Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 559 Mendapatkan Kesulitan

Dalam perjalanan menuju ruang kelas, pria tersebut terbatuk ringan, ini pertama kalinya saat menggandeng tangan murid akan terasa sangat gugup.

“Guru Jia, tanganmu berkeringat.”

Naomi berusaha keras untuk meronta, dan melepaskan tangannya dari telapak tangan pria tersebut, lalu meraih sisi celemeknya yang berwarna-warni itu, “Guru Jia, temperamen Mommy sedang tidak baik, kamu jangan menyinggungnya.”

Pria tersebut tiba-tiba merasa, seolah-olah dirinya sudah menjadi murid yang akan dinilai, dan dia merasa sedikit sensitif terhadap perkataan yang dikatakan anak kecil tersebut, terutama ketika dia menyebutkan Mommy.

Dan anak kecil yang berada di bawah tubuhnya menutup mulutnya sambil tersenyum secara diam-diam ketika dia tidak memperhatikan.

“Tidak akan……” Pria itu menggosok telapak tangannya yang lembab dengan sedikit malu, “Aku melihat Mommy kamu bekerja dengan sangat keras, seharusnya dia sangat sibuk, kan?”

“Ya.” Naomi menganggukkan kepala dengan pahit, lalu menjawab dengan suara kekanak-kanakan : “Mommy harus bekerja, dan masih harus menjagaku, maka tidak memiliki waktu untuk berpacaran.”

“Berpacaran ?”

Ketika pria tersebut mendengar kata ini, matanya sedikit terbuka lebar, “Apakah Mommy kamu sudah bercerai?”

Berbicara tentang hal ini, dia merasa mencari tahu mengenai privasi terhadap seorang anak yang berusia 5-6 tahun tidak terlalu baik, lalu dia melambaikan tangan dengan terburu-buru sambil menjelaskan, “Guru tidak memiliki maksud lain, kamu boleh untuk tidak menjawab pertanyaan ini.”

Dan Naomi tersenyum dengan menyipitkan mata, seperti tidak menghiraukannya, dan dia mengaku dengan murah hati, “Mommy aku belum menikah, dan dia belum memiliki pacar.”

“Kalau begitu, kamu……” Langkah kaki guru berhenti, lalu menatap anak kecil di bawah tubuhnya dengan wajah yang kebingungan.

“Aku adalah anak yang diadopsi Mommy, dan bukan dilahirkan olehnya.”

Dalam permasalah ini, Naomi tidak menghindar, karena dia tidak merasa bahwa status dirinya sebagai putri adopsi lebih buruk daripada putri kandung yang normal, setidaknya, semua yang diberikan Miyagi Gong sekarang, bahkan tidak bisa diberikan oleh sebagian keluarga besar biasa.

Dan pria yang meluruskan hubungan ini dengan cepat, tatapan matanya terlihat sedikit melonjak, dia tidak tahan untuk mencubit ringan wajah kecil anak kecil tersebut yang tembeb menggunakan tangannya, “Kalau begitu Naomi benar-benar beruntung, bisa bertemu dengan Mommy yang begitu baik seperti nona Gong.”

Naomi juga mengangguk dengan setuju, kedua orang berjalan sepanjang jalan menuju ruang kelas, sebelum masuk, anak kecil tersebut mengulurkan tangan dan menunjuk ke arah toilet, “Guru, aku ingin perci mencuci tangan, kamu masuk saja dulu.”

Setelah selesai berbicara, dia bahkan membungkuk dengan sopan, lalu melangkah pergi dengan sedikit berlari.

Pria tersebut berdiri di depan pintu ruang kelas, lalu menatap gadis kecil lucu yang mengenakan rok selempang sambil membawa tas bebek kuning, dia tidak bisa menahan untuk menunjukkan senyuman yang mendalam.

Ibunya sangat baik dan menarik, putrinya juga sangat lucu dan paham akan sopan santun, jika bisa menjadi tuan rumah dalam keluarga ini, tentu merupakan sebuah hal yang sangat beruntung.

Di sisi lain Naomi mendorong untuk membuka pintu toilet, saat berdiri wastafel hal pertama yang dia lakukan adalah mengeluarkan smart watch dari dalam tasnya, setelah menemukan kontak, dia langsunh menghubunginya dengan cepat, “Paman Grey Gong, kamu sudah berada dalam kesulitan……”

“……”

Sekitar 3 menit kemudian, setelah selesai mencuci tangan, anak kecil yang membawa tas kecil tersebut kembali keluar, senyuman di wajahnya yang puas tersebut membuat kepala keluarga yang lewat merasa salah paham dan mengira bahwa apakah anak kecil ini menemukan uang di sana.

Miyagi Gong mengambil tas dan kembali ke garasi di lantai bawah, awalnya dia berencana untuk pulang, untuk mengganti sepasang sepatu yang sesuai lalu keluar lagi, tapi mengingat waktu yang akan tertunda di perjalanan, maka dia mengendarai mobil menuju ke Starbuck terdekat, lalu memesan segelas kopi di sana, dan lanjut menyelesaikan pekerjaan yang belum selesai di tangannya.

Setelah menghitung waktu dengan akurar, sebelum pulang sekolah dia akan kembali lagi, setelah menunggu sekitar 3-5 menit, ada sekelompok anak-anak keluar.

Dia berdiri sambil menempel di dinding, setelah melihat semua orang sudah pergi hingga kosong, dia berjalan menuju ke ruang kelas, kemudian di dalam kelas di tempat duduk bagian tengah, dia melihat Naomi dilukis menjadi kucing kecil, dan guru yang membungkuk sambil mejelaskan sesuatu dengan sabar di sampingnya.

Dia bersandar di pintu, dan tidak berjalan maju untuk menganggu.

Setelah menunggu selama 2 menit, dia melihat orang dewasa dan anak kecil tersebut seolah-olah sudah bersosialisasi dan mendapatkan hasil yang memuaskan, keduanya saling memandang sambil tertawa, kemudian pria yang berdiri dengan tegak tersebut sepertinya melihat orang yang menunggu di depan pintu, lalu dia tersenyum sambil meminta maaf: “Naomi baru saja datang belajar pada hari pertama, ada banyak hal yang harus mulai diajarkan dari dasar, maka akan sedikit menunda waktu, aku benar-benar minta maaf.”

Miyagi Gong berjalan maju, melihat wajah kecil berwarna-warni di bawah badannya, lalu dia menekuk alisnya, “Aku sudah menunda waktu guru, akulah yang seharusnya meminta maaf.”

Setelah selesai berbicara, dia menerima tas dan peralatan melukis dari tangan anak kecil tersebut, tapi dia masih belum memegangnya dengan benar, guru itu langsung berjalan maju, lalu mengambil bahan pewarna, “Aku akan membawakan ini ke bawah untukmu, melihat kamu mengenakan pakaian putih, jika kotor maka akan sulit dibersihkan. ”

Miyagi Gong merasa telapak tangannya berminyak, ketika dia melihatnya, ada beberapa bekas bercak pewarna, dia mengerutkan alis, lalu dia berpikir untuk mengambil kertas tisu dari dalam tas untuk mengelapnya, tapi tanganya kotor, dan tidak bisa menyentuh apapun.

Saat sedang ragu, guru itu sudah bereaksi, dia membalikkan badan dan pergi ke depan podium untuk mencari tisu basah yang sudah dipersiapkan, tapi ketika baru saja hendak berjalan keluar, dia melihat sebuah sosok yang masuk dari pintu kelas.

“Berikan padaku.”

Seorang pria mengenakan pakaian kasial, dia mengeluarkan aura yang luar biasa, dengan seyuman yang sopan di wajahnya, dia berjalan ke hadapan wanita tersebut, lalu mengeluarkan tisu basah dari dalam sakunya, dan memintanya membuka telapak tangannya, “Berikan tanganmu padaku.”

Setelah mendengar perkataan tersebut, Miyagi Gong mengangkat kepala, dengan tatapan mata yang tidak terkejut.

Tangannya yang terkena pewarna tersebut tergenggam erat di depannya, dan sepertinya dia tidak ingin mengulurkan tangannya.

Setelah menemui jalan buntu, pria tersebut mengambil inisiatif untuk mengulurkan tangannya, dan memegang pergelangan tangannya dengan ringan, lalu memasukkan tisu ke telapak tangannya, dan membersihkan tangannya dengan sangat berhati-hati.

Gerakan dan ekspresi yang lembut tersebut mengejutkan wanita di hadapannya hingga merinding.

“Sudah cukup, aku akan melakukannya sendiri.”

Dia mengambil tisu tersebut, lalu mengelap dengan cepat, setelah selesai mengelap dia membuang tisu ke tempat sampah di sampingnya.

Pada akhirnya, dia menatap pria ini dengan tatapan yang aneh.

Di sisi lain, guru yang baru saja melangkah naik ke podium dan melihat Grey Gu masuk, setelah sedikit merasa terkejut, juga muncul kewaspadaan di dalam hati, dan menarik kembali tangan yang diulur ke dalam lubang di meja podium, lalu berdiri tegak sambil tersenyum dengan sopan: “Siapa ini ?”

“Guru Jia, ini adalah paman Grey Gu, teman baik Mommy.”

Yang pertama merespon adalah Naomi.

Anak kecil itu tersenyum senang, mengedipkan mata, setelah selesai berbicara dia langsung menyonsong ke dalam pelukan Grey Gu, “Paman Grey Gu, kenapa kamu bisa datang?”

Grey Gu mengulurkan tangan untuk menerima Naomi, secara tidak sengaja tubuhnya terkena bercak pewarna, tapi dia juga tampak tidak terlalu peduli, dia mengulurkan tangan dan mencubit wajah anak kecil tersebut, “Aku datang menjemput kamu dan Mommy untuk makan di rumahku, Naomi.”

Makan ?

Miyagi Gong melipat tangan, sambil melihat akting orang dewasa dan anak kecil, dan merasa jijik dengan semuanya.

Beberapa perkaraan Grey Gu tersebut, membuat guru Jia yang berada di hadapan merasa paham, hubungan mereka tidak sebatas pertemanan, terlebih lagi melihat pria di hadapannya yang mengenakan pakaian mahal dan berharga, dia tahu dirinya sudah tidak memiliki harapan.

Dia tersenyum dengan sedikit kecewa dan canggung, “Ternyata kamu adalah teman nona Gong, karena kalian masih memiliki kesibukan, maka aku tidak akan mengganggu.”

Dia menyerahkan yang sudah dibersihkan dengan lap, dan melihat Grey Gu mengulurkan 1 tangan untuk menerimanya.

Kemudian Grey Gu menggendong Naomi, secara bersamaan Miyagi Gong juga berjalan keluar dari ruang kelas, ketika baru saja keluar, wanita tersebut mengungkapkan, “Kalian berdua kurangi berakting di hadapanku, siapa yang ingin kembali ke rumah keluarga Gu untuk makan bersamamu?”

Grey Gu merasa bersalah, lalu menurunkan Naomi, dia mencoba mengeluarkan ponsel dari dalam sakunya dan memberi penjelasan, “Tuan muda kami menelponku secara khusus, memintaku untuk mengundang nona pergi melakukan makan siang, dan mengatakan bahwa dia baru saja membawa pulang banyak makanan laut dari luar negeri, dan mengingat bahwa Naomi suka memakannya……”

Sebelum menyelesaikan pembicaraan, Naomi sudah meneteskan air liur.

Grey Gu mengamati ekspresi Miyagi Gong, melihat sikapnya yang masih dingin, dia berpura-pura hendak menyalakan ponsel, “Baiklah, jika nona Gong tidak bersedia, maka aku akan menghubungi orang rumah sekarang.”

Ketika berbicara, dia sudah membuka panggilan suara, dan menunjukkan sikap hendak menelpon, tapi dia hanya melihat pihak lawan mengangkat alis dengan tenang sambil menatapnya.

“Aku benar-benar akan menelpon……”

Ketika tenggorokannya bergerak, dia melihat pihak lawan masih tidak peduli, dan dia sudah terlihat sedikit gelisah.

“Kamu telpon saja.”

Miyagi Gong mengangkat dagunya, dan memberi isyarat padanya untuk terus melanjutkan.

Bagi Miyagi Gong, tipuan biasa yang dilakukan pria ini semuanya tidak berpengaruh, tapi sangat jarang bisa mejadi pikiran, dan setiap kali harus merasa rugi maka, dia akan merasa kesal secara diam-diam.

Novel Terkait

Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu