Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 48 Aku Mencintaimu

Dean Shao baru saja membuka pintu mobil lalu datanglah Grey Gu dari belakangnya menutup kembali pintu mobil itu, “aku juga minum alkohol, tidak bisa mengemudi, minta agar Stephanie Fu mengantarmu pulang saja.”

Stephanie Fu menyela, “Kak Dean, aku juga akan mengantarmu pulang saja, dengan begitu Grey Gu juga bisa istirahat lebih cepat.”

Dean Shao mengerutkan keningnya, melihat tatapan mata Grey Gu seketika gelap, “Kamu berencana untuk menginap?”

Grey Gu tertawa, “Aku ini sebatang kara yang tidak bisa melewati malam di sembarang tempat, tapi paling tidak aku tidak semiskin sampai tidak mampu buka kamar. Kamu jangan sering-sering membuat bibi mu khawatir, cepatlah pulang.”

Stephanie Fu berkata : “Benar, Kak Dean, bibi di rumah sedang menunggu. Kita lebih baik pulang lebih awal saja.”

Dean Shao dengan matanya yang hitam itu mengamati ke arahnya beberapa detik, kemudian berbalik masuk ke mobil Stephanie Fu tanpa berkata apa-apa.

Grey Gu masih dibuat takut oleh tatapan matanya, tapi masih bertahan untuk tidak terlihat demikian, masih dengan tertawa sedikit menatap Stephanie Fu dan menutup pintu mobil.

Stephanie Fu menghela nafas, nada suaranya juga jadi ringan, melambaikan tangan padanya, “Er Shao, kami pergi dulu, kau juga segeralah istirahat.”

“Stephanie, kesempatan hanya ada sekali.” Grey Gu memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong, berkata pada Stephanie kalimat yang memiliki arti dalam.

Stephanie Fu tampak sedikit kaku, tanpa banyak kata, duduk di kursi pengemudi, tutup pintu dan menyalakan mesin dan pergi.

Malam semakin larut. Lampu-lampu di kota semakin sibuk.

Mobil melaju di jalanan, Stephanie Fu melihat ke arah bangku penumpang belakang, muncul ekspresi aneh pada wajahnya.

Pria itu duduk dengan kakinya yang panjang agak tertekuk, mata terpejam, tidak bergerak sedikitpun, seperti patung yang tampan sempurna, membuat orang tidak bisa menebak apakah itu tidur beneran atau pura-pura saja.

Stephanie Fu jelas berharap dia tertidur, tapi terpikir dia minum sebanyak itu karena Luci Lu, rasa benci dalam hati mulai muncul.

Seorang wanita yang tampak tidak memiliki kemampuan apa-apa, dia juga tidak mengerti apa sebenarnya alas an pria itu menaruh hati padanya, ataukah, hanya karena kebiasaan selalu bersama selama tiga tahun dan perceraian yang tiba-tiba itu membuat kondisinya tidak bagus.

Tidak apa-apa, setelah malam ini, Stephanie bisa menunjukkan pada pria itu bahwa banyak wanita lain yang lebih baik disbanding Luci Lu.

Memikirkan masalah ini, suasana hatinya kembali bahagia.

Setelah beberapa saat, memikirkan reaksi alkohol yang telah berjalan, dia berteriak beberapa kali, “Kak Dean, Kak Dean?”

Sepuluh detik berlalu, pria itu tidak ada reaksi.

Dia baru saja merasa bahagia, kemudian dari belakang telinga terdengar suara pria, “Ada apa?”

Stephanie Fu terkaget, bingung menjelaskan, “hmm…… aku ingin bertanya kepadamu maukah kamu menelpon bibi ?”

Bukankah Grey Gu mengatakan bahwa dia telah minum banyak ? Mengapa asih belum mabuk ?

“tidak perlu, hari ini aku tidak pulang, antar aku ke Villa Forestry.”

Stephanie Fu menganggukkan kepala, “oh, baiklah, nanti akan kukabari bibi. ”

Menghiraukan isi hatinya, tidak mencampurkan urusan pribadi, barulah bisa tidak merusak urusannya.

Villa Forestry adalah tempat tinggal Dean Shao dengan Lucy Lu dulu, setelah perceraian dia kesana sesekali saja, tetapi Luci Lu tidak pernah pergi sama sekali.

Pria itu setelah selesai bicara seketika kembali diam.

Mobil mati, Stephanie Fu juga sengaja mengurangi kecepatan.

Sesampai di bawah apartment, Stephanie menghentikan mobil, kemudian membuka pintu belakang mobil, “Kak Dean, sudah sampai.”

Bagaimanapun juga efek dari alcohol sebanyak itu, ketika dia berjalan, Dean Shao merasa pusing.

Melihat dia tidak ada reaksi, Stephanie Fu merasa bahagia, sengaja bicara dengan mendesah di telinganya, “Kak Dean? Kita sudah sampai.”

Beberapa detik kemudian, mata pria itu terbuka secara perlahan, di dalam kegelapan tengah malam, dia melihat wajah orang yang kabur di depannya, dia menahan kepalanya yang sedikit pusing, lalu turun dari mobil.

Stephanie Fu dengan segera menopangnya, dengan pelan dia berkata, “Kak Dean, perlukah aku mengantarmu ke atas?”

Dean mendengar suara itu, membuat hati orang yang memiliki pandangan kabur itu menjadi berdebar, dalam kepalanya penuh dengan bayangan wajah mungil putih, sesaat dia lupa dimana dirinya berada.

Jantung Stephanie Fu berdegup kencang, tubuhnya yang mulus semakin menempel ke Dean Shao.

Sesampainya di lantai atas apartment.

Dia mengambil kunci dari tangannya, tatapan Stephanie Fu memancarkan kehangatan, pintu tertutup, lampu belum dinyalakan, dia tak bisa menunggu lagi untuk mendorong Dean ke dinding, dengan nafas mendesah berkata, “Dean……aku sangat menginginkan kamu...... untuk mencintaiku...bolehkah?”

Suasana disitu gelap gulita, Stephanie Fu tidak bisa melihat ekspresi Dean, membuka jaketnya, menampakkan belahan dadanya, bagian tubuhnya yang mulus dan tidak bertulang itupun menempel di tangan Dean, tangannya tidak berhenti meraba, mulutnya terus memanggil namanya dengan nafas berat, “Dean......Dean…...”

Tidak peduli Dean menganggap Stephanie sebagai siapa, sudah berbuat, Stephanie ingin berhasil.

Biasanya Dean sangat kuat minum, hampir tidak pernah mabuk, andai ada obat-obatan dia pasti menyadarinya, maka dari itu, malam ini adalah malam yang sudah ditunggu oleh Stephanie sejak lama.

Setelah sekian lama, suasana di dalam tetap sunyi.

Dalam hati Stephanie tiba-tiba terasa tidak tenang, mengangkat kepalanya dan satu tangannya meraba ke arah bibir Dean, telapak tangan lain dengan cepat bergerak ke arah bawah.

Dia tak percaya dengan keadaan seperti ini Dean juga tidak ada respon apa-apa.

Hanya saja saat telapak tangan sampai ke bagian pinggang seketika ada tangan lain yang mencekram tangan Stephanie dengan kuat, kemudian, matanya terbuka lebar.

Dengan tatapan mata yang menusuk, Stephanie Fu pun menutup matanya, pada saat membuka matanya kembali terlihat wajah tampan pria itu dengan tatapan yang memiliki aura gelap.

Jantung Stephanie pun berdegup, wajahnya yang mungil itu memancarkan cahaya putih, mundur satu langkah dengan perlahan, dan dengan tergagap berkata, “Dean, Kak Dean, akuu……”

Wajah pria itu diselimuti hawa dingin yang kuat, tatapan mata dingin bagaikan es itu menatap wajahnya sesaat, lalu melontarkan dengan hangat satu kata, “Pergilah!”

Keduanya masih berdiri di depan pintu masuk, baju berantakan, tubuh wanita itu aduhay, belahan dadanya tidak tertutup sama sekali.

Tapi Stephanie sejak awal sudah dibuat takut oleh tatapan mata Dean Shao, terasa dingin dari tulang sampai kulit, dengan suara gemetar, “Dean, kak Dean ......”

Sungguh menakutkan !

Dia sedikitpun juga tidak merasa was-was bahwa Dean bisa saja membunuhnya langsung.

“Mau pergi sekarang atau besok pergi dari perusahaan ?” Pria itu melihat kepada wanita itu dengan tatapan dingin.

Wajah Stephanie Fu mulai memutih sebagian, menggigigt bibirnya sendiri dan menatap Dean Shao, dengan sopan, “Kak Dean, perasaanku kepadamu sudah jelas kamu mengetahuinya, biarkan aku tinggal untuk menjagamu ya?”

“Masalah Lucy Lu sudah lewat, aku bisa mendampingimu selalu, Kak Dean, aku sudah menyukaimu sejak lama, bisakah kau memberiku satu kesempatan?”

Saat dia berkata seperti itu, kelopak mata tampak memerah, malam ini wajahnya tampak menyedihkan.

Mendapati dia tidak ada respon apapun, dia pun bersandar, hanya saja sebelum tangannya menyentuh Dean, sudah ditepis olehnya.

Dean Shao menahan rasa pusing di kepalanya, matanya terbuka jelas, sekuat tenaga berkata, “Stephanie Fu, jangan membuatku mengulang lagi, masalah malam ini akan kubereskan besok denganmu, sekarang pergi.”

Mata Stephanie tampak ketakutan, tapi mengetahui akan pergi seperti ini, dalam hati sangat tidak gembira.

Tiba-tiba, dia mengeratkan gigi, segera lari ke arah Dean dan memeluknya berteriak, “Aku tidak mau pergi, Dean…… jangan suruh aku pergi…… aku mencintaimu, aku mencintaimu……”

Cara menyatakan cinta yang berantakan, Stephanie seperti plester kulit anjing yang melekat erat pada Dean, mencium leher Dean, meninggalkan beberapa bekas cupang.

Novel Terkait

Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu