Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 452 Landak Emosi Tidak Bisa Dianggap Hal Enteng

Satu minggu setelah ayahnya meninggal, ibu Lucy Lu akhirnya sadar total.

Tetapi saat mengetahui suaminya meninggal, dia menjadi jarang berbicara. Dia hanya makan dengan teratur, tidur dengan tepat waktu, tidak pernah merepotkan Lucy Lu, tetapi dia tidak mau bicara. Tatapan matanya dari pagi hingga malam selalu kosong, hanya menatap langit-langit rumah sakit yang berwarna putih.

Setiap hari sehabis pulang kerja, Lucy Lu selalu datang untuk melihatnya dan membawa kedua ananya, dan juga makanan yang dimasak oleh Dean Shao, hanya saat melihatanak-anak, ibu Lucy Lu baru ingin tersenyum.

Hari ini Lucy Lu bangun tidur, seperti biasanya melihat figur tubuh yang sibuk di dapur, pria yang memakai baju rumahan, sedang mengaduk bubur didalam panci, saat penutup dibuka, aromanya tersebar keseluruh ruangan.

Dimeja makan sudah dituangkan segelas air hangat, dan juga susu yang sudah di seduh tetapi belum sempat di berikan kepada dua anak, Lucy Lu pun tersenyum datar, dan membalikkan badan memasuki kamar mandi.

Selesai mandi, di meja makan sudah terhidang sarapan, Dean Shao mencopot celemek di tubuhnya dan di letakkan di kursi sampingnya, dia mengambil segelas air hangat dan memberikan kepada Lucy Lu, “Banyak-banyak minum air.”

Lucy Lu menggigit bibir, dan mengambil gelas yang berisi air hangat dan meminumnya.

Hari-hari yang sederhana dan hangat ini terus dilewati selama satu minggu. Setiap hari saat bangun di pagi hari, malam hari saat pulang bekerja, Lucy Lu selalu merasa hidup sederhana ini tidak begitu nyata, semua yang telah dilewati seperti sudah dipasangi filter, ia menjadi takut, dan tidak berani untuk percaya.

“Aku lihat produk perawatan wajahmu sudah habis, aku sudah membelikan yang baru, ada di dalam laci.” Setelah memerintahkan Lucy Lu minum air, dia menyendokkan semangkok bubur kehadapan Lucy Lu, “Wajahmu sudah kering dan hampir lepas kulitnya.”

Lucy Lu baru saja menyendok sesendok bubur, mendengar perkataan Dean Shao, dia secara tidak sadar menyentuh wajahnya, “Benarkah?”

Dia sedikit malu, dan menghindari tatapan mata Dean Shao. Setelah menghabiskan bubur, ia berlari kecil kembali kekamar tidur, membuka laci meja rias, dan melihat bukan hanya ada produk kesehatan baru, masih ada bermacam-macam alat makeup, di letakkan dengan rapi, dan memenuhi beberapa laci atas dan bawah.

Pria itu berdiri di pinggir pintu, kedua tangan dimasukkan di dalam kantong dengan santai, tubuhnya bersandar di pintu, “Aku dengar, jika ingin menyenangkan dan membuat istri senang, membeli barang adalah ide bagus.”

Sambil membuka bungkus produk perawatan wajah, sambil mendengar suara Dean Shao yang rendah dan menggoda, Lucy Lu pun menoleh dan melihatnya, “Mendengar, mendengar dari siapa?”

Dia berpikir, masih ada siapa lagi, dia segera membalikkan wajah lagi, menghadap kaca dan mulai menggunakan pelembab, “Kamu mendengar dari teman baikmu itu? Sampai sekarang kamu masih mendengar teori dia untuk mempermainkan wanita, kamu tidak takut salah.”

“Tidak mungkin.” Dean Shao merenggangkan bahu, berjalan kehadapannya, “Saat aku membayar, pelayan toko masih memujiku.”

“Membayar?” Lucy Lu tiba-tiba tercengang, gerakannya mengusap wajah juga terhenti, “Kamu menggunakan apa membayar?”

“Kartu yang kamu beri padamu.” Ucap pria itu dengan jujur, sangat jujur, dia mengedipkan mata, “Suamimu sekarang tidak punya uang.”

Lucy Lu membuka mulut, tetapi sesaat tidak tahu harus menjawab apa.

Pria yang dulu berposisi tinggi, Dean Shao penanggung jawab Glorious Corp yang biasanya melihat orang dari ketinggian, sekarang setiap hari berubah menjadi melakukan pekerjaan rumah, jika ada waktu kosong pergi ke supermarket pergi ke mall. Lucy Lu sulit untuk menebak hati Dean Shao sekarang, tapi dia mengerti, Dean Shao pasti merasa tidak nyaman.

Walaupun Lucy Lu menyukai situasi saat ini, tetapi dari dalam hati dia juga tahu, ini bukanlah hidup yang Dean Shao inginkan.

Melihat dia tiba-tiba diam, Dean Shao mengeluarkan genggaman tangan kearah mulut, dan mengeluarkan suara batuk, “Kamu marah?”

Lucy Lu tiba-tiba tersadar, takut Dean Shao banyak pikir, dia pun tersenyum, kemudian memelototinya dengan marah, “Trik yang dimiliki Grey Gu itu untuk menghibur wanita, bukan untuk menghibur istri. Kamu kurangi belajar dengannya, jangan sampai nanti kamu menggunakannya untuk wanita lain.”

Lucy Lu berpura-pura marah, dan mengganti topik pembicaraan.

Dean Shao tersneyum, saat membicarakan topik ini dia tiba-tiba teringat sesuatu, “Bocah itu sekarang sudah lebih serius, kita harus memberi dia lebih banyak waktu.”

“Serius?” Lucy Lu menghadap kaca dan mulai berdandan, “Bagian mana yang kamu maksud? Dua hari yang lalu aku masih mendengar Miyagi Gong berkata, melihatnya bertengkar di bar hanya demi seorang wanita, jika bukan karena Miyagi yang melerainya, mungkin sekarang dia sudah masuk rumah sakit lagi.”

Mendengar perkataan Lucy Lu, pria yang duduk di sampingnya berpura-pura tidak tahu, “Benarkah?”

Kemudian dia segera berdiri dan keluar pintu, merapikan jaket dan sepatu yang akan di pakai Lucy Lu, kemudian berteriak, “Istriku, sudah waktunya bekerja.”

Lucy Lu menggeleng dengan tidak berdaya, mengambil tas dari lemari baju, kemudian berdiri dan keluar pintu.

Akhir-akhir ini, masalah kantor ada Miyagi Gong yang membantunya, dia pun merasa lebih santai, CEO Lee mengetahui perubahan yang terjadi dalam keluarganya, dia juga tidak merepotkannya, jika ada masalah segera memberitahu Miyagi Gong, dan menyuruhnya untuk menyampaikan ada dirinya.

Tetapi Lucy Lu tidak memberi banyak waktu untuk bersedih, dia bekerja lebih rajin dan giat dari sebelumnya, di perusahaan jika saatnya serius dia akan serius, saatnya tertawa dia akan tertawa, bahkan dibelakang ada orang yang mengatakan, bahwa dirinya seperti robot.

Tapi sebenarnya, didalam hatinya sudah berkarat dan membusuk, dia tidak bisa menerima lebih banyak kejadian buruk terjadi.

Tetapi terkadang, keinginan tidak selalu terwujud.

Setelah sibuk selama seharian, Lucy Lu turun, saat baru selesai menelpon Dean Shao, dan bersiap mengambil mobil untuk pergi kerumah sakit, saat baru sampai di tempat parkir, dari samping ada bayangan orang.

Dia tidak sempat melihat jelas, tiba-tiba merasakan ada air yang sangat dingin mengalir dari kepala menuju lehernya, dan sangat cepat membasahi tubuhnya.

Saat dia sadar, dia mengelap wajah yang dipenuhi air dingin, rambut yang basah dikesampingkan, baru dia dapat melihat jelas wajah orang tua yang memegang botol kosong.

Bajunya sangat mewah, tapi wajahnya sangat licik, ibu Shao membuang botol kosong ketanah dengan sekuat tenaga, kemudian memperingati: “Lucy Lu, balikkan putraku, kalau tidak, sekali lagi bukan hanya air !”

Lucy Lu tidak hanya tidak marah, dia malah tertawa, dengan bibir yang berwarna terang, “Kenapa, apakah kamu masih ingin menyiramku dengan air raksa?”

Orang tua itu menggenggam erat tangannya, dia di buat marah oleh Lucy Lu yang tidak mempedulikannya, kemudian dia segera menamparnya, “Lucy Lu, kamu adalah pembawa sial! Apakah kamu tahu, demi kamu, putraku telah melakukan hal konyol apa, aku sejak awal sudah melihat, kamu ingin menghancurkan dia. Kamu sungguh telha menghancurkan dia!”

Tamparan yang terdengar jelas ini seketika ditiup oleh angin dingin, bahkan Lucy Lu tidak mendengar jelas, selain rasa sakit seperti di tusuk jarum di pipinya, tidak ada rasa lain lagi.

Lucy Lu berusaha untuk menahan, kuku tangan yang ia genggam telah menusuk kulitnya, “Karena kamu adalah ibu kandung Dean Shao, maka aku bisa membiarkanmu. Tapi kalian Keluarga Shao termasuk keluarga bermartabat di Kota Nan, kamu mencaci makiku dimuka umum, kamu sendiri yang malu.”

Teriakan Ibu Shao sangat cepat menarik perhatian rekan kerja yang mulai keluar dari kantor, ibu Shao mendengar perkataan ini, terlihat tidak begitu peduli, dia mencibir, “Aku tidak akan membuatmu malu, tapi aku akan membuatmu tidak ada jalan yang bisa di pilih, hingga kamu diberhentikan dari perusahaan ini!”

Orang yang melihat mereka semakin banyak, tapi mereka tidak berani mendekat, hanya saling bergosip, dan melihat mereka. Lucy Lu melihat sekeliling sejenak, tahu ibu Shao bukan hanya sekedar mengancam, dia sebagai eksekutif kantor ini, jika masalah keluarga sampai terbawa kedalam urusan kerja, maka ini bukan masalah pribadi dia lagi.

Hari sangat cepat menjadi gelap, lampu jalanan mulai menyala, dan bayangan orang yang mengerumuni mereka semakin terlihat jelas.

Tubuh Lucy Lu tersiram air dingin, seketika dia meras dingin hingga menggigil, tubuhnya mulai bergoyang, dan sedikit tidak bisa tahan lagi.

Saat ini Miyagi Gong baru turun dari gedung, dia mematikan telepon, saat menuju tempat parkir melihat segerembolan orang, dia pun mengerutkan alis.

Dia menyingkirkan orang-orang dan memasuki gerombolan orang, kemudian menoleh dan mengkritik: “Apa yang kalian lihat, apakah kalian sangat santai dan tidak ada kerjaan?”

Wanita yang sombong, baru datang di perusahaan ini, namanya tidak kecil, saat kerumunan orang mendengar suaranya, kebanyakan orang segera pergi.

Sisanya menyingkir lebih jauh, tetapi masih tetap melihat.

Saat semua orang bubar, Miyagi Gong baru melihat kejadian dengan jelas, saat ini ibu Shao sepertinya tidak puas dengan kerumunan orang yang telah bubar, dia menoleh dan memarahi wanita yang meletakkan tangan di pinggang itu: “Siapa kamu? Jangan ikut mencampuri urusan orang!”

Dia baru selesai bicara, wanita yang awalnya sedang emosi seketika menjadi marah, dia menggulungkan lengan baju, dan berjalan dengan gaya yang siap berperang, “Eih, pernah melihat orang yang tidak tahu malu, tetapi tidak pernah melihat orang yang begitu tidak tahu malu, kamu nenek gila yang kabur dari rumah sakit jiwa mana, berani datang ketempat kami mencari masalah?”

Ibu Shao tidak mengira akan berurusan dengan seekor landak ang emosi, dia berusaha mengangkat leher, dan memelototinya, “Kamu, apa kamu tahu siapa aku?”

“Aku tidak peduli kamu siapa......” Satu tangan Miyagi Gong menarik kerah baju orang tua itu, dia menggunakan sedikit tenaga, kemudian membuang ibu Shao ketanah, “Kamu adalah Queen Mother atau Dewi Guanyin yang menduduki teratai emas? Coba berubah wujud dan beri aku melihatnya.”

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu