Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 123 Pengalaman hidup Theo Mu

“Itu semua mereka yang minum, aku tidak minum banyak." Suara Theo Mu terdengar tenang dan santai.

Lucy Lu memerhatikan jalanan di depan yang macet, memperlambat kecepatan, dan bertanya tanpa alasan: “Apakah kau asal sini?”

Setelah bertanya, Lucy Lu baru ingat bahwa ia tidak tahu apa pun tentangnya.

Bola mata Theo Mu yang gelap memperlihatkan sedikit cahaya, berpaling dan melihat Lucy Lu, menjawabannya dengan tenang, "Bukan, rumahku di kota Lin, tidak jauh dari sini, setelah lulus, aku langsung ke sini untuk mencari pekerjaan."

"Oh, apakah orang tuamu juga ada di sana?"

Mobil tiba-tiba menjadi hening.

Lucy Lu panik, dengan firasat buruk ia melihat kearah Theo Mu, tapi di dalam mobil gelap, sangat sulit melihat dengan jelas, sama sekali tidak terlihat jelas ekspresinya, “Kenapa?”

"Aku tidak memiliki ayah, hanya mempunyai ibu.” Tiba-tiba Theo Mu tersenyum kepadanya.

Lucy Lu melihat senyuman itu, hatinya tertegun sejenak, anehnya, punggungnya tiba-tiba terasa dingin, tangannya bergetar, hampir saja ia memutarkan kemudi yang ia pegang.

Ia segera menghadap kebelakang, dengan panik meminta maaf, “ma..maaf, aku tidak bermaksud….”

Theo Mu sepertinya tidak menyadari perubahaan ekspresi Lucy Lu, matanya menghadap kedepan, dengan suara yang tenang berkata: ”tidak apa, ibuku adalah single parent, dari kecil aku sudah tidak memiliki ayah, dan juga tidak pernah melihat ayahku, jadi aku sudah terbiasa.”

Lucy Lu tidak menyangka, Theo Mu yang memiliki sifat begitu ceria ternyata tumbuh besar di lingkungan seperti itu, tapi hampir membuat orang merasa tidak aneh, setiap orang memiliki cara hidup yang berbeda-beda, bahkan dirinya sendiri saja memiliki beberapa rahasia.

Lucy Lu tidak tahu bagaimana cara menghibur orang, hanya bisa tersenyum kecil, “Kau sudah sebesar ini, dan apalagi kau rajin, kelak pasti akan lebih baik, kau masih memiliki ibumu.”

Setelah Lucy Lu selesai berbicara kemudian Theo Mu menjawabnya dengan suara dingin dan rendah, “Ibuku sudah tidak ada.”

"......"

“HAH!”

Lu Wei terkejut, tangannya seketika hilangnya kendali, mobil yang tadinya lurus tiba-tiba belok hampir menabrak ke arah sisi pagar pembatasan, untung reaksinya tepat pada waktunya, hingga dengan cepat ia memutar kemudinya, kepala mobil sangat cepat berbalik ke sebuah tikungan sehingga tidak jadi menabrak, dia terkajut sehingga kakinya menginjak rem dengan kencang.

Tubuhnya terdorong sampai kedepan kaca kemudian berhenti, jika lewat beberapa detik saja bisa terjadi kecelakaan, wajahnya menjadi putih pucat, bernafas dengan panik, tiba-tiba berpaling kea rah Theo Mu, “Maafkan aku, aku kehilangan kontrol terhadap kemudiku, apakah kau baik-baik saja?”

Wajah Theo Mu terlihat sepeti tidak terjadi perubahaan ekspresi apapun, dengan tenang melihatnya sebentar dan tersenyum, “aku baik-baik saja, maaf kalau tadi aku mengejutkanmu.”

Lucy Lu masih bernafas dengan panik, lima jarinya masih menggenggam kemudinya dengan erat, telapak tangannya dipenuhi keringat, tiba-tiba hatinya merasa tidak enak, tapi tidak tahu kenapa, tapi ia yakin bahwa ia sangat terkejut, tidak bisa di jelaskan karena suaranya Theo Mu tadi atau karena isi pembicaraannya.

“Ka Lu, gimana kalau aku saja yang mengemudi?” kata Theo Mu sambil melihat kearah Lucy Lu.

“Tidak, tidak perlu, kau tadi minum alkohol.” Lucy Lu masih belum sadar sepenuhnya, ia menggelengkan kepalanya, memutar mobilnya, kemudian balik ke jalan semula meneruskan perjalanan.

Kali ini, ia akan hati-hati, sepasang matanya akan memandang terus kepada jalan didepan, tidak akan berani lagi untuk melihat kearah lain.

“Sebenarnya, ibuku setengah tahun yang lalu baru meninggal.” Kata Theo Mu dengan suara rendah, melanjutkan percakapan tadi.

Lucy Lu terkejut, hatinya muncul lagi perasaan yang berbeda sepeti tadi, perasaan aneh dan ada sedikit perasaan takut, tidak tahu apakah masih terkejut karena peristiwa barusan, tapi ia tidak mungkin menghentikan Theo Mu untuk memberi tahunya masalah ini.

Lucy Lu mengkerutkan alisnya, ia dengan hati-hati mengemudi mobilnya dan dengan hati-hati juga bertanya: “Apakah kau saat itu masih sekolah?”

Memiliki keluarga single parent, dan orang tua satu-satunya yang telah menemani dia selama 20 tahun lebih telah meninggal, sungguh pukulan yang sangat berat, apalagi saat itu dia masih kecil, pasti hatinya mengalami kepedihan yang susah untuk di ungkapkan.

“hm, bertepatan sedang mempersiapkan kelulusan.”

Lucy Lu merasa sedikit perasaan sakit di hati, mulutnya dan otaknya berpikir bagaimana cara untuk menghibur Theo Mu, masih tidak bersuara, tiba-tiba terdengar suara tenangnya Theo Mu berbicara lagi: “Ka Lu, apakah kau tahu bagaimana ibuku meninggal?”

“Dia….” Walaupun Lucy Lu selalu melihat kedepan, tapi dia bisa mendengar bahwa Theo Mu berusaha untuk kuat, hatinya lagi-lagi tanpa alasan bergetar, ekspresinya menjadi tegang, “Tan, tante….. kenapa?”

Mobilnya terus melaju kedepan tanpa berhenti, lampu mobilnya yang terang, menembus kaca mobil, pancaran sinarnya, membuat bayangan di wajah mereka.

Yang satu tersenyum dengan pucat, yang satu termenung dengan kesedihan.

Tapi Lucy Lu tidak membalikkan kepalanya untuk melihat Theo Mu, hanya mendengar dari telinganya suara gemetar pria itu.

“Dia bunuh diri.”

Hati Lucy Lu seperti di pukul oleh benda keras, perasaan aneh itu menyebar sampai ke segala arah, seluruh badannya terasa kaku.

Dia merasa udara di mobil menjadi sesak seperti ada kedua tangan yang sedang melingkar di lehernya, membuat dia tidak bisa bernafas, dan tidak tahu harus berkata apa, pada detik itu, ia tiba-tiba membalikkan kepala, berpura-pura tidak mendengar kata Theo Mu tadi, “Apakah ini jalannya?”

Theo Mu dengan lesu menghadap ke depan, “Bukan, jalan kedepan sedikit lagi sudah sampai.”

“Oke, kalau begitu sebentar lagi sudah sampai.”

Dia memberikan senyuman paksa, dan kemudian kembali fokus menyetir, tanpa aba-aba ia menambah kecepatan mobilnya.

Tidak sampai 2 menit, mobil berhenti di sebuah pinggir jalan, Theo Mu secara otomatis membuka sabuk pengamananya dan ingin keluar dari mobil.

Mata Lucy Lu memancarkan sedikit cahaya, tidak tahu dorongan dari mana, tiba-tiba ia menepuk bahu Theo Mu, dengan suara rendah dan lembut berkata: “Perjalananmu masih panjang, jangan berpkir terlalu banyak, kata-kataku barusan jangan di masukan kedalam hati, malam ini cepatlah istirahat.”

“…….Oke, kalau begitu aku pergi dulu, kau minum air hangat supaya tidak terlalu mabuk, kalau tidak besok pagi kepalamu akan sakit.”

Setelah Lucy Lu selesai berbicara, ia langsung menancap gas dan pergi.

Sesudah mengendarai selama beberapa waktu, ia menghentikan mobilnya di pinggir jalan, memejamkan mata dan memegang dadanya dengan pelan bernafas.

Dia tidak mengerti, sebenarnya tadi apa yang terjadi?

Mendengar cerita sedih orang lain seharusnya hal pertama yang ia lakukan adalah menghibur mereka, tapi kenapa hatinya berdetak dengan kencang dan ingin kabur? Mendengar ibu Theo Mu bunuh diri, dia menjadi tidak berani banyak bertanya…. Lagipula, Theo Mu yang tadi sempat membuatnya merasa asing.

Dia menunduk kepalanya menekan alisnya, sekarang pikirannya lagi kacau.

Tidak tahu apakah karena hari itu di cekik sama orang sampai sekarang masih terasa trauma, dan di tambah lagi ada sedikit lelah, seluruh tubuhnya menjadi linglung.

Saat ini, keheningan di dalam mobil, tiba-tiba layar ponsel di sebelahnya menyala, kemudian di ikutin dengan suara getaran ponsel tersebut.

Tidak dapat di pungkiri, Lucy Lu sangat kaget, mengangkat wajahnya yang pucat dan ketakutan, melihat ponselnya kemudian bernafas dengan lega, ia dengan tidak berdaya menyelipkan rambutnya yang terjatuh ke belakang telinga, dan mengambil ponselnya untuk menjawab telepon tersebut.

Novel Terkait

Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu