Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 126 Kau Tidak Mengundangku Untuk Masuk Meminum Segelas Air Hangat?

Dean Shao sekali lagi langsung menimbulkan rasa malunya terhadap Lucy Lu, jika ia teringat kembali, beberapa hari yang lalu bukankah ia berpura-pura hilang ingatan atau tuli?

Dia mengangkat tangannya dan menekan pelipis kepalanya, tanpa basa-basi dan dengan aura marah, mengembalikan kestabilan nafasnya, dengan suara bergetar berkata, "Kau, kau, karena sudah mengingatnya, sana cepat pergi!”

Kekanak-kanakan ! Konyol ! Lucy Lu masih saja mengikuti permainan yang membosankan ini, sungguh gila !

Dean Shao menyipitkan matanya menatap Lucy Lu, ekspresi marahnya terlihat seperti kucing liar yang bulunya digoreng, jika dibandingkan dengan dulu yang selalu bersikap lembut dan baik, terlihat sedikit lebih imut, meskipun Dean Shao tidak bersedia untuk cerai, tetapi ia juga menyadari bahwa sekarang di bandingkan dengan waktu mereka bersama dulu mereka kurang adanya percikan gelora api.

Sudut bibir Dean Shao tanpa di sadari membentuk lengkungan, mengangkat tangannya dan dengan pelan mengelus kepala Lucy Lu, dengan suara lembut berkata, "Masuklah, aku pulang dulu."

"......"

Lucy Lu tertegun, mengangkat matanya memandang kepada mata yang dalam dan gelap seolah-seolah ada kobaran api, kemarahan dihatinya seketika hilang.

Dia perlahan-lahan menggigit bibirnya, "Kau... Kapan tiba malam ini?”

Hatinya Lucy Lu sedikit merasakan frustrasi, pria ini hanya berkata satu atau dua kata, tapi dapat membuat hatinya melembut.

"Satu jam yang lalu.”

Tidak, seharusnya tiga jam yang lalu, sama seperti jam pulang kerja Lucy Lu, ragu sebentar, dengan dingin Lucy Lu berkata: “Masuklah duduk sebentar, mama dan papa seharusnya sudah tidur, kau kecilkan suaramu.”

Setelah mengucapkannya, Lalu ia berjalan dan mengambil kunci dari tasnya.

Tetapi setelah membuka pintu. ia baru merasa malu, mengapa dia di tengah malam begini mengajak seorang pria masuk ke dalam rumah? Ini sama saja mengundang serigala masuk ke rumah bukan?

Dia dengan panik, bergegas berpaling untuk menghalangi pintu masuk, berdiri kaku dan malu kemudian mengatakan: "Anu... Dean Shao, aku baru ingat, apartemenmu juga di daerah sini bukan? Menurutku sebaiknya kau pulang saja, ini sudah sangat malam.”

Pria itu menatapnya dengan tertawa, "Kau tidak mengundangku untuk masuk meminum secangkir air hangat? Bagaimana pun juga aku sudah kedinginan menunggumu disini sangat lama.”

"Siapa yang mau kau tunggu?" Lucy Lu lagi-lagi menunjukkan wajah seramnya, nada bicaranya sudah tidak baik lagi, "dari sini ke rumahmu juga hanya beberapa menit saja, apakah masih butuh segelas air?"

Dean Shao terhadap masalah bisa atau tidak bisa masuk itu ia tidak terlalu peduli, dan juga tidak terpikirkan olehnya Lucy Lu akan mengundanya untuk masuk, hanya tersenyum, dengan santai berkata, "Sudah mau akhir bulan, besok aku akan menemanimu ke rumah sakit untuk medikal."

Wajah Lucy Lu sedikit berubah, "ini, minggu ini ada urusan, minggu depan baru bisa pergi."

"Minggu depan aku tidak yakin apakah ada waktu, minggu ini saja." Pria itu mengatakannya dengan hati yang tenang.

Tidak ada waktu lebih baik, pikir Lucy Lu dalam hati.

"Tapi minggu ini aku punya urusan, kalau tidak minggu depan atau gak bulan depan.” Ia berkata dengan nada tegas.

Dean Shao dengan pandangan kaget menatapnya untuk beberapa saat, sepertinya bisa membaca pikirannya, dan kemudian memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana, tersenyum, "rumah sakitmu buka selama 24 Jam, kau dapat membuat janji setiap saat, atau, aku dapat membantumu membuat janji."

"......"

Wajah Lucy Lu mengelap, bibirnya mengetat, seketika ia merasakan kemarahan yang luar biasa, setelah beberapa saat, denga kesal mengertak giginya, "tidak perlu, aku bisa membuat janji sendiri."

"Oke, sayang, pergi tidur, besok bangun pagian, aku akan menunggumu."

Dean Shao berkata dengan tenang, tanpa memeberikan Lucy Lu kesempatan untuk membantah, membalikkan badan dan pergi.

Lucy Lu berdiri di belakang, meskipun tidak bisa melihatnya, tapi samar-samar ia bisa merasa bahwa Dean Shao sedang tersenyum, seolah-olah dari awal sampai akhir pikirannya telah dibaca olehnya.

Perasaan seolah-olah telah di jahili oleh orang lain sungguh tidak nyaman.

Dia melihat pada sosok pria yang telah pergi jauh, dan tiba-tiba terlihat cahaya halus dimatanya.

......

Pagi hari berikutnya, pukul delapan, Dean Shao memperkirakan bahwa seharusnya Lucy Lu sudah bangun, dan kemudian mengenakan mantelnya, menelepon Lucy Lu.

Lewat beberapa detik, diangkat, ada perasaan terkejut.

Masih belum mengumpulkan semua rohnya, sudah terdengar suara di seberang sana, “Dean Shao, Lucy Lu sedang melakukan pemeriksaan, tidak bisa mengangkat telepon, ada masalah apa kau bisa titipkan kepadaku untukku sampaikan kepadanya.”

Dean Shao, “……”

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu