- Bab 381 Aku Mengakui Takdirku
- Bab 382 Perkiraan Dia
- Bab 383 Tidak Memaksa
- Bab 384 Aku Tidak Akan Mencurigai Dirimu
- Bab 385 Dia Juga Adalah Nyawaku
- Bab 386 Aku Mencintaimu
- Bab 387 Memiliki Tujuan Yang Lain
- Bab 388 Dua Anak Di Rumah
- Bab 389 Apakah Anda Masih Ingin Memeluknya
- Bab 390 Orang Yang Telah Merasakan Hangat dan Dinginnya Masyarakat
- Bab 391 Bagaimana Juga Denganmu?
- Bab 392 Aku Juga Harus Diperbaiki
- Bab 393 Aku Tidak Setuju
- Bab 394 Anak-anak Kita Memiliki Ayah
- Bab 395 Saya Punya Satu Permintaan
- Bab 396 Orang Ketiga
- Bab 397 Dibandingkan denganmu, Aku Lebih Mengerti dengan Jelas
- Bab 398 Sesuatu Hal Yang Konyol dan Mati Rasa
- Bab 399 Berdasarkan Apa Terlibat Dalam Urusan Oranglain
- Bab 401 Waktu Terbaik
- Bab 402 Tidak Tahu Apakah Harus Bertanya
- Bab 403 Apakah Kamu Bersedia Menikah Denganku?
- Bab 404 Sekarang Aku Adalah Suamimu
- Bab 405 Apa Anda Tidak Berniat Menunggu Lagi
- 406 Sekarang Adalah Nyonya Shao
- Bab 407 Sulit Mencapai Keduanya
- Bab 408 Menemani
- Bab 409 Tas Milikku Hilang
- Bab 410 Dia Melihat Iblis
- Bab 411 Dia Memiliki Hati Nurani Yang Bersih
- Bab 412 Aku Sudah Menikah
- Bab 413 Wanita Ini Sangat Menakutkan
- Bab 414 Kamu ditakdirkan untuk menjadi Nyonya Shao
- Bab 415 Telah Memberinya Kesempatan
- Bab 416 Beberapa Orang Benar-benar Bodoh
- Bab 400 Hanya Ada Satu Tuan Shao Di Dunia.
- Bab 417 Pertama kali dan tak terhitung
- Bab 417 Aku benar-benar bukan ibu yang baik
- Bab 419 Mobil komersial hitam
- Bab 420 Kamu sangat mirip dengan dia
- Bab 421 Dia lebih dari seratus kali lebih kuat darimu
- Bab 422 Bisa membuatku sangat pusing
- Bab 423 Simpati terhadap satu sama lain
- Bab 424 Penyakit Lama
- Bab 425 Bukan Kebiasaan Yang Baik
- Bab 426 Kita Saling Kenal
- Bab 427 Alat Tes Kehamilan
- Bab 428 Curiga Akan Terkena Pneumonia
- Bab 429 Menurunkan Harga Diri Seorang Ibu
- Bab 430 Banyak Akting!
- Bab 431 Pengkhianat
- Bab 432 Daddy Jahat
- Bab 433 Akan Cocok Dalam Waktu Yang Lama
- Bab 434 Wakil Direktur Yang Bernama Miyagi Gong
- Bab 435 Menerima Pengajaran
- Bab 436 Ini Anakku
- Bab 437 Pelatih Kuda
- Bab 438 Alat
- Bab 439 Kecantikan Yang Mematikan
- Bab 440 Kesempatan Untuk Mengundurkan Diri
- Bab 441 Shio Kucing
- Bab 442 Hari ini Hari Halloween
- Bab 443 Kehormatan Keluarga Qi
- Bab 444 Hati Gadis Kecil
- Bab 445 Aku Akan Tidak Mempunyai Ayah
- Bab 446 Rambut Panjang Yang Tidak Dapat Diatur.
- Bab 447 Ada Hal Ingin Meminta Bantuan Anda.
- Bab 448 Benar-benar Kabar Yang Memuaskan Orang.
- Bab 449 Bukan Salahmu.
- Bab 450 Pilihannya.
- Bab 451 Bukan CEO Shao Lagi
- Bab 452 Landak Emosi Tidak Bisa Dianggap Hal Enteng
- Bab 453 Iedologi Tidak Menikah
- Bab 454 Ayah Adalah Budak Bagi Putrinya
- Bab 455 Sup Ayam Pembuat Masalah
- Bab 456 Long Mao Corp's
- Bab 457 Berupaya Meminta Pertanggung Jawaban
- Bab 458 Kucing Yang Takut Kucing
- Bab 459 Terimakasih Kamu Sudah Datang Untuk Melihatnya
- Bab 460 Informasi Yang Di Blokir
- Bab 461 Kau Berpengalaman Dalam Hal Ini
- Bab 462 Sesuatu Yang Tak Bisa Dikendalikan Dengan Logika
- Bab 463 Aku Akan Toast Untuk Mewakilinya
- Bab 464 Seperti Yang Kuminta Padamu
- Bab 465 Puaskah Kau
- Bab 466 Membahayakan Orang Lain
- Bab 467 Mesin Pencuci Piring Seharga Enam Puluh Juta
- Bab 468 Sistem Bretton Woods
- Bab 469 Rainie Song Pelanggan Besar
- Bab 470 Wanita Yang Terbiasa Tidur di Sofa
- Bab 471 Gengsi
- Bab 472 Kondisi Malam Tahun Baru
- Bab 473 Tidak Pantas Untuk Kata Menyedihkan
- Bab 474 Kamu Menganggapku Apa
- Bab 475 Emosinal Bukanlah Kebiasaan Yang Baik
- Bab 476 Karena Istriku
- Bab 477 Mantan Kolega
- Bab 478 Mengira Tidak Ada Saudara Lain
- Bab 476 Hadiah berharga yang tidak biasa
- Bab 480 Kalian Berciuman
- Bab 481 Aku Menyukai Terlebih Dahulu
- Bab 482 Menantu
- Bab 483 Berbaris
- Bab 484 Haruskah Menjelaskannya
- Bab 485 Tunjukkan Padaku
- Bab 486 Makan Malam Yang Aneh
- Bab 487 Istri Bos
- Bab 488 Perselisihan
- Bab 489 Kamu Menyembunyikan Dari Aku
- Bab 490 Menantu Perempuan Dan Cucu Laki-Laki
- Bab 491 Perang Tanpa Asap
- Bab 492 Perhatikan Kata-Kata Dan Perbuatanmu
- Bab 493 Pria Datar
- Bab 494 Danson Shao Membantu
- Bab 495 Gesekan
- Bab 496 Syarat
- Bab 497 Dia Adalah Nona Gong
- Bab 498 Permainan Ini Sangat Membosankan
- Bab 499 Kerajinan Tangan
- Bab 500 Kucing
- Bab 501 Reputasi Nyonya Shao
- Bab 502 Wanita Pria
- Bab 503 Mencari Pekerjaan
- Bab 504 Menyanyikan Untukmu
- Bab 505 Nona Lu Yang Sangat Berharga
- Bab 506 Mengapa Ingin Memberikan Dia Anak
- Bab 507 Tidak Ada Yang Bisa Menggertak Putrinya
- Bab 508 Nyonya Yang Alergi
- Bab 509 Memiliki Bakat
- Bab 510 Pria Yang Akhirnya Memahami
- Bab 511 Benar Lebih Baik Untukmu
- Bab 512 Kipas Lipat
- Bab 513 Bukan Lawan
- Bab 514 Anak Itu Baik
- Bab 515 Pertemuan Keluarga
- Bab 516 Perselisihan Buruk
- Bab 517 Tidak Sampai Satu Bulan
- Bab 518 Naomi
- Bab 519 Target Yang Salah
- Bab 520 Ciuman
- Bab 521 Belum Sepenuhnya Gagal.
- Bab 522 Nasi Goreng Telur.
- Bab 523 Hati Yang Kabur.
- Bab 524 Memancarkan Sisi Gelap Kehidupannya
- Bab 525 Pasangan Yang Tepat
- Bab 526 Tentu Saja Aku Tahu Bukan Dia.
- Bab 527 Dia Tidak Kekurangan Wanita.
- Bab 528 Suami Peserta Berlayar.
- Bab 529 Di Kehidupan Selanjutnya Masih Menjadi Istri Shao.
- Bab 530 Persyaratannya Terserah.
- Bab 531 Cium Aku
- Bab 532 Membohongi diri sendiri
- Bab 533 Takdir Yang Tidak Bisa Dihindari
- Bab 534 Hancur berkeping-keping
- Bab 535 Mentalitas tidak normal
- Bab 536 Pertempuran Pengambilalihan
- Bab 537 Pembongkaran
- Bab 538 Ini Bukan Apa-Apa
- Bab 539 Tidak Perlu Berterima Kasih Padanya
- Bab 540 Ini Juga Tidak Ada Pilihan
- Bab 541 Perceraian
- Bab 542 Tanda Tangan
- Bab 543 Menceritakan Sebuah Lelucon Padamu
- Bab 544 Memohon
- Bab 545 Fase Janin
- Bab 546 Kamu Siapanya Dia
- Bab 547 Siapa Keluarga Dari Pasien
- Bab 548 Tentu Saja Ada Tujuan
- Bab 549 Salah Menghakimi
- Bab 550 Menyembunyikan
- Bab 551 Moments
- Bab 552 Memesan Makanan
- Bab 553 Kota Kuno Fenghuang
- Bab 554 Investasi Travel
- Bab 555 Penah Memelihara Ratusan Ekor
- Bab 556 Dilema
- Bab 557 Perasaan
- Bab 558 Calon Daddy
- Bab 559 Mendapatkan Kesulitan
- Bab 560 Ancaman Sebesar 0,1
- Bab 561 Bukan Dia Yang Dulu Lagi
- Bab 562 Hati Yang Berdebar
- Bab 563 Sejak Kecil Sudah Bisa Mengejar Wanita
- Bab 564 Berita
- Bab 565 Aku Akan Pergi Dengan Kalian
- Bab 566 Pahlawan menyelamatkan wanita cantik
- Bab 567 Berpura-pura berani
- Bab 568 Sudut Pandang
- Bab 569 Pendukung
- Bab 570 Sangat tidak pintar
- Bab 571 Tapi apakah kamu mengenal aku
- Bab 572 Barang yang kamu inginkan
- Bab 573 Bantu aku melakukan sesuatu
- Bab 574 Tidak terlalu masalah
- Bab 575 Aku akan pergi
- Bab 576 Kepala Warna-warni.
- Bab 577 Pertama Kali Menjadi Ayah.
- Bab 578 Cinta Pertama.
- Bab 579 Daddy Yang hebat.
- Bab 580: Perasaan Dasar Dalam Percintaan.
- Bab 581 Menjadi Atasan Yang Baik.
- Bab 582 Sedikit Cemburu.
- Bab 583 Apakah Kamu Merindukannya?
- Bab 584 Ganti Pakaian Tidak?
- Bab 585 Tidak Mudah Di Taklukkan.
- Bab 586 Pria Lajang dan Wanita Yang Sudah Menikah
- Bab 587 Pria Simpanan
- Bab 588 Kehormatan
- Bab 589 Menghitung Hutang Lama dan Hutang Baru
- Bab 590 Meninggalkan Jejak
- Bab 591 Foto
- Bab 592 Tuan Muda yang Tidak Biasa
- Bab 593 Ayah Anak-Anak
- Bab 594 Kerinduan dan Harapan
- Bab 595 Pernikahan di Gereja
- Bab 596 Bebek yang Dipaksa Naik ke Atas Panggangan
- Bab 597 Sudah Kuduga
- Bab 598 Anak Pembawa Bunga
- Bab 599 Jabatan yang Tidak Bisa Dilepaskan
- Bab 600 Pria itu Lajang
- Bab 601 Sex Mania
- Bab 602 Berhubungan Dengan Ku
- Bab 603 Bukan Tidak Mungkin Untuk Kerja Sama
- Bab 604 Hanya Ingin Membuatnya Senang
- Bab 605 Mencari Laki-Laki
- Bab 606 Tidak Menjual Diri
- Bab 607 Apakah Kamu Pernah Melakukan Tes
- Bab 608 Melindungi Anak
- Bab 609 Selamat, Nyonya Shao
- Bab 610 Aku Khawatir Kamu Mabuk
- Bab 611 Mereka Mirip
- Bab 612 Siapa Yang Menyuruhmu Kemari
- Bab 613 Tidak Ada Hubungan
- Bab 614 Kenapa Dia Tidak Mencintaimu
- Bab 615 Bajingan Mana
- Bab 616 Hidup Lebih Baik
- Bab 617 Tuan Kecil Keluarga Shao
- Bab 618 Aku Sedang Tertawa
- Bab 619 Hanya Saran
- Bab 620 Meningkatkan Hubungan
- Bab 621 Berniat Membuatku Malu
- Bab 622 Aku Hanya Mendengarkan Rencana Ayah
- Bab 623 Dia Sudah Bertindak
- Bab 624 Hilang Lagi
- Bab 625 Identitas Berbeda
- Bab 626 Harus Bertemu
- Bab 627 Motif Rahasia
- Bab 628 Tuan Besar Tidak Baik
- Bab 629 Orang Yang Sama
- Bab 630 Tuan Rumah Keluarga Yan
- Bab 631 Kamu Paling Penting
- Bab 632 Sampai Beretemu Di Kyoto
- Bab 633 Cukup Tiga Anak (Akhir)