Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 245 Apakah Dia Sedang Ngambek?

Lucy membaca pesan teks dan mengingat kebersamaan mereka selama empat tahun terakhir.

Tiba-tiba masuk sebuah panggilan telepon, tertulis nama “Dean”...

Theo Mu yang berada di sebelah Lucy, menatap nama penelepon.

Jari-jemari Lucy Lu tanpa sadar bergetar.

Sejak Lucy menghilang, Dean Shao terbiasa menelepon nomornya, tidak menyangka sekarang bisa langsung terhubung dan mendengar suaranya.

“Lucy?” suaranya dalam dan sedikit berhati-hati.

Lucy Lu membuka mulutnya, tetapi tidak mengeluarkan suara, tetapi Dean Shao dapat merasakan itu adalah Lucy Lu.

“Kamu di mana?” dengan tenang bertanya, “Aku akan menjemputmu pulang.”

"Tidak perlu, aku memberitahu orangtuaku, aku pergi menenangkan hati,” kemudian sedikit mengernyitkan dahi, "Kamu juga harus memikirkan baik-baik, apa kita masih perlu melanjutkan hubungan."

Pria itu hampir kehilangan akal, dia berusaha keras untuk menemukannya selama berhari-hari, tetapi Lucy dengan ringannya menjawab pergi menenangkan hati?

"Tentu saja harus ..." tersenyum tetapi nadanya sangat dingin, berusaha untuk tenang.

“Lucy, tidak peduli bagaimana kamu bersikap kepadaku, tidak akan mengubah satu hal bahwa kita akan mempunyai anak, kamu selamanya tidak akan bersembunyi dariku, bersembunyi kemanapun akan ku temukan.” Lalu berkata. “Theo Mu, aku akan berterima kasih kepadanya karena sudah menjagamu selama beberapa hari ini.

Lucy Lu menjadi pucat mendengar ucapannya, “Apa yang kamu lakukan? Apakah masih belum cukup?"

Pria itu memberi isyarat kepada Glen Lin, berdiri dan bersiap-siap untuk pergi, tetapi percakapan tidak terhenti: "Lucy Lu, kamu sedang hamil lebih dari lima bulan, sekarang berperilaku seperti ini apa bertanggung jawab kepada anak? Ada masalah tidak dapat diselesaikan, lalu mempermainkan emosi anak? "

Apakah dia sedang ngambek? Tiba-tiba dia tertawa dan berkata dengan sarkasme, "Ya, aku hanya pergi meninggalkan rumah tanpa kabar, tidak sepertimu, yang merasa tidak senang, langsung melukai orang lain.”

Lucy Lu tiba-tiba merasa terengah-engah karena berbaring dalam waktu yang lama, atau mungkin karena marah dengan pria ini. Tangan kirinya memegang kursi hendak bangun. Theo Mu melihat dia tidak leluasa berdiri segera menjulurkan tangan membantunya "Hati-hati. "

Dean Shao menangkap suara pria di sisi lain telepon, dan tahu Lucy sedang marah kepadanya. Jadi nada suaranya tetap dengan lembut "Kamu berikan telepon ini kepada Theo Mu, aku mau mengucapkan beberapa kata kepadanya."

Lucy Lu curiga, matanya sedikit bergerak dan menjelaskan: "Aku memintanya untuk membawaku kemari, tidak ada hubungannya dengan dia, kamu bisa berbicara denganku."

Tangan Theo Mu menopang berat badannya, melihat wajahnya tertegun, memicingkan matanya dan tersenyum dengan tenang: "Apa dia mau berbicara denganku? Berikan kepadaku."

Lucy Lu mengedipkan mata, telepon dengan lembut diambil olehnya, dia khawatir tentang apa yang akan dikatakan Dean Shao.

Theo Mu tersenyum dengan suara yang keras berbicarai: "Dean Shao, saudari Lu sekarang sangat baik, dia... mungkin karena tinggal di rumah terlalu lama, jadi ingin pergi menenangkan hati, aku menjaganya, tentu tidak akan ada masalah.”

Dean Shao turun dari lift eksklusif, Davin Yan telah memarkir mobil di depan pintu gedung, dari jauh melihat wajah bos begitu hitam, mengeluarkan keringat.

"Theo Mu, aku benar-benar memandang rendah dirimu, diam-diam membawa pergi Lucy dari mataku, selama tiga hari tidak dapat menemukannya, aku harus mengatakan, kita harus berkenalan kembali." Suara pria itu tidak besar, tapi melalui ponsel dapat merasakan dinginnya.

Theo Mu tercengang, berkata: "Dean Shao, kamu mungkin salah paham. Saudari Lu sedang dalam suasana hati yang buruk. Kebetulan aku tahu lingkungan disini cukup baik, jadi aku membawanya kemari, tidak ada pemikiran lain," Melihat Lucy Lu, “Tunggu suasana hatinya sudah membaik, aku segera membawanya pulang.”

Lucy Lu mendengar jawaban Theo Mu, langsung tahu apa yang dikatakan Dean Shao, dia terbiasa berpikir buruk tentang orang lain.

“Masalah Lucy Lu tidak ada urusannya denganmu, kamu ada pemikiran lain atau tidak akan aku perhitungkan, sekarang beritahu kami alamat kalian.” Dean Shao malas untuk berbasa-basi, tetapi takut Lucy Lu tahu dia pergi ketempatnya, maka berpura-pura tidak tahu.

Theo Mu merasa sulit untuk menjawab, menatap Lucy Lu, “Ini harus saudari Lu yang memutuskan......”

Lucy Lu tahu apa yang dikatakannya, tenggorokannya tidak dapat bersuara, Lucy menggelengkan kepala, sudah hilang perasaan terharu karna membaca pesan teks yang dikirim olehnya.

“Maaf, saudari Lu tidak bersedia bertemu denganmu.”

Theo Mu menjawab dengan tegas.

Dean Shao menutup teleponnya dan melempar ponselnya ke kaca pengedap suara, Davin Yan terkejut mendengar suara yang begitu keras dan tangannya bergetar.

“Tiba berapa lama?”Dean Shao bertanya kepada Glen Lin.

Glen Lin segera duduk tegak menjawab; “Paling cepat satu jam setengah.”

“Lebih cepat, harus tiba sebelum gelap.”

Davin Yan, memegang kencang setir mobil dan menginjak dalam pedal gas.

Theo Mu menyerahkan ponselnya kepada Lucy Lu, memikirkannya, lalu duduk dihadapannya, sikunya berlutut dan berbisik: "Dia akan tiba malam ini."

Lucy Lu memegang ponsel di tangannya, dan perlahan-lahan menutup matanya: "Baiklah," lalu mendesah, "Berkemaslah dan pergi."

Theo Mu memandang halaman kecil di belakangnya, bangkit berdiri: "Aku akan mengambil segelas air untukmu. Udara terlalu kering, berbaring di sini terlalu lama bisa dehidrasi kekurangan air.

Lucy Lu terbengong, tidak mendengar apa yang dia katakan, hanya mengangguk tanpa sadar.

Saat Theo Mu kembali, Lucy sudah tertidur.

“Saudari Lu, minumlah terlebih dahulu, baru tidur.” Menyentuh bahunya.

"Aku akan meminumnya nanti," Lucy membuka mata, dengan malas berkata. "Ya, didalam tasku ada sejumlah uang berikan kepada Pak tua itu, dia membesarkan dua anak, tidak mudah menghasilkan uang dengan menanam semangka."

Novel Terkait

Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu