Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 328 Waktunya Sangat Berharga

Mukanya Lucy Lu seketika memerah, Dean Shao menggandengnya keluar dari kamar bayi, Zayn Shang melihatnya, lalu tersenyum, “keberadaan aku disini sudah mengganggu kalian berdua.”

Tatapan Lucy Lu tidak berubah, di ruang makan Dean Shao tetap mengandengnya sampai duduk dikursinya, “terdengarnya seperti Direktur Shang menyalahkan kita.”

Lucy Lu sambil berbicara sambil membetulkan kursinya, bawah meja makan sangat pas-pasan dengan perut besarnya, “hamil sepertinya sangat tidak praktis, tunggu dia lahir, aku dan Dean Shao akan mengganti rugi.”

Dalam hati sebenarnya sungguh tidak ingin bertemu dengan Zayn Shang, tapi untuk menjaga nama baik Dean Shao, pembicaraan yang tidak sedikit akan membahas “bayi”, akan dilihat baik-baik bagaimana reaksinya.

Seperti yang diharapkan, tatapan matanya yang tenang, tidak adanya emosi.

Sebenarnya semuanya tidak peduli, dirinya sekarang juga sudah menjadi ayah.

Berpikir Rainie Song, berapa banyak yang tidak adil baginya.

Zayn Shang tersenyum, “Tunggulah sampai Bright Corp dan Glorious Corp kerja sama berhasil, kedepannya untuk bertemu masih banyak kesempatan, kalau tidak biar anaknya mengenal aku sebagai ayah angkatnya?”

Lucy Lu tercegang, maksudnya untuk menolak, tatapannya yang diartikan untuk berhati-hati, bertemu dengan Zayn Shang sebenarnya bisa tertawa tidka bisa tertawa, sebenarnya apa yang terdengar seperti ucapan dari hatinya, tapi ada maksud lain.

Dean Shao mengambilkan beberapa sayur dan dimasukkannya kedalam piring Lucy Lu, tidak meneloh kepadanya sambil berkata, “ada aku ayah kandungnya, jadi untuk apa ada ayah angkat, lagipula saat ini panggilan ayah angkat sangat tidak enak didengar.”

Obrolan ini berdengung di benaknya, tersenyum tipis, “Orang seperti aku ini terhadap hal ini sangat sensitive.”

“Mengerti.” balas Zayn Shang tidak keberatan, tertawa sambil makan.

Suara alat makan yang bersentuhan dengan piring, pembantu rumah tangga dari arah atas berjalan kebawah, membawa handphone Dean Shao, berdering terus.

“Tuan, telepon anda.”

“Maaf, aku permisi sebentar.” Dean Shao meminta maaf sambil berdiri, menerima teleponnya berjalan kearah ruang tamu.

Sekarang dimeja makan hanya ada Lucy Lu dan Zayn Shang, tatapan pria ini sangat misterius, dan Lucy Lu yang terus makan tanpa menghiraukannya.

“kamu terhadap aku banyak yang tidka puas, aku bertanya pada diri sendiri apa aku menyakiti kamu.” sudah terbiasa dengan kondisi seperti ini, dia langsung menanyakan untuk tahu kebenarannya.

Lucy Lu memakan makanannya dengan sangat anggun, tapi juga dengan cepat menghabiskannya, sambil makan sambil berbicara: “Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, lagipula Direktur Shang sekarang dengan aku dalam hal bisnis tidak ada hubungannya lagi, aku kepadamu hanya menghargai ataupun tidak menghargai.”

Dia menerima ucapan tajam, dan juga sebisa mungkin bersikap tenang, mengatasinya dengan tenang.

“Oh?” Direktur Shang mulai tertarik dengan pembicaraan ini, “Kalau begitu apa kamu menghargainya?”

Dengan jawaban cepat, “tidak menghargai.”

Memberikan mangkok soup kepada pembantu rumah tangga, dengan isyarat bantuan mengambilkan soup ayam, sambil menjelaskan: “Aku hanya menghargai pria aku sendiri, Direktur Shang umurnya masih muda, tapi juga tidak butuh aku yang menghargai kamu.”

Seketika dia terpikir Rainie Song, menerima mangkok soup yang sudah terisi dengan kuah ayam, sambil mengelus perutnya.

“Dia tidak seperti kamu.” tiba-tiba balas Direktur Shang, menaruh sumpitnya dan menarik tissue mengelap mulutnya, tidak ada nafsu makan lagi.

Lucy Lu mengira dirinya merasa salah, lalu tersenyum mengatakan: “Dia tidak akan menghargai orang lain.”

Setelah mendengar perkataan barusan, dia berdiri sambil melihat kearah jam tangannya, lalu mulai menjauh, “Hari ini terima kasih atas jamuannya.....”

Suaranya mulai menurun, dari arah ruang tamu terdengar suara langkah kaki, muncullah Dean Shao, dengan tangannya yang masih mengutak-ngatik handphonenya.

“Ada apa?” Lucy Lu melihat kearahnya, merasa cemas.

Dean Shao tidak membalas pertanyaan Lucy Lu, lalu memandang Direktur Shang, “Direktur Shang, tiba-tiba ada urusan yang harus diselesaikan, lain kali akan aku jamu lagi.”

Direktur Shang menatapnya, mimiknya tidak berubah, “Kebetulan, aku juga sudah mau pamit, hanya saja kalau butuh bantuan, boleh meminta bantuan aku.”

Lucy Lu menjadi sangat cemas, sepertinya bisa menebak apa yang terjadi.

“Tidak perlu.” Dean Shao dengan sikap tenang, “hanya masalah kecil keluarga, kalau perlu butuan Direktur Shang, aku pasti akan membuka suara.”

Zayn Shang menginginkan balasan seperti ini, tidak bersikeras apa-apa, dengan tersenyum sambil keluar dari rumah, lalu masuk kemobil sambil tetap tersenyum lalu pergi.

Mobil berlaju dikeramaian kota, sekretaris sambil mengendarai mobil sambil melihat kearah Direktur Shang melalui kaca mobil.

“Direktur Shang, masih lancarkah?”

Zayn Shang menggerutkan alisnya, hanya bisa menjawab “iya”.

Tidak lancar ataupun lancar, sebenarnya kali ini tidak berencana untuk rencana ini, hanya bisa sebagai basa-basi saja, sekarang sebagian besar sudah jelas, jadi tidak bisa berbicara tidak lancar juga.

Sekretaris mencibirkan bibirnya, lalu bertanya: “HengTong menolak aplikasi pinjaman kita, dulu dari Glorious Corp sudah ditolaknya.

Dia mengelus dahinya, tubuhnya tidak enak badan, dengan kabar ini tidak sama sekali terkejut.

“Kembali kehotel saja.” perintahnya.

Melakukan perengangan, dengan pelan-pelan, sangat cepat mobilnya sudah memasuki jalanan yang sering macet, dengan lancar memasuki pakiran hotel, sekretarisnya membukakan pintu dan mempersilahkan dia turun.

Pria ini sambil memegang kepalanya, dengan suara ringan memerintah, “Carikan bar terdekat, aku ingin minum 2 gelas.”

Seorang wanita terkejut, dengan bibir merahnya, seperti mendengar hal-hal yang aneh, seseorang profesional memaksanya untuk tenang, menutup pintu lalu memasuki mobil duduk dikursi depan dan menyalakan mobilnya.

Tunggu mobil berhenti di depan bar kelas atas, Sekretaris Zayn Shang sudah membuat reservasi, satu per satu turun dari mobil, dia mengambil kunci mobilnya, lalu mengikuti dibelakang Direktur memasuki bar.

Bar mau itu berkelas atas atau berkelas rendah, lantai dansanya tetap saja berisik, banyak segerombolan pria pria dan wanita wanita berdansa disana, Zayn Shang tidak pernah berada di keadaan seperti ini, waktunya sangat berharga.

Untuk membina sebuah keluar dia merasa sudah buang-buang waktu.

Tapi untuk kali ini langkahnya tidak beranjak dari lantai dansa dan tidak bisa berhenti menari.

Sekretarisnya mengikutinya lalu terhenti, garis pandangnya tertuju pada seseorang, melihat kearah seseorang dengan pakaian abu gelap, tercengang.

“Bagaimana bisa?” dia membuka mata lebar, melihat kearah pria yang usianya tidak muda, melihatnya dengan jelas.

“Direktur Shang?” sambil melihat kearah Direktur Shang.

Aura Direktur Shang sangat menakutkan, dengan masalah yang baru saja dihadapi dengan Dean Shao, aku bisa memahaminya dengan sekejap.

Tersenyum, menatap lantai dansa tanpa tatapan, mengenggam tangannya seperti orang tua yang ingin menangis.

“Direktur Shao, orang yang sedag anda cari sedang berada di XiHai Bar.”

Menutup teleponnya, tatapan kosong beberapa menit, melihat kearah sekitar, sambil menemukan ada tidaknya kondisi yang lain.

“Lihat orang itu dengan baik-baik, bawakan dia ke ruangan aku.” perintahnya, sambil berjalan meninggalkannya.

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu