Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 442 Hari ini Hari Halloween

Dean Shao melihat makanan yang ada diatas meja, ekspresinya sedikit serius.

Lucy Lu terlihat biasa saja, bahkan dia makan dengan penuh semangat.

“Kalau tidak cukup, aku pergi beli lagi.” Lelaki itu duduk tegap di kursi kayu, selesai bicara dia langsung keluar, tapi langsung direspon oeh Lucy Lu.

Ia tertawa berkata, “Begini sudah enak kok.”

Dean Shao melihatnya makan, ia tersenyum, “Selesai makan, kita jalan-jalan di bawah ya.”

Setelah menunggu selesai makan, Lucy Lu bertanggung jawab untuk mencuci piring, Dean Shao masuk ke kamar mengurus dua email. Saat keluar, Dean Shao sudah memakai jaket dan menunggu di pintu, lalu terdengar suara getaran dari kantong jaket, Lucy Lu yang sedang melepaskan celemek, “Ponselmu berdering!”

Lucy Lu menggoyangkan tanga lalu mengeringkan dengan lap, “Siapa?”

Lelaki itu mengambil ponsel dan melihatnya, dengan suara kecil mengucapkan satu kata: “Gong.”

Keterangan ini, kelihatannya seorang lelaki. Dia mengusap ponsel ini dan menatap Lucy Lu yang berjalan menghampirinya. Dia tampak tergesa-gesa mengambil ponselnya, lalu memencet tombol ‘terima’.

Dean Shao tidak bisa mendengar jelas suara di ponsel itu, dia hanya melihat Lucy Lu menjawab ‘hm’, lalu menutup teleponnya. Wajahnya nampak kesulitan dan berkata, “Aku ada urusan mendadak, tidak bisa menemanimu jalan-jalan.”

Dia melirik-lirik ponsel di tangan, matanya menangkap wajah Dean Shao yang muram. Belum sempat ia berkata apa-apa, ponselnya kembali berdering.

Lelaki itu mengeluarkan ponselnya dari celana, melihat keterangan yang muncul di layar ponselnya, lalu dengan segera menerima panggilan itu.

Telepon itu membuat Dean Shao bungkam, setelah mendengar yang di seberang sana selesai bicara, dia langsung menutup telepon dan berkata pada Lucy Lu, “Kau mau kemana? Aku antar.”

——

Di kantor polisi pinggir kota, Lucy Lu masuk kesana.

Saat ini muncul seorang wanita yang menggandeng seorang gadis keluar dari ruang interogasi, yang satu tinggi, yang satu pendek. Mereka memasang ekspresi yang membuat orang curiga, melihat mereka berdua membuat ekspresi kedua wanita itu menjadi kaku.

“Miyagi Gong?” dari jarak beberapa meter, Lucy Lu menunjuk dengan telunjuknya, matanya terarah sambil menunjuk, wajahnya tampak tidak percaya.

Dean Shao berdiris di belakang Lucy Lu, diam-diam bergumam: “Ini wakil direktur yang kau bicarakan?”

Dia bertanya sambil mengawasi Miyagi Gong, melihatnya membuat gelisah hingga berkacak pinggang, sembari tangannya menyentuh ekor, dengan penuh pesona menggigit bibirnya, “Kenapa, tidak mirip?”

Lucy Lu hampir jatuh, dua tiga langkah mendekat, tangannya menyeka wajahnya hingga ke janggut, lalu melihat dia yang berdandan layaknya wanita kucing yang penuh pesona, matanya yang bulat mengguling, “Kau sangat bisa main... kali ini jadi apa?”

Dia dengan gerakannya yang kasar mengagetkan bocah di sebelahnya, melihat gadis yang juga mengenakan baju kucing putih menggertakan gigi, segera menunjuk Lucy Lu dengan jarinya: “Jangan sembarangan mengejek mommyku!”

“Mommy?” sorot mata Lucy Lu berpindah, mengamati gadis kecil yang bersembunyi dibalik Miyagi Gong, juga ia terkejut, “Berapa usiamu?”

“6 tahun.” Miyagi Gong melepas sarung tangan tebalnya, sambil menggeser meja di sebelahnya, si gadis kecil mendengarnya lalu menganggukkan kepala.

Lucy Lu memegangi dahinya, “Apa kakakmu tahu tentang ini?”

“Tidak tahu.” Miyagi Gong jujur, mata kucingnya yang cantik berkedip, “Kalau tidak buat apa aku memanggilmu?”

Dia bicara sambil memijat ringan lehernya yang lelah.

Lucy Lu mengatur kembali suasana hatinya, terlihat di pipinya ada sedikit bekas memar yang ditutupi oleh riasan, maka bekas itu tidak terlihat jelas.

“Lalu kau dan...” dia terhenti, mengambil nafas panjang, “ Dan anakmu berdandan seperti ini untuk apa? Kenapa bisa sampai ke kantor polisi juga?”

Membahas tentang ini, nafas Miyagi Gong sedikit terhenti, wajahnya berubah menjadi dingin, lagi-lagi tanpa sadar dia memijat tingan wajahnya, “Hari ini hari Halloween, kalian disini tidak tahu Halloween?”

Begitu dia memijat wajahnya, ia menghela nafas, di hatinya ada emosi yang hendak meledak keluar.

“......” Lucy Lu mendengarnya lalu mengambil nafas, dengan terus terang berkata: “Biasanya tidak dirayakan disini.”

Miyagi Gong mendengarkan, lalu dengan tidak sabar menggebrak meja di sebelahnya, membuat gelas teh di atasnya bergetar, “Aku dengan susah payah mengurus surat adopsi anak, sudah berencana bersenang-senang dengan ini, dandanan ini pun butuh 2 jam, begitu keluar rumah sebentar, langsung diangkut orang mabuk.”

Dia berpikir-pikir, merasa beberapa pukulan tadi masih belum cukup untuk melampiaskan emosinya, masih saja dia memukul pintu ruang interogasi di belakangnya, “Kalau sekarang bukan masyarakat federal, aku pasti akan menghajarnya sendiri.”

Dia sangat emosi, cocok dengan kostum yang ia kenakan saat ini. Dia berhasil mengambil perhatian semua orang di kantor polisi, Lucy Lu dengan polosnya menarik satu tangannya lalu bicara dengan marahnya, “Ternyata bocah ini kau adopsi?”

“Iya, kalau tidak kau pikir bagaimana?” Miyagi Gong mengelus kepalanya, lalu menepuk-nepuk pundak Lucy Lu, “Kucing Kecil, panggil dia bibi.”

Si gadis kecil dengan malu-malu memegangi ekor Miyagi Gong, setelah lama baru dia bersuara, “Bi...bi...”

Lucy Lu tertawa, dengan berkacak pinggang mengelus kepala si bocah, dan lagi-lagi bercanda dengan Miyagi Gong, “Sekarang kau sudah pulang ke tanah air, ada beberapa budaya yang harus kau adaptasi lagi. Kau mendandaninya seperti ini, tentu mengundang perhatian orang.”

Dia bicara sambil pandangannya tertuju pada wajah cantik gadis kecil itu, juga ia tidak mengamati pintu ruang interogasi yang sedang terbuka.

Dean Shao sudah bertanya lebih dulu, ia menunggu di pintu, saat menunggu begitu pintu dibuka, dengan jelas ia bisa melihat sosok orang yang wajahnya membengkak.

Grey Gu melihat Dean Shao, satu mata dipukul hingga keunguan, saat membuka mulutnya tercium bau bir, “Tidak beri tahu papa kan?”

Dia tertawa entah kenapa, sekujur tubuhnya ada sebuah bau yang tidak enak, dia menepuk pundak Dean Shao lalu pergi.

Si kucing kecil melihat Grey Gu keluar, lagi-lagi ia memegangi ekor Miyagi Gong bersembunyi di belakangnya.

Miyagi Gong merasakannya, pandangannya lurus, seketika dia mengacungkan kepalan tangannya, dengan galak memaki orang itu “Manusia sampah!”, lalu pergi.

Melihat aksi Miyagi Gong yang hebat, mata kiri sedikit panas berdenyut. Dengan sadar ia menarik kemeja Dean Shao, menariknya hingga kedepannya, lalu marah menggebu-gebu: “Dasar gila!”

“Aku orang yang tidak memukul perempuan.” Grey Gu sembunyi dibelakangnya, menjadikan punggung itu papan perlindungannya.

“Tidak memukul perempuan?” Mata Miyagi Gong mengerjap-ngerjap, tangannya menarik si gadis kecil ke sebelahnya, memperlihatkan lengannya yang kemerahan, “Tidak memukul wanita, tapi kau memukul anak-anak kan?!”

Lucy Lu dan Dean Shao saling berpandang, lalu memilih untuk diam saja.

Grey Gu salah tingkah, air matanya mengalir begitu saja, “Kalau kau pergi di malam hari dan melihat ada dua orang berbentuk kucing, apa kau tidak kaget?!”

“Hari ini hari halloween!” kata Miyagi Gong emosi, dengan tidak sabar ia mengulangi dengan bahasa inggris, “All Saints Day!”

Novel Terkait

Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu