Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 15 Lama Tidak Berjumpa

Lucy Lu tercengang.

Dari kata-kata Harry Xiang, ia baru tahu, ketika pria itu dinas ke luar kota, Fanny melihat sendiri ibunya membawa laki-laki lain ke rumah. Fanny sangat kaget, sejak itu ia diam seribu kata, tidak berani bersuara. Inilah mengapa Harry Xiang bersikeras menginginkan hak asuh anak jatuh ke tangannya.

Setelah mengetahui apa yang terjadi sebenarnya, Lucy Lu merasa semakin iba dengan Fanny.

Untungnya belakangan ini ia tidak sibuk. Setelah meminta izin Harry Xiang, ia langsung menjemput Fanny ke kantornya, mengajarkannya membaca, dan pada malam hari meminta pria itu datang menjemput.

Fanny agak penakut, tetapi setelah dirayu-rayu Lucy Lu, ia mulai berani tersenyum pada orang lain. Tulisannya sangat bagus, ia bahkan sudah bisa menulis kata "ayah". Ketika Harry Xiang melihat kertas itu, ia langsung tersentuh, tidak mampu berkata-kata lagi.

Setelah menjemput Fanny ke kantornya, rekannya baru mengingatkan, ia hari ini harus pergi ke Kota Pu untuk mengurus kontrak.

Tetapi Harry Xiang setengah jam lalu sudah pergi ke bandara untuk berangkat dinas ke luar negeri. Lucy Lu juga tidak tahu kapan dirinya kembali, tetapi ia tidak enak hati meminta rekan sekantornya menjaga Fanny, jadi ia membawa anak itu ikut pergi dinas.

Kota Nan lumayan dekat dengan Kota Pu, hanya berjarak satu setengah jam penerbangan.

Glorious Corp mengirim orang untuk menjemput Lucy Lu. Ia langsung dibwa ke kantor perusahaan itu.

"Nona Lu, pesawat CEO Shao agak terlambat. Saya tidak tahu persis kapan ia akan tiba. Kalau ia sore ini belum juga tiba, dengan saat terpaksa Anda harus menginap di hotel satu malam."

"Tidak masalah," Lucy Xu tertawa.

Sebagai perusahaan raksasa di dunia investasi, Glorious Corp jelas berkantor di lahan paling mahal di Kota Pu. Bangunan sekitarnya seolah berada dalam bayang-bayang Capital Building Tower.

Dalam perjalanan menuju ruang yang ditentukan, orang yang mendampingi Lucy Lu mengangkat telepon. Sepertinya ia ada urusan mendadak, sehingga menyerahkan Lucy Lu ke resepsionis. Orang itu lalu buru-buru pergi.

Lucy Lu menggandeng Fanny masuk lift.

Lobi sangat ramai, orang-orang berjalan kesana-kemari. Ia sepertinya melihat Dean Shao. Pria itu mengenakan jas hitam. Ia terlihat sangat gagah dan kuat, tetapi tatapan matanya sangat teduh.

Jari manisnya sepertinya memakai sebuah cincin emas. Cahaya matahari dari luar jendela mengenai cincin itu, membuatnya berkilau. Lift bergerak ke lantai atas, Lucy Lu hanya berdiri diam, darah dalam tubuhnya seolah membeku.

Kala itu, ketika menikah, ia sudah memilih cincin, tetapi Dean Shao tidak sepakat. Pria itu bilang ia tidak menyukai model ini. Lucy Lu tidak punya pilihan, ia hanya bisa mempersilahkan pria itu membeli sendiri cincin yang disukainya. Dean Shao untungnya rutin memakai cincin itu.

Pada momen ini, Lucy Lu merasa cincin di jari manisnya sangat panas. Kulitnya serasa terbakar.

Lucy Lu membuka mulut, bertanya lembut: "Maaf, apakah CEO kalian bernama Dean Shao?"

"Anda tidak tahu?" Resepsionis agak terkejut, “Saya pikir sebelum datang kemari kamu sudah mengecek profil perusahaan kami."

Lucy Lu tidak menanggapi, ia langsung masuk lift bersama resepsionis itu.

Suaminya, Dean Shao, mempunyai perusahaan investasi. Perusahaan ini bahkan merupakan raksasa di bidangnya. Kekayaan suaminya menembus angka triliunan. Semua ini ia sejak awal tidak tahu. Ia hanya tahu siapa nama suaminya dan di mana tempat tinggalnya.

Staf resepsionis mengantar Lucy Lu pergi ke ruang CEO, ia berujar: "CEO Shao belum datang, tetapi Sekretaris Fu ada dan akan segera datang ke sini, Anda bisa ngobrol-ngobrol dulu dengannya."

Sesampainya di depan ruang CEO, staf resepsionis itu membuka pintu.

Lucy Lu melangkahkan sepatu hak tingginya masuk, ia melihat seorang wanita cantik bersandar di pinggir meja. Ketika pandangan Lucy Lu mengarah ke cincin yang dipakai di jarinya, wanita itu tiba-tiba tersenyum lebar.

Cincin itu, modelnya sepertinya sama dengan cincin yang dipakai Dean Shao.

Staf resepsionis tidak menyangka Stephanie Fu sudah hadir di ruang CEO, ia membungkuk hormat: “Sekretaris Fu, saya tidak menyangka Anda sudah ada datang, ini Lucy Lu dari Benefit Corp.”

“Aku sudah pernah bertemu dengannya.” Stephanie Fu sama sekali tidak kaget melihat Lucy Lu, ia bangkit berdiri dan berjalan mendekat: “Nona Lu, lama tidak berjumpa.”

Lucy Lu sangat tenang, ia mengulurkan tangannya dan bersalaman dengan wanita itu. Wajahnya tersenyum datar: “Ini cincin pemberian Dean Shao? Wah, cincin ini sangat indah, sangat cocok dengan tangan kamu.”

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu