Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 110 Perhatikan Sendiri Keadaanmu Sekarang.

“Apa katamu?” Janice meliriknya, tersenyum marah dan berkata: “Jika terjadi apa apa denganku, apa kamu pikir kamu beserta paman dan bibi bisa baik-baik saja? Ini adalah sebuah kecelakaan, siapa sangka… …ah, oh, sekarang semua kesialan telah berakhir, jangan dipikirkan lagi.”

Tiga orang berbicara disini, di koridor pintu Dean Shao dan David Yan berdiri membahas sesuatu.

David dengan hormat mengatakan: “CEO Shao, isu hari ini ditempat ini telah berhasil diredam, pihak kepolisian juga telah menyatakan bahwa untuk sementara berita tidak akan tersebar.”

Dean Shao sembari menopang pada tangga, menatap ke lantai bawah, expresinya dingin, nafas dalam, “Pulang dan katakanlah pada pemimpin kalian, kirimkan lagi beberapa orang kesini, jangan kejutkan orang orang disini, juga jangan ganggu ibu dan anak itu, jangan mencolok.”

“Baik.” David mengangguk.

“Apakah informasi tiga orang itu, sudah kamu temukan?”

“Sudah ditemukan, akan tetapi hari ini para media mencari sampai kesini, sepertinya bukan karena kesalahan dari penjara, mereka memperoleh pesan teks alamat rumah sakit dari orang tak dikenal.”

Pupil mata Dean Shao dalam sekejap mengecil, merefleksikan tatapan dingin, alisnya berkerut.

Mereka tadi siang baru dipindahkan ke rumah sakit ini, kemudian wartawan muncul di sore hari, bisa dengan tepat mengetahui pergerakan mereka, jelas bukan hal yang gampang, sepertinya dibalik ini semua, ada orang yang sangat paham dengan keluarga lu.

Setelah terdiam sejenak, pria itu membuka mulutnya, mengeluarkan kata, “cari tahu”.

David Yan dengan tatapan tenang menjawab “Baiklah, CEO Shao.”

Dean Shao kembali ke kamar pasien, ketiga orang yang tadinya sedang berbicara tiba tiba berhenti.

Janice melirik Lucy dengan tatapan yang sulit dimengerti, tersenyum simpul mengatakan: “Hari ini sungguh mendebarkan, aku ingin pulang menenangkan hati, kalian bicaralah, aku pulang dulu.”

Lucy langsung panik, “Janice........”

“Tidak perlu diantar.” Dia tersenyum tipis, ketika memutar badannya, dia melirik kearah Dean Shao, dengan expresi bermakna.

Bibi Lu bangkit menyelimuti Lucy, dengan lembut berkata: “Aku akan pergi melihat keadaan ayahmu, jangan lupa meminum supnya.”

“Ah, ibu…” hati Lucy seketika panik, segera berusaha mencegah ibunya.

Kenapa mereka meninggalkannya sendirian?

Bibi Lu tidak mempedulikannya, tersenyum pada Dean Shao, “Biarkan dia tidur lebih awal, jangan terlalu larut”.

Pria itu mengangguk, menunggunya keluar, kemudian menutup pintu.

Lucy memperhatikannya berjalan mendekat, tidak tahu apakah karena canggung atau karena suasana, dia dengan gugup menelan ludah, kemudian dengan gagap berkata: “Aku baik-baik saja sekarang, kamu sekarang pasti sibuk, pergilah.”

Bisakah tidak goyah dihadapannya.

Jika sampai dikenali, rahasia mereka akan terbongkar.

“Sudah terlanjur ikut campur, jika tidak diselesaikan, apakah harus menunggu sampai orang lain datang keesokan harinya? Dean Shao berjalan ke tempat tidur, dengan tenang duduk diatas.

Dia melakukannya bukan demi menjaga calon pengantin pria lain. Besok, ayahnya akan dioperasi, Harry Xiang bagaimanapun juga akan datang. Meskipun tidak bisa mendapatkan informasi, setidaknya dia bisa melihatnya.

“Ehm?” Lucy mengerutkan kening, melihatnya dengan tatapan kosong, sedikit tidak mengerti.

Tapi pria itu juga tidak memberinya kesempatan untuk berpikir, tanpa tergesa gesa mengatakan: “setelah keluar dari rumah sakit, katakanlah pada ibumu agar kalian pindah ke Villa Forestry.

“Villa Forestry”?

Lucy tertegun, raut wajahnya berubah, tanpa pikir panjang dia menolak, “Tidak bisa, aku tidak akan kesana, begitu pula dengan ibu.”

Itu adalah tempat tinggal Dean, meskipun dia pernah tinggal disana untuk beberapa waktu ketika ayah diterpa masalah, saat itu mereka belum bercerai. Sekarang meskipun semua kesulitannya terpampang dihadapan pria ini, dia masih ingin mempertahankan martabatnya.

Seolah mengetahui dia akan menolak, pria itu tidak membujuknya sepatah kata pun, dia melanjutkan: “Kalau begitu aku akan menyuruh David mencarikan tempat tingal di sekitar perusahaan, hanya mencari, uang sewanya kamu yang bayar. Sekarang kamu tidak ada waktu untuk mengurus hal itu, apakah kamu masih menolak?

“……”Lucy tertegun, apa yang ingin dia katakan telah dibantah oleh perkataan pria itu.

Pria itu melihat expresinya yang tidak nyaman, tanpa gairah menambahkan, “Apakah harga diri jauh lebih penting dari nyawa ibumu? Aku juga tidak melakukan apa-apa, hanya membantumu menghemat sedikit waktu, setelah operasi, kalian akan pindah kesana, ini juga tidak akan mengganggu pekerjaanmu.

Lucy merapatkan bibirnya, memberinya tatapan tajam, kemudian dengan tenang menjawab: “Baiklah, karena David yang membantu, aku akan berterima kasih padanya secara langsung.”

Dean Shao ,“……”

Wanita ini ternyata tahu apa yang dipikirkannya.

Sudahlah, asalkan dia bersedia, itu sudah cukup.

Lucy diam menatap kebawah, expresinya berubah tegang, dengan keraguan dia bertanya: “Tahukah kamu,.. tiga orang itu, bagaimana keadaan di kepolisian?

Keluarga yang dicelakai ayahnya hancur, meskipun dia hampir terbunuh, hatinya tetap tidak tenang.

Dean Shao mengatakan: “Sudah pasti kena pasal percobaan pembunuhan. Kamu masih ingin menolong mereka?”

Lucy terdiam sesaat, menggeleng, “Mereka melakukan banyak pelanggaran, hukum akan tetap berjalan, aku hanya ingin tahu jika masih ada anggota keluarga mereka yang saat itu tidak memperoleh ganti rugi.

Bagaimanapun dua nyawa telah lenyap, dan masih memiliki kaitan erat dengan ayahnya, dia sekarang ingin memahami keadaan sesungguhnya.

Dean Shao melihat wajah seriusnya dari samping, dengan datar mengatakan: “Sudah diberikan sedikit ganti rugi tapi tidak bisa dibanding dengan nyawa dua orang yang hilang, anggota keluarga yang tersisa adalah orang tua.

Akan tetapi, sebelum mempertimbangkan untuk membantu mereka, kamu juga harus mempertimbangkan keadaan dirimu sendiri, keadaanmu tidak jauh lebih baik dari mereka, jangan diteruskan lagi.

Perasaan tidak nyaman mendera Lucy, dia tidak bisa membalas.

Benar, dia sekarang tidak memiliki uang, juga memiliki hutang, orang tuanya sakit, dan dirinya sedang hamil, seharusnya bisa berpikir lebih realistis. Lagipula, ayahnya telah menerima hukuman dan membayar ganti rugi atas kejahatan yang dilakukannya. Dia tidak perlu bersikap seperti Bunda Maria.

“Aku tahu batasan”. Dia mengambil sup di meja, menundukkan kepala sambil mengaduk sup, berniat menyembunyikan rasa malu yang melanda, dia mengganti topik pembicaraan, “Janice mengatakan saat kejadian ibumu juga ada disana, dia datang ke rumah sakit?”

Apa yang bisa dilakukannya? mungkin mencari Dean atau Lucy, yang pasti dengan niat buruk.

Tapi kenapa akhirnya pergi lagi?

Dean Shao mengerutkan kening, menjelaskan, “ Dia baik-baik saja, hanya perlu memastikan keadaan bayi, aku sudah menjelaskan padanya, kamu tidak perlu khawatir.”

Lucy meminum supnya, ketika menangkat wajah untuk melihat pria itu, alisnya berkerut, “Janice masih mengatakan disampingnya ada seorang wanita cantik yang menemani. Apakah itu Stephanie?”

Ini bukan kali pertama dia melihat Stephanie bersama bibi Shao, kali ini, kalau bukan dia yang memberitahu bibi Shao tidak mungkin bibi Shao bisa mencarinya sampai ke rumah sakit.

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu