Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 523 Hati Yang Kabur.

Sehingga dia berbalik dan memasuki ruang kantor, tidak memikirkan masalah itu lagi.

Selama dia sibuk ada pesanan makanan datang, seorang pria muda yang mengantarkannya, dengan perasaan tertekan memberikan sebuah kertas kepada Rainie Song, "Nona, ada tuan muda yang menyuruhku memberikan ini kepada anda, dan ini."

Sambil mengatakannya, dia mengeluarkan minuman jus dari tangannya, ketika ia menyentuhnya, minuman itu masih hangat.

Matanya dengan tenang menatap kertas di atas meja, disitu tertulis nomor telepon dan nama "Alvin Dan" tidak perlu di katakan, tulisan pria itu terlihat berantakan, seperti alami dan spontan, sesuai dengan pemikiran Rainie Song.

Tapi sedetik kemudian, dia mengembalikan pandangannya, mengucapkan terima kasih dan mengambil kertas itu, "Maaf merepotkan, terima kasih."

Artinya sudah sangat jelas, pria muda yang membawa makanan sedikit pusing sambil memegangi kepalanya, mengambil jus yang diserahkan dari tangan wanita itu, berbalik dan bergegas turun ke bawah.

Ketika Rainie Song telah menyelesaikan urusannya dan turun ke bawah, jarum jam pada jam tangannya menunjukkan waktu lewat jam sepuluh, dia hanya membersihkan meja sebentar, setelah itu, dia naik lift turun kebawah, ketika dia melangkah keluar dari gerbang, dia dapat melihat orang yang berdiri dibawah lampu jalan, karena ada lampu sosoknya tampak bersinar terang.

Dia sepertinya berdiri di sana dengan sengaja, takut kalau wanita itu akan sengaja mengabaikannya.

Angin di malam hari terasa sedikit dingin, pria itu memeluk jaketnya dengan erat, setelah melihat wanita itu keluar dari pintu, ia langsung membenarkan postur tubuhnya, berdiri dengan tegak dan meluruskan pinggangnya, terlihat seperti pria yang sedang serius.

Bibir Rainie Song tersenyum tipis, dia berjalan ke arah pria itu, mendekat untuk melihat penampilannya, benar dia pria yang berbicara dengannya di tempat lelang dua hari yang lalu. "Ada masalah apa hingga kamu sudah menungguku begitu lama?"

Dia langsung ke poin pembicara tanpa basa-basi, nadanya terdengar dingin.

Dan ketika pria itu melihatnya, dia tidak bisa menahan untuk tidak tersenyum, matanya menunjukkan senyuman yang tidak dapat dia sembunyikan.

Dia sambil tersenyum sambil melihatnya, angin malam meniup rambutnya yang panjang, rambut halus itu berayun naik turun di udara dalam beberapa saat, akhirnya beberapa di antaranya menyentuh wajahnya.

Wanita itu mengulurkan tangan dan membenarkan rambutnya, kemudian terus menatap orang di depannya.

Pada akhirnya, pria itu mengangguk sambil tersenyum, menunjuk tempat parkir yang tidak jauh dari sana. "Di sini anginnya terlalu besar, mari kita bicara di dalam mobil."

Alis Rainie Song berkerut dan tidak mengikutinya.

Apa maksud pria ini, bagaimana mungkin dia tidak mengerti.

Hanya saja jangan katakan bahwa dia sudah pernah menikah, bahkan telah bercerai dengan Zayn Shang, dia tidak memiliki keberanian untuk dengan mudah terlibat lagi dalam hubungan lain.

Selain itu, pria ini -

Dia menatap punggung besar pria itu dan diam-diam kehilangan kesadaran.

Pria ini memiliki banyak kemiripan dengan Zayn Shang pada saat itu baru saja bertemu dengannya, mereka sama-sama memiliki kegigihan, mereka tidak terlalu pintar dalam mengejar perempuan, tetapi mereka sangat gigih, pada saat yang sama, terkadang mereka akan menunjukkan sisi kekanak-kanakannya.

Memikirkan hal ini, dia tersenyum kecil, tersenyum seperti saat itu yang tidak tahu apa-apa.

Kenyataan akhirnya membuktikan bahwa tidak ada satu orangpun yang tidak akan berubah, bahkan bagi Nona Song pun, akan jatuh ke dalam lubang itu.

Jadi cara terbaik adalah memutuskan untuk menghindari hal yang berbahaya seperti ini.

Tetapi di saat dia bengong, pria itu sudah masuk duluan ke dalam mobil dan mengatakan kepada pelayannya itu untuk mengemudikan mobil sampai ke depan Rainie Song, kemudian membuka pintu mobil untuk menyuruhnya naik. "Jika kamu tidak naik, maka besok aku akan merapikan koperku dan tinggal di rumah Keluarga Song."

Katanya, sambil menunjukkan layar pesan di ponselnya ke arah Rainie Song.

Rainie Song meliriknya dengan tenang, melihat di atasnya tertulis "Paman Song" huruf ini benar-benar membuat ekspresi wajahnya berubah, kemudian ia mengangkat kakinya dan naik ke dalam mobil.

Jika bukan karena pesan singkat dari ayahnya yang mengundangnya untuk tinggal di rumah Keluarga Song dan membuatnya merasa terancam, dia juga tidak ingin membuat semuanya berantakan, jadi ia berpikir dalam perjalanan ini, ia harus mengatakan hal yang ingin dia katakan dengan jelas.

"Maksud Tuan Dan sudah sangat jelas, tapi maaf, aku tidak tertarik padamu. Jika kamu bisa mengerti perkataanku maka jaga jarak dengan tepat, dengan menghargai hubungan antara orang tua kita, aku mungkin tidak akan membuat masalah ini terlalu besar."

Penolakannya, di sertai dengan sedikit peringatan.

Alvin Dan sedikit kaget, dia yang tidak berpengalaman dengan perasaan seperti ini, sedikit tidak siap, menghadapi situasi seperti ini dia harus menerima penjelasannya atau tetap bermuka tebal.

Jadi dia melalui kaca spion dan berpikir untuk ingin meminta bantuan dari pelayannya yang berada di kursi pengemudi, namun, pihak lain tampaknya dengan sengaja menghindari pandangannya dan hanya mengemudi mobil dengan lebih cepat.

Dia hampir lupa, bahwa adik Yan, yang selalu mengikutinya selama bertahun-tahun, juga seorang yang bodoh terhadap masalah perasaan seperti ini.

Setelah terdiam beberapa saat, dia terbatuk dengan canggung dan berkata, "Hal itu kita bicarakan setelah ini."

Rainie Song sedikit terkejut, sedikit tidak mengerti apa yang dia maksud, ketika dia memalingkan kepalanya ke arah jendela, dia memperhatikan bahwa jalan ini sepertinya salah, sehingga dia dengan penuh peringatkan bertanya: "Mau kemana kita?"

“Apakah asisten kecilmu tidak memberitahumu?” Alvin Dan mengangkat bahu. ”Dia berkata bahwa pemandangan malam sangat indah di taman hiburan di tempatmu yang telah buka hari ini, aku ingin melihat bagaimana pemandangan kembang api yang di bicarakannya, apakah sama dengan di Shanghai."

Setelah beberapa saat terdiam, dia berbalik lagi, dan berkata "Paman Song bertanya padaku bagaimana hari ini aku di perlakukan, apakah kamu ingin aku mengatakan bahwa aku tidak melihatmu seharian?"

Ketika mobil melaju ke tempat parkiran luar taman hiburan dan berhenti, Rainie Song mendorong pintu untuk turun, awalnya dia ingin melawan.

Perlahan-lahan hatinya merasakan perasaan sakit, tempat itu baginya, benar-benar bukan tempat yang baik untuknya, tetapi setelah memikirkannya, dia tidak jadi melangkah.

Orang yang seharusnya melarikan diri dengan gemetaran, dari awal hingga akhir seharusnya bukan Rainie Song.

Jadi dia mengambil napas dalam-dalam, melihat orang-orang dari luar pintu yang masuk dan keluar tanpa henti, kemudian mengenali papan nama besar dengan lampu jalan redup di malam yang gelap, kemudian dia melangkah.

"Ayo pergi."

Dia menjawab dengan cuek, berjalan menyusuri kerumunan orang tersebut.

Alvin Dan tidak tahu mengapa. Ketika berjalan berdampingan dengan Nona Song di sebelahnya, dia seperti seekor kelinci. "Pong pong" melompat dengan tidak dapat di kendalikan.

Dia bahkan tidak berani terlalu dekat dengannya dan setiap saat menjaga jarak pundaknya dengan wanita itu, sehingga setelah sejumlah orang yang banyak berjalan masuk, ia menjadi tertabrak oleh kerumunan.

Dengan memanfaatkan badannya yang tinggi melihat ke sekelilingnya, dia melihat wanita yang terjepit oleh kerumunan itu sambil terdorong kedepan, dia dengan cemas mendorong orang-orang di samping mereka.

Sebagai gantinya, pelayannya yang bertanggung jawab berasa di sampingnya menempel padanya seperti permen karet, tidak bisa di lepas.

"Permen karet" mengerutkan kening, meraih pria di depannya, "Tuan, aku khawatir itu tidak akan berhasil, ada terlalu banyak orang disini."

Alvin Dan mengerutkan keningnya dan memberinya tatapan padanya, sedikit tidak senang, bertanya-tanya mengapa orang yang harus hilang tidak hilang, tetapi orang yang tidak boleh hilang malah hilang.

Tuan Dan yang kehilangan Nona Song, manjadi sedikit tidak fokus.

Dan Nona Song sendirian berjalan maju dengan kecepatan kerumunan tersebut, dia tidak peduli dengan pria yang terpisah dengannya, hanya tengelam di dalam dunianya.

Bahkan, Nona Song, yang tampaknya tegar, sangat jarang memiliki kesempatan untuk datang ke tempat seperti itu di dalam hidupnya, ada gambaran sedikit, mungkin itu gambaran dari sepuluh tahun yang lalu.

Dia terbiasa dengan keheningan dan kesepian, terbiasa dengan ruang tamu dengan lampu yang dimatikan, terbiasa dengan ruang besar yang kosong, dengan suara langkah kaki yang nyaring dan kosong.

Tapi sekarang, tiba-tiba tubuhnya berada di tempat yang penuh kebisingan dan kegaduhan, di sebelahnya, jika bukan pasangan, maka kerumunan teman-teman yang datang bersama, hanya dia yang seorang diri, melangkah dengan tenang, ekspresi wajahnya juga seperti biasa tetap muram.

Dia sama sekali tidak merasa malu dan canggung, tetapi menikmati dunianya sendiri yang terdiri dari satu orang.

Jadi, tidak peduli dia berada dimana, kebisingan ini hanya milik orang lain, tidak ada hubungannya dengan dia.

Ia terus bergerak maju sepanjang jalan, kerumunan itu berangsur-angsur hilang, tidak terasa sangat mendesak seperti awal dia masuk, Nona Song berjalan dan sambil berhenti sesaat, menatap dengan tertarik pada kios-kios di sepanjang jalan yang ia lewati.

Orang yang menjual bando berlampu noen dan mainan kecil tidak perlu berteriak, secara otomatis akan ada orang yang berhenti melihat-lihat, dia akhirnya berjalan ke sebuah kios, mengambil topeng boneka kelinci berwarna merah muda, setelah membayarnya ia berjalan pergi.

Dia bertanya pada wanita tua yang menjual topeng itu, "Berapa harganya?"

Wanita tua itu menunjukkan satu jarinya, ketika dia membayar dengan barcode, dia mentransfer satu juta tanpa ragu-ragu.

Ketika wanita tua itu menyadarinya, ia langsung mengejarnya tetapi gadis itu sudah menghilang.

Novel Terkait

Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu