Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 73 Memikirkan Jalan Selanjutnya Dengan Baik

"Masalah ini kita kesampingkan dulu, aku mempertimbangkannya dulu". CEO Lee melambaikan tangan, mengalihkan topik pembicaraan, "Kamu atur sebentar untuk seminggu ini, bawa dua orang untuk pergi ke kota Pu bersama denganmu, disana ada beberapa pelanggan, kamu pergi bertemu dengan mereka sebentar".

Ekspresi Lucy Lu berubah, tapi berhasil segera disembunyikan, hanya menganggukkan kepala, "Baik, aku akan mengaturnya".

CEO Lee menghela napas, melihat dia, "Kamu juga sudah cukup kelelahan beberapa hari ini, tapi tenang saja, imbalan yang seharusnya kamu dapatkan tidak akan kukuranngi".

"......"

Lucy Lu terdiam sejenak, bersikap tunduk dan tersenyum, "Terima kasih CEO Lee".

Setiap kali selalu menggunakan taktik ini, bisa mendapatkan uang baru akan membuatnya tersenyum.

Keluar dari kantor CEO, di sekitar penuh dengan keributan.

Lucy Lu pergi melihat keadaan, kebetulan bertemu dengan Theo Mu, dengan penasaran menanyakan: "Ada apa? Apa yang terjadi?"

Theo Mu mengangkat kotak makan yang ada di tangannya, wajahnya yang tampan terpasang senyuman, "Glorious Corp. mengutus seorang wanita cantik mengantarkan minuman dan cemilan".

"Mengantarkan makanan? Begitu baik?" Lucy Lu mengerutkan keningnya, merasa sedikit kaget.

Dean Shao telah pergi, memangnya dia meninggalkan suatu pesan sebelum pergi?

"Memang bukan? Yang terpenting adalah seorang wanita cantik yang mengantarnya, selain aku, pria lainnya hampir terpesona sampai gila". Theo Mu mengangkatkan kepalanya dan melihat Lucy Lu dengan bangga.

"Cih, seakan-akan kamu adalah seorang Gay". Lucy Lu membalikkan kelopak mata putihnya, melihatnya dengan pandangan meremehkan, lalu berencana membalikkan badan dan kembali ke ruang kantornya.

"Manager Lu". Tidak tahu siapa yang telah menyadari dia, lalu memanggilkan dengan keras.

Lucy Lu pasrah, menghentikan langkahnya, membalikkan pandangan dan melihat, kebetulan bertatapan dengan wanita cantik di tengah kerumunan yang dikatakan tadi, ekspresinya tiba-tiba menjadi kaku.

Stephanie Fu?

Memang dia, wanita cantik yang membuat pria di perusahaan menjadi terpesona hingga hampir gila adalah Stephanie Fu, memakai baju terusan yang ketat dan seksi, rambutnya yang bergelombang, kulitnya yang putih bersih, bentuk tubuhnya yang tinggi dan langsing, dengan dia berdiri di tengah-tengah para pegawai biasa, memang terlihat bagaikan seorang artis.

Ternyata, yang Dean Shao katakan kemarin telah mengutusnya ke tempat lain merupakan cabang perusahaan yang ini.

Lucy Lu mengira bagaimana mungkin dia bisa merelakan wanita secantik dia ini.

Dalam hatinya menilai remeh keputusan Dean Shao, dia dengan santai berjalan kesana, tersenyum, "Dengar-dengar Glorious Corp. mengantarkan minuman dan cemilan untuk kami dengan penuh perhatian, ternyata sungguhan, dan bahkan sekretaris Fu sendiri yang mengantarnya, sungguh sangat sungkan".

Bibir Stephanie Fu membengkok tersenyum, tidak terlihat hal aneh apapun dalam wajahnya, "Jaraknya begitu dekat, aku membeli lebih dan kebetulan searah, makanya mengantarkannya kemari. Oh iya, aku khusus memesankan sebuah gelas minuman untuk manager Lu".

Dia sambil mengatakannya, sambil membukakan kantong kertas disamping tangannya, dan mengeluarkan minumannya, dengan perhatian memberikannya, "Dengar-dengar adalah menu baru dari toko itu, rasanya lumayan enak, manager Lu cobalah, kalau rasanya enak, aku akan menyuruh mereka sering mengantarkannya".

Lucy Lu melihat dia, menundukkan pandangan matanya pada minuman di tangannya.

Begitu banyak orang yang melihat, tidak mungkin kalau tidak menerimanya, tapi khusus membelinya untuk dia, dan hanya ada satu, Lucy Lu sama sekali tidak percaya Stephanie Fu akan sebaik itu.

Mengulurkan tangan dan menerimanya, langsung merasakan dingin ketika tergenggam dengan telapak tangannya.

Pandangan Lucy Lu seketika memancarkan aura dingin.

Dingin?

Sekarang sudah memasuki akhir dari musim gugur, siapa yang masih meminum minuman dingin?

Apa yang ingin dilakukan wanita ini?

"Cobalah minum manager Lu?" Stephanie Fu mendesaknya, senyumannya sungguh sangat ceria.

Lucy Lu menurunkan pandangan matanya dan melihat, hatinya merasa sangat waspada, lalu dengan hati-hati meminumnya secicip.

Rasa dingin yang menusuk tulang, sangat dingin sampai membuat giginya gemetaran, telapak tangannya juga hampir kehilangan rasa.

Berapa banyak es batu yang telah dimasukkan wanita ini?

"Manager Lu, bagaimana rasanya?" Stephanie Fu menatapnya, senyumannya semakin ceria.

Awalnya berencana untuk menahannya di mulut beberapa saat, tapi mau tidak mau Lucy Lu harus menelannya untuk dapat berbicara, hawa dingin yang menusuk menjalar dari tenggorokan sampai ke lambung, sungguh tidak nyaman, tapi ekspresi Lucy Lu tidak berubah, bahkan membuat suara yang seakan-akan sangat menikmatinya, "Rasanya lumayan enak".

Lalu, dia melihat Stephanie Fu, "Sekretaris Fu sungguh perhatian, sungguh sangat sungkan, kami juga tidak akan membuatmu datang dengan sia-sia".

"Theo Mu".

"Iya, manager Lu!" Theo Mu yang terpanggil meletakkan minumannya melihat dia.

"Aku rasa toko ini lumayan bagus, coba lihat Logo, pesan 20 minuman dengan rasa yang sama, dan suruh mereka mengantarkannya ke Glorious Corp., bilang saja sekretaris Fu yang mentraktirnya.

Ekspresi Stephanie Fu langsung berubah, masih sambil berpura-pura tersenyum berkata: "Aku telah memesankannya untuk mereka, tidak perlu begitu repot, tidak akan habis jika pesan terlalu banyak".

Lucy Lu menganggukkan kepalanya, jawabannya juga sangat santai, "Baiklah, kalau begitu lain kali kami akan mengantarkannya".

Mengangkat minuman dalam tangannya, dia tersenyum, "Kalau begitu terima kasih atas kopi dari sekretaris Fu, kalian berbincanglah, aku masih ada pekerjaan, aku pergi melakukannya dulu. Theo Mu, kemari".

"Baik".

Lucy Lu mendorong membuka pintu memasuki kantor, Theo Mu masuk setelahnya, dengan terbiasa menutup pintunya.

lalu meletakkan kopi pada sudut meja, Lucy Lu mengambilkan gelasnya sendiri dan meminum air hangat.

Gerakanya cepat, tapi terlihat sangat alami, malah membuat Theo Mu menyadarinya, tapi, dia hanya mengerutkan keningnya sebentar, lalu menanyakan: "Kak Lu, ada masalah apa mencariku?"

"Kesempatan untuk belajar, kamu menginginkannya tidak?" Lucy Lu meletakkan gelasnya, dengan ekspresi yang serius melihatnya.

Sejujurnya, Lucy Lu tertarik dengan kualitas dari Theo Mu, berhati besar, tapi tidak jahat, mampu meraih kesempatan apapun, bisa membedakan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dikatakan, sama sekali tidak memerlukan saran dari orang lain.

Mengajari keturunan selanjutnya, adalah kewajiban dari setiap atasan di perusahaan.

Tapi yang terpenting adalah berpikir untuk dirinya sendiri, Lucy Lu tahu bahwa dirinya tidak bisa bekerja terlalu lama di perusahaan, tapi dia sama sekali tidak berencana untuk mengundurkan diri, dalam masa libur untuk melahirkan dan menyusui, dia memiliki niat untuk tetap bekerja tapi tidak berdaya untuk melakukannya, dia hanya bisa mencari seseorang yang bisa dia percayai terhadap masalah perusahaan.

Demi anak dan keluarga, dia juga harus mempersiapkan jalan selanjutnya dengan baik, juga tidak boleh kehilangan pekerjaan ini.

Novel Terkait

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu