Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 448 Benar-benar Kabar Yang Memuaskan Orang.

Ibu Shao menggerakkan tubuhnya ke samping, dengan sangat keras kepala memeluk anak itu, mengabaikan tangisannya, dengan keras menatap dingin ke arah wanita di depannya, "Jangan berharap!"

Dia mencibir dengan dingin, mengambil tas yang berada di kursi sampingnya dan bangkit berdiri berpikir untuk segera pergi.

Ibu Shao dengan panik melangkah mundur dengan tergesa-gesa, lengannya menghalangi di depan, ada sinar yang menyala di matanya, "Aku tidak akan memeluknya..."

Dia menahan rasa sakitnya dan akhirnya mengalah, mengulangi kata-katanya, "Aku tidak akan memeluknya, bisakah kamu duduk dulu dan mendengarkan aku mengatakan beberapa patah kata."

“Apa yang ingin kamu katakan?” Mata Ibu Shao melirik ke kiri dan ke kanan, menyadari karena pergerakannya tadi orang-orang di sekelilingnya menjadi melihat kesini, akhirnya dia duduk kembali.

Melihat ekspresinya yang sedikit mereda, Ibu Lu akhirnya menarik kursi di sebelahnya dan duduk disana, kelopak matanya turun kebawah, tangannya yang di letakan depan dengan tidak tenang di elus-elus terus olehnya, akhirnya dia menahan air matanya kemudian dengan perlahan berkata: "Ayah Lucy, hampir tidak bisa bertahan, kanker hati stadium akhir, hanya tersisa waktu dua hari ini..."

Mendengar ini, mata Ibu Shao memancarkan perasaan terkejut, tetapi sesaat kemudian, perasaan itu berubah, senyum menghina perlahan-lahan muncul di sudut bibirnya, "Ini benar-benar kabar yang memuaskan."

Ibu Lu tidak merasa marah pada kata-kata sindiran itu, dia dari awal sudah bersiap-siap untuk hal ini, dia bahkan tersenyum dengan pucat, meresponnya dan berkata: "Betul, benar-benar kabar memuaskan..."

Dia berpikir, bagi kebanyakan orang, ini adalah kabar yang memuaskan.

“Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan, orang yang penuh kejahatan seperti Stanley Lu akan mati, lalu apa hubungannya denganku?” setelah mendengar sampai sini Ibu Shao merasa bingung, sama sekali tidak dapat menebak apa tujuan pihak lawan mencarinya.

Dengan susah payah ia menaikkan sudut bibirnya, Ibu Lu sedikit memperjelas topik pembicaraannya, "Dia merindukan Danielle, dia terus memanggil nama Danielle ketika dia terbangun kemarin sore, anak ini sejak di bawa pergi olehmu, dia belum pernah melihatnya lagi..."

“Jadi, apakah kamu ingin membawa anak itu kembali untuk melihat kakeknya?” setelah kata-kata itu keluar, Ibu Shao yang sedang menyesap kopi di depannya tiba-tiba menjadi waspada dan menjatuhkan cangkir itu dengan keras, "Baiklah, kamu benar-benar orang pandai, demi merebut anak ini kembali, kamu bahkan rela memanfaatkan orang yang sekarat?"

Bernafas dengan kencang, dia dengan tegas dan jelas berkata, "Aku beritahu padamu, itu tidak mungkin."

"Aku serius, lihat sebentar saja, setelah itu, aku pasti akan mengembalikan anak itu lagi." Bola mata Ibu Lu gemetar dan dengan tergesa-gesa menjelaskannya, "Jika kamu tidak percaya padaku, kamu bisa pergi bersamaku. Meskipun Lucy telah setuju bahwa Danielle dibesarkan di dalam keluarga Shao, aku sebagai nenek juga tidak keberatan."

Suasana langsung menjadi sinis, Ibu Lu memandang ke atas, awalnya ingin memandang Ibu Shao, tetapi ia dengan mudah tertarik pada anak di pelukannya itu, pada saat ini, anak kecil itu susah berhenti menangis, tetapi ada dua tetes air mata yang tergantung di wajahnya, anak itu menghadapnya dan bertepuk tangan dengan gembira.

"Aku tahu kamu tidak bisa menerima Lucy sebagai menantu keluarga Shao, pasti ada hubungannya dengan ayahnya, karena reputasi ayahnya tidak baik, kamu takut hal itu menimpa kamu keluarga Shao."

Ibu Lu menatap anak itu dan hatinya seketika melembut.

Dia berhenti sejenak, tenggorokannya bergerak ke atas dan ke bawah, setelah dia menghela napas panjang sampai akhirnya berbicara. "Tapi sekarang, dia akan segera pergi. Masalahnya sudah hampir dua tahun yang lalu, jika dia telah meninggal, begitu di laporankan berita kematiannya, masyarakat akan segera melupakan semua ini... "

Ibu Lu berbicara dengan lembut dan rendah hati, semakin dia berbicara terlalu banyak, semakin dia merasa dirinya kejam.

Suaminya masih belum mati, dia bahkan bisa mengatakan hal seperti ini, tetapi ini untuk Lucy, jadi dia harus berusaha untuk berjuang, ia ingin mendengarkan sudut pandang Ibu Shao yang sebenarnya.

Melihat orang itu masih tidak menanggapinya, dia dengan canggung menjernihkan tenggorokannya, berusaha untuk merendahkan diri serendah mungkin. "Selama mereka bersama, kedua anak ini kapan saja dapat melihat nenek."

Ibu Shao mengendus, ia mengerti arti dari kalimatnya, menunjukkan pandangan tidak percaya dan memandang wanita di depannya dari atas hingga ke bawah.

"Aku mengerti, kamu berbicara seperti ini demi Lucy Lu. Tapi kamu harus mengerti, bahwa akhir-akhir ini aku setuju bertemu dengan Lucy Lu, bukan demi dia, tapi demi anak ini."

Setelah mengerti jalan pikiran pihak lawan, Ibu Shao tidak berniat untuk tinggal lebih lama lagi, ia menggendong anak itu dan sebelum berdiri ia kembali menunjukkan sikapnya yang dingin.

"Lucy Lu tidak mungkin bisa memasuk ke dalam Keluarga Shao lagi, mengenai anak ini, kamu tidak usah berharap untuk bisa menipu aku dan membawanya pergi. Awalnya aku ingin bertemu dengannya dan menjelaskannya padanya bahwa sekarang Danielle sudah dapat beradaptasi di rumah Keluarga Shao, kedepannya dia tidak perlu repot-repot untuk datang lagi, tolong sampaikan kata-kata ini padanya."

Setelah selesai berbicara seperti itu, dia berjalan keluar dari Caffe Shop sambil menggendong Danielle.

Kursi di depan sudah kosong, di samping telinganya terdengar suara sepatu hak tinggi "tak tak" dan juga suara tangisan anak kecil, suara memanggil “Nenek.” terdengar masuk hingga kedalam tulang sumsumnya, Ibu Lu dengan kuat mengepal lima jarinya, pandangannya bergetar.

Dia tidak bisa tidak berpikir lagi, Luci, bagaimana ini?

Sebelum orang itu membuka pintu Caffe Shop, Ibu Lu bangkit berdiri, berjalan dengan cepat, kemudian menghentikan Ibu Shao yang sedang memanggil taksi di pinggir jalan.

"Danielle saat ini terdaftar di kartu keluarga Lu, jika kamu benar-benar melakukan hal ini, jangan salahkan aku jika aku melaporkan kepada polisi bahwa kamu adalah penculik anak-anak."

“Apakah kamu akan melakukan itu?” menerima ancaman seperti itu, Ibu Shao malah tertawa, “Yang aku gendong adalah cucu kandungku sendiri, kamu ingin melaporkan gugatan, kami Keluarga Shao memiliki uang, tapi jika masalah ini menjadi besar, maka bagaimana dengan masa depan putrimu, kamu sebagai ibunya maka harus berpikir dulu sebelum melakukan suatu hal."

Ibu Lu yang mendengar kata-kata itu, mengepalkan tangannya dengan erat.

Kata-kata Ibu Shao mengandung ancaman, dalam waktu yang sama juga bermaksud jika sudah sampai titik dimana hubungan Lucy Lu dan Dean Shao akan hancur, maka Ibu Shao akan merasa senang.

Setelah terdiam beberapa saat, tatapan matanya menjadi yakin dan tegas, menarik orang itu ke trotoar, "Tidak peduli kamu setuju atau tidak dengan hubungan antara putramu dan Lucy, aku hari ini harus membawa Danielle pergi. Kakeknya sedang menunggunya di ranjang rumah sakit, jika tidak bertemu anak ini, dia tidak akan tenang."

Dia berkata seperti itu kemudian merentangkan lengannya untuk mengambil anak itu.

Danielle sangat penurut dan melihat maksud Ibu Lu, dia akan mengeluarkan kedua lengannya kepada wanita itu, tetapi ibu Shao yang telah menyadarinya dengan cepat menghindar kesamping, mundur dua langkah kebelakang.

Gerakan tarik-menarik antara kedua orang itu menarik perhatian orang-orang dijalan, Ibu Shao yang melihat situasi ini seketika menjadi marah, "Kalian cepat lihat, disiang hari begini dia ingin menculik anak..."

Ada banyak orang di sekeliling mereka, Ibu Lu sedikit panik dan sambil melambaikan tangannya sambil mengejar mereka, tetapi Ibu Shao memundurkan tubuhnya kembali dengan waspada dan menjaga jarak dengannya.

Kemudian semakin banyak orang yang mulai berkumpul sambil berbisik-bisik, masing-masing mempunyai pemikirannya sendiri. Meskipun Ibu Lu seolah-olah ingin merebut anak itu, tetapi anak di pelukan Ibu Shao terus berteriak dan memanggilnya "Nenek."

“Berikan anak itu padaku, besok aku akan antar ia pulang kembali padamu." Mata Ibu Lu menjadi merah, matanya sudah melihat ada sebuah taksi yang akan berhenti, sepertinya ingin berhenti di samping, ia semakin panik, kemudian menambah kecepatan semakin mengejar Ibu Shao.

Saat sedang bertengkar seperti itu, keduanya bertengkar hingga ke tengah jalan.

Pada saat ini, orang-orang di belakang berseru dengan suara keras, menunjuk ke suatu arah sambil berteriak: "Ada mobil!"

Ibu Lu mengangkat pandangannya dan melihat sebuah mobil putih melaju dengan kencang, sementara Ibu Shao masih tanpa sadar melangkah mundur untuk menghindarinya, langkahnya terus bergerak mundur kebelakang.

"Danielle..."

Pada saat itu, hanya ada satu suara melintas di benak Ibu Lu.

Seruannya juga membuat Ibu Shao menjadi tersadar, terdengar suara peluit yang tajam di telinganya mendorongnya untuk memalingkan wajahnya dan melihat mobil yang mendekat, seketika ia kehilangan kesadaran.

Ketika dia menyadarinya, dia merasa bahwa tubuhnya diseret oleh suatu kekuatan, dia terguling ke depan beberapa kali, kemudian telinganya berdenging dengan kencang.

Dia melihat bekas mobil di rem dan melihat bahwa ada noda darah yang telah merambat di tanah, orang-orang yang berada di sana pada saat itu berkerumbunan menghampirinya, mengelilingi tempat kecelakaan itu.

Ada seseorang yang keluar dari tengah kerumunan itu dengan mulut tertutup, membuat panggilan di telepon dengan panik, "Halo, ada kecelakaan mobil di sini, alamatnya adalah..."

Ibu Shao membuka matanya dan merasa bahwa garis pandangan di depannya sangat buram, dia mengertakkan gigi dan melangkah mundur, sehingga dia keluar dari kerumunan, setelah cukup jauh, ia membalikkan badannya dan menghentikan mobil terdekat kemudian masuk ke dalamnya.

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu