Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 78 Menahannya di Kantor

Dean tidak tahu apa yang dipikirkannya, ia berbicara dengan nada lembut, "Kau tidak usah menghiraukannya sementara, berhati-hatilah saat kau keluar, aku akan mencari waktu untuk pulang beberapa hari ini, aku saja yang menyelesaikannya."

Hati Lucy tersentuh, kedinginan di wajahnya pun menghilang tanpa sadar, "Kau kerjakan saja apa yang seharusnya kau kerjakan, aku akan menyelesaikannya sendiri, kalau tidak bisa aku masih bisa bersembuyi, bagaimanapun aku tidak akan bertengkar dengan orang tua."

Ia juga mengenal Ibu Shao, lebih keras jauh dari ibunya, kalau mendengar kabar dari luar, ia tidak akan berhenti sampai benar-benar tahu jelas.

Untung dia besok akan keluar kota tidak di rumah, kalau tidak dia pasti akan datang ke kantor dan menahannya.

Telepon pun diam sejenak, lalu terdengar suara pria yang lembut, "Maaf, aku tidak menyangka akan jadi seperti ini, kalau dia benar-benar mencarimu, kau juga harus memberitahuku."

Lucy agak sedikit tidak terbiasa dengan kepeduliannya, sesaat ia tak tahu bagaimana membalasnya, jelas-jelas pura-pura dingin, namun kegembiraan dalam hatinya tak dapat dikontrol.

Ia pun menjilat bibirnya, dan memeluk kedua lututnya, lalu memukul kepalanya sendiri, "Iya aku tahu, ya sudah, aku matikan dulu."

Dean masih ingin berbincang-bincang lagi, tapi melihatnya sama sekali tidak tertarik, ia menahan kembali ucapanya, hanya menambahkan, "Iya, istirahatlah."

"Iya."

Bulu mata Lucy bergetar sedikit, ia pun mematikan teleponnya, dan memeluk kedua lututnya, meletakkan dagunya di atas kakinya itu, lalu memikirkan sesuatu.

Stephanie Fu......

Keesokan harinya, karena pesawatnya terbang di siang hari, Lucy memutuskan untuk tidak ke kantor pagi harinya, tapi kejadian yang ia tebak semalam masih saja terjadi.

Theo meneleponnya dari kantor.

"Apa yang kau katakan? Ada ibu-ibu yang datang ke kantor mencariku?" Lucy sedang membereskan kopernya di kamar, setelah mendengarnya, wajahnya membeku.

Ternyata Ibu Shao benar-benar pergi.

"Benar, awalnya kami kira dia adalah ibumu, akhirnya dia sendiri memungkirinya, hanya bilang dia ada urusan ingin mencarimu, tapi tidak memberitahu identitasnya, tapi dilihat dari dandanannya, sepertinya dia istri dari orang kaya."

Lucy menghentikan tangannya, lalu duduk di pinggir ranjang, "Apa masih ada orang lain lagi di sebelahnya?"

Stephanie tidak ikut?

Theo menjawab, "Iya, hanya dia seorang."

Lalu berbicara dengan dirinya sendiri, "Mungkin dia pelanggan."

Lucy berpikir sejenak, lalu berkata, "Katakan pada Christine, kalau lain kali dia datang mencariku lagi, katakan aku tidak ada di tempat, tidak usah dihiraukan, dia akan pergi dengan sendirinya."

Kalau dia berbicara terlalu banyak, seluruh perusahaan akan tahu kalau dia hamil.

"Oh." Theo tidak bertanya lagi, tiba-tiba teringat sesuatu, dan gembira sendirinya, "Oh, iya, kuberitahu, aku dengar setengah karyawan di Glorious Corp. seberang ijin sakit hari ini."

Lucy tercengang, "Kenapa?"

"Diare."

Alis Lucy terangkat seketika, bibirnya tertarik ke atas, "Karena minuman dingin? Tapi beberapa hari ini juga tidak terlalu dingin, segelas minuman dingin saja tidak mungkin membuat mereka semua diare kan?"

"Tentu saja tidak mungkin, tapi kalau ditambah makan makanan yang aneh-aneh, mungkin saja." Theo tersenyum licik, "Aku juga sengaja memesankan mi asam pedas, mi super pedas...... Kemarin sore sepertinya sangat mengesankan. Tentu saja, aku juga bilang kalau Sekretaris Fu itu yang memesannya, mungkin dia sendiri juga kaget."

Mi asam pedas?

Bibir Lucy cemberut, ia pun mengerutkan keningnya, "Kau agak sedikit berlebihan, aku hanya menyuruhmu membuatnya sedikit malu saja, tidak perlu merugikan orang lain."

Theo bingung sesaat, lalu membalasnya, "Ia memang agak jahat, kalau begitu aku kirim obat saja pada mereka?"

"......."

Lucy menghela napas, "Ya sudah lah, tidak usah kau urus lagi, nanti aku suruh Christopher mencari tahu, kalau memang parah aku akan menyelesaikannya."

Theo hanya mengiyakannya dengan tidak senang.

Lucy tercengang, lalu tertawa, "Sudahlah, aku juga tidak menyalahkanmu, memang aku yang menyuruhmu melakukannya dari awal, aku saja belum berterimakasih padamu, kalau ada yang perlu dipertanggungjawabkan itu juga urusanku, lain kali lebih hati-hati saja."

Setelah itu, dia melihat ke arah jam tangannya, lalu berkata, "Sudah siang, aku beres-beres dulu, pergilah kau ke bandara dengan Christoper, kita bertemu di sana."

Rasa bersalah Theo pun menghilang, ia tersenyum dan berkata, "Baik, Kak Lucy."

Di atap kantor, sesosok pria tinggi membalikkan badannya perlahan-lahan, terlihat wajah muda nan tampan milik Theo itu, ia melihat teleponnya sebentar, mata yang dulu bersih nan polos itu kini penuh dengan perasaan yang kental, bibirnya terangkat sedikit, terlihat seperti senyuman yang mengejek.

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu