Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 547 Siapa Keluarga Dari Pasien

Saat asisten Louis Mu menelpon adalah saat para eksekutif tinggi di Glorius Corp sedang melakukan rapat perencanaan proyek berlangsung di bagian terpenting.

Waktu singkat untuk menggabungkan proyek, didalam ruang rapat sangat sunyi senyap, Glen Lin yang duduk di barisan terbelakang sedang mencatat isi rapat, handphone yang berada di samping komputer terus menyala beberapa kali, dia mengerutkan alis, akhirnya berdiri, dan berjalan menuju pintu luar ruangan rapat.

Saat mendorong pintu kembali, langkah kakinya tidak setenang sebelumnya.

“Dubrakk” suara ini membuat semua orang melihat kearahnya dan mengerutkan alis, Dean Shao juga mengangkat kepala, dan melihat kearah pintu masuk ruang rapat.

Melihat pria yang biasanya selalu bersikap tenang ini, matanya di penuhi dengan rasa ragy dan khawatir, Dean Shao mengerutkan alis, dan bertanya: “Kenapa?”

Saat Glen Lin berbicara di telinganya, dan memberitahu semua hal, semua orang di ruang rapat memperhatikan raut wajah Dean Shao, dan dapat melihat melihat api disepasang matanya.

Kemudian terdengar bunyi “Bommm”, pria itu memukul meja dan berdiri.

Kemudian dia segera mengendalikan emosinya, tapi akhirnya semuanya lupa di perintahkan, dia segera mengambil jas di kursi di belakangnya, dan segera pergi keluar.

Ruang rapat yang awalnya tenang, seketika menjadi berisik.

“Rapat hari ini sementara sampai disini dulu, semua ketua kembali mengoreksi rencana proyek di tangan kalian, nanti akan diberitahukan waktu rapat yang baru.”

Glen Lin dengan panik membereskan barang di meja, dan berjalan cepat kearah luar.

Saat sampai dirumah sakit, melihat dua orang wanita tua menunggu di luar pintu operasi, dan pria yang bersandar di dinding koridor, yang sama sekali tidak berbicara.

Ditubuhnya masih ada bercak darah, jas yang berada di tangannya, juga terlihat jelas beberapa bercak darah.

Di dalam koridor, langkah kaki Dean Shao semakin mendekat dan terdengar jelas, selangkah demi selangkah, seperti sedang mengetuk pintu hati semua orang.

Setelah saling menyalahkan, kedua orang tua ini larut di dalam perasaan masing-masing dan segera mengangkat kepala, mata Ibu Lu sudah merah karena menangis, dari alis ibu Shao yang mengerut itu, juga dipenuhi dengan rasa tidak tenang dan kekhawatiran.

“Dean, bagaimana dengan Lucy....”

Ibu Lu yang berdiri terlebih dahulu menggenggam erat baju Dean Shao, saat berbicara, suaranya bergetar dan serak.

Ibu Shao mengangkat kepala dan melihatnya, kemudian berkata dengan kesal, “Hanya tahu menangis, apakah menangis bisa mengatasi masalah? Jika bukan karena kamu yang sibuk dan ingin mengikutiku, bagaimana Lucy bisa celaka?”

Ibu Lu sangat sedih, tangannya yang memegang baju Dean Shao menjadi bergemetaran, “Yang menyakiti dia adalah Keluarga Mo kalian, adik iparmu yang tidak tahu diri itu!”

Dua orang tua bertengkar, membuat perasaan Dean Shao yang terbebani perlahan semakin memuncak, raut wajahnya sangat dingin, dan tatapannya yang dingin seperti akan membuat orang beku.

Ibu Lu menyadari, dia langsung berhenti bicara, dan menutup mulut.

Ibu Shao duduk di kursi panjang, dia mengangkat tangan, awalnya ingin mengatakan sesuatu, tapi saat melihat raut wajah Dean Shao, dia kembali menelan perkataannya.

Tatapan pria itu sangat dingin, dia bertanya dengan dingin: “Dimana Maria Zhu?”

Nama yang dia panggil saat ini, ada bibinya yang membuat masalah.

Dia bertanya, dan melihat kearah Lousi Mu.

Louis Mu mendengar, tatapan yang awalnya kearah bawah perlahan diangkat, dan bertatapan sejenak dengan Dean Shao, kemudian menunjuk kearah lift: “Ada didalam mobil, mau turun untuk menyapanya?”

Dua pria segera melangkahkan kaki, dan berjalan menuju arah ujung koridor.

Sebelum melangkahkan kaki, Dean Shao berusaha bersabar, memegang bahu ibu Lu dengan lembut, dan berkata dengan yakin, “Anak ini tidak ada juga tidak apa-apa, aku masih tetap mencintai dia, dan akan lebih baik kepadanya.”

Saat mengatakan hal ini, mata ibu Lu yang berkaca-kaca melihatnya, dari dalam mata Dean Shao juga dapat melihat air mata yang ditahan.

Sedangkan bagi Dean Shao, anak ini memiliki arti yang berbeda.

Dari awal dia sudah merasakan kebahagiaan sebagai seorang ayah, bahkan dia mengetahui hal ini lebih awal dari Lucy Lu, saat bersama dengan Lucy Lu menjaga kehidupan kecil ini, hatinya dipenuhi dengan rasa gugup, penantian serta kebahagiaan.

Tapi tentu saja, perkataan yang dia ucapkan sekarang, adalah perasaaan yang sesungguhnya.

Mendengar perkataan Dean Shao ini, air mata ibu Lu langsung menets, dia mengangguk dan terus berkata “baik”, “Baik, baik, baik, ada menantu seperti kamu, adalah kebahagiaan bagi ibu.”

Saat menunggu Dean Shao pergi, ibu Lu menoleh dan melihat ibu Shao yang duduk melamun di kursi, juga tidak ingin bertengkar dengannya lagi, jadi dia bergeser kesebelah, duduk di posisi yang jauh darinya.

Dia menggigit gigi, mendongak dan melihat kearah tulis merah di pintu operasi, air matanya pun terus menetes.

Ibu Shao melihat kearahnya, setelah melihatnya pun tidak tahan untuk marah, dia memukul paha dan berdiri, “Sudah, jangan menangis lagi! Dokter juga belum keluar, kamu disini menangis seperti orang kehilangan.”

Ibu Lu sangat sedih, dia tidak ingin membuat marah wanita tua ini, tapi juga tidak tahan untuk menangis, jadi dia meletakkan kepala di telapak tangan, dan terus menangis.

Sambil menangis, sambil berkata: “Lucy bukan putrimu, tentu saja kamu tidak sedih, jika bukan karena cucu yang ada di dalam perutnya, mungkin sekarang kamu masih bertengkar dengan kami....”

“Bagaimana bisa bukan putriku?”

Suara Ibu Shao lebih jelas dibanding dengan Ibu Lu, tapi saat ini matanya juga memerah, “Dia sudah menikah dengan Dean Shao, seharusnya dia juga putriku bukan?”

Dia sangat paham, Lucy Lu mengalami kecelakaan, sama seperti ibu Lu mengalami kecelakaan waktu itu, dia sendiri mempunyai tanggung jawab.

Selain terhadap menantu ini, dalam hatinya dipenuhi dengan rasa bersalah, dan juga bersalah kepada cucu yang ada di dalam perutnya yang entah masih bisa selamat atau tidak.

Jadi setelah berteriak, dia mulai menenangkan diri, dan berpindah duduk kesamping ibu Lu, berkata dengan suara kecil: “Jika hanya Lucy aman, nanti masih bisa mempunyai cucu, saat dia keluar rumah sakit nanti, nanti aku tidak akan mencampuri hubungannya dengan Dean lagi.”

Kemudian, dia berjanji kembali, “Tidak peduli anak ini selamat atau tidak, pernikahan mereka aku juga tidak akan melawan, kamu bisa tenang.”

Mendengar perkataan ibu Shao, ibu Lu berhenti menangis.

Sangat langkah bisa mendengar perkataan ini dari mulu nenek tua ini, dirinya sungguh tidak menduga.

Awalnya kekhawatiran dalam hatinya juga karena hal ini, waktu itu ibu Shao ingin melaksanakan pernikahan ini, juga karena cucu ini.

Hal ini semua orang tahu.

Jadi saat tersadar, dia memelototi ibu Shao: “Kamu serius?”

Walaupun dalam hati Ibu Shao masih merasa aneh, tapi saat ini dia mengangguk dan berjanji, “Sungguh.”

Bermasalah dengan Keluarga Shao sudah selama ini, diantaranya baik itu Stephani Fu, Jessy Qi ataupun Florencia Tao, kemudian dia mulai menyadari, putranya melihat orang sungguh berbeda, semua wanita itu tidak bisa dibandingkan dengan Lucy Lu, di dari semua aspek.

Mendengar perkataan ini, akhirnya Ibu Lu menghapus air mata di wajahnya, dan saat ingin mengatakan sesuatu, lampu merah di atas pintu ruang operasi padam, dokter mendorong pintu, membuka masker dan bertanya: “Siapa keluarga pasien?”

“Aku....”

Dua orang tua ini sepertinya berdiri dan menjawab bersamaan, kemudian mereka pun saling bertatapan.

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu