Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)

“Ok.”

Aku tidak dapat mengatakan apapun, pamit dengan Wen Yiru aku pergi meninggalkan Kaiwelz.

Pada malam hari, Tuan kelima datang, aku memberitahunya bahwa Wen Yiru memberikan semua harta kekayaannya kepada Qiang-Qiang, Tuan kelima mengerutkan kening, “Meskipun aku tidak berharap Qiang-Qiang menerima harta itu, tetapi terima atau tidak adalah hak Qiang-Qiang, itu harus menunggu dia besar dan mengambil keputusannya sendiri.”

Sambil berkata, dia mengangkat tangannya, meletakkan di perutku, dan menyentuh dengan lembut.

“Apa yang kamu lakukan?”

Aku bertanya dengan aneh.

Sudut mulut Tuan kelima terangkat sebuah senyuman yang memesona, “Aku menyentuh apakah telah mengandung darah dagingku.”

Aku tertawa terbahak-bahak, “Bagaimana mungkin. Kalau di masa periode aman dan mengeluarkannya diluar tubuh bisa hamil anakmu, Tuan kelima bukannya anakmu telah memenuhi dunia?”

Wajah Tuan kelima langsung menjadi gelap, “Omong kosong, mana mungkin aku membiarkan mereka mengandung anakku!”

Aku sengaja bercanda dengannya, “Tuan muda, ayo katakan yang sejujurnya, beberapa tahun ini, kamu berjalan di tepi sungai setiap hari, apakah tidak pernah membasahi sandalmu?”

************(artinya bersama dengan banyak gadis, dan tidak mungkin tidak pernah berhubungan badan dengan mereka tanpa pengaman)************

Tuan kelima melirikku, “Selama hidup hanya kamu yang punya kesempatan untuk melahirkan anakku.”

“Ok.”

Aku melihat Tuan kelima sedikit kesal, jadi tidak membicarakan ini lagi, “Beberapa hari lagi aku akan melakukan perjalanan bisnis ke Kanada, bisa kamu membantuku merawat Qiang-Qiang?”

Tuan kelima menatapku dengan tatapan aneh, “Pergi dengan siapa?”

“Tentu saja sendiri.”

Tuan kelima: “Boleh, tetapi setelah pulang, kamu harus membayarku.”

Aku mendekatinya, mencium di wajahnya, “Kalau begitu terima kasih ya Tuan muda.”

Tuan kelima malah menarik lenganku dan melempar di sofa, aku langsung terbaring di sofa, tubuhnya yang kuat menekanku dibawah, “Ayo katakan, bagaimana kamu membayarku?”

Wajahku mulai terasa hangat, “Kamu ingin bagaimana aku membayarnya?”

Tuan kelima: “Melayaniku, kamu yang mengambil inisiatif.”

“Mengambil inisiatif memasak untukmu?”

Sebenarnya aku tahu maksud dari perkataannya, tetapi sengaja memainkannya.

Tuan kelima memegang erat lenganku, wajahnya semakin suram, “kelihatannya, kamu terlalu nakal.”

Dia menurunkan tubuhnya, menggigit di bibirku yang tipis. Aku menarik nafas ringan, dan terdengar suara tawaannya di telingaku, “Berpura-pura lagi, aku akan menyiksamu hari ini.”

Dia sambil berkata, sambil memasukkan tangannya ke dalam bajuku, dengan tepat terpegang payudara sebelahku.

“Jangan, ke dalam kamar.”

Aku berbisik memperingatkan, kalau Qiang-Qiang tiba-tiba bangun, dan keluar dari kamar, melihat adegan ini, aku benar-benar akan mati.

Tuan kelima tersenyum licik, langsung menggendongku dan melangkah besar masuk ke kamar.

Dia meletakkanku di ranjang, kemudian mengunci pintu kamar, barulah kembali padaku dan terus melakukan hal yang belum diselesaikan tadi.

Sekejap mata, tiba di hari aku berangkat melakukan perjalanan bisnis ke Kanada, Tuan kelima mengendarai mobil mengantarku ke bandara, mengambilkan boarding pass kemudian mengirimkan bagasi untukku, dan mengantarku di batas pemeriksaan, kebetulan aku akan mengucapkan selamat tinggal padanya, dia malah menekan pergelangan tanganku, dan menarikku ke dalam pelukannya, bibirnya yang panas menempel di bibirku, dan mencium dengan mesra.

Kemudian menekan tanganku berkata: “Tidak boleh sembarang menggoda orang! Kalau terdengar kamu menggoda pria lain, aku akan langsung pergi membunuh orang itu.”

Aku tertawa, “Tuan muda, kamu kebanyakan berpikir, selain dirimu siapa lagi yang akan menyukai wanita bekas seperti aku.”

Tuan kelima mendengus, tatapannya masih penuh peringatan, aku merangkul lehernya, dan mencium di wajahnya, “Jangan banyak berpikir, Tuan muda. Setelah pulang aku melayanimu.”

Perkataanku langsung membuat Tuan kelima melengkungkan sudut bibirnya, senyumannya penuh kelicikan, mengangkat tangan mencubit wajahnya, “Aku menunggumu.”

Sebelum melangkah masuk ke pos pemeriksaan keamanan, aku memutar kepala melihat lagi pada pria itu, dia masih berdiri di sana dan menatap dengan tatapan mendalam.

Aku mengangkat sudut bibirku padanya dan memberinya sebuah senyuman, kemudian melangkah masuk ke pos pemeriksaan keamanan, ada perasaan keengganan di dalam hatiku, menyedihkan dan begitu mendalam.

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu