Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 146 Kamu Boleh Menganggapnya Tidak ada

“Aku tahu, mamamu ini sudah membesarkan kamu, masih perlu kamu untuk mengajariku menjaga anak? Kamu cepat pergi ke kantor. Hati-hati di jalan.”

“.…..Oh, aku pergi dulu. Byebye.”

“Di dalam elevator, Lucy Lu berjalan masuk dan menekan tombol basement 1. Dia melihatnya, tampilannya terlihat kaku, dia membungkuk dan menekan tombol lantai 1 dengan jarinya.

Elevator berhenti di lantai satu, dia mengangkat tasnya. Mukanya yang rapuh tidak menunjukkan ekspresi apapun dan juga tidak berjalan ke arah parkiran mobil tetapi ke berjalan keluar dari gedung apartemen.

Saat berada di jalan luar komplek, dia mengangkat tangan untuk melihat waktu. Dia bersiap untuk memberhentikan mobil. Satu mobil hitam berhenti di depannya.

Lucy Lu mengerutkan kening, tidak mempedulikannya dan perlahan mundur. Pintu mobil tiba-tiba terbuka dan di dalamnya terlihat muka yang tidak asing.

“Nona Lu”

Perempuan itu kaget, melihat di depannya ada sosok tinggi dan besar, ekspresinya pun berubah, “Davin Yan? Kamu, bagai kamu……”

Di pikirannya ia ingat percakapannya dengan pria di balik telepon dan ekspresinya berubah lagi. Dia bertanya: “Dia yang menyuruhmu kemari?”

Davin Yan dengan tenang dan penuh hormat menundukkan kepalanya, “Ya, Tuan Shao menyuruhku untuk mengantarmu ke kantor.”

Lucy Lu menolak, “Tidak perlu, aku bisa memanggil taksi sendiri. Kamu sebaiknya pulang.”

Dia mengira perkataannya kemarin sudah diterima olehnya. Ternyata dia tetap saja tidak mengerti.

Demi anak, dia berpikir untuk tidak menyetir mobil lagi ke kantor, tetapi bangun lebih pagi untuk naik taksi atau naik bus. Semuanya tidak mungkin telat. Dia tidak mau ada supir yang menjemputnya.

Badan Davin Yan yang besar dan tinggi menghalangi jalannya, dengan nada datar dia berkata, “Nona Lu, Tuan Shao yang menyuruhku ke sini. Ini adalah pekerjaanku, aku tidak mendengar perintah anda. Jika anda tidak mau, anda bisa bilang ke Tuan Shao untuk menyuruhku kembali.”

“Kamu!” Lucy Lu tidak dapat berkata apa-apa.

Dia mengepalkan tangannya. Karena tidak ingin menunda lebih lama lagi, dia dengan cepat mengeluarkan telepon dan menelepon satu nomor.

Setelah beberap detik teleponnya diangkat.

“Halo, saya Sekretaris Lin. Presiden Shao sekarang sedang rapat. Jika ada urusan, bisa berbicara denganku atau telepon lagi nanti.”

“.……”

Rapat?

Lucy Lu menggenggam erat teleponnya. Belum juga berbicara, begitu mendengar suara Tommy Lin, ekspresinya langsung suram.

“Tidak perlu.” Dia menghela nafas yang dalam dan segera menutup telepon.

“Tunggu sebentar, anda adalah Nona Lu?” Tommy Lin begitu mendengar suaranya, nadanya langsung berubah.

Lucy Lu berkata dengan nada datar, “Benar ini aku. Dia tidak ada waktu, jadi aku tutup telepon sekarang.”

Tetapi detik berikutnya, suaranya berubah menjadi suara yang tidak asing, “Kamu mencariku?”

Ekspresi Lucy Lu sedikit berubah, hatinya terkejut.

“Bukankah dia….. sedang rapat?”

Dia ingin segera masuk kantor. Tanpa berpikir panjang ia berbicara kepadanya dengan nada dingin, “Dean Shao, suruh Davin Yan pulang. Aku tidak perlu orang lain mengantarku. Kamu tidak mengerti perkataanku kemarin malam?”

Nada bicara pria itu merendah, “Hari ini kamu menyetir lagi?”

Lucy Lu menggigit bibir bawahnya, “Tidak.”

“Kalau tidak menyetir berarti naik taksi atau bus. Lebih baik kamu jangan terpikir untuk naik bus. Naik taksi sama saja dengan naik mobilnya. Begitu kembali kamu bisa memberi dia uang.”

“.…..”

Ekspresi Lucy Lu muram, tidak tahu bagaimana membalasnya.

Setelah menghela nafas yang dalam, dia tidak bisa menahan kata-katanya,” Dean Shao, kamu bisa tidak untuk tidak terlalu naif. Aku sekarang harus masuk kantor. Aku tidak waktu untuk meladeni kalian.”

Pria itu masih tenang dan tidak terburu-buru berkata, “Di dalam juga ada sekelompok orang yang menungguku untuk rapat. Menurut saja. Kamu hanya naik mobil, kamu boleh menganggapnya tidak ada.”

“.…..”

Lucy Lu menatap Davin Yan.

Menganggapnya tidak ada?

Dia ini bukan orang buta.

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu