Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 432 Daddy Jahat

Pada hari rabu malam, Lucy Lu membawa sup masakan ibunya ke rumah sakit untuk menjenguk Bobby Song, anak kecil itu sudah berbaring di tempat tidur pasien selama hampir 1 bulan, seluruh tubuhnya gemuk, tapi dia memiliki banyak pikiran, ketika melihat Lucy Lu dia terus berkata ingin keluar dari rumah sakit secara berulang kali.

Lucy Lu menggelengkan kepala dengan tidak berdaya, “Jika kamu keluar dari rumah sakit dan pulang, di rumah juga tidak ada orang yang menjagamu, nantinya kamu akan terus berbaring di tempat tidur hingga kelaparan, bukankah aku akan merasa menderita karena kehilangan seorang bawahanku ?”

Setelah mendengar perkataan tersebut, Bobby Song melambaikan kedua tangannya, “Aku sudah cukup sembuh, direktur, sekarang sebuah tinjuku sudah bisa membunuh seekor sapi.”

Setelah selesai berbicara, dia menyingkirkan selimut dan hendak turun dari tempat tidur, tanpa diduga, ketika bangun, pada bagian kakinya yang patah terasa sakit hingga dia mengambil nafas, dan seluruh bokongnya terduduk kembali.

Lucy Lu tersenyum, “Jika kamu memaksa lukamu lagi, maka aku benar-benar akan mencari seorang asisten baru.”

“Jangan……” Bobby Song menyangga tepi tempat tidur dengan satu tangan, lalu menggelengkan kepala dengan tidak berdaya, karena menahan rasa sakit, wajahnya memucat, dan bentuk penampilan wajahnya terlihat menjadi bulat.

“Aku sudah melakukan kesalahan direktur, dan terlalu memaksa diri sendiri barusan, sebenarnya aku sudah bisa berjalan dengan tongkat penopang.” Dia berkata seolah-olah masih takut bahwa Lucy Lu tidak mempercayainya, lalu dia mengulurkan tangan dan hendak meraih tongkat yang bersandar di dindinh.

Tindakan pamer pria tersebut didorong kembali oleh Lucy Lu, lalu dia menatapnya sambil mengangkat bibir: “Lagipula ini adalah liburan yang dibayar, kenapa kamu tidak beristirahat saja selama 2 bulan lagi?”

“Aku takut ketika aku tidak ada, maka kamu akan dikucilkan.” Bobby Song didorong kembali berbaring di tempat tidur oleh Lucy Lu, perkataan ini terdengar sedikit konyol, dia juga berkata dengan ekspresi wajah yang tidak serius, tapi bagi Lucy Lu yang akhir-akhir ini merasa kelelahan karena mengurusi masalah perusahaan, dia pun merasa tersentuh.

Dia menarik kembali tatapan matanya, lalu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku, dan berkata dengan serius: “Aku sudah berkomunikasi dengan dokter, setelah 1 minggu lagi kamu seharusnya sudah bisa kembali bekerja.”

“Benarkah ?” Di dalam mata Bobby Song terlintas sebuah cahaya.

Lucy Lu menganggukkan kepala, lalu berbalik dan membuka kotak makanan hangat yang dibawanya, dia memegang sup dan menyerahkannya ke samping tangannya, sebelum pria itu mengulurkan tangan untuk menerimanya, dia tanpa sadar melihat tatapan mata Lucy Lu yang penuh dengan masa lalu, lalu dia memegang mangkuk di tangannya dengan sangat berhati-hati.

Dia berpikir, apakah Dean Shao itu shio anjing? Kenapa setiap kali hendak minum sup, dia selalu menggunakan kemampuan khasnya sendiri.

Bobby Song memegang mangkuk sup dengan erat, dan menatap orang yanh lewat dengan waspada, Lucy Lu menyadari keanehan pada tatapan matanya, lalu dia memalingkan kepala, hasilnya dia menatap tatapan mata Dean Shao yang penuh dengan kasih sayang.

Bobby Song tidak merasa tertekan, karena orang yang datang sama sekali tidak menghiraukan dirinya dan sup, matanya hanya tertuju pada Lucy Lu.

“CEO Shao datang ke sini begitu larut, apakah kamu melakukan pemeriksaan?” Bobby Song bertanya dengan marah sambil menunjukkan ekspresi mata waspada.

Dean Shao menatap Lucy Lu, tiba-tiba sudit bibirnya terangkat menunjukkan sebuah senyuman tipis, seolah-olah sama sekali tidak memperhatikan orang luar yang sedang bertanya itu. Lucy Lu juga terkejut, lalu melihat ke arah pintu masuk di belakangnya, “Dimana Florencia Tao? Di dalam panggilan dikatakan bahwa dia ingin datang……”

Setelah mendengar perkataan tersebut, Dean Shao menarik kembali pandangannya, lalu melihat ke arah luar pintu sambil berkata: “Dia berada di luar.”

Lucy Lu tiba-tiba merasa paham, lalu menahan senyuman di wajahnya, “Apakah kali ini kamu menjadikannya sebagai alasan untuk berpura-pura lagi ?”

Setelah selesai berbicara, tiba-tiba terdengar sebuah suara tangis yang keras di bagian luar pintu, Lucy Lu mengerutkan alis, dan ikut berjalan keluar. Lalu dia melihat Florencia Tao yang duduk di bagian luar koridor panjang rumah sakit, yang sedang menatap anak di dalam pelukannya secara tidak berdaya, tunuhnya bergetar, dan ingin membujuknya untuk tenang, tapi dia bisa menatapnya yang menangis semakin kuat.

Lucy Lu mengulurkan tangan dengan cepat, dan meraih Danielle, anak kecil itu mengedipkan mata, lalu berteriak dengan manja “Mommy”, dan tiba-tiba dia tidak menangis lagi.

Florencia Tao yang melihat kejadian ini, mengayunkan lengannya yang pegal, lalu berkata sambil menunjukkan ekspresi wajah yang tidak berdaya, “Sekarang aku sudah paham, jangan menjadi ibu tiri, ini bukanlah anak yang aku lahirkan, sejak kecil dia sudah suka menentangmu.”

Dia berkata, dan menunjuk ke sisi kanan pipimua sendiri sambil memberi keluhan kepada Lucy Lu, “Kamu lihat, ini adalah luka yang digoreskan oleh putri kesayanganmu, , apakah menghitung biaya pengobatan dan kompensasi untuk kerusakan mental?”

Lucy Lu menunjukkan ekspresi meminta maaf, ketika hendak mengatakan sesuatu, Dean Shao yang berada di sampingnya memotong pembiacaraam dengan ekspresi wajah yang dingin, “Bukankah kamu yang bersikeras untuk merebut mainannya, maka dia mencakarmu? ”

Ekspresi mata Florencia Tao yang bermaksud menyelidiki berubah menjadi tatapan patuh, dia menundukkan kepalanya untuk menerima nasihat, lalu menyelipkan tas besar di samping ke lengan Dean Shao, “Kalian berdua cepat pergi urus urusan bisnis, aku masih harus kembali untuk melapor kepada ibu.”

Lucy Lu memalingkan kepala menatap Florencia Tao, di dalam matanya dipenuhi oleh rasa berterima kasih dan permintaan maaf.

“Di luar dingin, kamu masuklah ke dalam untuk menghangatkan diri.” Dia mengulurkan satu tangan, lalu mendorong dan membuka pintu kemar pasien di belakangnya, “Rekan kerjaku ada di dalam, aku mohon padamu untuk menjaganya sebentar.”

Florencia Tao yang mendengar suara tersebut langsung melihat ke dalam kamar pasien sekilas, lalu dia melambaikan tangan pada kedua orang di sampingnya, “Kalian pergilah, yang di sini serahkan saja padaku.”

Di luar perbatasan area peristirahatan perawat, Lucy Lu sedang menggendong Danielle dengan 1 tangan, anak kecil itu bersandar di bahunya, dengan penampilan wajah yang bernolstagia, Lucy mengerutkan alis, dan menunjukkan sedikit ekspresi kesulitan.

Dean Shao menyadari sesuatu dalam sekilas, lalu fia mengulurkan tangan ke arah anak tersebut, “Serahkan padaku.”

“Kamu ?” Lucy Lu merasa curiga, dan tidak terlalu percaya terhadapnya, dia masih ingat sikap Dean yang menakutkan ketika anaknya baru saja lahir.

Dean Shao menyadari kecurigaannya, lalu dia mengangkat alis sambil berkata, “Putri tetap akan merasa akrab dengan ayahnya.”

Lucy Lu tidak percaya sepenuhnya, tapi dia tetap menyerahkan anaknya ke tangannya, melihat Danielle yang memalingkan kepalanya dalam sesaat, dan setelah berhadapan dengan wajah Dean Shao, dia mulai tertawa dengan bahagia, secara diam-diam dirinya merasa tidak menyangka lalu dia mulai tersenyum, “Jika kamu merawat anak di dalam keluarga Shao, bukankah rencanaku akan hancur ?”

Dean Shao menutup mulut, lalu menutupi kepala kecil Danielle dengan telapak tangannya yang besar, lalu mencium dahinya dengan lembut, anak kecil tersebut semakin merasa senang, dan meraih wajah Dean Shao dengan kedua tangannya, lalu mencubitnya, kemudian memanggil: “Daddy, daddy.”

Lucy Lu yang melihat penampilan wajah Dean Shao yang dicubit hingga berubah bentuk, pria tersebut memalingkan wajah dengan tidak berdaya, lalu mencoba menjauh sedikit dari anak kecil tersebut, siapa tahu dia tampak kecanduan, melihat bahwa dia hampir tidak bisa mendapatkan wajah itu, dengan cepat dia melambaikan lengan kecilnya yang montok, dan menamparnya.

Tamparan Danielle kebetulan menepuk di kelopak mata Dean Shao, mata pria itu terasa sakit perih, dan dia tertegun untuk sementara waktu.

Lucy Lu yang melihat kejadian ini, tertawa hingga tidak bisa meluruskan pinggangnya, Danielle memalingkan kepala sambil melihat ibunya yang tertawa dengan hebat, seolah-olah dia terinspirasi, dan dia juga tertawa terbahak-bahak, lalu dia memberikan sebuah tamparan lagi, dan mengenai hidung Dean Shao.

Ekspresi wajah pria itu benar-benar muram.

“Danielle Shao.” Dia memperingatkan dengan marah, dan mencoba menarik kembali wajahnya.

Tapi sikap tegas ini sepertinya sudah membuat Danielle ketakutan, dan melihat tubuhnya berjalan mundur, dengan tangan yang dilipat, lalu menoleh ke arah Lucy Lu untuk meminta bantuan sambil memanggil, “Mommy”.

Lucy Lu hanya bisa mengambil kembali anak tersebut dengan tidak berdaya, lalu memperingatkan dengan ekspresi dingin: “Sekarang lebih baik bernama Danielle Lu.”

Pada saat itu, ketika ingin mendaftarkan tempat tinggal tetap untuk kedua anak, dia akan menggunakan marganya sendiri.

Dean Shao merasa tidak berdaya, dan merasa gagal sepenuhnya, dia menggosok alisnya, lalu berbalik sambil tersenyum dengan lembut, kemudian mengulurkan tangan kepada Danielle, “Danielle, sini bersama dengan Daddy……”

Danielle menggembungkan mulutnya, dengan kedua tangan memeluk leher Lucy Lu lalu memalingkan wajah dan tidak ingin melihatnya, kemudian dia berkata dengan marah, “Daddy……jahat……”

Lucy Lu menatap Dean Shao, lalu mengingatkannya dengan ramah: “Danielle memendam dendam pahit, dan sangat memendam rasa dendam.”

Setelah selesai berbicara dia membuka tirai pembatas pintu di belakangnya, lalu berjalan masuk sambil menggendong anaknya.

Dean Shao yang ditinggal di luar pintu merasa tercengang dan sangat tidak berdaya. Saat berpikir, di dalam pembatas keluar sebuah tangan yang putih, “Botol susu.”

Dean Shao bergumam, lalu mengeluarkan sebuah botol susu dari dalam tas dan menyerahkannya, Lucy Lu menerimanya, dia melihat botol susu kecil tersebut dengan tercengang, dan dengan wajah yang dipenuhi oleh rasa ketidakberdayaan, Lucy harus mengulurkan tangannya lagi dan berkata, “Tas, semuanya berikan padaku.”

Dean Shao kembali bereaksi.

Setelah selesai membuat susu, dia menyerahkan sekantung susu panas ke tangan Dean Shao, “Bukankah aku sudah mengatakan bahwa kamu harus membagi bubuk susu untuk dihabiskan? Kenapa bisa dihabiskan secepat ini?”

“Tidak tahu, ibuku yang memberi makan anak ini.” Dean Shao mengikuti Lucy Lu keluar, dia berkata dengan suara yang ringan dan sedikit linglung di hatinya.

Lucy Lu sedang mendengar, lalu Danielle yang sedang bersandar di bahunya tiba-tiba memalingkan wajah, dan mengeluh dengan suara kekanak-kanakannya, “Daddy……jahat……”

Lucy Lu menarik kembali pandangannya, menghentikan langkah, lalu memalingkan kepala untuk berhadapan dengan Dean Shao: “Apa yang kamu lakukan lagi ?”

Dean Shao mengengkat alisnya dengan polos, sebelum memiliki waktu untuk membela diri, di belakang terdengar sebuah suara keras dan jelas, yang memecahkan ketenangan di koridor, dan langsung menembus masuk ke telinga.

Dengan suara gembira “Kenapa kamu bisa ada di sini? Sangat kebetulan……”

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu