Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 258 Poin Positif

Dia tersenyum dan berkata: “Orang-orang di perusahaan juga mengatakan kita sedikit mirip, tetapi hanya sekilas. Kalau dilihat dengan teliti, kita tidak mirip sama sekali,” lalu kembali ke topik sebelumnya, “Mohon anda beri aku informasi kontak paparazi itu, aku akan pergi mencarinya sendiri.”

Kepala editor mengangguk: “Baik, kalian selesaikan masalah kalian sendiri,” kaki yang sedang berjalan mencari informasi kontak berhenti sesaat, “tetapi, orang cerdas bisa melihatnya dengan jelas, masalah ini jelas membawa niat buruk. Jika dia tidak ada dendam dengan wanita itu, yaitu kolega kamu juga, berarti di belakangnya masih ada orang lain.”

Lucy Lu keluar dari penerbit majalah lalu menghentikan sebuah taksi. Setelah taksinya berangkat, Davin Yan menyetir mobil keluar dari sebuah sudut jalan.

Lucy Lu baru saja berpikir bagaimana membiarkan paparazi itu keluar, ponselnya langsung berdering.

Orang yang meneleponnya adalah Harry Xiang.

“Senior?”

“Ya, hari ini aku pergi menjemput Fanny. Beberapa hari ini telah merepotkanmu, paman dan bibi.” Nadanya lembut seperti biasa.

“Apakah lukamu telah sembuh?” Setelah dia berpikir, dia berkata, “Fanny sangat patuh di rumah, orangtuaku juga sangat menyukainya, tunggu lukamu sembuh sepenuhnya baru menjemputnya juga bisa.”

Harry Xiang tertawa dan berkata: “Jangan membohongiku, aku paling mengerti sifat anak ini, dua hari sebelumnya mungkin masih tidak masalah, kelak dia pasti sangat menyusahkan, makan saja dia juga akan memilih.”

Lucy Lu tidak dapat menahan tawanya: “Tidak ada yang tahu putrinya lebih dari ayahnya,” lalu dia berpikir, “Kalau begitu kamu datanglah pada siang hari, aku segera menjemputnya pulang.”

Dia menutup teleponnya dan memutar-mutar matanya.

Sebenarnya profesi paparazi ini tidak layak untuk dilihat, terus terang mereka telah melanggar privasi orang lain dan yang paling ditakutkan mereka adalah pengacara, dia seharusnya menyuruh Harry Xiang pengacara profesional ini menguhubunginya langsung.

Dia baru saja menutup teleponnya dan berkata kepada supir taksi untuk pergi ke sekolah Fanny, ponselnya berdering lagi.

Dean Shao mengatakan dia telah sampai di sekolah dan sedang menunggunya di sana.

Sebelum dia turun dari mobil, dalam sekilas dia telah melihat pria itu di samping mobil, posturnya yang tinggi dan ramping ditutupi setelan, wajahnya yang sempurna tidak berekspresi, tangannya dimasukkan dalam saku celananya, temperamennya berbeda dengan orang lain dan dia terlihat seakan tidak cocok dengan lingkungan sekitarnya.

Dia tidak dapat membayangkan kelak dia akan mengantar anaknya pulang seperti ini.

Lucy Lu membayar dan baru saja menutup pintu mobil, pria itu sudah sampai di sisinya.

Melihat dia datang dari arah lain, Dean Shao tidak dapat menahan dirinya untuk bertanya: “Kemana saja kamu?”

“Penerbit majalah, aku telah menemukan paparazi yang menyediakan foto itu.” Setelah berbicara, dia melihat jam tangan, beberapa menit lagi baru waktunya pulang sekolah.

Pria itu mengangguk, dia tidak begitu heran dan dengan samar berkata: “Kapan kamu akan pergi menemuinya? Aku akan menemanimu.”

Lucy Lu mengangkat kepalanya dan bertemu tatapannya, dia mengedipkan matanya: “Orang itu memang sudah tidak bersedia untuk keluar, jika dia melihat korban sepertimu muncul, dia pasti akan ketakutan dan menghindar, lagipula…” Dia meliriknya dari samping, “Orang hebat sepertimu akan menambah tekanan buat orang lain jika kamu pergi, pembicaraan juga jadi tidak lancar.”

Kata-katanya semua dipenuhi dengan duri.

Pria itu mengerutkan keningnya, dia tidak mengerti apa yang dia ributkan, lalu dia tiba-tiba teringat perkataan dia kepada CEO Lee, dia menenangkan nadanya: “Aku tidak pergi juga bisa, aku akan menyuruh Davin Yan mengantarmu, kamu harus lebih berhati-hati bertemu dengan orang asing.”

Lucy Lu tahu dia hanya bisa mengalah sampai sini, lagian ini juga adalah niat baiknya, dia mengangguk dan menyetujuinya.

Dia membuka mulutnya hendak memberitahunya bahawa dia ingin Harry Xiang pergi bersamanya, tetapi pria itu telah menoleh ke arah lain.

Dia menertawakan dirinya, pria itu juga pasti tidak peduli, mungkin akan menjadi canggung jika dia mengatakannya.

Setelah Fanny keluar, dia langsung melihat kedua orang yang mencolok itu.

Lucy Lu tersenyum sambil menarik tangannya dan dengan nada yang lembut berkata: “Aku beritahu Fanny sebuah kejutan, hari ini ayahmu sudah kembali, kamu sudah bisa bertemu dengannya siang ini.”

Siapa sangka Fanny tidak bereaksi, malah pria di samping yang mengerutkan keningnya dan menaikkan suaranya: “Dia telah sembuh secepat ini?”

Lucy Lu merasa marah tetapi dia takut Fanny akan mengetahuinya, dia melototinya dan tidak menjawab.

Pria itu dengan mengerti mengangguk, lalu dia berbicara kepada dirinya: “Glen Lin seharusnya juga sudah bisa kembali bekerja.”

“……” Dia tidak dapat menahan untuk mengkritiknya sebagai kapitalisme yang sangat jahat di dalam hati.

Ketika kedua orang itu sampai di rumah, Harry Xiang telah sampai, wajahnya masih sedikit membiru tetapi sudah tidak begitu menakutkan.

Begitu melihat Fanny, dia langsung tersenyum lalu dia menggendongnya dan menciumnya dua kali.

Anak kecil itu dengan bengong menatap wajahnya, dia tidak tahu apa yang telah terjadi.

“Ayah menggambar muka badut di wajah untuk menemui Fanny, apakah menurut Fanny ini bagus?” Harry Xiang dengan lembut bertanya.

Anak itu meraba-raba mukanya dan tersenyum.

Lucy Lu merasa lega.

Setelah Harry Xiang mengucapkan terima kasih kepada Ibu dan Ayah Lu, dia langsung berpamitan ingin pulang.

Lucy Lu melihat hari sudah siang, biasanya mereka langsung makan setelah pulang dari sekolah, lalu dia pun berkata: “Makan dulu sebelum pergi.”

Pria di samping diam-diam menundukkan tatapannya.

Ibu Lu tiba-tiba mengatakan ‘ups’ dan dengan malu berkata: “Aku menemani ayahnya bermain catur tadi pagi, jadi agak telat memasak! Coba kamu lihat daya ingatku ini!”

Alis Harry Xiang bergerak sedikit, matanya menyala, lalu dia dengan segera tersenyum dan berkata: “Tidak apa-apa bibi, Lucy bilang Fanny merindukan masakanku beberapa waktu ini, aku akan pulang memasak untuknya.”

Ibu Lu tersenyum: “Oh, baiklah, kalian juga baru bertemu pasti memerlukan waktu berdua.”

Lucy Lu dengan curiga menatap ibunya, dia dengan jelas mencium bau makanan.

Setelah kedua anak dan ayah itu pergi, Ibu Lu menyuruh Dean Shao untuk duduk dahulu, makanan akan segera siap.

Pria itu tersenyum dan menyetujuinya.

Lucy Lu menahan napasnya sambil marah, dia diam-diam mencubit pria itu dan mendatarkan alisnya: “Kenapa kamu punya makanan dan orang lain tidak?”

Pria itu juga tidak takut akan sakit, senyumannya semakin besar dan sudut matanya semakin naik, dia kelihatannya sangat bangga akan dirinya: "Bisakah orang lain dibandingkan denganku? Ibu memperlakukanku dengan baik tentunya karena aku memiliki poin positif."

Lucy Lu menggertakkan giginya, dia baru saja mau berdebat dengannya apakah dia mempunyai poin positif, tetapi dia diinterupsi oleh Ayah Lu dari kejauhan.

"Dean, selagi belum mulai makan, kamu kemari dulu dan bantu aku memecahkan permainan catur ini."

Ekspresi wajah pria itu penuh dengan kepuasan akan dirinya, dia dengan santai berbisik di telinganya: "Lihat, kemampuan bermain catur adalah salah satunya."

“……”

Sebelum Dean Shao balik ke kantor siangnya, dia melihat Lucy Lu duduk di atas sofa menonton kartun dengan muka yang serius, sebuah senyuman muncul pada wajahnya, dia berjalan mendekatinya dan mencium pipinya, lalu dengan lembut berkata: "Kalau kamu bosan, kamu boleh menyuruh Davin Yan mengantarmu keluar bermain."

Pipi Lucy Lu memerah karena sikapnya yang sangat lembut, lalu dia mendorongnya: "Aku tahu, kamu cepat pergi."

……

Siang itu, setelah dia menelepon memberitahu segala situasi kepada Harry Xiang, dia segera menyetujuinya, lalu setelah berpikir dia berkata: "Kamu telepon dia dulu, beritahu dia bahwa pengacara Benefit Corp mencarinya untuk berbincang. Jika dia tidak menyetujuinya, kamu katakan kamu tidak keberatan untuk menggunakan metode lain, bisnis mereka ini memang tidak bisa diekspos, dia seorang tidak akan mampu menahan siksaan dari sebuah perusahaan besar, dia pasti akan menyetujuinya.”

Lucy Lu merasa perkataannya sangat masuk akal: "Baik, aku mengerti."

"Aku sudah mengantar Fanny ke sekolah, aku sekarang bisa pergi denganmu untuk bertemunya."

Lucy Lu berpikir, dirinya semakin hari semakin tidak praktis, masalah ini jika bisa diselesaikan dengan cepat akan lebih baik, sehingga dia berjanji untuk bertemunya di lantai bawah.

Dia baru saja turun ke bawah dan berjalan beberapa langkah, Davin Yan langsung menyetir mobil dan berhenti di depannya.

Lucy Lu tersedak, lalu membuka pintunya dan dengan aneh melihatnya sekilas: "Bisa menjadi sekretaris, bisa menjadi supir dan juga bisa berkelahi, berapa banyak yang diberi CEO Shao kepadamu?"

Davin Yan masih dengan muka yang serius dan jujur menjawabnya: "Seratus juta sebulan, bonus akhir tahun sebesar dua ratus juta dan jika ada performa khusus CEO Shao akan memberikan perhargaan lain."

“……”

Dia tidak bisa berkata apapun melihat dia yang begitu jujur.

"Tunggu di samping jalan, jemput Tuan Xiang dulu." Lucy Lu mengingatkannya.

Novel Terkait

Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu