Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 558 Calon Daddy

Miyagi Gong melihat ekspresi Gina Qi yang sedikit dingin di wajahnya.

Dia tidak memiliki rasa tidak puas terhadap wanita ini, tapi juga sangat paham bahwa situasinya sendiri tidak sesuai dengan pihak lawan.

Setelah langkahnya sedikit terhenti, dia menarik Naomi dan terus berjalan maju, “Ayo pergi, sudah saatnya aku mengantarmu pergi masuk sekolah.”

Naomi membuka matanya dengan lebar, saat lengannya ditarik oleh Miyagi Gong secara tidak sadar dia mengangkat kepala, lalu melihat Gina Qi yang berdiri dengan menopang dinding sedang menutup mulut, dan matanya tertuju lurus ke belakang tubuhnya.

Dia memalingkan kepala lagi untuk melihat ke belakangnya, tidak tahu mata paman Grey Gu tertuju ke mana.

Seolah-olah menatap ke arah yang kosong, dan seolah-olah menatap sepasang sepatu hak tinggi yang dikenakan di kaki Mommy, dia merasa penasaran, dia juga menundukkan kepala menatap sepasang sepatu hak tinggi yang berwarna abu-abu silver tersebut, tetapi tidak melihat adanya keanehan.

“Mommy, apakah kita masih harus menunggu paman Grey Gu di sini ?” Ketika naik ke mobil, Naomi duduk di tempat duduk bagian depan penumpang, saat mengenakan sabuk pengaman sendiri, dia bertanya kepada Miyagi Gong dengan wajah yang serius.

Dan yang menjawabnya hanya suara deru mesin yang perlahan-lahan menyala.

Dia menutup mulutnya, lalu menundukkan kepala sambil melihat sepatu hak tinggi yang baru saja ditukar Miyagi Gong di samping demi kenyamanan berkendaranya, “Mommy, kenapa paman Grey Gu menatap sepatumu?”

“Sepatuku?” Dengan kedua tangan yang memegang setir mobil, Miyagi Gong menoleh dan melihat wajah anak kecil yang terlihat ragu tersebut, lalu tersenyum, “Mungkin paman Grey Gu bisa melihat bahwa sepasang sepatu Mommy ini tidak sesuai, dan ingin bertanya padaku kenapa aku masih mengenakannya keluar.”

Wajah Naomi yang polos, mengedipkan matanya sebanyak 2 kali, lalu dirinya merasa paham, “Mungkin karena cantik.”

Dia mengangkat kepala untuk mendapatkan jawaban dari Miyagi Gong, lalu mengedipkan mata sambil bertanya, “Benar atau tidak ?”

“Apakah kamu mengira di dalam rak sepatu Mommy tidak ada sepatu lain yang cantik?” Ketika membelokkan kendaraan di sebuah tikungan, Miyagi Gong tersenyum sambil bertanya kepada Naomi lagi, dan terlihat jelas bahwa dia tidak setuju dengan jawaban Naomi ini.

Dan Naomi berpikir sambil mengerutkan alis, 2 rak sepatu besar di dalam ruang ganti rumah, semuanya penuh tersusun dengan tumpukan sepatu hak tinggi Mommy, dan dia juga tahu bahwa alasan cantik ini tidak bisa digunakan dalam hal ini.

Dia berpikir lagi, “Kalau begitu, mungkin Mommy salah mengenakan sepatu.”

Pernyataan ini mendapatkan persetujuan dari Miyagi Gong, “Karena sepasang sepatu ini baru pertama kali dikenakan sejak dibeli, sebelumnya aku tidak tahu sepatu ini begitu tidak sesuai di kaki, sekarang aku sudah tahu, dan kedepannya aku juga tidak akan mengenakannya lagi.”

Dia hanya menjelaskan kenyataan secara sederhana, tapi Naomi memiringkan kepala dan bersandar ke sandaran kursi, dia seperti mendengar maksud lain, “Mommy, apakah kamu ingin mengatakan suatu alasan kepadaku?”

“Tidak.”

Dia mengendarai mobil dengam berkonsentrasi, jelas-jelas sudah terlihat oleh Naomi, tapi dia masih saja berpura-pura tidak memiliki masalah, dan dengan cepat dia mengubah topik pembicaraan: “Sekarang aku akan mengantarmu pergi masuk sekolah, dan aku akan menjemputmu nanti.”

Maksud Miyagi Gong adalah, ada beberapa hal yang bisa di ketahui bahwa hal tersebut tidak cocok sejak awal, tapi jika sudah tahu maka dia harus berusaha keras untuk mempelajari masalah yang tidak terpecahkan itu, maka bahkan jika pada akhirnya dia tidak memiliki pilihan lain, juga merupakan hal yang dia sebabkan sendiri.

Sebelumnya nona Bao karena berniat untuk menyinggungnya, maka dia tidak tahan untuk bertindak dan memberinya sedikit pelajaran.

Tapi Gina Qi berbeda.

Hubungan persahabatan Gina Qi dan Grey Gong melampauimya, sama seperti gang kuno tadi, tidak perlu dikatakan lagi juga tidak tahu dikatakan lagi dia datang dengan siapa sebelumnya.

Maka sepatu ini sesuai atau tidak di kakinya, pria ini seharusnya sudah mengenalinya dengan jelas sejak awal, jika dia masih tidak bisa melihat dengan jelas kali ini, maka dia juga tidak berniat untuk menjadi orang yang baik hati lagi, dan menarik orang kembali dari kekacauan.

Memikirkan hal ini, secara tidak sadar dia menginjak pedal gas sedikit lebih kuat.

Dia mengantar Naomi ke galeri melukis, pada saat ini masih ada sedikit waktu sebelum kelas dimulai, dia membereskan berkas pekerjaan di kursi pada area istirahat umum di luar, dan Naomi duduk di sampingnya dengan patuh, dan mencolek lengannya dengan cepat, “Mommy, guru sudah datang.”

Miyagi Gong merespon dengan menuntup laptop, lalu mengangkat kepala melihat seorang pria yang mengenakan kemeja putih sedang berjalan datang menghampiri, tubuh lelaki yang kekar, dengan mengenakan celemek kecil di depannya yang tidak sesuai dengan temperamennya, celemeknya juga memiliki berbagai bercak warna, yang berwarna-warni.

Dia saling menatap dengan Miyagi Gong, dan mengangkat untuk menyapa dari kejauhan, “Nona Gong, kamu sudah datang dengan sangat cepat.”

Miyagi Gong mengangguk dengan sopan, ketika berdiri di saat yang bersamaan dia menyingkirkan rambut rusak yang berada di hadapannya dengan sembarangan, dan pada saat ini pria tersebut sudah berjalan ke hadapannya, dengan aneh dia mengulurkan satu tangannya, dan ekspresi wajahnya terlihat sedikit gugup.

Miyagi Gong menunduk sambil melihat telapak tangannya yang luas dan tebal, tidak tahu sosialisasi dengan berjabat tangan akan dilakukan dalam situasi pribadi seperti sekarang. Dia merasa ragu untuk sementara, tapi dia tetap memilih untuk berjabat tangan dengan ringan, “Hari pertama, kamu datang awdikit lebih cepat.”

Pria tersebut menggaruk kepala, menunjukkan sedikit kekakuan, dia mengulurkan tangan ke arah belakang, dan hendak mencoba mengarahkan orang tersebut ke arah kantor, tidak di sangka di samping tiba-tiba ada orang tua lain yang datang menghampiri, lalu berteriak dengan sopan dan antusias, “Guru Jia.”

Perhatian guru Jia teralih untuk sesaat, dan dengan cepat ditarik oleh orang tua itu ke samping secara antusias, “Guru Jia, cucu kami, kenapa akhir-akhir ini keterampilan melukisnya sepertinya semakin memburuk……”

Guru itu sambil menanggapi orang tua, sambil melihat ke arah Miyagi Gong secara berulang kali, lalu memberikan isyarat tangan yang berarti meminta maaf kepadanya.

Sikap ini, jatuh ke dalam mata Miyagi Gong yang cerah, dan dapat di pahami dalam pandangan pertama.

Dia menunjukkan ekspresi kusam, lalu menarik kursi di samping, dan kembali duduk.

Tidak hanya dia, bahkan Naomi yang tersenyum secara diam-diam di sampingnya juga bisa melihatnya, kedua lengannya menopang wajah bundarnya yang kecil, dan berkata sambil bercanda: “Mommy, aku melihat guru Jia sepertinya ingin menjadi Daddyku……”

Setelah selesai berbicara, anak kecil tersebut mengulurkan kepalanya ke depan, lalu melihat ke arah pria yang duduk jauh di kursi, kemudian dia mengerutkan kening sambil tersenyum, lalu menunjukkan 2 gigi yang baru saja tumbuh, “Ketika Mommy mendaftarkanku pada hari itu, paman ini selalu mengintipku di sampong, matanya tertuju lurus.”

Miyagi Gong menyalakan laptop, lalu mengetik keyboard, setelah mendengar perkataan tersebut dia menatap Naomi dengan lembut, “Kamu jangan berpikir sembarangan, aku merasa kamu sudah cukup memiliki seorang Mommy.”

Setelah mendengar perkataan tersebut, Naomi menarik kembali senyumannya, dia duduk dengan diam, dan memperhatikan Mommy yang berkonsentrasi dalam menyelesaikan pekerjaannya, lalu dia menganggukkan kepala secara diam-diam, dan menggelengkan kepalanya untuk simpati atas berakhirmya hasil akhir dari paman Jia.

Ketika sedang berpikir, tatapannya melihat ke arah paman Jia yang berjalan menghampiri.

“Masih ada 10 menit sebelum kelas di mulai, nona Gong boleh membawa Naomi pergi ke dalam kelas terlebih dahulu untuk menunggu, lagi pula untuk pertama kalinya datang, 下juga bisa sekalian memantau sebentar……” Setelah berhenti sejenak, dia menambahkan lagi, “Tentu saja, jika kamu ingin mendengarkan pelajaran sekali, juga boleh.”

Pada saat ini Miyagi Gong tidak berdiri, setelah selesai mengetik barusan terakhir, dia menutup laptop, lalu menoleh sambil tersenyum dingin, “Tidak perlu, aku sudah melakukan pemeriksaan sebelum memilih kalian, dan aku tidak memiliki kekhawatiran yang lainnya.”

Setelah selesai berbicara, dia memasukkan laptop ke dalam tas, lalu berdiri dan menggandeng tangan Naomi berjalan ke sisi pria tersebut, “Aku akan menjemputnya lebih cepat 10 menit, maaf sudah merepotkanmu.”

Naomi melepaskan tangan Miyagi Gong dengan patuh, dan menggandeng tangan guru, setelah menggandeng dia tersenyum dengan sopan, matanya menyipit seperti bulan sabit, lalu menganggukkan kepala seperti Mommy tadi, “Maaf merepotkanmu, guru Jia.”

Guru Jia tersenyum senang, wajahnya sedikit memerah, saat mengangkat kepala dan saling menatap dengan Miyagi Gong, lalu menunjuk ke arah belakang dengan 1 tangan, “Apakah nona Gong benar-benar tidak ingin pergi melihat ?”

“Tidak……” Miyagi Gong mengangkat tangan, “Aku memiliki sedikit masalah pekerjaan yang ingin diselesaikan.”

Sikap dinginnya, sangat jelas garis batas menetapkan hubungannya dengan pihak lawan, dan juga tidak bermaksud untuk melampauinya, dan walaupun pria itu merasa frustasi, tapi dia masih menggandeng Naomi dengan senang untuk pergi ke kelas.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu