Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Chapter 204 Setelah Kembali Apakah Kamu Masih Ingat Dengan Ku

Di sebuah hotel, Lucy Lu kembali ke kamar nya,membalik kan badan lalu menutup pintu, tiba-tiba ada seseorang yang memeluk tubuh nya dari belakang,pelukan yang sangat hangat dan erat.

Dia pun kembali memegangi dagu lalu ke arah belakang nya itu dengan sangat lembut,terasa ciuman yang sangat hangat dari bibir nya itu.

Tubuh mereka pun semakin dekat tidak ada rongga sedikit pun, peluk kan yang kuat dan juga mengenali gairah yang mengalir dari mulut dan hidung nya itu, menenggelam kan semua indera dan saraf.

Tidak membutuhkan kata-kata di dalam perasaan ini cukup di antara mereka berdua melalui ciuman yang sangat lama itu, suasana ini pun semakin hangat, Lucy Lu pun merapatkan genggaman nya itu, perlahan-lahan membalikkan badannya dan kedua tangan nya yang merangkul ke lehernya tersebut, mereka pun semakin memperdalam ciuman nya ini .

Dua orang yang berada di ruang tamu itu berciuman sampai di tempat tidur, pada saat di jatuh kan nya ke tempat tidur yang lembut ini, Lucy Lu tiba-tiba menemukan berbagai alasan,pada saat dia membuka kan mata nya terlihat dengan jelas dia sedang mengkencup bibir nya, kemudian terlihat merah merona di pipi nya Lucy Lu, "Jangan... Aku harus segera membereskan barang ku dan segera kembali ke Kota Nan."

Pada saat itu perasaan nya kembali tercampur aduk lagi,di tambah dengan Theo Mu dan Christopher senang menertawan kan diri nya itu.

Pria itu hanya menyipit kan mata nya yang menatap ke arah wajah Lucy Lu,kemudian yang tertuju pada tubuh Lucy Lu,dan bibir tipis yang memberi kan ke hangatan dari bibir nya tersebut,mengecilkan suara nya dan berkata, " Apakah kamu akan meninggal kan aku lagi?"

"..."

Lucy Lu hanya terdiam sesaat,dan kembali tertawa: "Aku akan kembali ke Kota Nan,CEO Shao,sedangkan kamu akan kembali ke Kota Pu, mengerti? "

Apakah dia sendiri masih merasa sebagai anak kecil?

Dean Shao Memegang wajahnya, kemudian mencium kembali bibirnya yang bewarna merah itu,dengan satu setuhan lagi, berkata: "Pada saat kamu kembali,kamu sudah mempunyai pekerjaan, kamu juga ada orang tua ,kamu juga sudah mempunyai anak ,dan juga mempunyai beberapa temanmu, apakah kamu masih bisa mengingatku lagi?"

Apa kah dia mengira Lucy Lu mempunyai waktu untuk merindukan dirinya itu?

"..."

Lucy Lu pun tercengang akan hal ini,dengan senyum nya yang terpaksa itu, "Dean, Apakah kamu ingin memberitahuku, bahwa selama dua hari ini tinggal di sini kamu sudah lupa dangan dirimu sendiri? Akan tetapi aku tidak lupa, maka dari itu... Pada saat kembali akan ingat tidaknya dengan dirimu sekarang ini... Aku tidak bisa memastikan itu."

Pria itu lalu mengkerut kan alis nya, dengan nada bicara nya yang lembut itu , akan tetapi ada sedikit nada agresifnya , " Lucy Lu, apakah kamu pernah menganggap diriku pernah hadir dalam kehidupmu?"

Lucy Lu mengerut kan alis nya, dan tertawa dengan sangat cemerlang," Lalu kamu ingin aku menganggapmu sebagai apa? Mantan suami? Pacar? Lalu... Ayah dari anak ku?

Dean Shao Melihat ke arah nya, tidak ada obrolan lagi , hanya saja kerutan alis nya terlihat lebih jelas lagi.

Mantan suami,biasa saja; pacar ,seperti nya terlalu sepeleh; ayah dari anaknya ...lihat dari nada bicara nya itu sama sekali tidak merasakan status seperti itu,seperti hal nya menemu kan seorang ayah murahan di pinggir jalan.

Setiap pria pasti nya tidak akan pernah puas, dia pun memandangin wajah mungil nya itu , lalu dia tiba-tiba menundukkan kepalanya dan kembali menciumi bibirnya itu, kedua tangan nya itu memeluk erat pinggangnya.

Ingin rasa nya menghukum , dan mengatakan diri nya ,akan tetapi dia masih memiliki hati nurani.

Setelah setengah menit, dia pun melepas Lucy Lu, dengan napas nya yang sedikit tersendat itu, dengan mata yang sangat tanjam melihat ke arah Lucy Lu, “Lucy Lu, aku masih mempunyai waktu untuk menunggu diri mu , apa bila kamu masih tidak mengerti juga, kita bisa mempertahan kan hubungan kita ini, sampai kamu mengerti akan hal ini, akan tetapi untuk saat ini, aku tidak berharap bahwa kamu juga masih mempunyai hubungan khusus dengan pria lain nya.”

Lucy Lu bernapas dengan sangat perlahan, hati nya seperti di pegang erat oleh kedua tangan, tidak bisa berkata apa pun ,hanya bisa menatap ke arahnya saja .

Hanya beberapa saat ,akhirnya dia bisa memulihkan napasnya itu,kemudian di bukanya kelopak mata dan bibirnya yang tersenyum, "Apa kah kamu tahu bahwa aku tidak menyukai sebuah larangan,semakin di larang semakin juga aku akan melakukan hal tersebut.dan juga mengapa kamu meminta aku untuk melakukan hal seperti ini? Apa yang kamu sukai dari diriku?"

Meskipun mengerti apa yang di katakan oleh nya, akan tetapi Lucy Lu tidak ingin dia merasa sangat mudah akan hal ini,sama seperti aksesoris yang dia miliki, walaupun harga nya tidak mahal akan tetapi juga tidak akan rela memberikan nya kepada orang lain.

" Lucy Lu!"

Keluar dari bibir pria itu saat memanggil namanya, dengan nada yang sangat rendah dan ringan, dan juga terlihat dari diri nya seperti ada sesuatu yang tidak bisa di katakan,dengan tatapan mata nya yang sangat dalam seolah- olah menariknya untuk ke masuk ke dalam.

Lucy Lu pun merasa sangat tegang, hampir saja tidak bisa mempertahan kan keyakinan nya itu, secara diam- diam menelan air liur di mulut nya, tiba-tiba ia mendorong dada pria itu untuk menjauh dari nya, "Aku harus kembali ke Kota Nan, tidak ada waktu untuk menemani mu lagi, bangun lah."

"Akan tetapi kamu juga bisa ikut dengan ku ke Kota Pu." Kata pria itu,yang tidak bangun dari tempat tersebut, yang terlihat wajah nya semakin dekat dengan lantai.

Dia sangat tidak menyukai sifat Lucy Lu yang seperti ini, merasa kan hal ini seperti di peluk erat oleh sebuah perasaan saja,seperti gelembung yang akan pecah kapan pun saja,akan tetapi ia bukan lah orang yang ada di dalam ilusi, yang dia sukai itu adalah perasaan yang ada pada saat memegang erat tangan nya Lucy Lu.

Sementara itu Lucy Lu berjuang dalam hal ini, terlihat di wajah nya yang jengkel dan marah itu, "Dean Shao ,Apa kah kamu datang ke sini ,hanya karena aku tidak memberi mu jawaban yang pasti,dan kamu pun tidak bisa melepas kan ku untuk pergi begitu saja?"

"Aku hanya tidak berharap pada suatu saat ketika kita bertemu lagi , kamu menganggap ku sebagai orang asing." Terlihat dari wajah Dean Yang suram menatap ke arah lucy lu

Suasana pun menjadi sunyi seketika.

Hati Lucy Lu pun terasa sangat hampa, melihat ke arah nya,sambil menghembus kan napas,sedikit tak berdaya, akhir nya Lucy Lu dengan sangat lembut dan menjawab , "Baik lah , aku berjanji pada mu."

Setelah selesai menjawab nya , perasaan yang rumit pun berubah menjadi tenang.

Dean Shao membungkuk kan wajah nya ke hadapan lucy lu ,lalu mencium nya dengan perasaan yang sangat dalam.

Pada saat ia mendapat kan jawaban nya, pria itu pun kembali mengencup alis nya , baru lah dia melepas kan Lucy Lu .

Lucy Lu pun merasa sangat tertekan,dan membalik kan badan nya untuk memberes kan barang- barang nya itu.

Setelah selesai memberes kan koper nya itu lalu membawa nya keluar dari kamar, dia juga melihat ke arah nya, "Apa yang kamu rencana kan? Kembali ke kota Pu , atau tetap tinggal di sini?"

"Kembali ke Kota Pu." Kata pria ini yang menjawab nya beberapa kata saja.

Lucy Lu pun tidak bertanya lagi, setelah keluar dari kamar dia pun menghubungi Theo mu dan Christopher, berencana untuk berangkat ke bandara sekarang juga.

Dean Shao Mendekati pintu utama,sambil melihat ke arah mereka bertiga, "Kebetulan aku juga mau berangkat ke bandara, mari kita berangkat bersama."

Lucy Lu,"..."

Kenapa pria ini sangat membosan kan sekali? Apa kah dia kekeh dengan pendiriannya untuk pergi bersama dengan mereka.?

"Tidak begitu nyaman, mungkin arah yang kami pergi ini bukan lah terminal yang sama ." Kata Lucy Lu dengan nada yang datar dan menolak nya.

Pria itu hanya tersenyum, “ Hanya dengan tiket pesawat nya sama tidak lah masalah, kalian juga bisa memesan mobil yang sedikit besar saja, bukan kan lebih baik?”

Lucy Lu, “...”

Perkataan barusan benar-benar membuat nya tidak dapat berkata apa-apa,meskipun bisa digantikan,akan tetapi lebih baik berhemat sedikit, sedikit saja sudah cukup.

Theo Mu tersenyum, “Benar benar, kak Lucy, bisa kah kalian cepat sedikit,kami ingin membawa koper untuk pergi ke sana dulu.”

Mereka berdua sambil berbicara, hanya meninggal kan diri nya yang sambil mendorong koper nya itu.

Lucy Lu hanya ingin memberikan penghargaan ini kepada dua bersaudara ini, akan tetapi mereka sedikit pun tidak menjagai diri nya itu.

Dia pun melirik ke arah pria itu,dengan sangat berlapang dada, “Apa kah benar setiap kali aku di buly, kamu selalu merasakan ada hal yang terlihat sangat menarik dariku ini?”

Pria itu menatap ke arah nya,dan tersenyum, “ Hanya aku saja yang tidak bisa membuly dirimu, setiap kali aku mengatakan 1 kalimat saja, kamu bisa membalas ku dengan 10 kalimat,aku yang begitu lama sudah bertahun-tahun sama sekali tidak pernah begitu terhadapmu.”

“…”

Lucy Lu hanya memain kan alisnya,sambil melihat ke arahnya itu dan berpikir untuk membalas perkataannya barusan,pria itu tiba-tiba memegang tangan nya untuk berjalan lebih cepat lagi.

“Apabila tidak bergegas untuk pergi haripun semakin gelap pastinya kita tidak akan bisa sampai di Kota Nan.”

Pada saat Lucy Lu berjalan kebetulan dia melihat ke arah sisi wajahnya pria itu,dan juga sama sekali tidak bisa membeda kan pada saat dia sedang emosi itu,lalu juga tidak pernah memperhatikannya, pada saat membeli tiket baru lah menyadari terjadi sebuah masalah.

Novel Terkait

Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu