Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 292 Besok Kamu Akan Berterima Kasih Kepadaku

Kopi sebentar lagi akan disajikan, dan ketika pelayan pergi jauh, dia mengangkat alisnya dan berkata: "Pertama tama beri tahu aku mengapa orang itu menyuruhmu keluar?"

Rainie Song tertawa, pialanya ditaro diatas meja : "Aku bisa terperangkap olehnya karena itu sukarela, sekarang aku tidak senang, siapapun jangan berpikir akan mendapatkan keuntungan dariku."

Theo Mu tersenyum : "Melihatmu seperti ini, akhirnya telah memutuskan untuk meninggalkannya?"

Ini yang terbaik, dia tidak pernah memandang lelaki yang menganggap dirinya tidak bersalah itu.

Pandangan Rainie Song redup, ombak di matanya pun sudah kembali tenang.

Mengedipkan mata dan tersenyum, "Kamu begitu menginginkan kita untuk pisah? Aku tidak punya rencana ini, aku berencana untuk bergantung kepadanya seumur hidupku sejak menikah dengannya, walaupun tidak ada cinta, juga harus mendapatkan roti yang cukup."

“Apa maksudmu?” Dia melirik wanita yang ada di seberangnya.

"Jika tidak bisa menjadi ibu rumah tangga, kalau begitu kembalilah ke semula, harus selalu temukan alasan untuk menghidupi diri sendiri, berdampingan dengannya di mall menjalani hidup mandiri, kalau dipikir-pikir boleh juga." Dengan tersenyum dan dalam senyumannya itu ada sedikit kepahitan.

Theo Mu melirikkan matanya kebawah, dengan suara yang lesu: "Orang Gila."

Rainie Song tertawa dengan kencang, seolah-olah dia mengatakan sesuatu yang lucu, sampai dia hampir mengeluarkan air mata karena tertawa, ia baru berhenti.

“Katakanlah, untuk apa kamu menyuruhku datang kemari?” Betis yang ramping itu berbaring dan bersandar di sofa, dengan kalem dan tenang memandangnya.

Eskpresi Theo Mu berubah, dan jakunnya bergerak: "Aku melihat ayah Lucy Lu di rumah sakit." Dengan malas tersenyum, “Langsung beraksi tanpa menahan apapun.”

Ekspresi Rainie Song tiba-tiba berubah, dan tatapan matanya menjadi tajam: "Apakah Dean Shao ada di sana?"

"iya, sekarang dia dan Lucy Lu tidak terpisahkan."

"Apakah kamu gila?!" Menunjukknya dengan jari yang ramping, pandangan matanya dingin, "Zayn Shang orang yang tidak pernah berkelahi, kamu ingin merubah kelakukanmu secara konstan didepan matanya, mungkin kamu sudah bosan hidup ya."

Theo Mu seperti tertawa tapi tidak tertawa: "Aku bukannya masih berbicara denganmu disini? kamu takut padanya, aku tidak takut."

Jika dia melakukan sesuatu untuk orang yang sudah meninggal, itu akan membuatnya untuk lebih bisa membuang segalanya, karena dia tidak bisa mendengar keluhan dari dunia lain, jadi dia harus menggunakan semua kekuatannya untuk membuatnya melihat dengan jelas di surga.

Tidak memiliki pilihan lain untuk mengerutkan alisnya: "Apa yang telah kamu lakukan?"

"Tentu saja aku membunuhnya, tetapi dia terlalu beruntung, sehingga tidak mati."

Rainie Song tercengang, kemudian menatapnya dari atas ke bawah, mencibir: "Jadi? Kamu mencari aku sekarang untuk memberimu pelajaran?"

Jika itu benar-benar berhasil, aku khawatir anak ini sudah melarikan diri dari Kota Nan, demi Lucy Lu seluruh kotapun akan Dean Shao geledah untuk menemukannya.

Theo Mu membuka tangannya, tersenyum dengan dingin: "Kamu yang paling mengerti aku, kalau aku berubah menjadi pembunuh, yang paling pertama menemukan aku pasti kamu."

Raine Song sudah tidak sabar lagi, tahu bahwa dia belum menyerah, mencondongkan tubuh ke depan dan menatapnya, "Jangan bicara omong kosong, apa yang ingin kamu lakukan selanjutnya?"

"Tidak berhasil membunuhnya, tentu saja, perlu menambah kekuatan." Berkata dengan santai, itu bisa membuat orang merasa dingin diseluruh tulangnya.

Rainie Song berdiri dan mengambil tas untuk pergi, ketika dia jalan pergi dia melihat kembali ke arahnya dan berkata, "Aku membantumu begitu banyak, bukan untuk membiarkanmu masuk penjara separuh hidupmu, jika ibumu melihatnya, kemungkinan jantungnya juga akan dingin."

Hanya tersisa dia sendiri, mukanya tanpa ekspresi, seperti mesin mengambil kopi dan meminumnya seteguk seteguk.

Jika ibu melihatnya, sangat disayangkan dia tidak bisa melihatnya.

......

Setelah meninggalkan kedai kopi, Rainie Song duduk di mobil untuk sementara waktu, tidak dapat tenang, menyetir mobil pergi ke rumah sakit.

Jika Dean Shao masih bisa membiarkan Theo Mu memiliki kesempatan kedua untuk melakukannya, itu pasti disengaja.

Lucy Lu tercengang ketika melihat Rainie Song di departemen rawat inap.

"Nona Lu, bagaimana kamu bisa ada di sini?" Rainie Song memandangi tubuhnya, dan alisnya bergerak sedikit, dengan cepat berkata, "apakah datang untuk pemeriksaan kandungan? Sudah malam sekali."

Sambil menggelengkan kepalanya, dengan lembut berkata: "Ayahku sakit, aku datang untuk menemaninya."

Rainie Song kali ini tampaknya jauh lebih ramah, tanpa disangka berkata: "Paman? Apa yang terjadi?"

"Keracunan makanan, sudah tidak apa-apa," jawab dengan lembut.

Dia melihat arlojinya dan berkata, "aku kenal dengan direktur rumah sakit di sini, apakah memerlukan aku untuk menyapanya? Bagaimana kalu aku pergi melihatnya bersamamu ."

Keraguan Lucy Lu semakin lama semakin berat, setelah beberapa pertemuan, Rainie Song jelas bukan orang yang baik hati, tiba-tiba begitu ramah, sedikit aneh.

Dengan hati-hati menolaknya: "Terima kasih, tapi tidak perlu, Dean Shao telah mengaturnya dengan baik, kalau kamu ada urusan uruslah terlebih dahulu."

Ketika ia menghindarinya dan lewat, teringat bahwa terakir kali tidak peduli apa alasannya, dia telah membantu Deaon Shao, memberhentikan langkah kakinya dan berkata: "Kamu datang kesini karena?"

"Menjenguk teman."

Melihat dia tidak ingin mengatakannya, jadi juga tidak banyak bertanya, mengangguk dan pergi.

Namun rasa aneh di hatinya belum hilang.

Setelah kembali dia langsung berbicara dengan Dean Shao, Mukanya Dean Shao yang lemah-lembut itu terlihat sedang merenung, Lucy Lu tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan.

“Pergilah tidur lebih awal, jika ada masalah Glen Lin dan yang lainnya akan menanganinya dengan baik.” Dean Shao menariknya ke tempat tidur.

Karena ini adalah kamar sementara, tempat tidurnya tidak besar, pas-pasan untuk dua orang tidur, tubuhnya saling berdempetan, Lucy Lu tidak berani bergerak, karena takut telah memprovokasinya.

“Kamu tidak bingung?” suara Dean Shao yang tenang itu keluar.

Lucy Lu baru menyadari bahwa ia sedang menahan nafas, mukanya memerah, pindah ke tempat tidur, tetapi ia segera ditarik kembali oleh Dean Shao.

Koridor di luar sunyi dan dingin, malam hari di rumah sakit sangat sulit, Glen Lin membawa orang untuk menjaga mereka, juga tidak bisa menahan rasa ngantuk.

Dalam kegelapan, Theo Mu naik lift ke atas, membawa topeng hitam, tidak terlalu menyamarkan diri supaya jika bertemu seseorang tidak akan langsung memperhatikannya, tetapi CCTV mungkin tidak akan mengenalinya.

Baru saja keluar dari lift sudah melihat Rainie Song berdiri diam-diam di pojokan. Seperti ingin tertawa ketika melihatnya.

"Kamu datang kemari untuk apa?"

Meliriknya keatas kebawah.

"Kamu masih berencana untuk perang sendiri?"

"Tentu saja melakukannya sendiri akan lebih menyenangkan."

Bagaimana mungkin kesempatan seperti ini menyuruh orang lain untuk melakukannya.

“Kalau kamu pergi selain ditangkap apa yang bisa kamu lakukan?” Rainie Song berharap ia bisa mengetuk kepalanya beberapa kali, terdapat cctv dimana-mana, bahkan jika dia berhasil sekalipun, dia juga tidak akan bisa melarikan diri.

Theo Mu sangat tidak peduli, seperti tertawa melalui topeng, tetapi tidak bisa terlihat dari mata, tidak berkata omong kosong lagi, menghindari badannya dan kemudian pergi.

Dia diseret oleh Rainie Song dan diancam: "Kalau kamu jalan satu langkah lagi saja aku akan memanggil orang, Asisten Dean Shao dan pengemudi yang bisa bela diri itu sedang menunggumu!"

Theo Mu membalikkan kepalanya dengan amarah.

"Hari ini aku tidak bisa melakukannya suatu hari juga aku akan tetap melakukannya, tidak ada yang bisa menghentikanku."

Rainie Song tidak melepaskannya.

Ditambah pada saat kuliah, dia sudah mengenalnya beberapa tahun, dan keduanya merupakan teman dan juga saudara, tidak mungkin dengan pasrah melihatnya mengubur dirinya sendiri.

Kedua orang itu saling berhadapan untuk waktu yang lama, dan Theo Mu akhirnya menyingkirkan tangannya Rainie Song, berbalik badan kemudian naik lift, Rainie Song ikut naik.

"Besok kamu akan berterima kasih kepadaku karena telah menghentikanmu sekarang."

Theo Mu mencibir: "Tidak mungkin."

......

Tidak ada aktivitas apapun dalam semalam. Ketika Lucy Lu bangun dia sedikit lupa tentang di mana dia berada, Jarang bagi Dean Shao yang ada disebelahnya untuk tidak bangun lebih awal dari dirinya sendiri, lengannya yang ramping mengelilingi dirinya sendiri, mendorongnya menggunakan tangan, tidak berhasil terdorong.

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu