Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 26 Orang Yang Tidak Ingin Kuajak Pergi Ke Departemen Kebidanan Adalah Mantan Suamiku

Mobil tiba-tiba terhenti, Lucy Lu mengira sudah sampai, menengok ke arah luar, dan mendengar suara pria berkata: “Silahkan turun.”

“Apakah sudah sampai ?”

Dean Shao tidak memahami dia, cuma melepas sabuk pengaman dan turun mobil.

Lucy Lu mengira dia hanya tidak suka berbicara, tidak banyak berpikir, juga tidak bertanya lagi dan ikut turun mobil sambil kebingungan.

Di depan ada sebuah restoran

Melihat seorang pria tampak ingin mampir ke restoran, dia tampak memberi tatapan kosong, kemudian berbicara : “Aku sudah makan.”

Lucy Lu merasa sedikit tercekik, merasa sangat canggung, dengan tertawa kaku, “Kalau begitu aku tunggu di dalam mobil, kalian masuk dan makanlah .”

Dean Shao berdiri, melihat dia mengangkat bibirnya tertawa, Lucy, kita termasuk dalam katergori cerai secara baik-baik kan ? Aku tidak berhutang kepadamu, kamu juga tida berhutang kepadaku, apakah ada gunanya menghindariku seperti ini ? “

…….

Ekspresi wajah Lucy semakin kaku, jari-jari secara tidak sadar semakin ketat, bagian mata terlihat seperti ada rasa bersalah, “Kamu berpikir terlalu banyak, aku tidak menghindarimu, hanya saja aku tidak ingin memancing kesalahpahaman yang tidak perlu.”

“Salah paham?” Pria itu tertawa diam-diam. Jalan kembali ke depan wanita itu, dengan suara yang rendah dan enak didengar, “Takut salah paham kepada Tuan Xiang? Bukankah dia sudah tau bahwa kamu sekarang bersama denganku? Memangnya hanya makan saja bisa membuat timbul rasa suka lagi? Terlebih, kamu kira aku bisa apa terhadap wanita hamil ? ”

Lucy Lu hanya membasahi bibirnya, tidak bisa membantah.

Pria itu tidak lagi melihat dia, langsung masuk menuju restoran.

Si wanita hanya bisa mengertak gigi dan mengikutinya.

Hanya makan kan? Siapa yang takut, toh juga bukannya belum pernah makan.

Apa yang dikatakan Dean Shao benar, Lucy tidak berhutang kepada Dean Shao, kenapa harus merasa sama seperti melakukan kesalahan?

Duduk di sebuah ruangan kecil, Lucy melihat kea rah pria itu yang sedang berbicara kepada pelayan merasa sedikit terkejut.

Kemampuan berbahasa Jepangnya sangat bagus, Lucy tidak mengetahui akan hal ini sebelumnya.

Kemudian untuk sesaat dia terpikir bahwa Dean Shao adalah bos dari Glorious Group, maka hal itu tidaklah aneh.

Di usia yang masih sangat muda ini sudah mengurus perusahaan sebesar ini. Dia tidak tahu apa-apa tentang dia sebelum perceraian terjadi. Namun setelah perceraian, hal-hal ini secara tak terduga terlihat padanya.

Dia dengan pria ini tampak tidak berjodoh.

Pada saat pria itu selesai berbicara dengan pelayan, ia menyadari wanita ini sedang mengamati dengan agak takjub, ia pun bertanya kepada wanita itu, “Mau makan apa?”

Lucy kembali tersadar, seperti kebingungan kaget, “Oh, tidak, aku tidak makan, tadi ak sudah makan banyak sekali, sekarang tidak lapar.”

Dean Shao tidak banyak bicara, memesankan Lucy seporsi bubur sayuran.

Lucy tidak mengerti, tiba-tiba seporsi bubur sayuran diletakkan di atas meja nya, “Aku sudah bilang aku tidak lapar, apa yang kamu lakukan? ”

Pria itu mengambil peralatan makan, kepala juga tidak terangkat, “Tidak peduli kamu adalah mantan istriku atau bukan, aku juga tidak perlu memperlakukanmu secara tidak pantas kepada wanita hamil, makanlah, kalau rasanya tidak enak, silahkan untuk tidak dimakan.”

Pria itu tidak memaksa juga, karena tau selera ibu hamil sangatlah pemilih, kalau saja dia muntah baru pesan porsi lain yang lebih tawar.

Pada saat itu Lucy juga tidak berkata apapun, sip ria dengan nada acuh tak acuh, tidak dingin dan tidak panas, ataukah benar-benar hanya menjaga wanita yang sedang hamil, perasaanku akan mudah terlibat jika begini terus.

Lucy tertunduk dan melihat bubur itu, mengambil sendok dan memakannya sedikit demi sedikit.

Dua orang makan dengan keadaan yang hening, tapi ketika makan sampai setengah porsi, ekspresi wajah Lucy Lu tampak berubah, kemudian berdiri dan tergesa-gesa lari ke arah luar.

“Lucy !” teriak pria itu dengan suara rendah, segera meletakkan peralatan makannya dan mengejar wanita itu.

Lucy belum jalan terlalu jauh, karena sebenarnya dia tidak tahan, berjalan di gang sempit dan muntah di tempat sampah, ekspresinya tampak bersedih.

Dean Shao tampak kebingungan, berjalan menghampirinya, jongkok, sambil menepuk-nepuk ringan punggung Lucy, “Bagaimana?”

Lucy muntah sampai air matanya menetes, karena pada saat ia jalan-jalan sore makan cukup banyak makanan, sudah menahan rasa ingin muntah cukup lama.

Dean Shao berdiri di belakang Lucy, alisnya semakin mengerut, hatinya terasa sakit yang entah darimana datangnya.

Kebetulan pada saat itu ada dua orang bibi, melihat mata Lucy yang mengandung kesedihan, menepuk-nepuk pundaknya, dan berkata, “Tuan mengapa anda bisa membiarkan istri anda minum terlalu banyak?”

Dean Shao tidak memperdebatkan, melainkan dengan rendah hati dia bicara dalam bahasa Jepang, “Maaf, dia hamil.”

“Hah ? Hamil ?” dua orang bibi itu terkejut dan merasa bahagia, mereka saling memandang, kemudian melihat ke arah Lucy yang sedang muntah, “Sangatlah serius, kira-kira sudah 3 bulan, benar-benar sebuah kabar yang membuat orang bahagia.”

Bibi yang lain juga ikut mengangguk setuju, kemudian menepuk-nepuk pundak pria itu dan berkata, “Jaga dia dengan baik ya.”

Melihat sosok dua bibi yang anggun itu dari belakang, tatapan mata Dean Shao menjadi tajam.

Tiga bulan ?

Kalau berdasar pengertian dia yang dulu, seharusnya sekarang dua bulan, jika memang tiga bulan, lalu anak ini?

Pria itu agak mengecilkan matanya, kemudian segera mengangkat Lucy berdiri, menopangnya, dan berkata, “Aku akan membawamu ke rumah sakit.”

Pada saat Dean Shao berbicara dengan dua bibi, Lucy tidak paham sepatah katapun, dan juga tidak perhatian, dia terkejut kaget oleh karena perbuatan pria itu, wajahnya berubah warna menjadi putih, berbicara dengan suara rendah, “pergi ke rumah sakit apa? Apa yang kamu lakukan ? lepaskan aku!”

Pergi ke rumah sakit sudah pasti jelas, dia ini bodoh atau bagaimana?

“Kamu muntah sampai seperti ini, perlu ke rumah sakit untuk diperiksa” ucap pria itu dengan tenang tanpa mengeluarkan rasa curiga dalam dirinya.

Lucy tampak sibuk mendorong pria itu dengan tangannya, mulutnya juga tampak cemas gagap, apakah kau idiot… ini, ini adalah reaksi yang wajar, sudah kukatakan aku yang paham dengan masalahku sendiri, cepatlah… lepaskan, lepaskan aku.”

Kenapa dulu Lucy tidak menyadari bahwa pria ini sangat kuat tekadnya.

Menarik nafas dan menghelanya menenangkan diri, akhinya dia berkata sekali lagi, “Lagipula, jika aku memang akan ke rumah sakit untuk periksa, seharusnya juga bukan kamu, orang yang tidak ingin kuajak pergi bersama ke Departement Kebidanan adalah mantan suamiku.”

Dia bersikeras menyampaikan maksudnya kepada mantan suaminya, untuk tetap ingat kepada identitasnya yang sekarang.

Bagi sebagian pria, kalimat ini sungguh sangat menghancurkan hati, tentu bagi Dean Shao juga,masih juga kecurigaan dalam hatinya semakin meningkat, ekspresi wajahnya terlihat semakin tidak baik, auranya sangat gelap.

Jantung Lucy berdebar kencang, ketakutan hingga mata berkedip-kedip, lehernya terasa kencang, dia berpikir pria itu tidak mungkin membanting dirinya ke tanah.

Dean Shao tidak mungkin melakukan itu, tapi dia juga menahan diri dengan kuat, setelah perceraian, setiap kali mengingat dirinya selalu ada perasaan tertekan dan menumpuk, seperti meniup balon, lama kelamaan akan membesar.

Menutup mata, dan kemudian membukanya lagi, setelah suasana tenang ia berkata, “Aku akan membawamu pulang ke hotel.”

“Kamu tidak makan?” Tanya Lucy.

Pria itu meliriknya dan dia segera menutup mulut dengan perasaan bersalah.

Baiklah, dalam keadaan seperti ini, tidak ada yang punya selera untuk makan.

Mengantarnya masuk ke dalam mobil, hingga sampai di hotel, pria itu tidak mengucapkan satu patah katapun, suasana dalam mobil terasa aneh.

Suasana hati Lucy menjadi kacau seperti bubur diaduk.

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu