Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 191 Orang Yang Mementingkan Keuntungan Dirinya

Zayn tidak mengejarnya lagi, sosoknya menghilang diantara orang-orang, kedua tangannya dimasukan kedalam saku pakaian, dimatanya terlihat emosi yang tidak diketahui oleh orang lain.

Tapi dilihat dari orang lain, dia terlihat seperti kehilangan orang tercinta, jiwa gossip orang-orang bangkit.

Lucy dan kawan-kawan tidak berhenti, mereka bergegas meninggalkan Bright Corp, dan berjalan kearah timur hingga lumayan jauh.

Christopher sedikit bingung, lalu bertanya, “Kak Lucy, ada apa denganmu? Apa yang terjadi dengan CEO Shang tadi?”

Sepertinya ada yang tidak beres, tidak membiarkan dia mengantarkan masih ok, tapi harusnya tidak perlu juga membohonginya bahwa kita menyewa mobil kesini.

Theo malah tidak berkata apa-apa, dia sepertinya tahu tapi tidak mengatakannya.

Ekspresi Lucy sangat kacau, dia berkata dengan santai, “Tidak perlu pedulikan dia.”

Setelah itu dia menyuruh Theo, “Berhentikan satu taksi, kita pulang ke hotel.”

“Oh, Baik.”

Theo baru ingin berjalan, handphone didalam kantongnya bergetar.

Lucy tercengang sejenak, dia mengeluarkan handphone dalam tasnya, dan melirik nomor tersebut lalu menjawabnya, “Halo.”

“Aku berada di Restoran Merdeka diseberangmu, kemarilah.”

Seberang?

Lucy tercengang, dia melihat sosok yang berdiri di lantai dua restoran diseberangnya, lelaki itu sepertinya juga tengah melihatnya.

Dia terhenti sejenak, tanpa berkata apa-apa, lalu mengerutkan keningnya.

Beberapa menit kemudian, mereka bertiga naik keatas mengikuti pelayan.

Theo memulai sapan, “CEO Shao.”

Lelaki itu menoleh dan meliriknya, dia menutup kain jendela, dan berkata kepada Christopher, “Christopher, Asistenku lumayan kesepian dibawah, tolong temani dia dibawah sana.”

Christopher “......”

Bilang saja mau menyuruhnya pergi, mengapa menyuruhnya menemani seorang lelaki, ini sangat menjijikan, dia bukanlah homo, tapi dia juga tidak berani mengatakan apa-apa, dia tetap saja tersenyum dan menganggukkan kepalanya, “Baik, Kak Lucy, aku turun dulu.”

Lucy juga tidak sungkan, dia menganggukkan kepalanya, “Berhubung juga menemani Sekretaris Glen, kamu pesan saja apa yang ingin kamu makan, CEO Shao menraktirmu.”

Christopher tercengang, “Ohh, baik, terima kasih CEO Shao!”

Dean Shao, “......”

Mata Theo berubah tapi tidak terlihat wajahnya berubah.

Dean menarik kursi disampingnya, belum juga menyuruhnya duduk, Lucy sudah mengambil kursi lain dan duduk diatasnya.

Lelaki itu melihatnya dan tidak merasa malu, dia sengaja duduk disampingnya.

Theo melihat mereka berdua, mungkin saja merasa canggung atau apa, dia berkata, “Apa aku turun menemani Sekretaris Glen saja?”

Dean mengangkat tatapannya, dia tersenyum, “Tuan Theo tidak perlu sungkan, kamu adalah tamu, sebelumnya kamu sudah menolongnya beberapa kali, aku masih belum berterimakasih denganmu, silakan duduk.”

“CEO Shao tidak perlu sungkan, ini semua adalah apa yang harus kulakukan, baik siapapun, aku juga tidak akan duduk diam.” Dia tersenyum dan menatapi Lucy.

Lucy takut dia canggung dan hanya bisa berkata, “Duduklah, jarang-jarang CEO Shao traktiran, kita harus menghargainya.”

Theo tersenyum, dia lalu duduk.

Dean meliriknya tapi tidak mengatakan apa-apa.

Dengan cepat, pelayan mengantarkan makanan untuk mereka, mereka tidak sungkan, Lucy juga sudah sibuk seharian, dia sudah lapar sekali, dia langsung mengambil sumpit dan mulai makan.

Didalam ruangan yang tidak bergitu besar, sekarang tidak ada orang lain lagi, Theo mengambil lauk dan memberikannya kepada Lucy, “Kak Lucy, banyakan makan ini, baik untuk ibu hamil.”

Lucy menatapinya dan tersenyum, “Terima kasih.”

Dean Shao menatapinya, muka gantengnya terlihat aneh, dia bertanya dengan tenang, “Tuan Theo, meskipun kamu tidak tua, tapi cara kerjamu sangatlah tenang, apa boleh tahu kamu lulusan sekolah mana?”

Theo menundukkan kepalanya, tatapannya sedikit aneh, dia mengeluarkan sebuah kertas dan menghapus mulutnya, lalu tersenyum sambil mengangkatkan kepalanya, “Bukan sekolah ternama, tidak ada apa-apanya didepan CEO Shao.”

Lucy melihatnya tanpa berkata apa-apa, dia juga pura-pura penasaran dan bertanya, “Oh iya, aku juga tidak tahu kamu lulusan universitas mana, mungkin saja kita adalah alumni yang sama.”

Theo tersenyum kearahnya, dia berkata dengan malas-malasan, “kemungkinan Alumni sangatlah kecil, aku kuliah diluar negeri, belajarku kurang bagus, aku tidak mendapatan nilai yang bagus, maka dari itu aku pulang, dan kebetulan aku pergi ke Benefit Corp.”

Lucy terus makan, dia sedikit curiga, apakah Theo sedang berendah hati? Daftar penghargaan yang panjang itu harusnya bukan palsu.

Tapi ini adalah masalah personalnya, jika dia tidak ingin mengatakannya, Lucy juga tidak bertanya lagi.

Tapi dia tidak bertanya tidak melambangkan Dean berpikir seperti itu.

Lelaki ini sambil mengambil lauk untuk Lucy sambil berkata, “Kuliah diluar negeri, asalkan sekolahnya sedikit bernama juga termasuk bagus, aku lihat kamu juga bisa banyak hal, apakah kamu mau mempertimbangkan Glarious Corp? Anak muda harus belajar memanfaatkan kesempatan.”

Lucy menaikkan matanya, dia sedikit kaget menatapi Dean.

Dikondisi tidak tahu apa-apa, bahkan pendidikannya saja juga tidak tahu, dia masih ingin merekrutnya?

Ini bukanlah gaya bekerja seorang bos besar, dan juga tidak seperti sifatnya.

Theo seperti mendengar lawankan, dia tertawa dan melihat Lucy, “Kak Lucy, CEO Shao merekrut anak buahmu didepanmu, apakah kamu tidak beraksi sama sekali?”

Lucy berpura-pura marah dan menatapi lelaki ini, “Oh iya, kamu merekrut orangku didepan mukaku, apa maksudmu? CEO Shao, jadi orang tidak boleh tidak tahu malu seperti ini.”

Lelaki itu tersenyum dan menatapinya, “Bukankah ini gara-gara melihatmu disini makanya aku memberikannya sebuah kesempatan?”

“Kamu memberinya kesempatan, berarti anak buahku ini memenuhi kualifikasi.” Dia tidak menghiraukannya dan berbalik melihat Theo, nada bicaranya berubah serius, “Meskipun aku tidak merasa Benefit Corp jelek, tapi apa yang dikatakannya benar, anak muda harus pintar menggunakan kesempatan, Kesempatan di Glorious jauh lebih banyak, aku menghargai pendapatmu, kamu bisa mempertimbangakannya.”

Jika dia bahkan tidak menginginkan kesempatan di Glorious, Lucy benar-benar tidak mengerti mengapa murid teladan seperti Theo ingin menetap di Benefir Corp, kalaupun dia disini 2-3 tahun, palingan dia juga menduduki posisi dirinya.

Muka Theo sedikit sedih, muka gantengnya terlihat tenang, bibirnya terlihat melengkung, “CEO Shao, kesempatan ini sangatlah bagus, dan sangat sulit untuk didapatkan, bagi seseorang yang baru saja mulai bekerja, ini adalah sebuah godaan yang besar, tentu saja termasuk diriku, tapi bagaimanapun juga, kesempatan ini datang karena aku menolong Kak Lucy beberapa kali, jika aku menyetujuinya, dan apa jadinya diriku? Orang yang hanya mementingkan keuntungan dirinya? Meskipun aku tidak seberapa suci, tapi tetaplah tidak enak didengar.”

Dia menarik nafasnya dalam-dalam, dan tiba-tiba menuangkan air untuk dirinya sendiri, dan mengangkat gelasnya “Lain kali aku ingin masuk dengan kemampuanku sendiri, semoga sampai saat itu CEO Shao masih bisa menyiapkan sebuah tempat untukku.”

Novel Terkait

Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu