Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 267 Tiba-tiba Menghilang

Lubuk harinya tiba-tiba susah untuk di mengerti, membuka mulut, tidak di sadari suaranya melembut.

“Jangan mengalihkan topik pembicaraan, kau….menyuruh supir mengikutiku, apakah terjadi hal buruk?” suaranya terdengar rendah, kedua orang di sampingnya melihat Lucy Lu berbicara, sedikit tidak enak.

Pria itu sepertinya berjalan keluar dari tempat yang ramai, saat berbicara lagi sekitarnya sudah sunyi.

“Hati-hati, “ tertegun, dan berkata lagi, “Kau jangan berpikir macam-macam, hanya untuk keamananmu saja.”

Lucy Lu meresponnya dengan suara rendah, matanya melihat kepada kedua kaki Grey Gu yang duduk di depan meja kantor, mengkerutkan alisnya.

“Dengar-dengar perusahaan terjadi masalah, apakah susah untuk di urus?”

Lucy Lu terhadap financial tidak terlalu mengerti, dulu saat mereka tinggal bareng, ia sering melihat Dean Shao saat akhir pekan selalu melihat ke komputer selama 1 atau 2 jam, terlihat garis-garis yang rumit membuatnya sakit kepala, tapi tetap saja dalam pekerjaannya sendiri ia lebih bisa mengerti.

Pria itu berdiri di balcon, melihat ke bawah keruang rapat yang sedang mengadakan perdebatan yang cukup panas antar devisi, terdiam sebentar kemudian tertawa dan berkata: “Sedikit merepotkan, tapi sudah biasa, karena harus fokus menyelesaikan masalah, makanya ponselku kumatikan, jika kau ingin berbicara denganku teleponlah ke nomor ini.”

Lucy Lu tidak bersuara, ingin membiarkannya meneruskan kalimatnya, tapi tiba-tiba ia juga berhenti.

Matanya perlahan-lahan, tersenyum pahit.

“Aku tidak ingin menganggumu lagi, biar kau selesaikan masalahmu dulu.”

Dean Shao dapat merasa bahwa suaranya di telepon terdengar sedikit rendah, terdiam kemudian dengan tenang berkata: “Iya, Kau harus menjaga dirimu, jika disini sudah selesai aku akan segera pulang.”

Telepon di tutup, Lucy Lu mengembalikan ponsel tersebut kepada Grey Gu.

“Kenapa? Kali ini sudah jelas jadi bisa lebih tenang bukan?” Grey Gu menutup ponselnya meletakkan ke dalam kantong, tersenyum menghadap Lucy Lu.

Mukanya datar, tidak terlihat apa-apa, tapi tidak terlihat tenang.

“Aku sejak awal hanya bertanya saja, tidak bisa membantu apa-apa, banyak tahu juga tidak berguna,” setelah selesai mengatakannya, mulutnya tertarik ke atas, “Terima kasih.”

Grey Gu mengerti maksud perkataanya, dengan tidak peduli berkata: “Dean adalah orang yang menyelesaikan masalah seperti membalikan tangan, masalah kecil seperti ini tidak berpengaruh pada Dean Shao.” berbicara sampai sini, matanya berkilat, otaknya terpikirkan beberapa ide, matanya berkedip kemudian berkata, “Jika kau khawatir, aku bisa mengantarmu pergi kesana.”

Lucy Lu memandangnya, dengan datar berkata: “Tidak perlu.”

Grey Gu mengangkat alisnya, tidak puas mendengar jawabannya.

“Orang-orang juga dapat melihat bahwa dia peduli terhadapmu, dalam keadaan darurat seperti ini seharusnya kau berada di sampingnya, menambahkan kasih sayang harus itu, apalagi.” Matanya yang penuh dengan kelicikan melihat dia, dan mendekatinya dengan suara rendah berkata, “Kau ingin pergi? Ya sudah pergi saja, ngapain perasaan khawatir terhadap dia di tahan, aku yang melihat saja merasa lelah.”

Lucy Lu tidak melihatnya tapi seketika pikirannya seperti telah terbaca olehnya, matanya menatap Grey Gu, seketika mengetahui dia ada maksud tertentu, sehingga Lucy Lu tidak terkejut, mempertahankan mukanya agar tidak terlihat terkejut.

“Tuan muda Gu aku tidak mengerti maksudmu,” dengan berani mengaku, “Kalau begitu maaf merepotkanmu untuk mengaturnya.”

Mata Theo Mu bersinar, tapi hanya sesaat.

Grey Gu tersenyum dengan semangat kemudian memegang dagunya, bibirnya tersenyum, merasa puas.

Dean Shao, kali ini aku kirim orangnya sampai kedepanmu, gunakanlah kesempatan ini dengan baik-baik.

Theo Mu berdiri di sebelah Lucy Lu, tidak dapat melihat perasaannya yang sesungguhnya, membawa semuanya dan berbicara: “Presidir Shao pasti tidak ingin kau khawatir, apalagi kau lagi hamil, Presidir Shao pasti tidak mau karena dia kau khawatir.”

Bibir Lucy Lu melengkung sedikit, dengan datar berkata: “Aku baik-baik saja, benar yang di katakan Grey Gu, aku ingin ke sana.”

Theo Mu tidak berpikir bahwa dia akan jujur, hanya bisa mengangguk kepala.

Lucy Lu yang melihatnya terbengong hanya bisa tertawa, sembari menertawakan diri sendiri dan merasa malu.

“Selain saat baru menikah, aku sudah lama tidak melewati waktu yang menegangkan, tapi apa yang tadi Grey Gu katakan, ia seperti telah merobek topeng yang aku gunakan, jika begitu, maka tidak usah ditutupi lagi.”

Lucy Lu merasa dirinya memang perlu berterus terang, makanya dapat berbicara dengan Theo Mu tentang isi hatinya, setelah menyelesaikan kalimatnya ia merasa sedikit bebas, memakai tangannya menyelipkan rambutnya kesebelah, kemudian kembali lagi seperti awal.

“Akhir-akhir ini bagaimana kondisimu di perusahaan.”

Theo Mu yang pintar dengan cepat meresponnya, matanya melengkung: “Ya begitu, tapi karena Dean Shao yang merekomendasi aku untuk kembali, CEO Lee sangat memperhatikanku.”

Lucy Lu tersenyum menganggukkan kepalanya, sambil jalan sambil berkata: “Bagus kalau begitu, jika ada masalah apa kau bisa mencariku, masalah di kehidupan sehari-hari atau tentang pekerjaan, dalam hal apapun.”

Dengan cepat sudah sampai ke depan pintu, supir sudah membuka pintu mobil: “Sekarang jika sudah pulang, bisa pulang bareng denganku.”

Theo Mu memegang rambut, mukanya menjadi masam: “Walaupun CEO Lee baik terhadapku, tapi aku juga harus lembur, kau balik duluan saja, istirahatlah lebih cepat.”

Lucy Lu tersenyum menepuk-nepuk pundaknya, naik mobil, dengan tidak sengaja melihat kebelakang menemukan Theo Mu mengeluarkan ponselnya menelepon seseorang, semakin lama semakin jauh, sampai belokan sudah tidak terlihat lagi, tetapi Lucy Lu tidak memasukkan ke hati kejadian tadi.

Theo Mu berdiri di tangga kemudian tertawa: “Lucy Lu ingin pergi ke Kota Pu, mencari Dean Shao, kau urus sendiri.”

Setelah selesai berbicara menutup telepon melihat kedepan dan masuk Benefit Corp.

Stephanie Fu mengenggam ponselnya, sebelah tangannya mengengam sepatu model baru, duduk dan membiarkan pegawai toko membantunya memakainya.

Masalah Glorious Corp kali ini tidak gampang, sebenarnya dia ingin ikut ke Kota Pu, tapi langsung di hadang oleh Dean Shao, tadi ia menelepon Ibu Shao ia malah di marahi tidak berguna, hatinya sedikit kesal.

Tapi tidak terpikirkan olehnya Lucy Lu berinisiatif pergi mencari Dean Shao, biasanya ia berpura-pura tidak peduli dengan apapun, sekarang jadi ingin selalu menempel kepada Dean Shao, benar-benar tidak tahu malu.

“Anda lihat sepasang sandal ini bagaimana?” pegawai toko tersenyum padanya.

Matanya melihat kearah kaca menilai sepatu yang sedang di cobainya, kemudian dengan kesal berkata: “Sangat jelek, cepat bantu aku melepasnya!”

Mengambil tasnya kemudian keluar dan langsung pergi ke bandara.

Hari kedua pagi-pagi sekali Lucy Lu dijemput oleh Grey Gu untuk ke bandara, ternyata mereka menaiki pesawat pribadi.

“Tuan muda Gu jangan membesar-besarkan masalah kecil, perlakuan seperti itu tidak kuterima.” Lucy Lu mengkerutkan mulutnya, mukanya tanpa ekspresi melihat kearah orang di sampingnya.

Grey Gu tertawa, sederet giginya terpampang jelas, alisnya terlihat tebal dan terlihat mengoda: “Sekarang di badanmu ada harta yang berharga, terlihat Dean Shao telah melakukan dosa besar, jika aku tidak menjagamu baik-baik, bisa jadi aku akan di kuliti hidup-hidup oleh Dean Shao.” Matanya berpaling, “Jika kau puas, maka suruh dia berbicara baik-baik tentangku di depan ayahku, maka aku bisa lebih tenang sedikit.”

Lucy Lu mengunakan jarinya menekan, mendorong wajah besarnya yang cukup dekat, mulutnya tersenyum.

“Tuan Muda Gu berlebihan, aku tidak terlalu berlebihan, di depan mukanya aku tidak seberani itu, di tambah lagi miskin, hanya bisa di dalam hati berterima kasih kepadamu.” Semuanya sudah di persiapkan dengan baik, bersiap untuk registrasi.

Senyuman Grey Gu tidak berubah, membawa kecerahan, masalah mencari Dean Shao menjadi hal yang menyemangatkan, bahkan nominal angka 12 saja tidak bisa mewakilinya.

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu