Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 317 Penyakit Ayah Lu Kambuh

Lucy Lu mengedipkan mata, melihat secara teliti pria tersebut, wajah yang rupawan walaupun terlihat sangat capek, justru terlihat sangat jelas tidak seperti orang yang sudah mempersiapkan segala hal.

Dari terakhir kali setelah masalah Rainie Song sudah berlalu dia langsung tahu, tidak boleh menggunakan pemikiran yang sebelumnya untuk melihat pria yang di depan matanya ini secara gampang.

“Kamu punya rencana?”

Dean Shao menutup matanya, memalingkan kepalanya, Lucy Lu menaruh bantal yang menjadi sandarannya, memingkem mulutnya tidak bersuara.

Lucy Lu menarik dia, air wajahnya yang barusan tegann pelan-pelan menjadi datar.

“Dibelakang ada orang yang sengaja mempebesar masalah ini betul tidak?”

Pria ini seperti tanpa sadar menghela napas, membalikkan menggenggam tangannya. “Glorious corp begitu besar, pasti ada musuhnya, tapi juga tidak begitu parah juga, setelah masa-masa panas ini lewat sudah tidak masalah, Relasi hubungan public Glorious corp sangat kuat.”

Lucy Lu memperhatikan ekspresi kecilnya, lewat beberapa detik, melepaskan tangannya, tidak membahas lagi, tapi hanya terlihat begitu saja.

Ayah Lu setelah makan malam ketempatnya melihat dia, mereka berdua berbincang sangat lama.

Menutupi dari dunia hukum bertahun-tahun, ayah Lu sangat mengerti hukum dibandingkan siapapun.

Lucy Lu setelah memberitahukan masalah ini dari awal terjadinya kepada dia, setelah dimarahi sekali, ayah Lu mengerutkan alisnya berpikir.

“Jika dia bisa menyembunyikan semuanya, tidak masalah, seperti yang dia katakan, Glorious corp palingan mendapatkan pengaruh perbincangan publik, tapi… masalah ini tentu saja sama sekali tidak begitu lancer, sekali ada seseorang menyadari dia yang menggantikan kamu, sampai waktunya masalah ini akan susah dibereskan.”

Ayah Lu sampai sekarang masih sama sekali tidak berani percaya dua hal, pertama adalah hati orang, kedua adalah di dunia tidak ada rahasia yang akan tersembunyi terus.

Lucy Lu mengedip-kedipkan mata, dengan tenang berkata, “Kalau itu adalah masalah yang akan datang, sudah terjadi tidak ada rencana untuk kembali lagi, tapi aku sekarang melihat Glorious corp sepertinya tidak akan seperti yang kamu katakan melewati dengan mudah rintangan ini.”

Ayah Lu mendengar perkataanya seperti ada pemikiran yang lain, jika sesuai dengan logika Dean Shao melakukan kesalahan apa, walaupun netizen ingin sekali mencari masalah, juga tidak akan muncul masalah sebesar ini.

“Ini… jangan-jangan dibelakang masih ada masalah yang lain?” Melihat putrinya sekilas, mata yang jelih bergerak, dengan nada yang datar berkata, “Dean tidak begitu gampang, jika ada orang yang ingin menganggu dia, itu tidak gampang, kecuali hal yang diinginkan adalah hal yang dia inginkan sendiri…”

Lucy Lu yang mendengarnya merasa sedikit tidak percaya. “Dia sendiri yang menginginkan para wartawan mengerumuni Glorious corp? Bagaimana mungkin?”

Ayah Lu menggelengkan kepala. “Yang aku tidak tahu, sekarang bukannya masih belum masalah? Kamu istrihat dulu, sembuhkan lukamu, benar-benar tenangkan dirimu, jangan pikir yang aneh-aneh sampai mempengaruhi badanmu, harus perhatikan dirimu sendiri.”

Lucy Lu tersenyum-senyum, kali ini dia lebih tenang, dengan wajah yang tersenyum berkata, “Aku mengerti, ini masih ada 2 bulan akan lahir, aku akan lebih perhatikan lagi.” Mengangkat kepala. “Sudah malam, anda pulang istirahatlah.”

Setelah ayah Lu sendiri mendorong kursi roda pergi, tidak lama kemudia dia tertidur, bahkan kapan Dean Shao dia tidak tahu.

Antara jam 2-3 subuh, ponstel bergetar sampai berbunyi, baru mengulurkan tangannya ke lemari kecil atas Kasur, langsung menyentuh tangan yang lain.

Pria ini harusnya terbangun dari samping menemaninya tidur, lampu kasur yang remang memancarkan rambutnya yang sedikit berantakkan.

Suara sedikit sediki serak. “Aku datang menjemputmu, kamu lanjutkan tidur.”

Setelah berbincang, pria ini mendengar dua tiga pata kata, menggeser ponselnya, dari menyamping bertanya Lucy Lu, “Papa kapan datangnya? Kapan perginya?”

Lucy Lu seketika responnya sedikit lewat dibeberapa detik baru merespon, “Kemarin malam…” Baru saja kata terakhir berhenti, seketika langsung berasa waspada. “Kenapa? Dia masih belum pulang?”

Dean Shao sementara tidak menjawab, berkata beberapa kata kepada ibu Shao memberitahu kondisi, sambil menenangkan lagi. “Kamu jangan panik dulu, aku segera menyuruh orang untuk mencari, ada acara untuk menghubungi dirinya, mungkin sangat cepat akan mendapatkan laporan, tolong pastikan ponsel anda terus nyala terus, untuk takutnya ada yang menghubungi.”

Menutup telepon, Lucy Lu rasa kantuknya sudah hilang, pelan-pelan dia duduk, dengan panik berkata, “Kenapa sekarang baru tahu tidak kembali?! Apakah penyakitnya kambuh?”

Dean Shao berjongkok memakaikan sepatu kepadanya, sambil menaikkan kepala berkata, “Kemarin mama awal tidurnya,, mengira dia akan sangat cepat kembali, setelah bangun dari tidur, menyadari orang itu belum kembali.”

Hati Lucy Lu sangat panik, menahan satu kaki menggerakkan kursi roda, ditahan Dean Shao, langsung digendong kembali.

“Kamu sekarang pergi memang ada gunanya?” Dean Shao mengerutkan alis, sambil pelan-pelan dengan suara yang lembut berkata, “Aku menyuruh orang untuk mengatur kamera pengawas, bersamaan menyiapkan kasus di kepolisian, harusnya sangat cepat akan langsung bertemu.”

“Terlalu lambat, tengah malam begini dia mau tidur di mana? Aku mau pergi ketempat yang biasa pergi mencari dia.”

Dean Shao melihat dia yang tetap kekeh, dan lagi walaupun tinggal di sini akan khawatir berlebihan, menyetujuinya, menyetir mobil mengantar mencari.

Dari taman sampai ke tepi sungai, lalu kembali lagi ke daerah kecil dan kembali menelusuri daerah dekat rumah sekali lagi, tidak kelihatan bayangan.

Saat ke rumah sakit lagi, langit sudah mulai pelan-pelan terang, begadang seharian air wajah tidak begitu baik, dipaksa Dean Shao ke kamar rumah sakit tidur.

“Tenanglah, tidur dengan baik, jika ada kabar aku langsung menghubungi kamu.” Dean Shao menemani dia cukup lama, anggapannya dia dalam rasa tidak tenang yang lebih terlelap.

Ibu Lu tidak berani menangis di depan dia, takut dia berpikir berlebihan, duduk diluar koridor berdiam diri.

Dean Shao menghampiri duduk di samping, sambil menenangkan berkata. “Walaupun Lucy tidak menunjukkannya, tapi hatinya sangat merasa sedih, anda harus membangkitkan semangat, hal seperti ini adalah hal yang wajar, pada umunya masih dapat ditemukan, bersabar sedikit lagi menunggu.”

Ibu Lu menutup wajahnya, sepertinya merasa hancur ditepian, menelan ludah berbicara, “Menurutmu, kenapa belakangan ini keluarga kita dalam waktu yang lama tidak begitu tenang! Mereka berdua bapak dan anak tidak ada yang begitu baik, ini bagaimana menyuruh saya untuk bertahan!”

Dean Shao hatinya langsung merasa berat seketika, air wajah langsung memucat, sambil membawa rasa bersalah, sedikit menundukkan kepala, “Aku yang tidak cukup baik, harusnya awalnya dapat dihindari, maaf.”

Ibu Lu menggelengkan kepala, menundukkan kepala tidak mengatakan apapun.

Saat kira-kira jam 11 lebih, kantor kepolisian mendapatkan kabar, katanya ada seseorang mengantar orang tua yang mengidap alzhemier ke tempat mereka, Lucy Lu dan Dean Shao yang pertama sampai duluan.

Sampai di depan pintu kantor polisi melihat Theo Mu.

Wajahnya masih menunjukkan senyum yang ceriah, menggunakan baju olahraga yang disukainya, tangan masuk ke dalam kocengnya,, melihat mereka langsung berkata, “Paman ada di dalam, cepat masuk ke dalam lihat dia.”

Dean Shao mendorong Lucy Lu, sangat cepat melewati, saat melewati dianya, Dean Shao melihat matanya yang tersenyum, dia juga sedang melihat kearahnya, mereka berdua saling menatap, yang satu tatapn yang dingin, yang tatapan yang sangat hangat.

Setelah masuk ke dalam, pandangan pertama Lucy Lu adalah ayahnya yang sedang duuk di tengah kursi deret, air matanya tidak dapat ditahan lagi mengalir keluar. “Pa…”

Ayah Lu mengangkat kepalanya, dengan mengedip-kedipkan mata kebingungan, terhenti beberapa detik baru sadar kembali.

“Lucy.” Seperti tidak tahu apa yang terjadi.

Setelah mengurus administrasi, membawa ayah Lu keluar dari kantor polisi, Theo Mu masih menunggu di depan pintu, melihat mereka keluar baru membalikkan badannya.

“Saat pulang kerja di jalan bertemu ayah Lu, dia bilang dia ingin pulang ke rumah istirahat, aku tanya beberapa pertanyaan, jawabannya sangat aneh, merasa sangat aneh, melihat kartu yang dibadannya baru tahu, ternyata sakit.”

Beberapa kata dari awal sampai akhir sangat jelas.

Lucy Lu mengedip-kedipkan kedua matanya merah, tersenyum berkata, “Sungguh sangat-sangat berterimakasih, ini pertama kalinya penyakit kambuh sangat parah, awalnya mengira dia akan bertahan waktu yang lama…”

Tatapan Theo Mu yang lembut berkata, “Orang tua selalu tidak menghindar penyakit ini ataupun penyakit itu, dia hanya butuh seseorang untuk memperhatikan, tidak ada yang begitu berbahaya, setelah harus lebih diperhatikan lagi.”

Lucy Lu menganggukkan kepalanya, menarik tangan ayah Lu tidak melepaskannya.

Dean Shao dengan lembut berkata, “Tuan Mu, sangat kebetulan sekali, saat pulang kerja dapat bertemu masalah seperti ini, sungguh sangat terimakasih.”

Theo Mu menutup matanya, sedikit tersenyum, suasana menjadi menyatu, justru tidak kalah kharismanya, “Bukan hal yang susah kok, lagipula paman adalah kenalan lama, ditambah lagi ayahnya Lucy Lu, dapat membantunya adalah kehormatanku.”

Dean Shao menyipitkan matanya, ujung bibirnya sedikit mengcungkil ke atas, bibir tipisnya yang bergerak, sedikit membawa rasa bercanda, “Sepertinya terlihat seperti itu, tapi… kamu sungguh berjodoh dengan keluarga Lu, kemanapun pasti akan bertemu, aku ingat pernah sekali di Kyotokan?”

Theo Mu mendengarnya matanya melengkung tersenyum, sosok seorang bocah besar, seperti tidak pemikiran yang lain. “Kamu berkata seperti itu, sungguh seperti benar adanya, dimanapun pasti bertemu.”

Novel Terkait

Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu