Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 221 Mandul (1)

Wajah Tuan Kelima terlihat tidak berdaya, "Setidaknya kamu pergi cuci muka dan sikat gigi sana!"

Aku segera bangkit berdiri dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka dan juga sikat gigi, setelah selesai, aku kembali merangkak naik keatas ranjang bagaikan seorang bayi besar sambil menunggu tuan muda itu membawakan sarapanku ke dalam.

Tuan Kelima membawakan sarapanku, sepiring sandwich, segelas susu hangat dan juga beberapa steak.

"Aku tidak pernah melayani orang lain, kamu beruntung sekali karena dilayani olehku."

Dia menyerahkan nampan makanan kepadaku, "Aku sudah mengantar Qiang Qiang ke sekolahnya, aku juga sudah memintakan ijin untukmu, hari ini kamu tidak usah pergi bekerja, istirahat di rumah saja dengan baik."

Saat dia berbalik dan ingin pergi, tiba-tiba dia kembali membalikkan badannya : "Oh iya, aku sudah memanggil teman baikmu, aku memintanya untuk datang menemanimu."

Aku tertegun, "Kamu menelepon Jiayu?"

Tuan Kelima menaikkan alisnya.

Aku menampilkan ekspresi sulit untuk dipercaya, "Matahari benar-benar sudah terbit dari Barat."

Tuan Kelima mendengus sebentar lalu pergi.

Satu jam kemudian, Jiayu datang. Dia membawa putri kecil. Putri kecil sangat putih dan juga montok, semakin hari semakin lucu, aku mengajaknya bermain, lalu Jiayu seperti teringat akan sesuatu, dia berkata : "Eh, kemarin itu waktu aku pergi untuk melakukan pemeriksaan kehamilan, kamu tebak aku bertemu dengan siapa."

"Siapa?"

Aku bertanya sambil lalu.

Jiayu berkata dengan sangat terkejut, "Aku melihat Lin Xueman, dia juga sedang melakukan pemeriksaan ginekologis, tetapi dokter mengatakan kalau keguguran yang dia alami waktu itu sudah melukai rahimnya, akan sangat sulit jika dia ingin hamil secara alami."

Seketika itu juga aku merasa sangat terkejut, "Benarkah apa yang kamu katakan tadi?"

Jiayu : "Tentu saja benar, aku mendengarnya sendiri, kamu tidak melihat ekspresi Lin Xueman, dia benar-benar terlihat sangat putus asa. Wanita ini selalu bersikap begitu sombong, sekarang dia sudah mendapatkan balasannya bukan?"

Aku menggeleng, benar-benar sulit untuk dipercaya, harga yang harus dibayar oleh Lin Xueman terlalu besar. Sebagai seorang wanita, anak pertama dicelakai sampai keguguran, setelah itu kelak dia akan sulit untuk hamil secara alami, sepertinya ini adalah hal yang sangat menyakitkan.

Jiayu berkata lagi : "Si marga Lan itu, kamu berencana melakukan apa terhadapnya?"

"Apanya yang melakukan apa!" Aku membenci ayahku itu, bahkan aku tidak ingin mendengar kata "Lan".

Jiayu : "Anak diluar nikah dan anak yang sah mempunyai hak waris yang sama, kamu seharusnya menuntutnya, minta dia untuk memperlakukanmu seperti putrinya yang sah, ambil kembali harta yang memang seharusnya kamu dapatkan."

Aku menggeleng dan berkata : "Aku bahkan merasa jijik mempunyai ayah yang seperti itu, memangnya kamu masih mau aku menggunakan hartanya untuk membuatku jijik seumur hidupku?"

Jiayu terlihat tidak tahu harus berkata apa, "Kamu jangan terlalu gengsi, ambil kembali harta yang merupakan bagianmu, setidaknya disumbangkan masih lebih baik daripada kamu tidak mengambilnya! Jika kamu tidak mau, enak sekali orang jahat itu."

Aku tertawa kesal, "Jiayu, kita tidak usah membicarakan dia lagi ya? Tuhan melihat apapun yang dia lakukan, cepat atau lambat dia pasti akan mendapatkan balasannya."

Seorang pria yang bahkan tega membuang putri kandungnya sendiri ke panti asuhan, lalu memberi tahu ibu anaknya kalau anak itu sudah mati, jika dia tidak mendapatkan balasannya, apa yang akan terjadi terhadap dunia ini?

Jiayu cemberut, dia terlihat sedikit kesal karena aku tidak mendengarkannya, tetapi dia menahan dirinya dan tidak mengatakan apapun lagi.

Saat sore hari, Chen Hui datang untuk menjemput Jiayu, mereka sekeluarga pulang ke rumah, tidak terasa sekarang sudah waktunya Qiang Qiang pulang dari TK, Aku berjalan perlahan-lahan menuju TK Qiang Qiang sambil memikirkan sesuatu hal.

Aku melihat Lan Yue, dia keluar dari gedung merah tempat ayah Tuan Kelima, kebetulan dia sedang ingin masuk ke dalam mobil, tetapi saat dia melihatku berjalan ke arahnya, dia memutuskan untuk turun lagi dari dalam mobil.

"Ayo kita bicara"

Lan Yue berkata kepadaku.

Aku memandangnya dengan sinis dan berkata, "Apa yang perlu dibicarakan? aku hanyalah anak haram yang dibuang dan ditelantarkan oleh ayahmu, bahkan sebenarnya aku tidak pantas untuk berbicara dengan nona besar Lan sepertimu."

Aku jelas-jelas tahu kalau Lan Yue tidak mencari masalah denganku, namun aku sudah terbiasa untuk merasa benci dan muak terhadap semua yang bermarga "Lan" ini.

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu