Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 59 Ciumannya begitu kuat

Dean Shao yang sudah menenggelamkan wajahnya sambil menatapnya, dan kemarahan di dadanya hampir sulit ditahannya.

Bercerai, dia selalu peduli padanya, tetapi di matanya itu hanya dua kata.

Lucy Lu menundukkan kepalanya, dan pupil matanya bergantung menutupi semua emosi.

Untuk waktu yang lama, dia meletakkan cangkir dan tersenyum sopan, "Maaf, saya pergi ke kamar mandi sebentar."

Dengan tergesa-gesa pergi ke kamar mandi, terlepas dari riasan di wajahnya, dia menatap air yang dingin dan mencuci wajahnya, membenamkan kepalanya di kolam, dan menutup matanya untuk menenangkan dirinya.

Ketika dia mendengar seseorang datang di pintu, dia mendongak dan menyeka air di wajahnya sambil melihat cermin.

Wajah pucat dan reflektif, meskipun panca indera masih halus dan menawan, tetapi Lucy Lu benar-benar tidak ingin menghadapi masalahnya saat ini.

Tatapan Serigala dan rasa malu di bagian bawah matanya terlihat jelas olehnya, dan itu sudah terlihat di depannya sekarang.

Sedikit air matanya terhapus, dan dia tiba-tiba memiliki kaitan yang mencela dirinya.

Orang yang telah selesai buang air besar keluar dari dalam toilet, dan dia mematung, tissue yang diremas di tangannya dilemparkan ke tempat sampah, dan kemudian kotak makeup dikeluarkan dari tas untuk menambah makeupnya.

Setelah menyelesaikan semuanya, emosi Lucy Lu belum melihat apa-apa, tapi ... berjalan begitu cepat, dia tidak bisa menemukan jalan pulang.

"Wah! Bukan begitu?"

Kutukan rendah, dia memiliki beberapa dukungan besar.

Ketika saya menelepon CEO Lee, dia merasa malu dan hanya menemukan dirinya sendiri.

Menelusuri koridor, berdasarkan ingatannya selangkah demi selangkah, dan melihat hiasan yang sama seperti sebelumnya. Dia ragu-ragu selama beberapa detik, membungkukkan badannya dan membuka celah pintu untuk melihat ada apakah itu, tetapi dia tidak melihat siapa pun untuk waktu yang lama. Dia tak hiraukan dan menutup pintu, menatap sesuatu, sambil mendengus, dan dia mendengar desahan lega di telinganya.

Dia melirik, dan ketika dia mengucek matanya, dia melihat Dean Shao berjongkok dan mengerutkan kening.

Batuk yang menyakitkan, dia bertanya dengan dingin, "Mengapa kamu tiba-tiba berdiri di belakangku?"

Dean Shao menendang lutut dan melepaskannya, dengan samar berkata: "melihat apa yang kamu intip."

Dia juga menduga bahwa dia tersesat.

Ketika dia masuk dia menemukan, bahwa ada banyak kamar dengan desainnya semua struktur China, baginya itu benar-benar setara dengan labirin.

“Kamu baru saja mengintip apa.” Lucy Lu menghadapi wajah yang hitam, lalu berbalik dan pergi.

Hati Dean Shao tergerak, dan tiba-tiba mengulurkan tangan dan meraihnya.

Lucy Lu tertegun dan menoleh lalu berteriak kepadanya, "Apa yang ingin kamu lakukan?"

“Sejak kapan kamu mengenal Zayn Shang?” Dia bertanya dengan serius.

Lucy Lu tidak bisa menjelaskan. "Sejak kapan aku dengannya mengenal lalu apa hubunganmu? Saya belum pernah melihat Anda begitu dalam sebelumnya, tapi sekarang saya harus bekerja untuk Anda, jadi? Rujuk kembali tidak setuju, Anda ingin menjadikan saya sebagai wanita simpanan? ”

Wajah pria itu perlahan-lahan tenggelam dan matanya agak dingin, "Dia bukan orang yang sederhana, tidak sebaik yang Anda lihat, dan dia akan menjauh darinya nanti."

Setengah hari berlalu, dia menemukan bahwa Zyan Shang tampaknya tertarik pada keterkejutannya.

Meskipun sudah lama mengenalnya, ia hanya bekerja sama satu kali, apalagi mengobrol dengan temannya tidak begitu cocok, mal-mal selalu kebanjiran pengunjung, belum lagi fakta bahwa ia masih sangat muda dan mencapai prestasi ini.

Bahkan, ia harus curiga bahwa berada di sini hari ini juga merupakan perencanaan yang cermat.

Lucy Lu tertegun, dan kemudian tawa lucu membuka bibirnya, matanya tertegun. "Apakah ini aneh di matamu? Berapa banyak dari angka-angka ini yang sederhana? Namun, dia Jika saya memiliki hati untuk bersembunyi, saya mungkin tidak benar-benar menemukannya. Bagaimanapun, bahkan jika orang-orang yang telah di tempat tidur selama tiga tahun, saya tidak tahu apa-apa tentang hal itu. Saya tahu bagaimana menghadapinya. Saya tidak repot dengan kekhawatiran Shao. "

"Lucy Lucy ..." Tenggorokan pria itu tiba-tiba tertangkap, tidak dapat mengeluarkan suara, dan matanya menatapnya dengan rumit.

"Aku tidak ... aku ingin menikahimu."

Karena ini awalnya bentuk pernikahan, saya hanya melihatnya seminggu sekali, dia tidak pernah berbicara tentang pekerjaan di depannya, atau keduanya pada dasarnya tidak duduk dan berbicara dengan santai.

Lucy Lu tersenyum lembut, "Karena tidak pernah ada celah dalam jadwalnya."

Dean Shao tiba-tiba terdiam.

Mata Lucy Lu terlihat konyol, dan dia dengan lembut menarik tangannya dan berkata: "Sekarang kalau diingat-ingat begitu membosankan mengingat masa lalu. Jangan membuatnya seperti kamu marah padaku. Kalau tidak, calon suamiku pasti akan salah paham."

Setelah berbicara, dia sangat anggun ketika berjalan meninggalkannya.

Tetapi setelah berbelok, nafas di tubuhnya tiba-tiba menghilang, dan kekuatan dalam tubuhnya meledak, dan dia menepuk dahinya.

Dia masih tidak tahu jalan kembali pulang ...

Sepertinya saya benar-benar ingin menelpon CEO Lee.

Saat hendak mengangkat telepon, suara tiba-tiba datang dari belakangnya, "Belok kiri lalu belok kanan ke kamar kedua."

"..."

Lucy Lu sangat takut sehingga dia tidak bisa kembali, atau kekuatan yang mendominasi telah menjadi malu.

Menetapkan pikirannya, dia berpura-pura tidak mendengar, meluruskan pinggang, meletakkan telepon di lengannya, dan tidak kembali.

"Kiri kiri ... belok kanan ... pertama, kedua ..."

Dia bermeditasi di dalam hatinya, perlahan berhenti di pintu, dan kemudian membuka pintu.

Masih tidak melihatnya. Ketika dia melihatnya di depan matanya, dia tiba-tiba seperto dibawa paksa oleh seseorang yang bertenaga kuat. Kemudian punggungnya tak sengaja menabrak dinding, dan kemudian bibirnya tersumbat.

Seluruh proses hanya berlansung beberapa detik. Lucy Lu yang gesit saja sampai tidak punya waktu untuk bereaksi. Tindakan satu pukulan pria itu membuat otaknya langsung kosong.

Sensasi sentuhan hangat dari bibirnya, ujung hidung terhendus bau yang akrab bagi pria ini.

Murid Lucy Lu yang mencoba fokus, dan dia melihat wajah yang semakin dekat di depan matanya, kepalanya langsung terkejut.

Dia, dia benar-benar dicium oleh Dean Shao?

Sosok jangkung menutupi dirinya di ruang kecil itu, dan pria itu menghirup napasnya.

Awalnya, aku hanya ingin menggodanya, tetapi dia belum pernah memiliki mentalitas yang naif seperti itu sebelumnya, dan dia tidak memiliki dorongan hati sekarang. Dia ingin dekat dengannya. Pada saat dia mencium, dia bahkan memiliki sedikit kerinduan di hatinya.

“Dean Shao, lepaskan, lepaskan aku!” Lucy Lu sudah bangun, tetapi pikirannya masih kosong.

Apakah dia tahu apa yang dia lakukan?

Dia menjadi semakin tidak sadar tentang dirinya sekarang, dan dia menandatangani perjanjian perceraian. Mengapa susah melepaskan masa lalunya?

"Dean Shao ..." Berjuang untuk menghindari ciuman ganasnya, Lucy Lu pingsan dan mendengus.

Sensasi lelaki yang nyaris tak terkendali itu tiba-tiba ditarik kembali, gerakannya tiba-tiba berhenti, bibirnya menempel ke wajahnya, matanya canggung, napasnya kasar dan kacau, "Ya, maaf!"

Lucy Lu sedikit kekurangan oksigen, bersandar di dinding untuk bernafas, tetapi kemarahan di wajahnya berangsur-angsur naik, memelototinya, menggunakan semua kekuatannya untuk menampar masa lalunya.

"Hei!"

Suara jernih terdengar, dan disertai dengan suasana hatinya yang marah, "Apakah Anda berpikir bahwa bermain denganku sangat menyenangkan? Apakah Anda ingin saya membawa sertifikat perceraian kepada Anda sebelum Anda mengakui bahwa kami sudah bercerai? Dean Shao, bisakah Anda? Katakan padaku apa yang ingin kamu lakukan sekarang? Jangan katakan padaku bahwa kamu baru sekarang menemukan bahwa kamu tiba-tiba jatuh cinta padaku. darah anjing ini mengira aku akan percaya? "