Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 71 Aku Tidak Memiliki Perasaan Apapun Terhadapnya

Lucy Lu menatapnya dengan tatapan dingin, "Kamu membenci Stephanie Fu?"

Si pria mengerutkan keningnya, menjawab dengan jujur, "Tidak memiliki perasaan apapun".

Dean Shao sedikit bingung kenapa dia tiba-tiba mengungkit wanita itu, apalagi, ketika mengungkit dia, akan mengingatkan dia pada masalah yang terjadi setelah mabuk itu, pandangan matanya menjadi dingin.

Lucy Lu tidak memperhatikan perubahan ekspresinya yang kecil itu, hanya saja merasa tersedak sebentar, kepalanya sedikit kacau.

Tidak memiliki perasaan apapun?

Jawaban apa ini.

"Dia menyukaimu, jangan katakan padaku kamu tidak menyadarinya".

"Aku mengetahuinya sekarang". Ekspresi Dean Shao tidak berubah, juga tidak memliki ekspresi apapun, seakan-akan sedang membahas hal yang tidak begitu penting.

"......"

Lucy Lu tersedak lagi, seketika tidak tahu harus mengatakan apa lagi.

Maksud dia adalah, dia dulu tidak mengetahuinya.

Jadi bagaimana dia bisa mengetahuinya sekarang? Dia mengerti dengan sendirinya, ataupun Stephanie Fu telah melakukan sesuatu?

Si pria melihat dia tidak bersuara, tidak tertahankan ingin lebih mendekatinya, lalu menambahkan pernyataannya, "Aku telah mengutusnya ke tempat lain dari pusat, dia tidak lagi menjadi asisten pribadiku".

"......"

Lucy Lu mengedipkan matanya, sekejab melamun.

Dean Shao mengerutkan alisnya sedikit, dengan perlahan memegang tangannya, dengan suara kecil memanggilnya, "Lucy".

Walaupun tidak bisa merasakan seberaba lembutnya suara dia, tapi juga berbeda dengan suasana sebelumnya, terdapat rasa ketidakrelaan juga kerinduan.

Renungan sepanjang waktu ini, dia mau tidak mau mengakui pernyataan dari Grey Gu, dia tidak tahu pasti dirinya sendiri telah jatuh cinta pada Lucy Lu atau tidak, tapi hatinya memang merasa tidak rela.

Mungkin setelah menikah dalam tiga tahun ini, dia telah terbiasa dengan kehadiaran Lucy Lu, bahkan telah terbiasa dengan aroma napasnya saat di ranjang, setiap kali mendekat terasa sangat tidak rela untuk berpisah.

Dia tidak akan menghabiskan begitu banyak waktu dalam hal percintaan, kecuali perasaan perlawanan ketika dirinya dipaksa menikah dengan Lucy Lu saat itu, setelah itu sama sekali tidak membenci kehadirannya, kalau bukan karena Lucy Lu yang duluan mengajukan pernyataan untuk bercerai, dia sepertinya akan melupakan kontrak empat tahun itu dan berencana untuk terus bersama dengannya.

Rencana ini bukan karena telah memiliki seorang anak, sekarang telah memiliki anak, keinginan ini semakin serius dalam lubuk hatinya.

Pandangan mata Lucy Lu menjadi samar sejenak, hatinya bergetar, menghempaskan tangannya Dean Shao, lalu berkata dengan terbata-bata: "Kamu, apa yang kamu lakukan terhadapnya tidak ada hubungannya denganku, kamu cepatlah pergi, aku sudah ingin pulang".

Takut dia akan datang mengejar, Lucy Lu dengan buru-buru berjalan menuju pinggir jalan dan memanggil sebuah taxi, membuka pintunya, dan segera masuk ke dalam.

Setelah mobil telah berjalan, dia memegang jantungnya yang berdebar kencang dan menghela napas lega, melalui jendela melihat sang pria yang semakin lama semakin menjauh, ekspresinya menjadi sangat rumit, hatinya terasa tercampur aduk.

Ketika sampai di apartemen, Lucy Lu masih saja melamun, pergi mandi sebentar lalu berbaring di ranjang.

Siapa yang tahu, jawaban yang ambigu dari Dean Shao bahkan membuatnya susah tidur, dia membolak-balikkan badannya di ranjang, terus seperti ini sampai menjelang pagi baru tertidur.

Pagi hari bangun dengan mata panda, dengan buru-buru memakan sarapan lalu pergi ke perusahaan.

"Kak Lucy, kamu hari ini memakai kosmetik dari arang ya?" Theo Mu melihat dia, dan menertawainya.

Arang mamamu!

Lucy Lu memasang wajah tanpa senyuman melihat dia, "Benar, cantik tidak?"

Tawaan Theo Mu seketika menjadi tegang, langsung menjawab dengan omong kosong: "Hmm, cantik cantik, perlu aku seduhkan secangkir kopi untukmu tidak?"

Lucy Lu memikirkan anak dalam kandungannya sejenak, dan menahannya, "Tidak perlu, tuangkan untukku segelas air hangat saja".

"Oh, oh". Theo Mu menganggukkan kepalanya menurutinya, lalu menatap ke Lucy Lu, tersenyum, "Tapi, kak Lucy, penampilanmu hari ini sungguh sangat cantik, auramu sangat menawan".

Lucy Lu kaget, menundukkan kepala melihat pakaiannya sendiri.

Jas warna putih beras, kemeja putih yang longgar, kerah baju yang terbuka memperlihatkan tulang selangkanya, dengan kakinya yang lurus kurus memakai sepasang sepatu beralas rendah dengan ujung yang runcing.

Auranya sungguh sangat elegan.

Pakaian ini adalah pilihan Dean Shao saat berbelanja di mall kemarin, dia memilih sembarang dua baju untuk dipasangkan, hanya berniat untuk menutupi perutnya dan tidak memperhatikan hal lebih mendetail.

Ketika mendapat pujian, tentu saja suasana hatinya menjadi lebih baik, senyuman di wajahnya juga semakin jelas terlihat, "Terima kasih. tapi, jangan lupa mengirimkanku dokumen yang telah diselesaikan melalui email".

Setelah mengatakannya, dia membalikkan badan pergi ke kantornya.

Seperti biasanya, hari Senin mengadakan rapat, setelah selesai, Lucy Lu merenggangkan keempat tangan dan kakinya yang tegang dan keluar dari ruang rapat, CEO Lee mengejarnya, dengan penuh senyuman melihat dia, "Lucy, datang ke kantorku sebentar".

Lucy Lu kaget, menganggukkan kepalanya, "Oh, baik".

Asalkan CEO Lee menunjukkan senyumannya, dia selalu merasa ada hal yang buruk.

Di dalam kantor CEO, tangannya CEO saling bersilangan terletak di meja, dengan ekspresi penuh bahagia menatapnya, "Bagaimana dengan keadaan kaki ibumu?"

"Err, sudah membaik, seharusnya besok sudah bisa keluar dari rumah sakit". Lucy Lu menutup mulutnya, dan menampilkan senyuman yang pas dengan situasi.

"Oh, aku merasa tenang kalau seperti itu, kemarin CEO Shang masih menanyakanku".

"CEO Shang?" Lucy Lu kaget, dalam pekirannya muncul perkataan yang dikatakan Dean Shao padanya.

Merasa bingung untuk sesaat, berkata: "CEO Lee, CEO Shang...... benar-benar berencana ingin bekerja sama dengan Benefit Corp.?"

Glorious Corp. baru saja membuka cabang di kota Nan beberapa saat lalu, Zayn Shang juga begitu, sejak kapan kota Nan telah menjadi tempat favorit?

CEO Lee merenungkannya sejenak, menganggukkan kepalanya, "Aku rasa dia memiliki rencara yang mengarah kesana, kemarin bahkan menyuruh sekretaris untuk menghubungiku. dia mengatakan dia tertarik dengan aplikasi yang perusahaan kita keluarkan beberapa hari lalu, dia ingin membuat pihak pusat disana langsung berkomunikasi dengan kita".

Lucy Lu mengerutkan keningnya seketika, sepertinya sedang memikirkan sesuatu dan berkata denga suara kecil: "CEO Shang ini sungguh menilai tinggi kita?"

Walaupun kota Nan hanya merupakan suatu bagian dari Benefit Corp., tapi kita sangatlah kecil dibandingkan dengan perusahaan besar seperti perusahaan maju milik Zayn Shang, langsung tertarik dalam satu pandangan, tentu membuat orang lain merasa curiga.

"Ah, aku juga merasa seperti itu". CEO Lee juga menggelengkan kepalanya atas keraguannya, walaupun terdengar seperti merendahkan diri dengan berkata seperti ini, tapi dia juga mengetahuinya dengan jelas.

Dia hanya pernah bertemu dengan CEO Shang sebanyak dua atau tiga kali, dan benar-benar membahas sesuatu dengan serius adalah pertemuan beberapa hari yang lalu, bahkan dia CEO Lee sendiri juga merasa sangat aneh.

CEO Shao dari Glorious Corp. juga, kedua bos besar dalam dunia politik ini, kalaupun ada CEO dari perusahaan mereka sendiri hadir disana, CEO hanya bisa sekedar melengkapi tawaan di balik layar, tapi jika menyuruhnya menerimanya, sungguh merupakan sebuah tekanan yang besar.

Mendapatkannya, bahkan CEO Lee pun tidak mengerti kenapa bisa begini, apalagi dengan Lucy Lu, bola matanya Lucy Lu berputar sejenak, tersenyum berkata: "Itu...... CEO Lee, bahkan anda sendiri juga tidak mengerti, aku rasa menyuruhku menanggung masalah ini sungguh beresiko, bagaimana kalau anda menyerahkannya kepada atasan yang lebih berpengalaman di perusahaan kita".

CEO Lee melihat dia, dengan serius merenungkannya sejenak, juga merasa hal ini sangat besar dan khawatir dia tidak akan mampu menghadapinya, tiba-tiba mengerutkan keningnya: "Tapi CEO Shang pernah bertemu denganmu, kesannya terhadapmu pun bagus, kalau aku tiba-tiba mengganti orang, akankah dia tidak merasa tidak senang".

Ekspresi Lucy Lu menjadi tegang, "Ini...... Seharusnya tidak sampai separah itu bukan? Aku rasa sikap dari CEO Shang lumayan baik, mungkin saja dia memang begitu sungkan terhadap semua orang".

Semuanya merupakan orang yang sulit untuk dimengerti, cukup dengan seorang Dean Shao, dia tidak ingin menghadapi.

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu