Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 306 Kecelakaan Mobil

Wajah Jessy Qi memucat, bibir merahnga tertutup rapat, dan berusaha keras untuk menyembunnyukan kesedihan didalam mata, tapi juga tidak rela membiarkannya pergi.

“Masuklah, selesaikan terlebih dahulu masalah disini, pergi seperti ini selain membiarkan Zayn Shang mendapatkan apa yang diinginkan, juga tidak memiliki keuntungan apapun. ”

Dean Shao menandangnya dengan tidak sabaran:“perkataanku hanya dikatakan sebanyak satu kali, yang bisa menghentikanku membuat keputusan tidaklah banyak. ”

Maksudnya sangat jelas, orang yang terhitung sedikit itu tidak termasuk dia.

Ekspresi Jessy Qi yang tersakiti terungkap tanpa keraguan dia tiba-tiba melepaskan tangannya, lalu tersenyum pahit:“kalau begitu aku masuk sendiri, kamu pergilah. ”

Tangannya baru saja dilespaskan, lalu ponsel Dean Shao berdering, dan menjawabnya selama 2 menit, lalu ekspresinya berubah secara tiba-tiba.

Didalam hati Jessy Qi terasa berat, dan dia tidak mudah untuk mengungkapkan emosinya, sejak lama, dia hanya akan menjadi kelemahan sebenarnya Lucy Lu.

“Ada apa?”Tanya Jessy Qi.

Pria itu terlihat seperti sudah kehilangan semangat dalam sekejap, tidak menjawab perkataannya dan segera naik ke mobil.

Jessy Qu dengan mata yang tajam dan cekatan, hampir bersamaan dengannya naik ke mobil, dan pria itu juga tidak peduli apakah dia mengikat sabuk pengaman atau tidak, lalu menyalakan mobil dan melaju pergi dalam sekejap.

“Ada apa sebenarnya?Kemana kita akan pergi sekarang?”

“Diam!”Pembuluh darah biru di dahi pria itu menonjol, dan didalam matanya ada sebuah rasa kebingungan.

Sejak Jessy Qi kecil sampai dewasa tidak pernah melihat ekspresi yang seperti ini dari wajahnya, dia selalu mengira, yang dimilikinya hanyalah rencana yang dipikirkan dengan matang dan menghakimi segala sesuatu, dan juga kenapa dia bisa selalu menjadikannya sebagai keyakinan.

Tapi sekarang, dia yang menaklukkan semuanya memiliki kesalahpahaman demi seorang wanita biasa……

Bibir merahnya sedikit bergerak, pada malam di hari ini akhirnya aku mengetahui pentingnya Lucy Lu didalam hati Dean Shao.

Mobil yang kecepatannya ditambah dampai batas maksimal sudah sampai dalam beberapa menit……di tempat kecelakaan.

Benar, adalah kecelakaan mobil, mobil yang dikendarai Lucy Lu itu, mobil sport berwarna merah menabrak pagar pembatas, bagian depan mobil berubah bentuk, dan melihatnya membuat orang terkejut.

Pria itu sudah berlari dengan cepat kesana dalam sekejap, dan berusaha keras untuk membuka pintu mobil, tapi sudut antara mobil dan pagar pembatas terlalu sempit, dan tidak bisa membuka pintu tempat duduk penumpang bagian depan, bibi Cai yang berada di tempat duduk penumpang bagian depan sudah pingsan, lalu bibi Wei sudah menariknya keluar, dan tidak terlihat dia menerima luka apapun, tapi di sisi lainnya Lucy Lu tidak berani bergerak, dan sudah memanggil mobil ambulan.

“Lucy……Lucy……”Pria itu langsung duduk di tempat duduk penumpang bagian depan, lalu memanggilnya dengan lembut, seolah-olah takut akan suaranya yang terlalu keras akan mengejutkannya.

Jessy Qi gemetaran dengan ketakutan, lalu membungkukkan badan untuk memeriksa mobil, bagian bawah sudah bocor akan minyak yang dangkal, lalu matanya menyusut, dan langsung berdiri untuk menarik pria yang ada diatas mobil.

“Tangki minyak sudah rusak tertabrak!Kamu cepat keluar!Terlalu berbahaya!”

Tapi bagaimana dia menariknya pun sama sekali tidak bergerak, dan sepertinya pria itu tidak bisa mendengarnya.

Mata yang berat, dan kata-kata yang lebih lembut dari sebelumnya, melihat Lucy Lu yang bersandar pada kursi di sisi belakang, dengan suaranya sedikit gemetaran berkata:“Lucy, aku gendong kamu keluar terlebih dahulu ya, disini terlalu berbahaya, jika kamu bisa sadar……akan terasa sedikit sakit……”

Kakinya tersangkut pada bagian depan mobil yang berubah bentuk, kantung udara di depan dadanya terdorong keatas, kedua twngannya tergantung di depan, pergelangan tangannya menjadi kebiruan, seharusnya demi mencegah inersia dari menyakiti anak, lalu menggunakan tangan untuk menahan, melihat tangannya yang sekarang pasti sudah patah, dan juga tidak tahu bagaimana dengan anaknya.

Dean Shao membuka kantung udara, dengan berhati-hati mengamatinya, untuk memastikan bahwa kakinya tidak memiliki luka yang terlalu parah lalu dia berani untuk mengambil tindakan, perlahan-lahan menggendongnya dengan menopang kedua lengannya, dan dahinya dipenuhi keringat.

Dia membuang waktu selama beberapa menit lamanya, bahkan mau bagaimana Jessy Qi dan bibi Wei berteriak diluar dia pun tidak peduli.

Saat menggendong Lucy Lu keluar, dia seperti sebuah boneka, rambut hitam yang tebal jatuh berserakan di pipinya, mata tertutup rapat, bibir putih pucat, lalu dengan cepat meletakkannya diatas lantai dan memeriksa kondisi lukanya.

Selain luka pada tangan, masih ada memar di kepala, kakinya berdarah dengan parah, dan tidak terlihat bagaimana kondisi cederanya.

Saat melihat sebuah bercak darah pada gaun katun putihnya, mata Dean Shao tiba-tiba menyusut, memutar kepala dan melihat bibi Wei dengan tatapan ingin membunuh.

“Dimana dokter?!Kenapa masih belum tiba?Dimana dokter yang kamu panggil!”

Bibi Wei yang ketakutan oleh sikapnya hampir tidak bisa berbicara:“hampir……sudah hampir sampai……”

Jessy Qi juga sudah melihatnya, jika anaknya benar-benar bermasalah, dan pertolongan yang terlambat takutnya akan membahayakan nyawa wanita hamil.

Ekspresinya bercampur aduk melihat wanita yang berbaring di atas lantai, tangannya menopang pada mobil sendiri, kemudian membungkuk untuk membelai punggung pria itu.

“Dean, sekarang masih belum diketahui situasinya, kamu jangan panik terlebih dahulu. ”

Ditengah pembicaraan ambulan pun sudah tiba, pria langsung mendorongnya dan berdiri, lalu menarik pakaian milik dokter, dengan mata yang memerah, lalu mengancam dengan ekspresi ganas dan unik:“kalian datang begitu telat, jika terjadi sedikit masalah saja dengan dia, kalian semua harus dikubur hidup-hidup !”

Pria itu memegang tangannya dan tidak akan pernah melepaskannya, lalu langsung ikut naik ke ambulan.

“Bagaimana dengan dia?”pria membuka mata dan mengunci pandangan pada dokter, lalu menanyai dan memeriksanya dengan teliti.

Dokter berkata dengan takut dan berhati-hati:“dilihat dari sekarang, cedera yang paling parah seharusnya adalah pergelangan tangan, patah tulang tingkat menengah, kakinya mengalami pendarahan luar, dan sudah melakukan tindakan penghentian pendarahan, untuk sekarang ini sudah pasti tidak membahayakan nyawa. ”

Dean Shao terdiam setelah mendengarkannya, dia menundukkan kepala melihat wajah Lucy Lu yang pucat, setelah beberapa saat lamanya dia baru mengangkat kepala:“bagaimana dengan anaknya?”

Dokter memberikan permulaan, dan langsung mengangkat kepala, dengan sedikit rasa malu.

Situasi spesifik wanita hamil harus menunggu pengambilan sinar ultra B baru bisa dipastikan, tapi bagian bawah pada tubuhnya mengalami pendarahan, ini bukanlah pertanda baik.

“Ini…harus sampai di rumah sakit baru bisa dipastikan. ”Dokter hampir tidak berani mengangkat kepala.

Bibir tipis pria itu tertutup rapat, tenggorokan sedikit bergerak, dan ekspresi wajahnya sangat memendam rasa.

“Jika membahayakan nyawa orang dewasa, maka anaknya dikorbankan saja. ”

Hanya beberapa saat, dokter yang mendengarkan perkataan ini, seperti menunjukkan perilaku yang tidak berdaya, tapi lebih seperti sebuah perintah.

Sekarang masih belum sampai pada kondisi itu, melihat kehilangan darahnya, masih tidak terlalu serius.

Tapi dia sudah tidak memiliki keberanian untuk berbicara lagi, pria dihadapannya terlihat sudah menjadikan wanita ini sebagai akar kehidupan.

Didalam beberapa menit berikutnya, pria mulai menelepon, dan memberitahu dokter kebidanan dan ginekologi terbaik untuk bergegas ke rumah sakit terdekat, Glen Lin dan Davin Yan sambil mengatur, sambil bergegas ke rumah sakit, dan harus mengatur semuanya dengan baik seblum bos tiba.

Sudah menghabiskan waktu seanjang malam.

Saat langit cerah, pria yang memegang tangan Lucy Lu baru tertidur lelap, tubuhnya membungkuk disisi tubuhnya, dagunya berada diatas kepalanya, bagian bawah matanya berwarna hitam abu-abu, rambutnya yang rapi juga sedikit berantakan.

Tangan Lucy Lu dibalit dengan plester gips, kaki kanannya sudah di jahit sebanyak 10 jahitan, walaupun bagian bawah perutnya sudah terhantam, tapi karena dia berusaha mati-matian melindungi perutnya, dan masih bisa bertahan dibawah upaya kerja keras dokter, tapi karena komplikasi kehamilan, kedepannya semua tindakan harus dijaga dengan hati-hati.

Pukul 7 pagi, Jessy Qi ditahan oleh Glen Lin didepan pintu.

“Aku hanya datang untuk melihat nona Lu. ”Satu tangannya membawa keranjang buah, dan membawa tas ransel dengan satu tangan di pundaknya.

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu