Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 586 Pria Lajang dan Wanita Yang Sudah Menikah

Rainie Song keluar dari ruang belajar, lalu berpamitan dengan orang tua dari keluarga Dan, saat menunggu Alvin Dan selesai mengejar anak perempuan keluarga Yuan, tidak ada lagi sosok yang ditunggunya di ruang tamu.

Kedua orang tua tersebut duduk di sofa, yang satu sedang membaca koran, yang lain membaca majalah, semuanya tampak konsentrasi dengan bacaan masih-masing, tidak bereaksi dengan apa yang terjadi di sekitarnya.

Sang lelaki batuk, sengaja mencari perhatian tapi tidak berhasil.

“Uhuk uhuk...” Dia batuk sekali lagi, kali ini suaranya lebih besar, ia batuk hingga pipinya memerah, bahkan masih pura-pura melihat ke arah lain, ekor matanya tertuju pada sofa.

Lalu otomatis kedua orang tua tersebut berdiri dengan diam.

“Kak Alvin Dan, tenggorokanmu tidak apa-apa?” Tanya wanita di sebelahnya dengan perhatian sambil melihat lehernya.

Dia akhirnya tidak bisa sabar lagi, dengan wajah yang dingin, saat dia hendak bicara, dengan tenang ia masuk, Elly Shi hangat menyapa kedua orang tua yang duduk di sofa, “ Nona Song blang dia sedang ada urusan pribadi yang harus diurus segera, perjamuan malam nanti akan datang tepat waktu.”

Begitu Elly Shi buka mulut, ada sedikit gerakan di soda, ibu Dan melepas kacamatanya, dengan tersenyum mengangguk, “Gadis ini ada maksud, dengar-dengar sebelumnya ada sedikit masalah di keluarga Song, semuanya dia selesaikan sendiri, pasti sangat sulit.”

Ayah Dan yang mendengar itu juga ikut tertawa, sambil membalik halaman korannya berkata, “Si tua Song itu punya karakter juga, anak perempuan yang di didiknya menjadi sama sepertinya.”

Alvin Dan yang mendengar, ia berjalan keluar, ibu Dan baru saja menyadari gerakan ini, saat dia sedang membuka koran di pangkuannya, dengan tersenyum anak perempuan keluarga Yuan masuk melambaikan tangan, “Nona Yuan, bantu bibi lihat, dua krusi pijat ini mana yang lebih bagus, aku sudah memilih berhari-hari sampai mataku menjadi blur.”

Wajah Nona Yuan saat ini tampak tidak rela meninggalkan pelukan di dada lelakinya yang bidang, tak disangka orang tua itu memanggilnya, ada sedikit kecurigaan, lalu dengan suara yang manis ia menjawabnya dan menghampiri sumber suara itu.

Wajah Alvin Dan menegang seketika, ketika ia sedang naik ke lantai atas, Elly Shi yang tidak berdiri tidak jauh darinya sedang menatapnya, wanita itu melihatnya dengan senyum, senyumannya membuat bulu roma merinding.

Mumpung sebelah sofa terlihat tenang, dia diam-diam naik menelepon Hary Yan, menyuruhnya mengambil mobil dan menunggunya di luar pintu, juga membawakan setelan jas, lalu tanpa menoleh ia berjalan keluar.

Anak perempuan keluarga Yuan melihatnya, tapi terghalangi orang tua yang ada disana, ia tidak bisa mengejarnya.

Alvin Dan menerobos hingga pintu, saat hendak membuka pintu dan pergi, ia menoleh dan melihat lalu membawa sekantong makanan kecil, dan perlahan menyandar ke pintu melihat wanitanya.

Elly Shi memakan makanan itu dan sambil tertawa bertanya: “Rupanya musim semi tuan muda Dan sudah tiba?”

“Musim semi apa?”

Alis Alvin Dan terangkat, lalu menyipitkan meta melihat ke arah pintu utama, sikapnya sangat lamban.

Elly Shi geleng kepala, dia juga melihat ke arah yang sama, “Yang aku maksud bukan yang ada didalam, semua reaksimu ini sangat kentara, kau kira aku bodoh?”

“Jelas sekali ya?”

Kerutan dahinya makin dalam, selesai bertanya, Hary Yan keluar dari mobil yang tiba-tiba muncul dari sampingnya, melihat itu seolah dia senang, “Sangat kelihatan, tuan, anda hampir menuliskan di wajah anda ‘saya suka nona Song’ “

Lelaki ini bungkam, sambil tangannya memukulkan dokumen ke kepala orang yang didepannya.

Sambil mengunyah lagi dia tertawa berkata: “Paman dan Bibi juga tidak bodoh, kalau tidak kau kira hari ini bisa semudah itu lepas lajang? Mereka berdua berharap kau cepat-cepat berkeluarga, tapi juga berharap nyonya besar keluarga Dan ini juga kau yang pilih sendiri, makanya..”

Ia berhenti sebentar, mulutnya kembali terbuka dan berkata, “Pakai kesempatan baik-baik, bocah!”

“Sudahlah.” Dia belum selesai bicara, tapi wajah si lelaki itu sudah panas, dia hendak merebut makanan kecil didekapan wanita itu, sekaligus menutup pintu. Saat lawan bicara menyelesaikan kata-katanya, dia sudah ada di luar.

Lalu Elly Shi mendengar ‘Bakk!’, membuatnya tidak bisa lagi tertawa.

Dalam perjalanan menuju perusahaan, Hary Yan mendengar penumpang dibelakang tidak berhenti mengunyah makanan, dari cermin ia melihat lelaki dibelakang makan sambil berpikir, semua makanan tersebar di kursi.

“Apa ini? Manis sekali!” Baru dia gigit sekali, dengan sebal langsung dipinggirkan.

“Emm...” Hary Yan ragu sejenak lalu tertawa, “Ini seperti cemilan untuk wanita saja.”

Selesai bicara, sebelum yang didepan bereaksi lagi, dia dengan cepat mengubah topik, mengangkat alisnya dan mulai bicara: “Tuan muda, anda lihat maksud dari tuan besar dan nyonya besar, kelihatannya dibanding nona dari keluarga Yuan itu mereka lebih menyukai nona Song.”

Ternyata menyinggung Rainie Song, pikiran pria entah dengan suasana hati seperti apapun akan hilang begitu saja, tersisa peringatan dan rasa tidak aman.

Dia berpura-pura peduli dan bertanya: “Iyakah?”

Otot wajahnya menegang, senyum di matanya menghilang, dia melihat keluar jendela dan meletakkan tangannya di dagu, matanya tertuju pada mobil yang lalu lalang.

Hary Yan merasa arah pembicaraannya betul, sambil tertawa kecil berkata, “Tentu saja, nona Song lebih berwibawa daripada nona Yuan, lebih mampu dan banyak lagi yang tidak bisa disebutkan, aku rasa dia lebih cocok untuk anda.”

Dia terhenti, sedikit ragu, lalu menambahi: “Yang pasti lelaki dan perempuan belum menikah, seperti nona Song itu sangat susah didapat, anda tidak perlu repot-repot mencari lagi.”

Dengan satu kalimat ini, membuat hati orang yang tadinya panas seketika menjadi sangat dingin.

Tawa yang tadinya terlihat di matanya perlahan menghilang, tubuhnya kaku tak bergerak, lalu diam untuk waktu yang cukup lama, lalu perlahan dia menjauhkan tangan dari dagu, dan menghela nafas tanpa suara.

“Tapi aneh juga ya, nona Song ini seharusnya tidak kekurangan lelaki yang mengejarnya....”

Hary Yan masih tidak mengerti, tenggelam didunianya sendiri sambil bergumam.

Tidak menyadari pria dibelakang menaikkan alisnya, akhirnya dia tidak bisa lagi mendengarnya, kebetulan lampu lalu lintas ada di posisi merah, dia langsung keluar membawa dokumen, mengisyaratkan lawan bicaranya untuk tutup mulut.

“Berisik.”

Dia mengatur kursinya, tutup mata dan pura-pura istirahat.

Tapi isi kepalanya sangat rumit dan berantakan, semuanya karena apa yang terjadi di rumah keluarga Song, setelah melihat dua anak itu,, dan apa yang dikatakan wanita itu terhadapnya.

“Aku sudah menikah, dan punya dua anak.”

Dia sudah menikah.

Sudah menikah.

Alvin Dan berpikir dalam diam, akhirnya keluar dari semua ini, tapi juga tidak tahu gadis mana yang akan seberuntung ini, bisa ada dalam genggamannya.

Dia juga bukannya tidak terpikirkan untuk memeriksanya, tapi yang didapatnya terakhir adalah dua anak itu adalah anak tabung dari Rainie Song sendiri, dia mencari gadis yang membantunya, si gadis hanya berkata: “Nona Rainie sangat baik, suaminya juga baik, aku menerima uangnya, lalu merahasiakan ini.”

Lalu, ketertarikannya terhadap keberadaan lelaki itu sudah hillang sepenuhnya.

Kalimat ‘memperlakukan dia juga dengan baik’ ini, malam itu saat dia jalan-jalan di jembatan sungai, angin malam tidak bisa menyingkirkan kalimat itu.

Lalu, dia tidak lagi memiliki keinginan untuk mencari bukti, ia takut pikirannya makin lama makin kacau dengan penuhnya informasi, lama-lama dia akan lupa dengan itu semua.

Tapi yang tidak dia tahu, hari itu sejak dia pulang dari sekolah, wajahnya mengangkat telepon dengan panik, “Tolong sampaikan kepada nona Rainie, yang perlu ku katakan sudah ku katakan, orang itu sudah pergi.