Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 149 Hari Ini Jangan Keluar Rumah Lagi

“Em, aku di rumah. Barusan berjalan sebentar di luar, baru saja kembali. Ada apa?”

“Mendengar suaranya yang tenang dan tidak terjadi apa-apa, Lucy Lu merasa lega dan dengan tenang membalas: “Oh, tidak apa-apa. Aku barusan ingin tanya bagaimana kondisi Fanny?”

“Barusan saja makan sedikit lalu tidur. Tetapi kukira karena tidak melihatmu begitu bangun, matanya terlihat takut. Tidak berani menangis dan tidak berani tersenyum. Sungguh sedih melihatnya.

Begitu Ibu Lu berkata begitu, hati Lucy Lu merasa khawatir. Tetapi sekarang tidak ada cara untuk pulang. Dia pun mengerutkan kening sambil berpikir: “Kalau begitu saat dia bangun…… kamu telepon aku kembali, aku akan berbicara dengannya.

“Oh baik. Kamu selesaikan urusanmu dulu.”

Ibu Lu baru setuju, dia langsung terpikir kejadian tadi lalu lanjut berkata, “Aku lihat di internet Kota Nan akan hujan di sore hari. Kamu hari ini jangan keluar rumah lagi.

“Oh, baiklah. Kamu juga jangan lupa bawa payung.” Ibu Lu tidak tahu dia hari ini ke Kota Lin, hampir terjadi kecelakaan mobil. Kalau tahu, dia pasti akan panik.

Lucy Lu berkata beberapa kalimat lalu menutup telepon.

Davin Yan sudah berada di sebelahnya dan berkata: “Kamu sekarang tidak perlu begitu khawatir. Aku pasti bisa menginvestigasinya dengan jelas.”

Ekspresi Lucy Lu menjadi dingin. Dia memalingkan kepalanya ke arah lain dan tanpa mood berkata. “Ini adalah urusan polisi. Aku bisa bekerja sama dengan polisi, tidak perlu merepotkanmu. Begitu kembali aku akan berbicara dengan Dean Shao untuk menyuruhmu kembali.”

Ini adalah urusan keluarganya. Semua orang di sekitarnya bisa terluka dan dia tidak punya banyak uang untuk menanggung kerugian mereka. Meskipun ekspresinya sekarang tidak begitu manusiawi, tetapi dia terpaksa melakukannya.

Davin Yan melihatnya tetapi tidak berbicara lagi.

Setelah menunggu sebentar, mobil polisi datang. Setelah beberapa polisi turun untuk meminta beberapa kesaksian, semuanya pergi ke kantor polisi secara bersamaan.

Begitu melihat kamera pengawa, Lucy Lu yakin bahwa ini bukan suatu kecelakaan. Mobil itu tiba-tiba keluar dan melaju ke arahnya. Tetapi sangat disayangkan, muka di depan kaca mobil sama sekali tidak terlihat karena dia memakai topi dan masker.

“Nona Lu, kondisimu sekarang ini akan kami segera investigasi dan kami akan terus berhubungan dengan anda.”

“Terima kasih.” Lucy Lu menganggukkan kepala kepada polisi, tetapi suasana hatinya sangat kacau.

Begitu meninggalkan kantor polisi, ternyata sudah jam 2 sore. Dia berdiri di luar, dan suasana hatinya tidak begitu baik.

Davin Yan berdiri agak lama di sebelahnya dan dia berjalan di depannya, “Nona Lu, apa sebaiknya aku mengantarmu pulang?”

Lucy Lu menghela nafas dan menutup suaranya. Lalu dengan suara rendah dan tegang berkata, “Pergilah.”

Dia sekarang tidak ada pilihan. Hanya bisa berada di dekatnya agar lebih aman.

Mobil belum keluar dari kota, Lucy Lu duduk di belakang dan berpura-pura istirahat. Dia tiba-tiba membuka matanya dan teringat bahwa Theo Mu juga berada di Kota Nan. Ibunya sudah meninggal, dan hari ini adalah ulang tahun ibunya. Jangan-jangan……

“Tuan Yan, berhenti sebentar.”

Davin Yan mengganti jalur, lalu menginjak rem. Dengan pelan dia berhenti di samping jalan.

Lucy Lu mengambil telepon dan segera menelepon nomor Theo Mu.

Baru berdering sebentar langsung menyambung, “Ibu Lu.”

Suara pria yang serak dan kecil itu membuat dia menaikkan alisnya, “Theo Mu, kamu kenapa? Kamu sekarang di mana?”

Anak ini tidak mungkin sendirian minum alkohol kan?

“Aku tidak apa……Huek…..” Belum selesai berbicara, terdengar suara muntahan.

Ekspresi Lucy Lu sekejap berubah, dengan panik berkata: “Theo Mu, kamu sedang minum bir ya? Kamu sekarang di mana?”

Suara yang berubah kesana kemari, lalu dia kembali mendengar suara pria yang rendah dan terbatuk-batuk,” Uhuk….. Lu, Ibu Lu, uhuk uhuk…..aku tidak apa-apa. Aku sekarang di kampung halaman. Kamu mau mencariku juga tidak akan bisa.”

“Kampung halaman? Kota Lin?” Lucy Lu terkejut dan denga cepat berkata: “Kirimkan alamat kepadaku.”

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu