Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 337 Aku mencintainya, tidak ada urusannya dengan anak

Saat terbangun ternyata di hari kedua pada sore hari, setelah membuka mata menatap garis-garis putih salju di langit-langit, kesadaran sangat jelas,tetapi tidak ada perasaan untuk menangis lagi.

Ketenangan yang menakutkan, matanya berkedip, dan dengan perasaan masam yang menyapu matanya.

Dari luar pintu terdengar suara yang mengganggu, matanya mengikuti arah pintu, saat terdiam sejenak baru dapat terdengar dengan jelas sumber suara yang mengganggu itu, lalu berdiri dan melihat dari samping pintu.

Setengah pintu di diorong oleh “sesuatu yang jatuh” sampai terbuka, mengeluarkan suara benturan yang dahsyat.

Ibu Lu terdorong sampai menabrak pintu, beberapa detik kemudian Ibu Shao bergegas masuk, di tangannya membawa tas merk terkenal, tangan satu lagi memegang kacamata hitam, dua atau tiga langkah di depan Ibu Lu.

Mengangkat tangannya dan tamparan yang kuat jatuh ke atas pipi Lucy Lu yang pucat, tamparan itu membuat tanda berwarna merah.

Kesakitan yang terasa jelas, membawa rasa mati rasa yang tidak nyata, Lucy Lu tidak menanggapi, tidak jauh dari sana ada Ibu Lu yang sudah terlambat untuk menghentikannya, dan berteriak dengan sakit hati yang tidak dapat di tahan.

“Tamparanku ini, bisakah kamu mengatakan sesuatu?” tangan Ibu Shao menunjuk Lucy Lu, melihatnya tidak bergerak sama sekali membuat amarah pun bertambah, lalu mengangkat lagi tangannya dengan kesal memarahi: “Aku tahu kamu tidak bisa melahirkan anak ini!”

Tamparan itu tidak dilakukannya, Ibu Lu bergegas menghampiri dan melindungi anaknya di belakang, “Lahir atau tidaknya anak ini tidak perlu kamu urus, atas dasar apa kamu datang kemari?”

Wajah Ibu Shao berubah menjadi putih, sambil menunjuk Lucy Lu yang sedang berada di atas ranjang, “Itu karena kami keluarga Shao.”

Mata Ibu Lu terlihat memerah, wajah tua itu diwarnai dengan kekejaman, mendengar perkataannya ia pun menggelengkan kepalanya dan menjawab: “Apakah kamu masih mengakui bahwa Lucy adalah menantu dari keluarga Shao? Dia dan Dean Shao sudah bercerai, daging di dalam perutnya adalah punya kami sendiri keluarga Lu, dan tidak ada hubungan dengan anda!”

Karena keributan ini kepala Lucy Lu terasa sakit, dan juga tidak merasa karena kata-kata Ibunya menjadi terluka.

Ibu Shao hanya merasa sangat sedih karena kehilangan dua cucunya, tidak terbayangkan di tempat Lucy Lu tidak terucap tentang cercaan, karena tidak sabar dia pun menampar Ibu Lu.

Tangan yang terangkat tertahan di udara, kekuatan di pergelangan tanggan secara bertahap semakin dalam, alis nya berkerut, kepalanya berbalik melihat mata Dean Shao, bahkan lebih marah.

“Kamu sudah keterlaluan.” Baru kemudian melepaskan tangannya, nadanya pun menjadi dingin, dan kemudian duduk disebelah Ibu Lu.

Ibu Shao meletakkan tas yang dibawanya di sebelah kursi, bahunya pun bergetar, “Sekarang anak di perutnya sudah tidak ada, untuk apa kamu kesini?”

Dean Shao mengikuti Ibu Shao menunjuk ke arah Lucy Lu yang berada di ranjang, warna merah di telapak tangannya belum memudar, saat ini terlihat sangat jelas.

Dia mengerutkan bibirnya, matanya lembut, melihat matanya perlahan berbubah, “Aku mencintainya, dan tidak ada hubungannya dengan anak itu.”

Hati Lucy Lu tiba-tiba bergetar, matanya bergetar tak terkendali, bulu matanya bergerak naik dan turun, dan menjadi lembab.

Ibu Shao mengambil tasnya kembali, dan mendekat ke samping Dean Shao, didalam matanya seperti tidak dapat berkata lagi dan terkejut: “Kamu sudah gila?”

Kemudian melihat kembali ke arah Lucy Lu yang terbaring seperti mayat, dia merasa sedih, “Kamu ingin menikahinya, lebih baik aku mati.”

Terhadap keputuan Dean Shao, dia hanya diam, tapi tidak bermaksud untuk mundur.

Dalam keheningan dan gugup, akhirnya Lucy Lu berkata, “Dean Shao, kamu pergi saja.”

Emosinya mereda, dan diam seperti boneka saat bebicara, satu demi satu kata yang terucap seperti tidak membawa perasaan apapun, setelah selesai bicara perlahan diapun menutup matanya, dan perlahan menggerakan tubuhnya kebawah membuat bentuk kecil.

Didalam mata Ibu Lu seakan ingin mengeluarkan api, sangat terlihat kalau ia sangat tidak puas, dan berlajan dua langkah kedepan ranjang, Lucy Lu merasakan adanya bayangan cahaya lalu membuka matanya.

Pada saat ini langkah kakinya pun terhenti, bibir dan giginya begerak sedikit, dan perlahan membuka mulutnya: “Jika bibi mempunyai kemampuan untuk merawat putramu, yang terbaik adalah membantu aku untuk menasehatinya agar kedepannya tidak kembali datang mencariku, jangan datang ke rumah Lu dan membuat masalah, itu menjatuhkan dirimu sendiri.”

Saat Ibu Shao bereaksi, Dean Shao sudah berdiri dan keluar dari kamar, dia sangat marah dan alisnya pun sudah hancur, ia pun meraih tas dan masih ingin masuk, namun ditahan oleh seorang pria.

Badannya menghalangi pintu kamar, “Aku akan menyuruh Glen Lin mengantar mu pulang.”

Dia merapihkan bajunya yang berantakan kemudian menenangkan diri, dan menjawab: “Kamu juga pulang bersamaku, kedepannya kamu tidak aku ijin kan lagi bertemu dengan wanita ini”

Dean Shao menghela nafas dan tidak menjawab, Ibu Shao mengepalakan tangannya di dadanya, “Kamu sudah di racuni olehnya, sudah kehilangan akal!”

Suara diluar kamar benar benar terdengar sampai ke telinga wanita lemah yang terbaring di atas ranjang rumah sakit, perlahan dia membuka matanya, matanya terlihat kosong, dari sudut Ibu Lu tidak terlihat emosi papun.

Hanya satu tangan yang memegang seprai, dan jari-jarinya terlihat pucat.

Ibu Lu menghela nafas dan menutupi telapak tangannya, dia merasakan kekuatan yang hangat dan kuat ada di Lucy Lu, perlahan membalikan kepalanya untuk memberikan seyuman.

“Ibu, kamu dengar tidak?” air matanya jatuh tanpa suara, dia pikir dia bisa menahannya, namun pada akhirnya tidak berdaya, kepalanya pun tertunduk seperti anak kecil yang melakukan kesalahan.

Mulutnya pun bergumam: “Dia bilang dia mencintaku ku, tidak ada hubungannya dengan anak, hanya mencintaiku.”

Ibu Lu tidak dapat menahan air matanya dan menganggukkan kepala, “Dengar, ibu mendengarnya.............”

Tapi mendengar kata-kata seperti saat ini, nampaknya bukan bukan saat yang tepat, jalannya dan aku, tampak nya telah berakhir dalam keheningan.

Penindasan yang sunyi ini membuatnya tidak bisa bernafas.

Tidak diketahui diluar kamar rumah sakit, Dean Shao telah menyuruh pergi Ibu Shao, dibelakang nya berdiri sosok bayangan, jaraknya kurang dari satu meter darinya.

“Keadaan Nona Lu tidak begitu baik.”

David Yan membuka mulutnya perlahan, suaranya datar, dan tidak banyak bicara, dengan seperti ini membawa lebih sedikit kekhawatiran.

Dean Shao tidak dapat menahan untuk meminta maaf, sedikit menganggukan kepala, lalu mendengar seorang pria bertanya,”Bukannya tidak ada gunanya juga menyembunyikan darinya?”

Tiba-tiba membuka matanya, menatap dingin ke arah David Yan, dengan rasa kecewa.

“Apakah aku sudah terlalu kejam terhadapnya?” tidak menunggunya menjawab, perlahan ia mengangkat tangannya, dan melangkah maju ke lift, “Kamu saja yang pergi mengurusnya, dan cepat selesaikan.”

David Yan mengantar Dean Shao pergi, dan berkata: “Baik”.

Dean Shao turun kebawah, dan melangkah masuk ke kantin di lantai bawah, dia memilih beberapa jenis makanan kesukaan Lucy Lu, setelah membungkusnya ia kembali keatas.

Medorong pintu sampai terbuka, Ibu Lu mengangkat kepalanya, melihat seseorang yang berada di luar pintu, dia beridiri dan menghalangi pintu masuk, dan berkata: “Lucy Lu sudah tidur, kamu pergi saja.”

Dean Shao menatap lembut, “Aku sudah menyuruh orang untuk mengantarkan makanan ke dalam kamar ayah, kamu pergi makan sedikit dulu, biar Lucy Lu aku yang menjaganya.”

Tidak seperti nada negosiasi, saat menyebut “ayah” membuat Ibu Lu tidak dapat berkata-kata.

Dia tidak memiliki pendapat apapun terhadap Dean Shao, setelah berpikir dengan waktu yang lama dia pun tidak menahannya lagi, “Aku tidak mencampuri keputusan Lucy, tapi aku tidak bisa membiarkan keluargamu menggertaknya lagi.”

Novel Terkait

Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu