Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 82 Tipuan Untuk Mencelakai Diri Sendiri

Dengan sesuka hati memesan beberapa stemaed buns, suikiaw kukus, bubur dan lain-lainnya, Lucy Lu lagi-lagi secara khusus memesankan rou bing untuk mereka. Dia begitu lama tidak makan, dan juga mungkin terlalu lapar.

Dalam proses menunggu makanan, Lucy Lu juga tidak menanggapi dia. Lucy Lu menunduk kepala dan berpura-pura memainkan ponselnya, berusaha sekuat tenaga untuk mengabaikannya.

Dean Shao menundukkan kepalanya dan melihat sisi wajah Lucy Lu, bulu matanya tipis dan keriting, dengan nada yang tidak naik-turun ia bertanya: “CEO Shang masih menghubungimu?”

Lucy Lu sejenak mengerjap matanya, kepalanya pun tidak diangkat dan dengan satu kalimat menjawab, “Asalkan ada hubungan dengan pekerjaan, aku tidak punya alasan untuk menolaknya.”

“Waktu itu kamu berterus terang menolakku.”

“……”

Lucy Lu terbengong, membalas dengan nada yang judes pun juga tidak benar. Lucy Lu menaikkan kepala dan menatapnya, pandangan matanya menunjukkan beberapa tanda yang aneh, “Dia bukan orang yang baik, menurutmu seberapa bagus dirimu? Aku tentu saja bisa menolak satu per satu.”

Deng Shao merasa kurang puas dan mengerutkan dahinya, “Aku tidak ingin menyakitimu.”

Lucy Lu meletakkan ponselnya, mengutak-atik peralatan makan yang ada di depannya sambil mengejek dengan senyuman sinis, “Tidak tahukah bahwa beberapa kalimat kamu ini ada di post-online dan merupakan standard kutipan pria sampah, menyentuh perasaan diri sendiri tapi menyakiti orang lain.”

Selain itu, dia sendiri tidak tahu apa yang dikatakannya. Apakah itu dari cinta, atau dari sifat natural manusia.

Pria itu mengerutkan dahinya, tiba-tiba menanya, “ Grey Gu bilang kalau kamu suka aku.”

Ekspresi Lucy Lu berhasil menjadi kaku, beberapa detik diam-diam memperhatikan dia. Tiba-tiba dia tersenyum dengan lebar dan mengangkat alisnya sambil mengejek, “Tidak terlihat kalau dia itu masih ahli dalam percintaan.”

“Bukan, hanya saja pergaulan dia dengan perempuan itu lebih banyak.” Pria itu menjelaskan hal ini dengan serius.

“oo, karena kamu tidak bergaul dengan banyak perempuan seperti dia, makanya kamu tidak mengerti?”

Pria itu tidak mengatakan apa-apa, akhirnya diam-diam menyetujui.

Lucy Lu mengangkat dagunya, bibir pinknya yang menggoda, penuh dengan ketertarikan ia mengagumi wajahnya yang ganteng, tapi pandangan matanya sangat mengejek, “Kalau begitu kamu bisa dikatakan bahwa kamu termasuk orang bodoh, keinginan mengontrol nafsu pada bagian bawah tubuh ini tidak cukup kamu ngerti? Selama 3 tahun aku tidur bersamamu, perasaan apa, dari awal masih harus ada satu orang luar yang memberitahumu, Dean Shao, kamu ini sebenarnya ada atau tidak ada hati hah?

“Jadinya, yang dia katakana itu benarkah?” Dean Shao hanya mempedulikan hal ini.

Ini benar-benar kesalahannya, dia tidak mempertimbangkan dan juga tidak pernah mempedulikan pendapat Lucy Lu. Keinginan fisiologi dia dari awal dikira tidak berarti apa-apa, hanya saat dibutuhkan saja, baru secara natural memikirkan Lucy Lu. Namun, setelah menjalani begitu banyak masalah, diapun mulai menegerti beberapa hal.

Lucy Lu sejenak menggamit ujung bibirnya.

Seperti yang diharapkan yaitu laki-laki yang berkuasa.

“Aku lapar, mau makan.” Sekilas melihat pelayan perempuan datang kemari, perempuan itu membuang mukanya, tidak bersedia untuk menanggapi dia.

Pria itu menggenggam pergelangan tangan pelayan itu, pandangan matanya membara-bara melihat perempuan itu, “Kamu masih belum menjawabku.”

“……”

Lucy Lu menggigit bibirnya, melihat pergelangan tangannya, dengan sangat pelan berkata: “ Kamu tidak ingin membiarkan aku makan dengan nyaman kah?”

Wajah ganteng Dean Shao terlihat tegang, namun dia melepaskan tangan pelayan itu.

Lucy Lu mengambil sumpit dan menjepit satu stemaed buns, mengabaikan dia dan lanjut makan. Hanya saja bagian ujung bibirnya perlahan-lahan melengkung keatas.

Orang kantor tidak begitu mengenali dirinya, orang luar yang tidak berkait bisa melihat hal ini dengan jelas hal ini. Waktu itu memilih untuk bercerai, mungkin juga bukan hal yang perlu disesalkan.

Setelah selesai makan malam, lagit juga sudah mulai terang. Namun, matahari masih belum terbit dan ada beberapa kabut yang tebal.

Setelah balik ke jalan masuk hotel, Lucy Lu mengembalikan jaket ke dia, dengan nada yang dingin membalas: “Yang perlu dimakan sudah dimakan, yang perlu dibicarakan sudah dibicarakan, kamu sudah sebaiknya balik saja.”

Pria itu tidak berekspresi dan menganggukkan kepalanya.

Lucy Lu mengingatkan orang yg didepannya, membalikkan tubuhnya dan langsung pergi.

Tapi hanya berjalan beberapa langkah saja, diapun berhenti, menatap pria yang dibelakangnya yang lagi-lagi mengikuti dia, “Kamu kenapa masih belum pergi?”

Pria itu tetap tenang dan tentu saja menjawab, “Aku capek, mengendarai mobil saat kondisi sedang lelah itu membahayakan, jadi perlu beristirahat.”

Dia mengejutkan Lucy Lu dengan kata-kata yang diucapkannya, kemudian berjalan lurus masuk kedalam hotel.

Saking kagetnya Lucy Lu, matanyapun terbuka dengan lebar, lagi-lagi tidak bisa menemukan kata-kata untuk melawannya. Namun, dia tiba-tiba menyadari bahwa dia lagi-lagi masuk kedalam rencananya.

Di pagi hari, pria ini langsung datang kemari, satu sisi menipu dengan menyatakan bahwa dirinya cedera dan sekalian ingin memesan dirinya sebuah kamar.

Dia jelas-jelas mengatakan rencana awalnya bahwa saat matahari terbit, ia akan langsung balik ke Kota Nan.

Bajingan!

Tidak tahu malu!

Semakin dipikirkan, semakin kesal. Dalam waktu beberapa detik, amarahnya sudah sampai hingga titik puncaknya. Lucy Lu dengan kedua kaki rampingnya berjalan, selangkah demi selangkah menyusuli sisi pria itu. karena pikirannya kosong, Lucy Lu-pun menabrak lengan pria itu dan dengan suara yang rendah sambil mengertakkan giginya berteriak, “Dean Shao!”

Pria itu berhenti , menundukkan kepalanya dan mata menyapu melihat ke arah bagian lengannya, dengan nada yang malas berkata, “Kamu tidak takut dilihat orang?”

“……”

Lucy Lu tanpa disadari melepaskan tangannya, tapi tatapan lebih muram, “Hebat sekali rencanamu!”

Pria itu lanjut jalan kedepan, sambil jalan sambil tertawa dengan lembut berkata, “Rencana apa? Kamu sendiri yang mengatakan bahwa tubuhku ini bisa digoyahkan, pekerjaan begitu melelahkan dan otomatis bisa capek. Disini pas banget ada hotel, jadi tidak perlu menghabiskan banyak tenaga untuk mencarinya lagi.”

Lucy Lu tanpa disadari membalasnya, suaranyapun juga tanpa disadari melengkung keatas, “Kamu pun sudah memesan kamar, selarut malam ini masih mengetuk pintuku?”

Dia pasti sengaja melakukannya.

Lucy Lu tadi barusan saja di meja makan mengejek dia tidak punya hati, dan ternyata dirinyalah yang dipermainkan. Sebenarnya pria itulah yang licik.

“Tujuan awalku kesini itu adalah menemuimu.”

“Kamu……” Lucy Lu tercekik.

“ Dan satu lagi, suaramu yang keras ini bisa mengganggu tidur orang lain.” Dean Shao-pun menyingir, jari tangannya membelai rambutnya. Akhirnya, membawa dia menghadap kedepan sambil tersenyum dengan hangat mengatakan, “Yuk jalan, aku tidak jadi beristirahat. Aku akan menemani kau bercekcok saat kita balik ke kamar.”

“……”

Lucy Lu saking amarahnya, dadanyapun terasa sakit. Diapun cemberut dan tidak mengatakan apapun, raut wajahnyapun juga tidak enak dilihat.

Pria itu dengan tenang membawanya balik ke depan pintu kamar, sekilas melihat kamar yang disebelah dan tiba-tiba bertanya, “Mau ke kamarku atau ke kamarmu?”

Nada bicaranya terdengar serius, tapi saat diperhatikan sekali lagi terdengar ambigu.

Wajahnya Lucy Lu sekali lagi penuh dengan amarah, tapi dia takut suaranya dapat terdengar oleh oranglain makanya juga tidak berani membentak, dia hanya bisa dengan benci mengertakkan gigi dan mendorong dia sambil berkata, “Jangan biarkan aku melihatmu lagi.”

Novel Terkait

Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu