Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 582 Sedikit Cemburu.

Setelah Tuan Besar Gu keluar dari unit perawatan intensif dan di pindahkan ke ruang rawat biasa, Naomi sesekali mengunjunginya.

Si kecil biasanya membawa hasil melukisnya di kelas, kakinya yang kecil saat berjalan membuat rok tutunya bergoyang, sambil tertawa sambil menghiburnya: "Kakek Gu, Mommy berkata bahwa Paman Grey Gu akhir-akhir ini telah bekerja dengan keras, maka aku mengantikannya melihatmu."

"Dia bekerja?" orang tua itu susah untuk berbicara dan suaranya terdengar sangat serak, setelah itu, dia melirik pengurus di sebelahnya, "Apakah anak itu baru-baru ini menimbulkan masalah lagi?"

Pengurus rumah yang mendengar itu melambaikan tangannya berulang-ulang, "Tidak, tidak, tuan muda sekarang makan, minum, tidur di perusahaan, aku pernah melihatnya kesana diam-diam, kali ini benar-benar bukan lelucon."

Mendengar ini, alis pria tua itu terangkat dan dia terbatuk dua kali, "Biarkan saja dia, bagaimanapun juga cepat atau lambat itu akan menjadi milik dia."

Berusaha untuk menunjukkan ekspresi tidak peduli, tapi matanya tidak dapat menutupi senyumannya tidak senang.

"Naomi..." Kemudian berbalik, dia melihat gadis kecil yang duduk di sebelahnya, berpakaian rapi dan dengan dua kunciran rambut, "Apakah kamu menyukai Paman Grey Gu?"

“Suka.” Naomi menundukkan kepalanya untuk menggambar di papan gambar, sambil menjawab sambil mengangguk, sedikitpun tidak ragu, setelah ia berkata sepeti itu, dia tiba-tiba mengangkat kepalanya dan mengerutkan bibirnya, ”Tapi Mommy berkata bahwa dua bulan lagi ia akan membawaku ke luar negeri, aku mungkin tidak bisa melihat Kakek Gu dan Paman Grey Gu lagi."

"Kalau begitu apakah kamu ingin pergi?"

Orang tua itu bertanya lagi.

Bocah kecil itu menggelengkan kepalanya terlebih dahulu, lalu mengangguk.

Pengurus rumah di sebelahnya ikut tersenyum, menanyakan padanya jadi dia mau atau tidak.

Naomi berpikir lagi dan mengangkat sepasang matanya yang berair, "Aku tidak mau pergi, tetapi ketika Mommy bertanya apakah aku mau pergi, aku bilang aku ingin pergi."

Setelah terdiam beberapa saat, dia melihat dengan hati-hati pada pria tua itu, "Aku tahu Mommy ingin pergi, aku tidak ingin menyusahkannya, jadi Kakek Gu, kamu harus merahasiakannya untukku."

Bocah kecil ini yang pintar di pandang oleh kedua orang itu, membuat mereka tidak bisa berkata apa-apa.

Pada akhirnya, si tua Gu lebih dahulu mengalihkan pandangannya, dan mengangguk, "Baiklah, Kakek Gu akan merahasiakannya untukmu."

Dia juga menyukai Miyagi Gong dan ingin Miyagi Gong tetap disini, menjadi menantu perempuannya di Keluarga Gu.

Tetapi pada saat yang sama, dia juga mengerti bahwa bisa membuat Grey Gu berada di jalur yang benar, ini membuktikan bahwa dia telah melakukan banyak hal untuknya, mengenai hal yang lainnya, dia tidak dapat memaksanya.

——

Di sisi lain, malam sebelum perayaan ulang tahun tuan besar Dan, Alvin Dan berangkat dari rumah dan pergi ke hotel tempat perjamuan ulang tahun dijadwalkan untuk mengkonfirmasi dekorasi terakhir.

Ketika mobil baru saja berhenti di pintu hotel, Hery Yan yang mengikutinya, memegang setumpuk hadiah, ketika dia melihat nama Nona Keluarga Song, dia sedikit terkejut.

"Tuan, coba lihat ..." Dia mempercepat langkahnya untuk mengejar dan meletakkan kertas hadiah itu ke depan Alvin Dan.

Lelaki itu berhenti sejenak, ekspresi wajahnya terlihat tidak peduli, ketika dia melihatnya, terlihat tulisan "Rainie Song" 2 huruf ini.

Tubuh tanpa sadar sedikit menegang, ada perasaan yang tidak bisa dijelaskan di pandangannya.

Wanita di sebelahnya juga berhenti, matanya juga sedikit melirik dan hanya melihat wajah pria itu dari samping.

Melihat ekspresi terkejut di wajahnya, dia bertanya tanpa sadar, "Ada apa?"

"Tidak apa."

Setelah beberapa saat tenang kembali, ia kembali dengan suasananya yang tenang dan hening, mengangkat kakinya berjalan menuju pintu hotel, disambut oleh manajer yang telah menunggu sebelumnya di pintu lobi, berjalan ke arah pintu lift.

Tapi begitu dia melangkah tidak jauh, langkah kakinya tiba-tiba berhenti.

Manajer lobi, yang sibuk melayaninya merasa terkejut, dia menjauh satu meter dan merasa ada sesuatu yang salah, dia bergegas kesana dan membungkuk, bertanya kepadanya, "Tuan Dan, ada apa?"

Setelah bertanya seperti itu, ia mengikuti arah pandang pria itu yang sedang melihat wanita berada di meja depan yang tidak jauh dari meja, baru saja selesai mengurusi sesuatu dan berjalan masuk.

Kakinya bergerak, mata pria itu juga mengikutinya.

Hery Yan yang berada di belakang mengenalinya, matanya sedikit melebar, kemudian melambaikan tangannya untuk menyapa asisten di sebelah wanita itu yang sedang membawa kopernya, tetapi dia ditatap oleh Alvin Dan yang menyadarinya.

“Siapa dia?” Elly Shi juga menyadari ada sesuatu disana, membalikkan kepalanya bertanya pada Hery Yan, matanya juga melihat di kejauhan.

Belum mendapat jawaban, pria di depannya tiba-tiba mengambil langkah ke depan, langkahnya terlihat tenang dan tegas, sampai ke arah pintu masuk lift.

Setelah itu dia merasakan sebuah sosok berdiri di sampingnya, hal itu menarik perhatian Rainie Song, dia memalingkan pandangan matanya dengan tenang dan melihat bahwa pria itu berdiri dengan hati-hati di depan pintu lift, tubuhnya terlihat tegak.

Melihatnya seperti itu, sepertinya dia tidak melihatnya.

Tanpa diduga bertemu di sini, Rainie Song sedikit terkejut, dia tidak peduli apakah pria itu benar-benar tidak melihatnya, atau dia sudah melihatnya dan sengaja tidak melihatnya.

Sesuai dengan etika dasar, dia perlahan membalik pandangan matanya dan berkata: "Tuan Dan."

Dapat terlihat tatapan terkejut pria itu, kemudian baru memutar kepalanya, alisnya seketika berkerut, kemudian memandang wanita di depannya sebentar, "Nona Song? Kebetulan sekali..."

Reaksi terkejutnya terlihat bohongan, aktingnya terlalu berlebihan.

Rainie Song dapat melihat maksudnya, tetapi tidak menggubrisnya, "Memenuhi keinginan ayahku, untuk dapat menghadiri perayaan ulang tahun tuan besar Dan."

Dia tersenyum tenang, sedikit terlihat asing.

Setelah berbicara, matanya beralih ke belakang pria itu, pada saat ini, selain pria yang dia kenal sebagai pengawalnya bermarga Yan, masih ada seseorang yang mengenakan pakaian petugas hotel, sekali lihat dia tahu pria itu adalah pegawai hotel.

Selain itu, hal yang paling menarik mata Rainie Song adalah wanita mungil yang berdandan dengan sembarang, tetapi masih terlihat baik.

Dan pada saat ini, wanita itu juga menatapnya dengan ekspresi seperti senyuman di wajahnya.

"Elly Shi, teman Alvin Dan."

Pada akhirnya, wanita itu yang pertama kali mengeluarkan tangannya dan menyapa Rainie Song.

Karena mendapatkan tanggapan dari pihak lawan, maka dia juga menjawabnya dengan sopan, tapi sangat kebetulan, pintu lift di sebelahnya tiba-tiba terbuka.

Lift menuju kamar tamu dan ruang perjamuan tidak sama, Rainie Song melirik asisten di belakangnya, keduanya masuk ke lift lebih dulu.

Setelah pintu lift tertutup perlahan-lahan, pria itu akhirnya menghela napasnya dalam keheningan, dari belakang dapat terlihat jelas tubuh pria itu yang tegang menjadi lebih santai, Elly Shi tidak tahan untuk tidak meledeknya, "Oh, ada apa ini, kenapa gugup? Ternyata Tuan Muda Dan bisa gugup saat bertemu wanita."

Begitu dia berbicara begitu, kedua pria yang tetap diam sepanjang waktu, tidak dapat di pungkiri diam-diam mengangkat pandangan mata mereka untuk mengamati wajah Tuan Muda Dan.

"Uhuk uhuk..." Alvin Dan terbatuk pelan, ekspresi wajahnya menjadi serius, menoleh untuk melihat wanita itu, menyakitkannya dan berkata, "Apakah aku gugup?"

Dia berkata, sambil memperbaiki jasnya, sikapnya terlihat dingin dan sombong.

Seketika, lift ke lantai ruang perjamuan juga tiba, pria itu melangkah masuk duluan, saat itu dia tidak lagi saling bertatapan dengan wanita itu.

Dan Elly Shi tersenyum untuk mengikuti, setelah sampai di lantai atas, memanfaatkan waktu saat tidak ada orang diantara mereka ia meledeknya: "Aku lihat sepertinya Nona Song salah paham bukan?"

"Salah paham?"

Berdiri di sudut ruang perjamuan, dia baru saja mengkonfirmasi semua detail dengan manajer lobi itu, dia menoleh dengan cepat setelah mendengar kata-kata itu, menatap sudut yang gelap di sebelahnya, orang yang sedang duduk di meja makan dengan satu tangan menyangga di dagunya.

"Aku tidak tahu," Elly Shi mengangkat bahu dengan tidak peduli, "Mungkin... Sedikit cemburu?"

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu