Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 234 Bantuan (2)

Pekerjaan Lan Ke sangat efisien, dia dengan cepat mengirimkan info padaku: “Lin Xueman akan pergi ke Malaysia dua hari kemudian, dan Mo Ziqian mungkin pergi bersamanya.”

Aku menyuruh Aisha membantuku merawat Qiang-Qiang, dua hari kemudian, aku berdandan dan menginjakkan kaki di penerbangan ke Malaysia. Pada penerbangan ini, ada juga Mo Ziqian dan Lin Xueman, mereka berduduk di kelas pertama, tempat duduknya ketat, Mo Ziqian dengan hati-hati membantu Lin Xueman mengikat sabuk pengaman. Berbisik mengingatkannya, “kalau ada ketidaknyamanan segera beritahu aku.”

Lin Xueman baru saja melakukan bayi tabung, begitu terburu-buru dan tidak tahan ingin keluar kota, apakah karena Tuan kelima? Aku sedang sembarang menebak, ponselku tiba-tiba berdering, aku merendahkan suaraku dan menjawab.

Lan Ke berkata dengan sangat serius: “Dua hari ini aku memiliki urusan tidak dapat pergi bersamamu, kamu ingat jangan sembarang keluar, jangan pergi menyinggung Kakak Jie itu, aku sudah menelepon Chen Hui, menyuruhnya menjemputmu di bandara, kamu....”

Kakak adalah kakak, Lan Ke mengingatkanku sekumpulan hal yang harus diperhatikan, akhirnya dia berkata, setelah menyelesaikan pekerjaannya, dia akan segera datang berkumpul denganku.

Pesawat lepas landas dan mendarat di Bandara Kuala Lumpur Malaysia pukul 2 pagi.

Aku mengenakan topi bertepi lembut di kepalaku, mataku ditutupi dengan kacamata hitam, dan rok katun panjang sampai pergelangan kaki, membungkus tubuhku dengan rapat, aku percaya diriku yang begini, Mo Ziqian dan Lin Xueman tidak akan dengan mudah mengenaliku.

Aku berpakaian ringan dan melangkah dengan pelan-pelan, mengikuti di belakang keduanya sampai mereka menaiki mobil hotel yang datang menjemput mereka, tepat ketika aku akan memanggil taksi dan mengikuti mereka, bahuku ditepuk oleh seseorang, “Lin Xiao?”

Terdengar suara Chen Hui yang sangat serius dari belakang, aku langsung nemutar kepala, terlihat wajahnya yang sangat serius.

“Oh kamu.” Hatiku mengingat untuk mengejar Mo Ziqian dan Lin Xueman, jadi berkata pada Chen Hui: “Apakah kamu melihatnya? Mo Ziqian dan Lin Xueman datang, ayo cepat kita mengikuti mereka!”

Tetapi Chen Hui tidak mempedulikan perkataanku sama sekali, langsung menarik tanganku dan berkata: “Kembali ke hotel dulu, hal lain kita bicarakan lagi nanti.”

Chen Hui mendorongku masuk ke dalam taksi, dia sendiri juga masuk duduk ke dalam, memberitahu nama hotel, mobil mulai melaju pergi.

Chen Hui: “Pergi istirahat satu malam dulu di hotel, besok langsung kembali ke China.”

Aku sangat kaget Chen Hui mengambil keputusan dengan tidak mempedulikan perasaanku sama sekali: “Mengapa? Aku belum mencapai tujuanku, aku tidak akan kembali.”

Chen Hui berkata dengan nada yang serius, “Xiaoxiao, kamu sekarang adalah seorang ibu hamil, dirimu tidak cocok melakukan perjalanan jarak jauh, terlalu mengkhawatirkan dan melelahkan diri, dan disini sangat berbahaya, kamu tidak memikirkan dirimu sendiri juga harus memikirkan anak di dalam perutmu. Jiayu menyuruhku tidak peduli dengan cara apapun, harus membawamu kembali ke China.”

Aku terdiam lumayan lama, menatap pada kendaraan di luar jendela, angin sepoi-sepoi menghembus bau lautan, suaraku agak mendesah: “Aku tahu kalian semua demi kebaikanku, namun kalau aku tidak berusaha untuknya, aku selalu merasa sangat bersalah padanya, dan dalam kesadaranku yang terdalam aku tidak percaya dia akan melakukan hal seperti itu, aku berharap dia tidak bersalah, dia benar sangat aneh, apakah kalian tidak merasakannya?”

Suaraku semakin mendesah, sampai akhir sama sekali tidak dapat menahan diri.

Chen Hui meletakkan tangannya dengan lembut di bahuku, kemudian menggenggam dengan erat: “Adik kelima tidak pantas kamu melakukan ini padanya, kamu adalah gadis yang baik, untuk yang akan datang pasti ada orang yang lebih baik datang mencintaimu. Adik kelima, dia pasti akan menyesal.”

Suara Chen Hui semakin keberatan, aku merasa pada saat ini, hatinya pasti sangat keberatan.

Aku dibawa oleh Chen Hui ke hotel yang dia tinggali, setelah menyusun barang bawaan, Chen Hui memesankan makan malam, kemudian menelepon Jiayu, menyuruhnya untuk jangan mengkhawatirkanku, dan memberitahunya diriku sangat baik, dan besok akan mengantarku ke dalam pesawat.

Aku mana mungkin berselera makan, seluruh otakku berpikir aku tidak boleh kembali, urusanku belum terselesaikan.

Jadi setelah Chen Hui kembali ke kamar kemudian, aku meninggalkan selembar kertas tertulis “Aku akan melindungi diriku, jangan khawatir” dan membawa barang bawaanku yang sederhana pergi meninggalkan hotel.

Aku menelepon Jia Bang temannya Lan Ke, dan setelah mendapat persetujuannya aku pergi ke tempat tinggalnya, pada hari berikutnya Chen Hui meneleponku, nada suaranya terdengar sangat kesal, aku menjawab dengan lemah: “Kakak Chen, maaf, aku benar tidak boleh kembali, aku harus berusaha terakhir kali untuknya, meskipun kesusahanku dan kerja kerasku tidak berguna, paling tidak aku dapat menenangkan hatiku.”

Menyerah, atau boleh dikatakan sudah putus asa dengan Tuan muda itu.

Lumayan lama kemudian Chen Hui baru mengatakan, “Ok.” Lalu menutup telepon.

Aku mengikuti nama hotel yang diberitahukan Lan Ke, menemukan tempat penginapan Mo Ziqian dan Lin Xueman, aku tetap berdandan, dengan penampilan kalau tidak melihat dengan teliti sama sekali tidak dapat mengenaliku, dan mendapat info dari resepsionis bahwa keduanya belum meninggalkan hotel, aku duduk dengan tenang di aula hotel, tangan mengambil segelas air putih, dengan sabar menunggu mereka berdua keluar.

Sekitar jam sembilan, Mo Ziqian dan Lin Xueman keluar dari dalam lift, keduanya mengenakan pakaian santai, pria tampan dan wanita indah, sepasang pria wanita yang mempesona saling bergandengan berjalan menuju luar pintu.

Melihat mereka melangkah keluar pintu hotel, aku baru mengikuti mereka keluar, mereka tidak memanggil taksi, keduanya berjalan dan berbelanja dengan santai.

Lin Xueman melihat sebuah boneka yang sangat unik, dan tak berhenti memainkan di tangan, Mo Ziqian melihat di sebelahnya, pandangannya sangat lembut dan sangat memanjakan.

Mereka membeli beberapa boneka, kemudian pergi ke tepi laut, Lin Xueman melakukan beberapa gaya pose, Mo Ziqian memotretnya dengan sabar, sepanjang siang kedua orang ini selalu bermain dan berbelanja, aku tidak menemukan sesuatu yang berharga.

Pada siang hari keduanya makan di kios tepi pantai, merasakan angin di tepi laut, wanita indah dan pria tampan, seasang kekasih yang sangat mempesona.

Aku menikmati makanan lokal, sambil mengamati mereka berdua, keduanya terlihat saling memahami disaat makan siang, terutama perhatian Mo Ziqian terhadap Lin Xueman, sangat teliti dan lembut, ketika Lin Xueman tersedak oleh air kelapa, Mo Ziqian menggunakan tisu membantunya menyeka air kelapa di sudut mulutnya.

Setelah makan siang, keduanya pergi berenang, setelah berenang mereka sama sekali tidak pelit, memperlihatkan bentuk tubuh mereka yang hampir sempurna di pandangan semua orang, dan terbaring beristirahat di kursi santai.

Dibandingkan dengan kesantaian keduanya, aku sudah hampir tidak tertahan, karena aku adalah seorang ibu hamil, dan Ini juga merupakan gejala terberat pada awal kehamilan. Mengikuti mereka sepanjang siang, membuat diriku terasa lelah yang tak terkatakan, aku benar-benar ingin kembali, berbaring di tempat tidur dan beristirahat. Tetapi aku takut sekali aku pergi, aku akan kehilangan sesuatu yang sangat penting.

Aku hanya bisa menggertakkan gigi menahan ketidaknyamanan dalam hati.

Kedua orang itu sepertinya tertidur di pantai, di bawah payung penghalang matahari tidak bergerak dan memejamkan mata, dan aku juga sulit menahan rasa ngantuk yang kuat, tanpa sadar tertidur di kursi santai.

Dan tidak tahu berapa lama tertidur, menunggu ketika aku kembali menyadari sesuatu, cahaya matahari sudah memiring ke Barat, orang-orang di pantai sudah banyak berkurang, dan sosok kedua orang itu juga tidak terlihat lagi.

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu