Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 132 Dia Tidak Mengeluarkanmu?

Melihat perjuangannya, Dean Shao memeluknya dan menundukkan kepalanya untuk menciumnya lagi.

Lucy Lu dengan tidak sadar memalingkan wajahnya, bibir suaminya itu dengan alami berada di pipinya.

“Dean Shao, cukup, berdasarkan apa semuanya bergantung pada perkataanmu? Apa kamu pernah memikirkan perasaanku?

Dia menatapnya dengan matanya yang memerah.

Sebenrarnya dia juga tidak jelas dengan apa yang ada di pikirannya sendiri, tapi dalam hati dia merasa sangat sedih, dia mengharapkan ini sudah sangat lama, sekarang akhirnya sudah mendengar kata-kata ini dari mulutnya, walaupun diajari orang, juga membuat orang menjadi senang, tapi setelah semua ini dia masih hanya mengerti dirinya sendiri, bukan Lucy.

Dia tidak peduli, karena itu dia mengabaikan Lucy selama tiga tahun, dia sudah peduli, jadi harus dia dapatkan, dia tidak pernah memikirkan, bagaimana kalau Lucy tidak bersedia, dia masih bersikeras tidak akan melepas Lucy dari sampingnya?

Sebenarnya apa yang dia pahami?

Dean Shao diam-diam melihatnya, mengulurkan tangan dan menghapus air mata di wajahnya dengan lembut, sinar matanya menggelap, “Jangan menangis, aku hanya mau memberitahumu pemikiranku, kamu punya pilihan dan hak.”

Setelah beberapa saat, jarinya turun ke dagunya, dia mengangkat wajahnya dengan perlahan, berkata: “Saat perceraian itu, kamu membawa surat perceraian dan bertanya kepadaku…… Apakah aku mencintaimu, kalau aku bilang iya, apa kamu tidak akan bercerai?”

Ekspresi Lucy Lu tertegun, wajah tampannya terpancarkan dari matanya yang merah karena menangis, tidak berkata apa-apa, dan sedikit terkejut.

Setelah menunggu beberapa saat, Dean Shao sudah tidak sabar dan mengerutkan alis, memanggilnya, “Lucy Lu,”

Bulu matanya yang basah bergetar, karena sudah menangis, ujung hidung dan wajahnya yang putih jadi memerah, suaranya menjadi isak tangis dengan suara hidung, tapi masih ada ekspresi mengejek yang jelas di wajahnya, “Reaksimu lumayan cepat, walaupun aku mengatakan tidak bisa, kamu bisa yakin mencintaiku? Apa menurutmu tes seperti ini ada perlunya? Jujur, kalau pun pada saat itu kamu menjawab iya, apa aku bisa percaya? Yang harus aku percayai itu perasaanku sendiri dalam tiga tahun ini, atau harus percayai kata-kata dari mulutmu?

Dean Shao merapatkan bibirnya, matanya perlahan-lahan menjadi tenang, memeluknya lebih kuat lagi, dagunya berada di atas dahinya, berkata: “Tidak peduli yang mana kamu percayai, kedepannya tidak akan begitu lagi.”

Ini adalah janjinya, baginya, dia memiliki kesabaran, hari-hari kedepan masih panjang.

Lucy Lu tercengang beberapa detik, lalu mengerutkan alis, sedikit lucu, dan agak tidak berdaya, yang lucu itu dirinya sendiri, jelas-jelas sangat mencintainya, sekarang tiba-tiba malah malu, dan tidak berdaya padanya, lalu suaminya yang dewasa dan membingungkan serta tidak mengerti dengan perasaan asmara ini sepertinya tidak bisa mengerti kata-katanya secara keseluruhan, dan tidak tahu apakah dia sengaja mengabaikannya.

Ingin bersumpah sekuat mungkin, juga tidak ada tenaga dan mood lagi, berdiam diri, dia menepuk-nepuk lengannya, dengan dingin berkata: “Aku susah payah menggunakan baju pasien juga kamu buat basah. Cepat kamu ganti baju yang basah ini.”

Dean Shao tiba-tiba merenggangkan pelukannya, berdiri dan melepaskannya, “Kamu berbaring dulu, jangan kemana-mana, aku kembali lagi nanti.”

Lucy Lu berbaring memunggungi dia, hanya merdehem pelan.

Setelah merapikan selimut, dia berbalik badan dan pergi.

Mendengar suara tutup pintu, Lucy Lu pelan-pelan memutar badannya, melihat ke langit-langit, lalu menutup matanya, ada rasa sedih dan sakit hati yang tidak bisa terucap.

Apa dia menginginkan terlalu banyak?

Setelah Dean Shao keluar, dia berdiri di samping jalan sebentar, berpikir sangat lama, dan terbiasa untuk mengeluarkan sebatang rokok, baru disadari rokoknya ada di dalam mobil, dan berdiri lagi, menelepon Grey Gu.

“Siang-siang begini, ada apa?” Suara Grey Gu terdengar malas di telepon.

“Aku sudah mengatakannya padanya.” Dia menarik kerahnya, wajahnya tidak memperlihatkan emosi apapun.

“……”

Diseberang sana sudah diam beberapa detik, Grey Gu seperti tertegun sejenak sebelum merespon, bersenyum jahil, “Sudah mengatakannya? Dia tidak mengeluarkanmu?

Dean Shao memasukkan satu tangannya ke dalam sakunya, melihat ke luar yang masih hujan, bayangan badannya tegap, berbicara dengan datar: “Tidak, tapi dia sepertinya terlihat tidak senang.”

Grey Gu tiba-tiba senang, mengeluarkan beberapa suara tertawa dari telepon, lalu berkata: “Dia tidak mengatakan apa pun?”

Aneh kalau senang, kalau dia mengatakannya lebih awal, dia juga tidak akan cerai, dan tidak akan menimbulkan masalah seperti ini.

Dean Shao melihat jauh keluar, menyipitkan matanya, dan diam beberapa detik, lalu mengulang perkataan Lucy Lu.

Sebenarnya dia bisa mengerti makna-makna tersebut, hanya saja dia tidak mendapat jawaban yang dia inginkan, dan membuat orang merasa kecewa.

Grey Gu menghiburnya dengan beberapa kalimat, tapi dengan nada yang senang melihat dia menderita dengan berkata: “Mendengar makna dari perkataannya ini, tidak peduli dia mengaku atau tidak tentang pemikirannya sendiri, dia tidak akan dengan mudahnya menerimamu kembali, Teman, jalan yang mau ditempu masih banyak, walaupun ini memang pantas untukmu, tapi kalau dipikir-pikir anak istrimu hidup dengan tenang saja, kamu akan merasa ini pantas.

Walaupun paling cemburu dengan dia.

Dia juga ingin anak istrinya hidup dengan baik, tapi dia tidak menginginkannya juga.

……

Lucy Lu berbaring sejenak di dalam kamar inap, pikirannya sangat kacau, tidak merasa ngantuk, otaknya hanya dipenuhi kata-kata suaminya itu.

Tiba-tiba, terdengar suara pintu, dia langsung berpura-pura tidur dan memasang muka datar, berbaring tidak bergerak sedikitpun.

Terhirup aroma makanan, dia terkejut, membuka mata melihatnya, dan melihat dia, mengerutkan dahi, “Bajumu sudah diganti? Sekarang cuaca sudah dingin, nanti bisa sakit, kamu masih ingin aku merasa bersalah?”

Suaminya meletakkan baju yang sudah dia keringkan di tempat tidur, berputar badan, dan membuka kotak makan yang ada di tangan, lalu tertawa, “Keluar jalan sebentar sudah kering, lagipula, disini juga tidak ada baju gantiku. Bangun, makan.”

Lucy Lu ingin sekali menjawabnya, kamu seorang CEO apa tidak bisa membeli baju? Tapi tidak bisa mengatakannya, dia menelan makanannya.

Untuk apa dia mengatakan ini semua, mau ganti atau tidak itu terserah padanya, yang penting yang sakit juga bukan dia.

Kedua tangannya memegang papan tempat tidur, dia pelan-pelan menyandarkan badannya kebelakang, dengan patuh, tidak meributkan apapun.

Suaminya mengangkat alisnya, “Makan sendiri atau aku suapi?”

Wajah Lucy Lu memerah, menggigit bibir, “Aku sendiri punya tangan.”

Selesai berbicara, dia merebut kotak makan dari tangannya, menundukkan kepala dan makan dengan sumpit.

Sebenarnya dia tidak selera makan, hanya saja tidak ingin terus menerus ribut dengannya, ribut juga tidak ada hasil apapun, tidak ada gunanya.

Setelah memakan beberapa suap, dia menengadahkan kepala melihat dengan jelas banganannya yang tampan, “Aku sudah tidak apa-apa, istirahat sebentar, sore nanti pulang rumah, kalau kamu sibuk……”

“Aku juga pulang, sejalan denganmu.” Suaminya duduk diatas kursi, menundukkan kepala dan makan dengan serius, dia memotong kata-katanya tanpa menengadahkan kepala.

Lucy Lu tersedak, “……”

Sore hari sesampainya dirumah, Ibu Lu dikejutkan dengan luka di dahinya, dan mengkhawatirkan anaknya sambal bertanya apa yang terjadi.

Lucy Lu takut dia bertanya terlalu banyak, dia memberikan hasil tes kehamilan padanya, lalu kembali ke kamar, lalu menelepon Janice Zhou.

“Hm…… sayangku, aku sedang sibuk, lagi diluar, nanti aku telepon balik, ya.” Omongannya terdengar cepat lalu menutup teleponnya setelah dia selesai berbicara.

Lucy Lu menyipitkan mata, dan berkata dengan dingin: “Janice Zhou, beraninya kamu mematikan teleponku, jangan harap lain kali kamu bisa meneleponku.”

“……”

Janice Zhou tertegun, lalu tertawa dalam telepon tersebut, “Sayangku, Cintaku…… Apa kamu sudah pulang? CEO Dean di luar……”

Novel Terkait

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu