Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 570 Sangat tidak pintar

Rainie Song mengantar Dean Shao keluar ke pintu kediaman Song.

Glen Lin keluar lebih dulu dan berjalan ke arah samping jalan untuk mengambil mobil, meninggalkan mereka berdua berjalan di sepanjang jalan.

Pada saat ini, belum terlalu malam, tapi kediaman Song terletak di pinggiran kota. Selain beberapa bus antar-jemput, sangat jarang dapat melihat orang lewat berjalan kaki.

Berjalan di sepanjang jalan ke persimpangan jalan pertama, Rainie Song berhenti, berdiri di bawah lampu jalan, menatap pria di sebelahnya, "Aku antar sampai sini saja."

“Baiklah.” Dean Shao juga berhenti, seolah-olah dengan sengaja mengambil dua langkah ke depan, dan menjauhkannya.

Jarak ini membuat Rainie Song dan Dean Shao merasa nyaman.

Rainie Song mengerti dalam hatinya bahwa Dean Shao berbeda dari kebanyakan pria yang dia temui, dia cerdas dan bijaksana, jujur dan dapat dipercaya, dan dia adalah orang yang paling dikenal di hati ayahnya.

Setelah mengetahui bahwa dia adalah orang yang benar-benar menyelamatkan dirinya beberapa tahun lalu, Rainie Song juga pernah hilang untuk sementara waktu.

Jika tidak ada kesalahpahaman di awal, mungkinkah dia dan Dean Shao akan melangkah lebih jauh.

Tapi seperti sekarang, ketika kedua orang itu berjalan bahu membahu, sangat sepi dan dingin, keduanya tidak berbicara, entah bagaimana akan membenamkan diri dalam suasana seperti itu.

Sepertinya ini adalah situasi yang memang harus ada pada saat dua orang yang memiliki aura yang sama.

Tapi tidak butuh waktu lama baginya untuk berpikir jelas. Dia bukan Lucy Lu, jadi dia tidak cocok untuk Dean Shao.

Lucy Lu adalah orang di dunia ini yang benar-benar cocok dengan Dean Shao.

Memikirkan hal ini, dia juga mundur selangkah, sebagian besar tubuhnya tersembunyi dalam kegelapan yang tidak tersinari lampu jalan, "Titip salam untuk Lucy Lu dariku, ketika kalian mengadakan pernikahan, aku pasti akan berada di sana."

Percaya atau tidak, menyebutkan Lucy Lu, alis para pria itu direndam dengan kelembutan yang tak terhitung jumlahnya.

"Sebentar lagi." Dia memasukkan satu tangan ke dalam saku celananya. Tatapannya sudah melihat mobil melaju ke sisi ini, jadi dia mengangkat kakinya ke tepi jalan dan melangkah keluar pada saat yang sama, "Ketika undangan sudah siap, pasti akan dikirim."

Kemudian pria itu menarik pintu mobil dan membungkuk masuk ke dalam mobil.

Mendengarkan suara bunyi mesin, dan mobil itu pergi.

Setelah menatap mobil itu pergi jauh, jalanan yang kosong, wanita itu menaruh tangannya di dada dan berdiri diam di sana untuk sementara waktu.

Dia sangat lelah, dari tubuh sampai hatinya.

Sebelum mengkonfirmasikan hati Dean Shao, Lucy Lu juga sangat lelah. Dia mengambil posisi manajer departemen data dalam waktu tiga tahun, dan menghabiskan satu tahun lagi untuk belajar. Setelah kembali, dia langsung bekerja di departemen keuangan sebagai Wakil Direktur.

Pada saat itu, dia juga seorang wanita yang kuat di mata semua orang, gila kerja.

Tetapi kemudian, setelah bersama dengan Dean Shao, dia menyadari bahwa dia bukan gila kerja, ketika seorang pria memanjakannya, dia juga ingin menjadi gadis kecil.

Rainie Song, yang telah gila kerja selama tiga puluh tahun, belum bertemu yang satu itu, seseorang yang bisa membuatnya ingin menjadi gadis kecil.

Angin sepoi-sepoi sejuk, dia mengencangkan tangannya, berbalik dan jalan pulang.

Tapi begitu dia berbalik, langkahnya tiba-tiba terhenti, mata yang awalnya tenang tiba-tiba menegang, bertatap-tatapan dengan pria yang bersandar di tiang lampu jalan pada jarak beberapa meter darinya.

Alvin Dan tersenyum dengan tatapan jahat, dengan satu tangan diletakkan di tiang, tangan lainnya di saku celananya, dan mengenakan jas biru tua.

Cahaya redup di atas kepalanya tumpah ke seluruh tubuhnya, membuat gambaran di depannya sedikit bergoyang.

Dia seperti pemuda yang baru saja memasuki masyarakat di plot film, dengan senyum cerah yang tidak realistis, mencoba merayu gadis yang berdiri tidak jauh darinya, gadis yang sudah lama ditunggu-tunggu.

Tetapi gadis itu jelas tidak bisa melihat ketampanannya, jadi dia bertanya dengan wajah dingin: "Ada apa?"

Pria yang telah berpose untuk waktu yang lama akhirnya menarik lengannya dan meluruskan kepalanya ke arah di belakangnya, "Pria tadi itu siapa?"

Wajah Rainie Song, yang mempertahankan kesopanan, perlahan menjadi suram. Dia mengangkat kakinya dan terus maju. Berkata satu kalimat setelah melewati pria itu: "Itu tidak ada hubungannya denganmu."

Dia bisa melihat pikiran Alvin Dan.

Respons ini pada dasarnya berada dalam kisaran yang dia duga, jadi dia tersenyum dengan lembut, memutar tubuhnya, dan mengikuti di belakangnya.

"Aku kenal, itu adalah CEO Shao dari Glorious Corp. di kota Nan, sudah menikah."

Beberapa hari yang lalu, Dean Shao secara terbuka berbicara untuk Song, dia telah membaca berita yang relevan dan memeriksa latar belakang Dean Shao, mengetahui dia adalah orang yang tidak mengancam dirinya.

Ketika Rainie Song mendengarkan ini, langkah kakinya terhenti. Ketika dia menoleh, dia melihat ke bawah dan menatap pinggangnya, "Apakah lukamu sudah sembuh?"

"Kurang lebih." Alvin Dan mengangkat bahunya, "Cukup kembali dua kali lagi ke rumah sakit."

Ketika berbicara, tatapannya tidak berpindah, semuanya memandang wajah wanita itu.

Tatapan mendesak ini membuatnya sedikit tidak nyaman, tapi dia tetap mendongak dan menatapnya, berkata dengan tenang: "Aku harap kamu tidak berpikir setelah menyelamatkan aku sekali, aku berhutang budi padamu, kalau ada persyaratan kamu boleh sebutkan, tapi aku, Rainie Song tidak akan berhutang budi padamu karena itu. "

Kesalahan seperti itu, dia tidak akan melakukan yang kedua kalinya.

Setelah menunjukkan sikap itu, dia menghela napas panjang dan bertanya, "Jadi, malam-malam seperti ini mencariku, ada masalah apa?"

Sejak terakhir kali ia berpisah di rumah sakit, Rainie Song mengirim seorang asisten untuk mengunjunginya, tetapi laporan ketika kembali, orang itu sudah keluar dari rumah sakit, dan tidak di Kyoto lagi.

Melihatnya terburu-buru, seharusnya ada masalah penting.

Benar saja, setelah dia bertanya, lelaki itu tersenyum, lalu mengangkat jas di tangannya dan mengeluarkan salinan dokumen dari sakunya dan memberikan padanya.

"Aku mencatat rencana investasi Kota kuno Fenghuang."

Rainie Song menatap dokumen kontrak di tangannya, tanpa ekspresi di wajahnya, hanya menjawab sambil tersenyum: "Selamat."

Setelah itu, dia mengangkat kakinya dan lanjut berjalan ke arah pintu halaman.

Pria itu menggejarnya dan menjelaskan: “Awalnya aku tidak ingin melanjutkan kasus ini, tapi aku tahu kamu mau, jadi aku memenangkannya, tunggu setelah permasalahan ini selesai, kita ada kesempatan untuk bekerja sama. "

"Kerja sama?" Rainie Song melirik pria di sebelahnya, "Kamu ingin bekerja sama bagaimana?"

"Aku membutuhkan perencanaan kasusmu. Tentu saja, jika kamu bersedia, kami juga dapat menerima danamu untuk berinvestasi dalam bentuk saham. Pada saat itu, semua hasil akan dibagi sesuai dengan proporsi partisipasi. Aku jamin ..."

"Tuan Dann ..." Pria itu baru berkata setengah, dan dicela, Rainie Song kehilangan banyak kesabaran, dia menghela napas dan mengubah topik: "Metode Tuan Dan dalam mengejar perempuan benar-benar tidak pintar. "

Di saat pria itu terdiam, tatapannya menjadi lebih dingin, "Perusahaan Besar Song saat ini dalam kesulitan, tetapi tidak berarti proyek yang telah ditolak diubah di jalan hukum dan kemudian mengambilnya kembali. Jika kamu mengambil ini proyek ini dan memberikannya pada kami, aku uga tidak akan berterima kasih padamu. "

Setelah jeda, dia mengerti, tiba-tiba mengganti topik pembicaraan, bertanya: "Kamu tidak mengunjungi ayahku untuk sementara waktu ya?"

Ini membuat Alvin Dan kewalahan. Dia menarik dokumen itu dan mengangguk dalam diam, "Iya."

Wanita itu menarik kembali pandangannya dengan ringan, mengangkat kakinya dan mengambil dua langkah ke depan, ketika ada jarak dengannya, baru mengundang, "Karena sudah datang kesini, masuklah dan duduk sebentar."

Saat dia membuka pintu, hatinya sangat tenang.

Berpikir diam-diam, ada beberapa hal yang seharusnya dikatakan dengan jelas, harus dikatakan dengan jelas.