Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 461 Kau Berpengalaman Dalam Hal Ini

Rainie Song dan Zayn Shang keluar dari pintu sebuah rumah bersalin pribadi terkemuka di Kyoto, dan beriringan memasuki mobil.

20 menit lalu, mereka melihat seorang gadis muda yang cantik di sebuah ruangan di lantai 2, usianya sekitar 20an tahun, dengan tubuh yang indah dan proporsional.

Kecuali perutnya yang agak membesar, yang membuat orang terheran-heran.

Kemudian, Zayn Shang membaca informasi mengenai gadis itu di kantor dokter.

Ia adalah mahasiswi sebuah universitas ternama di Kyoto, ia sangat sehat secara fisik maupun mental. Meskipun orangtuanya hanyalah seorang pekerja di kampung halaman mereka yang merupakan kota di lingkar ketiga, tapi leluhur mereka adalah keturunan murni. Jika bukan karena ia segera menaikkan imbalan untuk operasi bedah ini, gadis itu takkan mungkin bersedia menjadi ibu surogasi.

Tapi, karena ia telah memilih jalan ini, ia juga berusaha dengan sepenuh hati agar semuanya berjalan lancar, ia dengan tekun melakukan semua yang diinstruksikan oleh dokter, tentang aktivitas fisik dan makanannya sehari-hari, dan ia sama sekali tak mengecewakan.

“Bayi di perutnya sangat sehat.” Ketika dokter yang mengenakan kacamata itu menyebut gadis itu, ia tersenyum dengan penuh rasa puas dan bahagia, “Ia sangat perhatian dan kooperatif, setiap hari, selain melakukan aktivitas dan makan makanan yang kami instruksikan, ia hanya belajar, tidak melakukan hal yang lainnya.”

Di dalam kantor, seorang pria berdiri bersandar di mulut pintu, sama sekali tak melangkah maju menghampiri, saat mendengar perkataan dokter, ekspresi wajahnya menjadi dingin.

Rainie Song duduk di sisi meja kantor itu, ekspresinya tampak tenang dan lembut.

“Karena bayinya kembar, perutnya menjadi lebih besar dibandingkan wanita hamil pada umumnya, dan resiko kehamilan pertama juga cukup besar, tapi jangan khawatir, ini semua adalah hal yang normal.” Kata dokter sambil menyerahkan dua lembar foto USG pada Rainie Song, “Simpanlah sebagai kenang-kenangan.”

Rainie Song menerimanya dan tersenyum tipis, “Terima kasih.”

Mendengar suara pintu mobil ditutup dengan keras, Rainie Song yang sedang duduk di mobil sambil memegangi lembaran foto USG itu tersadar dari lamunannya.

Pria di sebelahnya dengan jengkel menatap ke arah luar jendela sambil mengerutkan kening, “Jangan lupakan apa yang sudah kita sepakati.”

Yang ia rindukan hanyalah Rainie Song, maka ia merasa sangat tersudut, harus datang ke rumah bersalin ini untuk menemui seorang wanita yang belum pernah ia lihat sebelumnya, yang sedang mengandung bayinya dengan Rainie Song.

Ini sungguh lelucon terbesar di dunia.

Wanita itu segera tersenyum, mengapit kedua foto itu di lengannya, dan berkata, “Tenanglah, aku takkan ingkar janji.”

Mendengarnya, pria itu menghembuskan nafas lega, lalu kembali membuka pintu mobil, “Kalau begitu aku pergi dulu.”

Suasana yang penuh tekanan di ruangan sempit ini hampir membuatnya merasa tercekik. Baru saja ia melangkah keluar, terdengar gumaman seorang wanita di telinganya, “Hari ini ayahku datang, mari kita pulang dan makan bersama.”

Perkataan ini terdengar seperti sebuah ajakan yang tak bisa dibantah, ia selalu bersikap begini.

Langkah Zayn Shang terhenti sejenak, angin dingin dari luar masuk melalui pintu mobil yang terbuka, Rainie Song di belakangnya meringkuk dan merapatkan mantelnya, dan melihat sosok pria itu dari belakang dengan tatapan penuh kemenangan.

Ia tersenyum, “Bayi kembar, apakah melihat kedua anak itu membuatmu merasa begitu muak?”

Pintu di hadapannya tiba-tiba dibanting tertutup, dan sebelum Rainie Song sempat bereaksi, tubuhnya telah ditekan dengan kuat.

Wajah Zayn Shang yang sedang menahan amarah tiba-tiba tampak begitu dekat di depannya.

Matanya berdenyut, dan tanpa mempedulikan supir yang juga berada di dalam mobil, ia menekan wanita itu dengan tubuhnya, dan telapak tangannya yang dingin memeganginya. Ia menarik nafas terkejut dan terdiam.

“Rainie Song...” ia menatapnya lekat-lekat, matanya dipenuhi amarah, “Jika kau benar-benar ingin mempunyai anak, kenapa harus menempuh cara serumit ini? Kita adalah pasangan suami istri yang sah, aku bisa membuatmu mengandung anakku dengan cara suami istri lain pada umumnya.”

Ia terdiam sejenak lalu melanjutkan, “Kau sudah pernah mengalami hal ini, bukan?”

Ia mengacu pada kedua anak yang tak bisa dikandung dalam kandungan Rainie Song.

Dan perkataannya ini, setiap katanya bagaikan pedang mencabik-cabik hati wanita itu, membuat dahinya berkerut hingga menampakkan urat biru.

Tapi ekspresi wajahnya masih tampak datar, bahkan tatapan matanya tampak tenang, ia tak membiarkan Zayn Shang memiliki satupun alasan untuk meremehkannya.

Setelah konfrontasi sengit dalam keheningan yang cukup lama, akhirnya pria itu mengalah, ia melepaskan cengkramannya dan kembali duduk bersandar di kursinya, sambil membetulkan jasnya yang kusut.

Wanita itu juga perlahan kembali duduk, menatap foto USG yang terjatuh ke sebelah kakinya karena serangan tak terduga tadi, lalu berkata, “Kenapa anak kedua itu tak bisa terlahir, apakah kau lebih memahaminya dibandingkan aku?”

Bagaimana bisa saat hamil ia menjadi kecanduan obat.

Sebenarnya ini hanyalah suatu kecurigaan, meskipun ada beberapa bukti yang mengarah kesana, ia berusaha membujuk dirinya untuk menolak kemungkinan ini.

Mendengar tuduhan itu, pria itu dengan tenang membetulkan kancing jasnya, “Kau sendirilah yang membunuh anak itu, Rainie Song.”

Setiap perkataannya bagaikan suatu peringatan.

Suasana di mobil kembali hening, Rainie Song menatap ke kaca spion tengah dan melihat ekspresi supir tua yang tampak khawatir itu, ia berkata lirih, “Menyetir saja.”

Dengan suara raungan mesin, mobil itu perlahan memasuki jalan raya, Rainie Song menunduk menatap kedua foto USG yang tergeletak di samping kakinya, ia tiba-tiba menendangnya ke samping dengan keras, seolah merasa muak melihatnya.

Akhirnya ia kembali bersandar ke kursi dan memejamkan matanya, dan berkata dengan lirih, “Sebagian besar saham Glorious Corp saat ini masih berada di tangan Nyonya Besar Shao, kalau tebakanku tidak salah, saat ini kau memiliki paling banyak 20%, ditambah dengan yang kuberikan, kau juga tetap takkan mungkin menjadi pemegang saham utama.”

Ia masih sangat jauh untuk menjadi penguasa mutlak Glorious Corp.

Perkataan Rainie Song ini lanGlorious Corpung mengenai kegundahan Zayn Shang yang terdalam.

Bahkan saat tadi ia baru mengatakan hal itu, wajah Rainie Song masih tampak sangat tenang dan acuh tak acuh, bagaikan robot tanpa ekspresi.

Melihat pria itu hanya terdiam untuk waktu yang lama, Rainie Song tiba-tiba tersenyum dan menatapnya.

Ekspresinya tampak penasaran, dan tanpa ragu-ragu, seolah sedang bercanda ia berkata, “Aku punya ide bagus agar kau bisa menguasai gc.”

Pria itu memicingkan mata menatapnya, wanita itu memalingkan kepalanya lagi menatap keluar jendela, berusaha menyusun rencana di kepalanya.

Ia berkata dengan santai dan kasual, seolah hanya sedang membicarakan hal kecil dengan suaminya, pria itu mendengarkan dengan serius, keningnya semakin berkerut, dan tangannya mengepal erat.

Sikap angkuhnya tadi perlahan mulai runtuh.

Selesai berbicara, tanpa menatapnya, sambil menatap kemacetan di luar jendela, Rainie Song dengan santai bertanya, “Bagaimana rencanaku?”

Novel Terkait

That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu