Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 263 Berita Yang Mengejutkan

“Selera istriku bagus juga.”

Setelah mengatakan itu, dia menaruh tangannya di sekitar pinggang Lucy Lu dan membawanya masuk ke mobil.

Glen Lin tertawa dan menutup pintu untuk dua orang tersebut.

Setelah mereka jalan belasan menit Lucy Lu baru menyadari bahwa ini bukan jalan pulang kerumah.

Dengan tidak senang bertanya kepada pria di sampingnya: "Ke mana kau membawaku? Aku ingin pulang.”

Melihat wajahnya yang sedikit kesal, takut dan marah lagi, dengan lembut membujuknya: "Sekarang suasana hatimu sedang buruk, pulang ke rumah juga kau akan mengunci diri di kamar, lebih baik untuk menyegarkan hati, bertemu teman."

Lucy Lu tidak bahwa suasana hatinya seberapa buruk, dan tidak berniat untuk bertemu teman, hanya ingin pulang untuk tidur, melupakan dia masalahnya dengan Dean Shao.

"Aku ingin pulang." Berkata lagi.

Glen Lin melirik sebentar, hatinya seketika khawatir, takut mereka berdua bertengkar.

"Janice Zhou sedang hamil, Kau tidak ingin mengobrol dengannya?" pria itu mengebu-gebu memberi tahu ia kabar ini.

Lucy Lu terkejut “dengan…...”

Dean Shao mengangguk kepalanya.

"Itu... "

"Mungkin mempersiapkan pernikahan."

Dirinya tidak di beritahu, malahan memberi tahu pria ini terlebih dahulu!

Lucy Lu tercengang, namun berita itu datang terlalu cepat dan sulit dicerna dalam waktu sekejap.

"Bagaimana kau tahu?" Mengangkat alisnya dan bertanya.

Bibir pria itu menarik ke atas, semakin tersenyum semakin terlihat, tetapi tidak mengatakan apapun.

"Perusahaan Janice Zhou dan Gloriuos Corp kembali mengadakan kerja sama, dan posisi Tuan Jimmy juga tidak rendah,” matanya menyipit , "Apakah jika tidak jadi kamu akan menerimanya sebagai adik?"

Pria itu memalingkan kepalanya, tersenyum padanya, dan berkata, "Sekali lagi membuktikan bahwa aku memiliki kinerja yang bagus, sangat cerdas."

Lucy Lu tidak tahan, menarik sudut mulutnya, wajah masih tetap cembetut: "Benar saja, jika orang berkumpul, pasti tetap saja ada pembagian perbedaan."

Dean Shao juga tidak marah, mengetahui bahwa dia sedang mengeluh kakak dan adik yang tidak adil.

Dengan datar berkata: "Seperti orang yang minum air, dingin dan hangat tahu sendiri, Nona Zhou memiliki perasaan untuk Jimmy Huo, dihati pribadinya pasti ingin bersamanya dengan Tuan Huo, lagipula Tuan Huo adalah orang yang memiliki sikap yang selalu menyanggupi, tidak mungkin tidak bertanggung jawab, meskipun awal agak tergesa-gesa, tapi akhirnya tidak bertemu juga tidak baik."

Awal tergesa-gesa, belum tentu akan berakhir buruk.

Mereka juga awalnya tergesa-gesa, tapi pada akhirnya apa yang terjadi?

Pria itu melihat menutupkan mata, hatinya sedikit tergerak, tanganya yang berada di samping kakinya memeluk Lucy Lu, dengan pelan berkata: “Jika ada orang ingin bertahan, maka aka nada akhir, tidak perlu terburu-buru.”

Lucy Lu sedikit tertegun, hatinya lapis demi lapis merasa kaget karena suara pria tersebut.

Diantara mereka siapa yang ingin bertahan? Apakah Dean shao mau?

Setelah hampir siang hari, mobil berhenti di depan sebuah restauran, Lucy Lu mengangkat kepalanya melihat, sedikit terlihat familiar, berpikir selama dua detik baru teringat, ini adalah restaurant bubur yang dulu pernah ia kunjungi bersama Dean Shao.

Janice Zhou melambaikan tangan kepadanya dari jendela, tersenyum dengan manis, terlihat kondisinya lagi bagus.

Pria yang duduk di sekitar adalah Jimmy Huo, alis tebal bermata jernih, penampilannya termaksud salah satu yang dapat menyegarkan mata.

"Dia mantan istri Dean Shao?" wajah Jimmy Huo menampilkan senyuman, matanya melihat Lucy Lu, bertanya kepada Janice Zhou.

“Betul, kenapa? Sahabatku luar biasakan tidak seperti orang pada umumnya?” Janice Zhou menepuk bahunya, tidak tahu kepercayaan diri dari mana.

Bibir Jimmy Huo membentuk senyuman, sambil mengangguk kepala: “Iya, cocok dengan Dean Shao.”

Mendengar perkataan itu membuat Janice Zhou tidak terlalu senang, Dean Shao selain tampan dan kaya, di lain itu sebenarnya tidak ada yang baik, dasar pria berhati besi yang tidak memiliki kelembutan, membuat Lucy Lu mengalami tidak sedikit penderitaan.

Lucy Lu menunjukkan senyumannya, tersenyum aneh kepada Janice Zhou : “Kau rela membawanya keluar bertemu orang lain?”

Janice Zhou berdiri memeluk pergelangan tanganya Lucy Lu, wajahnya masih tersenyum: “Jika aku tidak membawanya keuar lagi, aku takut kau akan memukulku.” Kemudian langsung memukulnya sekali, Janice Zhou mengkerutkan alis, : “Kau semakin merawat kondisi kehamilanmu kenapa kondisinya semakin tidak bagus? Bahkan di wajahmu putih seperti tidak ada aliran darah.”

Memutarkan kepalanya dan menghadap Dean Shao, dengan nada tidak terlalu ramah berkata: “Apakah ean Shao tidak rela memberi makan atau tidak rela memberi minum. Jika benar-benar tidak merawatnya biarkan aku yang merawat saja, kedua anak ini biar mengenalku sebagai ayah mereka saja.”

Pria itu tidak terpancing emosi, menerima teguran itu: “Semua salahku, Nona Zhou silahkan menghukumku.”

Lucy Lu meliriknya, mengkerutkan mulutnya, menarik Janice Zhou.

“Apakah aku tidak mau memberiku makan? Bahkan Tuan Jimmy masih ada disini!”

Jimmy Huo tersenyum sambil mengangguk kepala: “Janice, Tidak gampang bisa berkumpul seperti ini, cepat membiarkan Nona Lucy duduk dan memesan sayur.”

Janice Zhou mengerak-gerakkan bibirnya, menelan kembali kata-kata yang sudah berada di ujung mulur, menarik Lucy Lu untuk duduk.

Dean Shao memberikan menu sayuran kedepan Lucy Lu, dan menuangkan segelas the untuknya.

Jimmy Huo melihat pergerakkan Dean Shao, meminum tehnya kemudian dengan senyuman berkata: “Kata Dean Shao kau suka bubur di restauran ini, secara khusus janjian disini, kau lihat disni apa yang enak, pilihkan juga untuk kami agar kami bisa mencobanya.”

Lucy Lu mengangkat kepalanya, dengan lembut berkata: “Buburnya benar-benar enak, tapi sepertinya Janice Zhou tidak suka bubur, kalau begitu kita pesan lebih banyak sayur saja.”

Jimmy Huo sedikit tertegun, kemudian mengangguk kepalanya.

Lucy Lu melirik Janice Zhou sebentar, mulai curiga dan berpikir keras.

Masalah Janice Zhou yang tidak suka memakan bubur, rasanya orang yang sudah beberapa kali pergi makan dengannya pasti akan menyadarinya, sekarang mereka saja sudah memiliki anak, masa hal seperti ini prianya tidak mengetahuinya.

Janice Zhou balik melihatnya sebentar, kemudian menundukkan kepalanya memilih sayur.

Dean Shao seketika mengambil menu dari tangannya, Lucy Lu menatapnya dengan terkejut.

“Semua sayur disini mengandung cabe, jika orang normal tidak akan bisa memakannya.” Sambil berbicara sambil menandai pesanannya, menambahkan pesan agara rasa sayurnya tidak terlalu pekat.

Janice Zhou tertawa, mengkedipkan matanya: “Ternyata aku salah, penampilan hantumu ini ternyata ulahmu sendiri, ibu hamil harus makan apa saja kau sendiri tidak tahu.”

Lucy Lu tersentuh.

Sayur datang, mereka sambil makan sambil mengobrol, yang lebih banyak berbicara adalah kedua perempuan tersebut, dari baju sampai makeup, dan lagi dari kerjaan sampai jalan-jalan.”

“Benar sekali, sekarang anak sudah ada, kenapa kalian tidak cepar menikah?” Lucy Lu bertanya dengan santai.

Wajah Janice Zhou terlihat tidak leluasa, sengaja mengambil sayur dan memasukkan kemulutnya, membiarkan pria di sebelahnya yang menjawabnya.

Jimmy Huo terdiam, berpikir sambil berkata: “Jika mau mencapai standart upacara pernikahan yang diinginkan Janice Zhou, setidaknya harus mempersiapkannya dalam dua bulan, aku dalam dua hari ini sudah mencari EO, dan berdiskusi dengan mereka.”

Lucy Lu menatap mata Janice Zhou, ia dengan tanpa selera terus memasukan sayur kemulutnya, tidak tahan, di bawah kaki meja Lucy Lu menginjak kaki Janice Zhou, tapi ia tetap saja tidak merespon.

Hanya bisa mengangguk kepala dan berkata: “Iya, jika dalam kondisi seperti ini, lebih cepat lebih baik, kau dan Janice Zhou juga bukan muda lagi, seharusnya sudah berumah tangga.”

Akhirnya Janice Zhou mengangkat kepalanya, menentang dan berkata: “Siapa bilang jika sudah berumur harus menikah? Aku cantik seperti bunga kau takut apa?”

Lucy Lu: “……….”

Pria di sampingnya terus terdiam. Lucy Lu menurunkan pandangannya, ia mengambil tissue dan pergi ke toilet, menunduk melihat celana panjang berwarna hitam yang di pakai oleh Dean Shao memilikir bekas taplak kaki, otaknya berputar.

Tadi yang terinjak jadi dia…..

Pantas saja Janice Zhou tidak merespon.

Pria itu mengangkat telopak matanya, Lucy Lu cepat-cepat menyembunyikan ekspresinya, bibirnya yang tipis sedikit naik, Dean Shao mengangkat alisnya dan berkata: “Mau ku temani?”

Lucy Lu seakan-akan beru tersadar, menatapnya, seorang wanita pergi ke toilet untuk apa ia temani!

Membalikkan badan dan pergi.

Saat itu, Janice Zhou meletakkan alat makannya dan ikut menyusul Lucy Lu, kedua pria tersebut tahu bahwa kedua perempuan tersebut memiliki sesuatu yang ingin di bicarakan berdua saja, saling memandang dan tertawa.

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu